Anda di halaman 1dari 28

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah Singkat Perusahaan


Pada tahun 1945 Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan

Banten berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang


ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik
Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara
(PPN) Lama. Kemudian pada tahun 1957-1960 dalam rangka nasionalisasi atas
perusahaan-perusahaan perkebunan swasta milik Belanda dan Asing dibentuk
PPN-Baru cabang Jawa Barat.
Dalam periode 1960-1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam
lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi : PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN
Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat
IV, dan PPN Kesatuan Jawa Barat V. Selanjutnya selama periode 1963-1968
diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat
guna dengan membentuk : PPN Aneka Tanaman VII yang mengelola tanaman teh
dan kina, PPN Aneka Tanaman VIII yang mengelola tanaman teh dan kina, PPN
Aneka Tanaman IX yang mengelola tanaman teh dan kina, PPN Aneka Tanaman
X yang mengelola tanaman teh dan kina, PPN Aneka Tanaman XI yang mengelola
tanaman karet, PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet.

10

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada periode


1968-1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan
Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu : PNP XI berkedudukan di
Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka
Tanaman X, dsn PPN Aneka Tanaman XI, PNP XII berkedudukan di Bandung (24
perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI, PPN
Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka
Tanaman VIII, PNP XIII berkedudukan di Bandung (20 perkebunan), meliputi
beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XII, eks PPN Aneka Tanaman IX,
dan PPN Aneka Tanaman X.
Sejak tahun 1971, PNP XI, PNP XII, dan PNP XIII berubah status menjadi
perseroan Terbatas Perkebunan (Perseroan). Dalam rangka Restrukturisasi BUMN
Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996,
pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII
digabungkan di bawah manajemen PTP Group Jabar.
PT

Perkebunan

Nusantara

VIII

(Persero)

selanjutnya

disebut

Perusahaan, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.13 tahun 1996,


seperti yang dinyatakan dalam akta Notaris Harun Kamil, S.H., No.41 tanggal 11
Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan C2-8336. HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus
1996.

11

Pada tahun 2014, seiring dengan dibentuknya Holding BUMN


Perkebunan, dilakukan perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas dari PT
Perkebunan Nusantara VIII (Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII,
berdasarkan

Keputusan

Menteri

Hukum

dan

HAM

Nomor:

AHU-

10133.40.20.2014 tanggal 27 Oktober 2014.


2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
2.1.1.1 Visi
Menjadi perusahaan agribisnis terkemuka dan terpercaya, mengutamakan
kepuasan pelanggan dan kepedulian lingkungan dengan didukung oleh SDM yang
profesional.
2.1.1.2 Misi
1) Menghasilkan produk bermutu dan ramah lingkungan yang dibutuhkan
oleh pasar dan mempunyai nilai tambah tinggi.
2) Mengelola perusahaan dengan menerapkan Good Governance dan
Strong Leadership, memosisikan sumber daya manusia sebagai mitra
utama, serta mengedepankan kesejahteraan karyawan melalui kesehatan
perusahaan.
3) Mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk dapat meraih peluangpeluang pengembangan bisnis, secara mandiri maupun bersama-sama
mitra strategis.
4) Mengedepankan Corporate Sosial Responsibility (CSR) seiring dengan
kemajuan perusahaan.

2.2

Struktur Organisasi Perusahaan

12

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Kantor Pusat
PT Perkebunan Nusantara VIII Bandung

Direktur Utama

Direktur
Produksi

Direktur SDM
& Umum

Sekretaris
Perusahaan

Kepala
Bagian
Tanaman

Kepala Bagian
Perencanaan &
Pengendalian
SDM

Kepala Satuan
Pengawasan
Intern

Kepala
Bagian Teknik
& Pengolahan

Kepala Bagian
Teknologi
Informasi

Kepala Bagian
Pemasaran

Kepala Bagian
Hukum &
Umum
Kepala Bagian
Pengadaan
Barang dan

Direktur
Keuangan

Kepala Bagian
Keuangan

Kepala Bagian
Akuntansi

Kepala Bagian
Optimalisasi
Aset &
Pengembangan
Usaha

13

Gambar 2.2
Struktur Organisasi
Bagian Akuntansi

Kepala Bagian
Akuntansi

Kepala Urusan
Akuntansi Dan
Verifikasi

Kepala Urusan
Perencanaan
Perusahaan

Kepala Urusan
Manajemen Kinerja

Staf Urusan
Staf Urusan
Staf Urusan
Perencanaan
Akuntansi dan
Manajemen
Perusahaan
verifikasi
Kinerja
2.3
Uraian Tugas Perusahaan
2.3.1 Uraian Tugas Kantor Pusat PTPN VIII
1) Direktur Utama
- Menetapkan Visi, Misi, sasaran, strategi, kebijakan, dan Program
-

Kerja Perusahaan.
Efektivitas implementasi

perusahaan.
Berlangsungnya pengelolaan perusahaan berdasarkan tata kelola

pencapaian

tujuan/saran

dan

visi

yang bersih dan sehat (GCG).


