A; Pendahuluan
Pada masa sekarang ini, fenomena yang terjadi dalam masyarakat
Indonesia mengisyaratkan adanya kesadaran akan pentingnya dimensi
kemanusiaan dalam pelaksanaan pembangunan. Hal ini dapat diketahui secara
jelas dari terjadinya pergeseran orientasi pembangunan. Orientasi yang berawal
dari pemikiran yang mengasumsikan bahwa sumber daya manusia sebagai obyek
pembangunan telah berubah kearah pemikiran yang mengasumsikan bahwa
sumber daya manusia harus berperan aktif sebagai subyek yang terlibat dalam
proses pembangunan.
Dari pergeseran paradigma dan konsepsi serta berbagai fenomena yang
terjadi dalam masyarakat, secara esensial dapat dipahami betapa pentingnya aspek
sumber daya manusia dalam setiap organisasi. Secara tidak langsung, hal ini akan
menimbulkan kesadaran bahwa kualitas sumber daya manusia pada akhirnya akan
bermuara pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Pentingnya kualitas
manusia disebabkan karena manusia memiliki demensi yang hakiki sebagai
pemegang kunci sukses dalam setiap organisasi. Kemampuan mengelola
sumber daya manusia dalam suatu organisasi dengan cara yang efektif dapat
membantu untuk memperbaiki kualitas pekerjaan dan kinerja organisasi. Dengan
kata lain, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa manusia yang diperlakukan
dengan baik akan termotivasi dan akan memiliki usaha yang lebih besar untuk
melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga akhirnya akan melakukan upaya
yang lebih besar untuk menyelesaikan tugasnya.
Penyusunan suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang baik
merupakan suatu tantangan bagi setiap organisasi. Tantangan bagi organisasi
tersebut khususnya menyangkut cara untuk menyiasati penyusunan sistem
manajemen sumber daya manusia, dan bagaimana mengimplementasikannya
dalam organisasi secara berkelanjutan, adaptif dan proaktif, serta interaktif. Salah
satu strategi yang dapat ditempuh adalah melakukan perekayasaan atau
3; Tahap 3
Tahap 3 adalah memilih posisi yang dapat mewakili. Pemilihan
terhadap posisi yang dapat mewakili penting untuk dilakukan karena terlalu
banyak pekerjaan yang serupa untuk dianalisis.
4; Tahap 4
Tahap 4 adalah analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan dilakukan
dengan mengumpulkan data aktivitas pekerjaan, perilaku pegawai yang
dibutuhkan, kondisi pekerjaan, dan sifat serta kemampuan manusia yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
5; Tahap 5
Tahap 5 adalah melakukan verifikasi informasi analisis pekerjaan.
Verifikasi informasi dilakukan untuk membantu mengonfirmasikan bahwa
informasi yang telah diperoleh adalah benar dan lengkap.
6; Tahap 6
1; Identifikasi Pekerjaan
Nama Jabatan : Kepala Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan
Bidang
: Ketahanan Pangan
Unit Organisasi : Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan
Tanggungjawab : Kepada Kepala Dinas
Bawahan
: Staff
Lokasi
:
Tanggal
: 11 Agustus 2014
2; Ringkasan Pekerjaan
Jabatan Kepala Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan
bertanggungjawab melakukan pengembangan profesi tenaga teknis, penyiapan
tenaga teknis, dan rekomendasi pemberian ijin operasional teknis fungsional
serta pemberian perpanjangan atau usulan pencabutan ijin operasional teknis
fungsional di bidang ketahanan pangan.
3; Tanggung Jawab dan Kewajiban
Tanggung jawab penting yang dimiliki Kepala Seksi Konsumsi dan
Keamanan Pangan adalah sebagai berikut.
a; Menyusun rencana kegiatan lingkup Seksi Konsumsi dan Keamanan
Pangan berdasarkan visi, misi dan renstra serta rencana dan program kerja
b;
c;
d;
e;
f;
g;
h;
i;
j;
k;
l;
m;
n;
10
11
h;
i;
j;
k;
l;
6; Kondisi Kerja
Lingkungan kerja seringkali dilakukan di dalam ruangan. Kondisi
lingkungan kerja adalah sebagai berikut.
a; Suhu ruangan 22 -24C
b; Rungan terang (dibutuhkan pencahayaan yang terang baik siang hari
maupun malam hari sehingga memberikan kejelasan penglihatan.
c; Jauh dari kebisingan apapun untuk memudahkan tingkat konsentrasi kerja
12
13