Dr.dr.Sutoto.,M.Kes
Sutoto KARS
Ketua umum PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Th 2009-2012/ 2012-2015
Dewan Pembina MKEK (Majelis Kehormatan Etika Kedokteran) IDI Pusat 2009-2012/2012-2015
PENDIDIKAN:
SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro
2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada
3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)
1.
PENGALAMAN KERJA
KARS
Sesditjen/Plt Dirjen Bina Pelayanan Medis KEMENKES R.I(Sutoto
Feb-Sept
2010)
1. Hak pasien
2. Informed consent
3. Penelitian
4. Donasi organ
Pasal 3
(1) Rahasia kedokteran mencakup data dan
informasi mengenai:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik,
pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan
dan/atau tindakan kedokteran; dan
c. hal lain yang berkenaan dengan pasien.
11
12
11.
12.
13.
14.
15.
Sutoto KARS
15
GAMBARAN UMUM
Untuk meningkatkan hak pasien di RS :
1. mendefinisikan hak tersebut,
2. mendidik pasien dan staf tentang hak
tersebut. Pasien diberitahu hak mereka dan
bagaimana harus bersikap.
3. Staf dididik untuk mengerti dan
menghormati kepercayaan dan nilai-nilai
pasien dan memberikan pelayanan
dengan penuh perhatian dan hormat
sehingga menjaga martabat pasien.
3
Sutoto KARS
16
Pasal 45
(1) Setiap tindakan kedokteran atau
Sutoto KARS
17
Lanjutan.
(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya
mencakup :
a. diagnosis dan tata cara tindakan medis;
b. tujuan tindakan medis yang dilakukan;
c. alternatif tindakan lain dan risikonya;
d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
(4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan baik
18
Persetujuan (Consent)
1. General consent (persetujuan Umum)
Persetujuan perawatan dan pegobatan
2. Informed consent
Sutoto KARS
19
Sutoto KARS
20
Sutoto KARS
21
Standar HPK.1
RS bertangg-jwb utk memberikan proses yg mendukung hak
pasien dan keluarganya selama dalam yan.
Regulasi RS :
Pedoman/panduan/Kebijakan tentang hak pasien dan keluarga yang
2.
23
CONTOH KALIMAT
PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI (HPK 1. EP3)
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)
Saya memahami informasi yang ada didalam diri Saya, termasuk
1.
2
3..
Sutoto KARS
25
Standar HPK.1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon terhadap
permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan
rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan
kepercayaan pasien.
Elemen Penilaian HPK.1.1.
Terdapat proses untuk mengidentifikasi dan menghormati nilainilai dan kepercayaan pasien dan bila mungkin, juga
keluarganya (lihat juga PPK.3.1, EP 1 dan PP.7, EP 1) .
Staf mempraktekan proses tersebut dan memberikan
pelayanan yang menghormati nilai-nilai dan kepercayaan
pasien
Elemen Penilaian HPK 1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon permintaan
yang bersifat rutin maupun kompleks yang berkenaan dengan
agama atau dukungan spiritual.
Rumah sakit merespon permintaan untuk keperluan dukungan
agama dan spiritual pasien
Sutoto KARS
26
Standar HPK.1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap
permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan
rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan
kepercayaan pasien.
Regulasi RS :
1. Panduan Pelayanan Kerohanian
2. SPO pelayanan kerohanian
3. Formulir permintaan pelayanan kerohanian
PROSES
1. Proses identifikasi yang menyangkut juga agama dan
kepercayaan pasien
2. Proses staf pelayanan menyediakan pelayanan kerohanian
sesuai permintaan pasien atau keluarga
3. Bukti bahwa RS telah memberikan pelayanan kerohanian
(keagamaan atau spiritual)
Sutoto KARS
27
29
CONTOH KALIMAT
IDENTIFIKASI PRIVASI
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)
KEINGINAN PRIVASI
Sutoto KARS
30
Standar HPK.1.3.
Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi
barang milik pasien dari pencurian atau
kehilangan
Elemen Penilaian HPK.1.3.
1.
2.
3.
Barang milik pasien dilindungi apabila rumah sakit mengambil alih tanggung
jawab atau apabila pasien tidak dapat melaksanakan tanggung jawabnya
31
Standar HPK.1.3.
Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi
barang milik pasien dari pencurian atau
kehilangan
32
33
Sutoto KARS
34
Standar HPK.1.4
Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
35
Standar HPK.1.4
Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
Regulasi RS :
1.
Dokumen implementasi :
1.
Proses
Cara RS untuk melindungi terutama bayi, anak, manula dan pasien yang
tidak mampu melindungi dirinya sendiri
36
Standar HPK.1.5
Anak-anak, individu yang cacat, manula dan lainnya
yang berisiko mendapatkan perlindungan yang layak.
Elemen Penilaian HPK.1.5
1. Rumah sakit mengidentifikasi kelompok yang berisiko (lihat juga PP.3.1 s/d
PP.3.9).