2) Sekertaris Perusahaan
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program kerja Sekretaris Perusahaan.


Melaksanakan, memonitor, mengawasi dan mengevaluasi

implementasi RKAP, RKO, PKB, RJP bidang Sekretaris Perusahaan.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman kerja) di bidang Sekretaris Perusahaan dan memberikan
usulan/rekomendasi kepada Direksi untuk penyempurnaannya.

14

Menyusun Statement of Corporate Intents (SCI) dan Company

Profile perusahaan.
Menyelenggarakan rapat Koordinasi, Komisaris, rapat Direksi, rapat
Komisaris dan Direksi, dan RUPS, serta membuat notulen rapat dan

dokumentasinya.
Mengelola kesekretariatan perusahaan (dokumen perusahaan, surat

menyurat internal dan eksternal perusahaan).


Membangun hubungan dengan media massa dan tokoh masyarakat
dalam rangka pencitraan perusahaan serta mengelola protokoler
terhadap setiap aktivitas resmi perusahaan (perayaan, peringatan,

pengaturan tamu penting perusahaan) di tingkat perusahaan.


Menyiapkan bahan informasi resmi/press release untuk pihak luar

yang berkepentingan.
Mengelola dan mengembangkan kegiatan penyaluran PKBL.
Mengkordinasikan pelaksanaan pengukuran terhadap pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik, dalam bentuk penilaian

(assessment) dan evaluasi (review) GCG.


Mengelola dan mengkordinasikan penyusunan kebijakan-kebijakan
operasional dan standar operational baku (SOP) untuk proses bisnis

inti perusahaan.
Mengendalikan dan memastikan kebijakan, keputusan dan seluruh
kegiatan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (kepatuhan/compliance).


Mengelola dan mengkoordinasikan penyusunan Laporan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik sebagai salah satu materi penyusunan Laporan
Tahunan Perusahaan.

15

Melaksanakan asessment risiko di unit kerjanya sesuai ketentuan

internal perusahaan.
Mengelola SDM (perencanaan,

pembimbingan, dan penilaian kinerja) di Bagian Sekper.


Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan

penempatan,

pengembangan,

serta membuat Laporan Manajemen bidang Sekretaris Perusahaan


3) Kepala Satuan Pengawas Intern
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program kerja SPI.


Melaksanakan, memonitor, mengawasi

implementasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang SPI.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,

dan

mengevaluasi

pedoman kerja) di bidang SPI dan memberikan usulan/rekomendasi


-

kepada Direksi untuk penyempurnaannya.


Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan.
Melakukan pengawasan, evaluasi, dan analisis secara periodik
terhadap kegiatan operasional dan keuangan perusahaan dan
mengevaluasi hasil temuan berdasarkan kesesuaiannya dengan

sistem dan prosedur yang diterapkan Perusahaan.


Melakukan monitoring terhadap tindak lanjut hasil temuan.
Melakukan pengawasan, evaluasi, dan analisis secara periodik
terhadap sistem dan prosedur yang diterapkan perusahaan dalam
rangka

meningkatkan

efisiensi

dan

efektivitas

pengelolaan

perusahaan.
Menyusun laporan dari setiap hasil pengawasan internal perusahaan.
Memberikan bimbingan, konsultasi dan konseling bagi semua unit

mengenai sistem dan prosedur pengendalian manajemen.


Mendampingi petugas-petugas BPK dan audit eksternal yang
melakukan pemerikasaan terhadap perusahaan

16

Mengelola

pembimbingan, dan penilaian kinerja) SPI.


Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris dan keuangan

SDM

(perencanaan,

penempatan,

pengembangan,

serta membuat Laporan Manajemen SPI.


4) Kepala Bagian Teknologi Informasi
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program kerja Bagian TI.


Melaksanakan, memonitor, mengawasi dan

implementasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang TI.


Melakukan penyusunan dan pengkajian terhadap kebijakan (sistem,
prosedur, pedoman

kerja)

di

bidang

TI

mengevaluasi

dan

memberikan

usulan/rekomendasi kepada Direksi untuk penyempurnaannya.


Membangun infrastruktur IT yang handal dan efektif.
Melakukan kajian dan pengembangan perangkat lunak dan
pengembangan perangkat keras dalam rangka mengembangkan TI

dan pemeliharaannya.
Mengelola pengembangan program-program aplikasi komputer
untuk mendukung pekerjaan di Bagian/Unit lain demi kelancaran

program kerja perusahaan.


Mengelola dan mengupdate

sistem-sistem

manajemen

yang

diterapkan perusahaan diantaranya sistem manajemen mutu (ISO,


RA, PROPER, ISPO), sistem manajemen sumber daya manusia
(MSDM-BK), sistem manajemen kinerja (BSC, KPKU), manajemen
-

risiko, GCG.
Mengintegrasikan

perusahaan.
Mengelola SDM

sistem-sistem
(perencanaan,

manajemen

yang

penempatan,

pembimbingan, dan penilaian kinerja) di Bagian TI.

diterapkan

pengembangan,

17

Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan

serta membuat Laporan Manajemen Bagian TI.


5) Direktur Produksi
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program kerja Bagian Tanaman.


Melaksanakan, memonitor, mengawasi dan mengevaluasi

implementasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang Tanaman.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman kerja) di bidang Tanaman dan memberikan usulan/

rekomendasi kepada Direksi untuk penyempurnaannya.


Mengelola pengembangan usaha baru yang sudah disetujui oleh

Direksi terkait dengan pengembangan tanaman perusahaan.


Melaksanakan asesmen risiko di unit kerjanya sesuai ketentuan

internal perusahaan.
Mengelola administrasi, data dan informasi yang berkaitan dengan
bidang tanaman (areal konsensi tanaman, produksi, tanaman
baru/ulang, konversi, bibit/klon/varietas, mutu lingkungan, mutu

hasil).
Merencanakan

dan

mengajukan

kebutuhan

serta

memantau

persediaan barang bahan dan sarana produksi pertanian agar tepat


-

waktu, tepat guna dan tepat jumlah.


Mengelola SDM (perencanaan,

pembimbingan, dan penilaian kinerja) di Bagian Tanaman


Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan di

penempatan,

pengembangan,

Bagian Tanaman
6) Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
strategi, kebijakan, dan program kerja Bagian Tekpol.

18

Melaksanakan,

memonitor,

mengawasi

dan

mengevaluasi

implementasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang Tekpol.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman kerja) di bidang Teknik dan Pengolahan dan memberikan

usulan/rekomendasi kepada Direksi untuk penyempurnaannya.


Menyusun standar fisik bidang teknik dan pengolahan mengikuti

perkembangan kemajuan inovasi di bidang teknik dan pengolahan.


Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja bidang teknik dan

pengolahan serta biaya dan menyusun upaya-upaya perbaikannya.


Melakukan koordinasi dengan bagian pemasaran dalam

menyelesaikan klaim yang berkaitan dengan produk.


Mengelola SDM (perencanaan, penempatan, pengembangan,

pembimbingan, dan penilaian kinerja) di Bagian Tekpol.


Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan di

Bagian Tekpol.
7) Kepala Bagian Pemasaran
- Menyusun RKAP, RKO, PMK, dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan dan progran bidang pemasaran.


Melaksanakan, melakukan monitoring, pengawasan dan evaluasi

terhadap implementasi RKAP bidang pemasaran.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman

kerja)

di

bidang

pemasaran

dan

menyusun

usulan/rekomendasi perbaikan kepada Direksi.


Memantau perkembangan harga pasar dan menentukan harga limit

untuk pedoman harga penjualan.


Melaksanakan penjualan hasil produksi dan produk tanaman
konservasi dan energi, serta distribusinya baik ekspor maupun lokal
beserta dokumentasinya.

19

Melakukan koordinasi dengan unit kebun dan penyelenggara


transportasi untuk kelancaran angkutan produksi kebun ke tempat

tujuan.
Menetapkan

KPBN/penyelelenggara lelang.
Membuat kontrak jual beli baik penjualan ekspor (free sale, direct

sale, dan long term contract) maupun penjualan lokal.


Menyelenggarakan administrasi penjualan dan persediaan hasil

produksi.
Mengelola

pembimbingan, dan penilaian) di Bagian Pemasaran.


Menyusun laporan periodik bidang pemasaran.
Mengelola administrasi, inventaris dan keuangan di Bagian

alokasi

SDM

untuk

(perencanaan,

penjualan

penempatan,

lelang

PT

pengembangan,

Pemasaran.
8) Direktur SDM dan Umum
- Perumusan tujuan/sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam
-

bidang SDM , Hukum & Umum dan Pengadaan.


Efektivitas pencapaian tujuan/sasaran bidang SDM , Hukum &

Umum dan Pengadaan.


9) Kepala Bagian Perencanaan dan Pengendalian SDM
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
strategi, kebijakan, dan program kerja bagian perencanaan dan
-

pengendalian SDM.
Melaksanakan, memonitor,

mengawasi

dan

mengevaluasi

implementasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang perencanaan dan


-

pengendalian SDM.
Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman kerja) di bidang perencanaan dan pengendalian SDM dan

20

memberikan
-

usulan/rekomendasi

kepada

Direksi

untuk

penyempurnaannya.
Melakukan perencanaan SDM yang meliputi kapasitas (jumlah) dan
kapabilitas (kompetensi) SDM sesuai dengan kebutuhan untuk

pencapaian program kerja perusahaan.


Melakukan evaluasi dan pengendalian penggunaan tenaga kerja di

Unit/Bagian.
Mengkaji, menyusun,

menyelenggarakan,

memonitor

dan

mengevaluasi proses recruitment & selection, penempatan, mutasi


-

dan promosi.
Menyelenggarakan manajemen SDM berbasis kompetensi.
Mengkaji dan menyusun pendidikan dan pelatihan dalam rangka
pembinaan dan pengembangan SDM sesuai dengan kebutuhan

perusahan.
Menyelenggarakan,

pendidikan dan pelatihan SDM.


Menyelenggarakan, memonitor, dan mengevaluasi pelaksanaan

memonitor

administrasi

ketenagakerjaan

Pemeliharaan

Kesejahteraan,

dan

yang
BPJS

mengevaluasi

meliputi:

Penggajian,

Ketenagakerjaan,

Kesehatan.
Menyelesaikan permasalahan hubungan industrial.
Menyusun, menyelenggarakan, memonitor dan

program

BPJS

mengevaluasi

program-program pembinaan rohani dan jasmani, koperasi, kesenian


-

dan rekreasi, serta program motivasi dan komunikasi lainnya.


Mengelola SDM (perencanaan, penempatan, pengembangan,
pembimbingan, dan penilaian kinerja) di Bagian Perencanaan dan
Pengendalian SDM.

21

Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan di


Bagian Perencanaan dan Pengendalian SDM.

10) Kepala Bagian Hukum dan Umum


- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program kerja Bagian Hukum & Umum.


Melaksanakan, memonitor, mengawasi dan mengevaluasi

implementasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang Hukum & Umum.
Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman kerja) di Bagian Hukum & Umum dan memberikan

usulan/rekomendasi kepada Direksi untuk penyempurnaannya.


Menjalin hubungan dan koordinasi dengan aparta yustika
(kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan) dalam penanganan hukum

dan pertanahan.
Menangani data areal lahan HGU semua unit perkebunan sesuai

hasil dari BPN, perpanjangan SK HGU dan sertifikat HGU.


Menyelesaiakan persoalan perselisihan perdata (utang-piutang)
Menyelesaikan perjanjian atas kegiatan perusahaan, dan melakukan

review terhadap surat perjanjian yang dibuat oleh bagian/unit kerja.


Mengelola penggunaan sarana transportasi dan kendaraan dinas serta

akomodasi/rumah dinas bagi karyawan Kantor Pusat dan tamu.


Mengelola SDM (perencanaan, penempatan, pengembangan,

pembimbingan, dan penilaian) di Bagian Hukum & Umum.


Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan di
Bagian Hukum & Umum.

11) Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa


- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP meliputi sasaran, strategi,
kebijakan, dan program kerja bidang pengadaan barang dan jasa.

22

Melaksanakan,

memonitor,

mengawasi

dan

mengevaluasi

implementasi RKAP, RKO, PKB, RJP bidang pengadaan barang dan


-

jasa.
Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman kerja) di bagian pengadaan barang dan jasa perusahaan dan

menyusun usulan/rekomendasi perbaikan kepada Direksi.


Melakukan monitoring dan administrasi persediaan barang di seluruh

unit kerja.
Melakukan

mengadakan pembaharuan/penyempurnaan.
Mengelola SDM (perencanaan, penempatan,

evaluasi

dan

penilaian

terhadap

pemasok

dan

pengembangan,

pembimbingan, dan penilaian kinerja) di bagian pengadaan barang


-

dan jasa.
Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan
serta menyusun laporan manajemen bagian pengadaan barang dan

jasa.
12) Direktur Keuangan
- Perumusan tujuan/sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam
-

bidang keuangan.
Efektivitas pencapaian tujuan/sasaran bidang keuangan.

13) Kepala Bagian Keuangan


- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program bidang keuangan.


Melaksanakan, memonitor, mengawasi, dan evaluasi terhadap

implementasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang keuangan.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman

kerja)

di

bidang

keuangan

usulan/rekomendasi perbaikannya kepada Direksi.

dan

menyusun

23

Mengkoordinir penyusunan RKAP dan RKO perusahaan termasuk

pedomannya.
Mengelola keuangan perusahaan secara efisien, menjaga likuiditas,

menjaga kelancaran arus pemasukan dan pengeluaran uang.


Mengatur penyediaan modal kerja operasional sesuai kebijakan
perusahaan melalui perencanaan arus kas, pemantauan posisi

kas/bank, hutang jangka pendek dan piutang perusahaan secara rutin.


Mengatur pelaksanaan penagihan piutang dan pembayaran
kewajiban perusahaan dan memanfaatkan jasa Bank atau sumber
dana yang lain untuk menjaga posisi modal kerja sesuai dengan

kebijakan yang berlaku.


Menandatangani bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang serta

secara periodik melakukan opname kas.


Mengatur pemberian modal kerja Kebun/Unit.
Mengelola SDM (perencanaan, penempatan,

pembimbingan, dan penilaian kinerja) di bagian keuangan.


Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan di

pengembangan,

bagian keuangan.
14) Kepala Bagian Akuntansi
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program bagian akuntansi.


Melaksanakan monitoring, pengawasan, dan evaluasi

implementasi RKAP/RKO/RJP bidang akuntansi.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman

kerja)

di

bidang

akuntansi

serta

terhadap

menyusun

usulan/rekomendasi perbaikannya kepada Direksi.


Menyusun Pedoman RKAP.
Melakukan proses pembukuan sesuai dengan standar akuntansi,
kebijakan akuntansi, dan ketentuan lain.

24

Memverifikasi dan memberikan otorisasi terhadap kelengkapan dan


kebenaran

bukti-bukti

pengeluaran/pemasukan

uang

sebelum

diajukan kepada direksi untuk disahkan.


Menyusun laporan manajemen bulanan, triwulanan, tahunan sesuai

dengan ketentuan perundangan.


Menyusun Laporan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)
Mengimplementasikan Sistem Manajemen Kinerja berbasis KPI

Balanced Scorecard
Memperbaiki Pengelolaan Manajemen Kinerja Perusahaan
Mengelola SDM (perencanaan, penempatan, pengembangan,

pembimbingan, dan penilaian) di bagian akuntansi.


Mengelola administrasi, inventaris, keuangan, dan aset lainnya di

bagian akuntansi.
15) Kepala Bagian Optimalisasi Aset dan Pengembangan Usaha
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program kerja bidang SETBANG.


Melaksanakan, memonitor, mengawasi dan mengevaluasi

implementasi RKAP dan RJP bidang SETBANG.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman

kerja)

di

bidang

SETBANG

dan

memberikan

usulan/rekomendasi kepada Direksi untuk penyempurnaannya.


Melakukan inventarisasi aset perusahaan dan menyusun melakukan

optimalisasi terutama terhadap aset-aset yang kurang produktif.


Melakukan kajian yang berkaitan dengan penerapan inovasi baru
baik berupa inovasi produk, proses, maupun sistem untuk

peningkatan efektivitas kegiatan perusahaan.


Mengidentifikasi potensi untuk melakukan efisiensi dan optimalisasi
dari berbagai lini.

25

Membuat kajian bisnis terhadap peluang-peluang pengembangan

usaha baru dan memberikan saran/rekomendasi kepada direksi.


Menerapkan hasil kajian bisnis untuk pengembangan usaha-usaha
baru baik yang dilakukan secara internal maupun kerjasama dengan

pihak eksternal.
Mengobservasi kinerja proyek dan menganalisa profit dan benefit

proyek yang telah ada.


Mengelola SDM (perencanaan,

pembimbingan, dan penilaian kinerja) di Bagian Optimalisasi Aset.


Mengelola administrasi, data, informasi, inventaris, dan keuangan di

penempatan,

pengembangan,

Bagian Optimalisasi Aset.


2.3.1 Uraian tugas Bagian Akuntansi
1) Kepala Bagian Akuntansi
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP yang meliputi sasaran,
-

strategi, kebijakan, dan program bagian akuntansi.


Melaksanakan monitoring, pengawasan, dan evaluasi

implementasi RKAP/RKO/RJP bidang akuntansi.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,
pedoman

kerja)

di

bidang

akuntansi

serta

terhadap

menyusun

usulan/rekomendasi perbaikannya kepada Direksi.


Melakukan proses pembukuan sesuai dengan standar akuntansi,

kebijakan akuntansi, dan ketentuan lain.


Memverifikasi dan memberikan otorisasi terhadap kelengkapan dan
kebenaran

buktibukti

pengeluaran/pemasukan

uang

sebelum

diajukan kepada direksi untuk disahkan.


Menyusun laporan manajemen bulanan, triwulanan, tahunan sesuai

dengan ketentuan perundangan.


Menyusun Laporan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)

26

Mengimplementasikan Sistem Manajemen Kinerja berbasis KPI

Balanced Scorecard
Memperbaiki Pengelolaan Manajemen Kinerja Perusahaan
Mengelola SDM (perencanaan, penempatan, pengembangan,

pembimbingan, dan penilaian) di bagian akuntansi.


Mengelola administrasi, inventaris, keuangan, dan aset lainnya di

bagian akuntansi.
2) Kepala Urusan Akuntansi Dan Verifikasi
- Menyusun RKAP, RKO, dan PMK bidang akuntansi dan verifikasi.
- Melakukan monitoring, pengawasan, dan evaluasi terhadap
-

implementasi RKAP/RKO bidang akuntansi dan verifikasi.


Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosesedur,
pedoman kerja) di bidang akuntansi dan verifikasi dan menyusun

usulan/rekomendasi perbaikannya kepada Kepala Bagian Akuntansi.


Melakukan proses pembukuan sesuai dengan standar akuntansi,

kebijakan akuntansi, dan ketentuan lain.


Memverifikasi dan memberikan otorisasi terhadap kelengkapan dan
kebenaran

buktibukti

pengeluaran/pemasukan

uang

sebelum

diajukan kepada direksi untuk disahkan.


Menyusun laporan manajemen bulanan, triwulanan, tahunan sesuai

dengan ketentuan perundangan.


Mengelola SDM (perencanaan,

pembimbingan, dan penilaian) di Urusan Akuntansi dan Verifikasi


Mengelola administrasi, inventaris, keuangan, dan aset lainnya di

penempatan,

pengembangan,

Urusan Akuntansi dan Verifikasi.


3) Staf Urusan Akuntansi dan Verifikasi
- Mengkompilasi RKAP, RKO, dan PMK bidang akuntansi dan
-

verifikasi.
Melaksanakan program kerja pada RKAP dan RJP bidang Akuntansi
dan Verifikasi.

27

Melakukan proses pembukuan sesuai dengan standar akuntansi,

kebijakan akuntansi, dan ketentuan lain.


Memverifikasi
kelengkapan
dan

kebenaran

bukti-bukti

pengeluaran/pemasukan uang sebelum diajukan kepada direksi untuk


-

disahkan.
Menyelenggarakan administrasi, data, informasi, dan keuangan serta

membuat laporan periodik bidang Akuntansi dan Verifikasi


4) Kepala Urusan Perencanaan
-

Menyusun RKAP, RKO dan PMK bidang perencanaan.

Melaksanakan monitoring, pengawasan dan evaluasi terhadap


implementasi RKAP/RKO bidang perencanaan.

Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,


pedoman/instruksi kerja) di bidang perencanaan dan menyusun
usulan/rekomendasi perbaikan kepada Kepala Bagian Akuntansi.

Menyusun pedoman rencana kegiatan dan anggaran perusahaan.

Menyusun RKAP, RKO, PKB, RJP, Bussiness Plan dan Master Plan

Perusahaan.
Mengelola SDM

pembimbingan, & penilaian) di urusan perencanaan.


Mengelola administrasi, inventaris, keuangan, dan aset lainnya di

(perencanaan,

penempatan,

pengembangan,

urusan perencanan.
5) Staf Urusan Perencanaan
- Mengkompilasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang Perencanaan.
- Melaksanakan program kerja pada RKAP dan RJP bidang
Perencanaan.

28

Menyusun RKAP, RKO, PKB, RJP, Bussiness Plan dan Master Plan

Perusahaan.
Menyelenggarakan administrasi, data, informasi, dan keuangan serta

membuat laporan periodik bidang perencanaan.


6) Kepala Urusan Manajemen Kinerja
- Menyusun RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang MK.
-

Melaksanakan monitoring, pengawasan, dan evaluasi terhadap


implementasi RKAP/RKO/RJP bidang MK.

Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,


pedoman kerja) di bidang MK perusahaan dan menyusun
usulan/rekomendasi perbaikannya kepada Kepala Bagian Akuntansi.

Manyusun Laporan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU).

Mengimplementasikan Sistem Manajemen Kinerja berbasis KPI


Balanced Scorecard.

Melakukan analisis kinerja operasional unit dan perusahaan serta

menyusun rekomendasi untuk pengambilan keputusan manajemen.


Mengelola SDM (perencanaan, penempatan, pengembangan,

pembimbingan dan penilaian) di Urusan MK.


Mengelola administrasi, inventaris, keuangan, dan aset lainnya di

Urusan MK.
7) Staf Urusan Manajemen Kinerja
- Mengkompilasi RKAP, RKO, PKB dan RJP bidang MK.
- Melaksanakan program kerja pada RKAP & RJP bidang MK
- Menyusun Laporan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU).
- Mengimplementasikan Sistem Manajemen Kinerja berbasis KPI
Balanced Scorecard.

29

Melakukan analisis kinerja operasional unit dan perusahaan serta

menyusun rekomendasi untuk pengambilan keputusan manajemen.


Menyelenggarakan administrasi, data, informasi, dan keuangan serta
membuat laporan periodik bidang MK.

2.4

Kegiatan Perusahaan
Dalam upaya mengkonsolidasi peran perusahaan Negara (BUMN) sektor

perkebunan dalam kerangka pembangunan nasional dan pengembangan ekonomi


serta menyiapkan diri menghadapi gerakan ekonomi global, maka pihak
pemerintah bersama Departemen Pertanian melakukan program konsolidasi bagi
semua perkebunan Negara.
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII adalah salah satu diantara
perkebunan milik Negara yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.13
tahun 1996, seperti yang dinyatakan dalam akta Notaris Harun Kamil, S.H., No.41
tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri
Kehakiman

Republik

Indonesia

melalui

Surat

Keputusan

C2-

8336.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. Akta pendirian ini selanjutnya


mengalami perubahan sesuai dengan akta Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH.,
No.05 tanggal 17 September 2002 dan telah mendapat persetujuan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No. C-20857 HT.01.04.TH.2002 tanggal 25 Oktober 2002.
Perusahaan

ini

didirikan

dengan

maksud

dan

tujuan

untuk

menyelenggarakan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta

30

optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/


atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan
guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.
PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan BUMN yang bergerak pada
sektor perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman,
pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, produksi dan penjualan
komoditi perkebunan. komoditi utama PT Perkebunan Nusantara VIII adalah Teh,
Karet dan Kelapa Sawit serta kina sebagai komoditi pendukungnya, serta
pengembangan buah-buahan yang di mulai pada tahun 2012.
Sampai saat ini, PT Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 2
unit non kebun yaitu Agrowisata dan Industri Hilir teh (IHT), yang tersebar di 11
kabupaten/kota di Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung
Barat, Kota Bandung, Subang, Purwakarta, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis) dan
2 Kabupaten di Propinsi Banten (Lebak dan Pandeglang). Pusat kegiatan usaha
berada di Kantor Direksi Jl. Sindangsirna No.4 Bandung, Jawa Barat.
KOMODITI
1) Teh

31

PTPN VIII mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas


20.984 Ha dan merupakan perkebunan yang cukup luas di 6 kabupaten yakni
Sukabumi (2 perkebunan), Bogor (2 perkebunan), Cianjur (3 perkebunan), Subang
(2 perkebunan), Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (12
perkebunan) dan Kab Garut (3 perkebunan).
2) Karet

Tanaman karet yang dikelola PTPN VIII seluas 23.634 Ha tersebar di 12


kebun. Jumlah pabrik yang menghasilkan RSS ada 13 pabrik dengan 2 TPC, 3
concentrated latex, dengan kapasitas terpasang 35.750 ton. Produksi karet yang
dipasarkan dalam negeri adalah 80% sedangkan sisanya sebesar 20% di ekspor ke
Asia, Eropa dan Amerika.
3) Sawit

PTPN VIII mengembangkan budidaya kelapa sawit diperkebunan Kertajaya,


Bojong Datar, Cikasungka, Cisalak Baru, Sukamaju Gedeh (Vada) dan
Tambaksari dengan luas sekitar 19.454 Ha. Kelapa Sawit ini dijual dalam bentuk
CPO dan Kernel untuk pasar dalam negeri.
4) Kina

Tanaman Kina yang dikelola PTPN VIII seluas 683 Ha. Kulit Kina kering
ini diproses menjadi SQ-7 yaitu garam Kina yang mengandung quinine sulphate,

32

quinine bisulphate, dan kandungan lain. Kini produksinya dilakukan oleh PT.
Sinkona Indonesia Lestari (PT.SIL). produk perusahaan ini diekspor ke Eropa,
Kanada dan Amerika.
PRODUK
1.) Agrowisata
Sebagai perusahaan yang dituntut untuk menghasilkan profit, PT
Perkebunan Nusantara VIII tidak hanya mengandalkan berbagai komoditi sebagai
core business-nya. Diluar itu, manajemen perusahaan berupaya mengembangkan
potensi agrowisata yang ada di setiap unit kebun. Apalagi hampir keseluruhan
wilayahnya berada di tanah pegunungan Jawa Barat yang memiliki keindahan
eksotik sebagai tempat wisata.
2.) Industri Hilir Teh
PTPN VIII memiliki blending khusus dan pabrik kemasan teh celup dan
curah yang dikenal dengan nama Industri Hilir Teh (IHT). Pabrik ini
memproduksi teh dengan merek Malabar dan Walini serta teh kebutuhan ekspor
atas pesanan pembeli baik berupa teh looseleaf maupun dengan kemasan bagged
tea. Perusahaan juga memiliki pabrik kemasan teh retail lainnya seperti teh
dengan kemasan Gunung Mas, Sedep dan Goalpara untuk memenuhi pasar dalam
negeri. PTPN VIII juga menerima pesanan kemasan teh dari luar sesuai dengan
permintaan pemesan.
Teh Celup Walini
Teh Celup Walini dibuat dari bahan baku teh pilihan yang diolah tanpa campuran
apapun, dengan kombinasi campuran beberapa jenis kualitas ekspor, dan dikemas
secara profesional. Kemsan teh dibuat sedemikian rupa yang membuat keutuhan
mutu teh terjaga. Keunggulan teh celup Walini dibanding teh lainnya yang sejenis,
diantaranya adlah terbuat dari bahan baku yang berkualitas ekspor dari hasil

33

perpaduan atau kombinasi dari beberapa jenis hasil kreativitas olahan para pakar
teh di Indonesia.
Teh celup Walini didistribusikan oleh PT. Atri Distribusindo dan Puskopkar PTPN
VIII. Teh celup Walini terdiri dari beberapa jenis produk berupa teh celup dan teh
seduh, yaitu :
1. Teh Celup Hitam Walini
2. Teh Celup Lemon Walini
3. Teh Celup Jahe Walini
4. Teh Celup Organik Walini
5. Teh Celup Hijau Jepang
6. Teh Celup Hitam Walini TB 1
7. Teh Celup Hitam Walini TB 5
8. Teh Seduh Hitam Walini
9. Teh Seduh Hijau Walini
Tiap-tiap jenis produk dikemas dalam tiga bentuk kemasan yang berjumlah
1-25 buah dalam satu kemasan. Jenis produk yang menggunakan kemasan Double
Chamber yaitu: Teh Celup Hitam Walini, Teh Celup Lemon Walini, Teh Celup
Jahe Walini, Teh Celup Organik Walini, Teh Celup Hijau Jepang, yang
menggunakan kemasan Single Chamber adalah: Teh Celup Hitam Walini TB dan
Teh Celup Hitam Walini TB 5, sedangkan teh seduh hitam dan hijau Walini
menggunakan kemasan teh seduh.
3.) Agrobisnis Buah Tropika Exotis
Sebagai perusahaan yang dituntut untuk menghasilkan profit, PT
Perkebunan Nusantara VIII tidak hanya mengandalkan berbagai komoditi sebagai
core business-nya. Diluar itu, manajemen perusahaan berupaya mengembangkan
potensi agrobisnis buah tropika exotis di beberapa unti kebun.
Peta lokasi pengembangan agrobisnis buah tropika exotis

34

Rencana Strategis
Sasaran
Memberikan kontribusi laba secara optimal dengan meningkatkan daya guna
lahan melalui tanaman buah
Strategis
- Pemanfaatan lahan cadangan
- Pengembangan buah lokal unggulan
- Melakukan kemitraan dengan masyarakat sekitar kebun/skateholder
- Eksploitasi asset tanaman lain diluar komoditi utama
- Pendapatan dari tanaman quick yield, diperoleh pada tahun berjalan
Kebijakan
- Areal
cadangan
yang
mudah
pengawasannya,
-

diutamakan

pengembangan tanaman buah


Penanaman
tanaman

untuk
jangka

pendek/quick yield, dilaksanakan di awal

tahun
Jaminan keamanan dan pendapatan
Prioritas Komoditas
Manggis
Sasaran
: Export
Agroklimat : Menengah Basah
Pola Tanam : Tumpang Sari
Varietas
: Wanayasa,
Puspahiang, Raya

Durian
Sasaran
: Export-Domestik
Agroklimat : Rendah-Menengah Basah
Pola Tanam : Tumpang Sari
Varietas : Monthong, Matahari Chanee, Perwira
Pisang

35

Sasaran
: Domestik
Agroklimat : Rendah-Menengah Basah
Pola Tanam : Monokultur-Tumpang
Sari
Varietas

: Cavendish, Mas

Kirana, Barangan
Pepaya
Sasaran : Domestik
Agroklimat
: Rendah-Menengah Basah
Pola Tanam :

Monokultur-

Tumpang Sari
Varietas
: Callina, Carisya
Alpukat
Sasaran
Agroklimat

: Export-Domestik
:
Menengah-Tinggi

Basah
Pola Tanam
: Tumpang Sari
Varietas : Fuertindo, Hijau Lontong
4)

Rumah Sakit
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) memiliki satu unit rumah sakit

yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. sejak tanggal 3 Februari 2012, Perusahaan
melakukan penutupan unit usaha Rumah Sakit dan Membentuk Perusahaan yang
bergerak di Bidang Rumah Sakit dengan nama Agro Medika NUsantara, yang
juga

merupakan Rumah Sakit rujukan untuk unit kerja


yang berada di wilayah Subang dan sekitarnya.
Rumah

sakit

ini

memberikan

pelayanan

kesehatan, tidak hanya bagi karyawan PT


Perkebunan Nusantara VIII tetapi juga bagi masyarakat umum. yang Dilengkapi

36

dengan peralatan medis dan pelayanan yang berkualitas, serta tenaga-tenaga


medis yang memiliki keahlian.

Anda mungkin juga menyukai