2. Anak-anak, individu yang cacat, lanjut usia dan kelompok lain di
Proses
Identifikasi RS terhadap kelompok yang berisiko
Kelompok yang dilindungi RS meliputi anak-anak, individu yang cacat, lansia dan
kelompok lainnya
37
Sutoto KARS perlindungan
Pemahaman dan Tanggung jawab staf dalam memberikan
Standar HPK.1.6
lnformasi tentang pasien adalah rahasia
Elemen Penilaian HPK.1.6
1. Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dan tentang
pembukaan dan kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam undangundang dan peraturan
2. Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang tidak
Regulasi RS :
1. Regulasi tentang perlindungan terhadap kerahasian informasi pasien
Proses
1. Penjelasan ke pasien tentang rahasia kedokteran dan proses untuk membuka
rahasia kedokteran sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
2. Permintaan persetujuan pasien untuk membuka informasi yang bukan
merupakan rahasia kedokteran
3. Upaya RS untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien
Sutoto KARS
38
39
Sutoto KARS
40
Standar HPK.2
Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga
berpartisipasi dalam proses pelayanan.
Elemen Penilaian HPK.2
1. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
41
Standar HPK.2
Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga
berpartisipasi dalam proses pelayanan.
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPOkomunikasi efektif untuk mendorong
keterlibatan pasien dan keluarganya dalam proses pelayanan
Kebijakan/Panduan/SPO cara memperoleh second opinion di
dalam atau di luar RS
Bukti Pr0ses :
Bukti pelaksanaan pelatihan
Sertifikasi pelatihan staf tentang komunikasi pemberian
informasi dan edukasi yang efektif
Sutoto KARS
42
Sutoto KARS
44
Pemberian obat jangka panjang (>2 mg), misalnya pemberian obat TBC jangka
panjang, antibiotika jangka panjang dll
45
Standar HPK.2.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa yang
dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentang
kondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana mereka akan dijelaskan tentang
rencana pelayanan dan pengobatan dan bagaimana mereka dapat
berpartisipasi dalam keputusan pelayanan, bila mereka memintanya
46
Standar HPK.2.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa yang dapat
dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentang kondisi medis dan
diagnosis pasti, bagaimana mereka akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan
pengobatan dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam keputusan pelayanan, bila
mereka memintanya
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayanan
Kebijakan/Panduan/SPO tentang panduan persetujuan tindakan
kedokteran
Dokumen:
Formulir pemberian edukasi
Formulir persetujuan / penolakan tindakan kedokteran
Sutoto KARS
47
Standar HPK.2.1.1
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayanan
Dokumen:
Materi penjelasan
Formulir pemberian penjelasan/edukasi
Materi wawancara
Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya
mengetahui siapa yang menjelaskan tentang hasil pelayanan dan
pengobatan
Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya
mengetahui siapa yang menjelaskan tentang hasil pelayanan dan
pengobatan yang tidak terduga
Sutoto KARS
50
Standar HPK.2.2
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya
tentang hak dan tanggung jawab mereka yang
berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan
pengobatan
Elemen Penilaian HPK.2.2.
1. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak
Sutoto KARS
51
Dan saya tidak akan menuntut pihaka rumah sakit ataua siapapun juga
akibat dari keputusan saya pulang atas permintaan sendiri
Tanda tangan pasien dan saksi
Sutoto KARS
52
Standar HPK.2.2
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayanan
Dokumen:
Formulir penolakan pengobatan
MATERI WAWANCARA:
1. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya
mengetahui tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan
2. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya
mengetahui tentang konsekuensi dari keputusan mereka
3. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya
mengetahui tentang tanggung jawab mereka terkait dengan
keputusan tersebut
4. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya
mengetahui tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan
Sutoto KARS
53
Standar HPK.2.3
Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien
menolak pelayanan resusitasi atau menolak atau
memberhentikan pengobatan bantuan hidup dasar
1. Rumah sakit telah menetapkan posisinya pada saat pasien menolak
pelayanan resusitasi dan membatalkan atau mundur dari
pengobatan bantuan hidup dasar.
2. Posisi rumah sakit sesuai dengan norma agama dan budaya
masyarakat, persyaratan hukum dan peraturan.
Regulasi RS :
Panduan penolakan resusitasi (DNR)
SPO penolakan resusitasi
Formulir penolakan resusitasi
Sutoto KARS
54
55
CONTOH
SURAT PERNYATAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI
(DO NOT RESUCITATE)
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama
:.
Taggal lahir:
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya membuat keputusan dan menyetujui perintah do
not resuscitate (jangan di resusitasi).
Saya menyatakan bahwa Jika jantung saya berhenti berdetak atau jika saya berhenti
bernapas , tidak ada prosedur medis untuk mengembalikan bernapas atau berfungsi kembali
jantung akan dilakukan oleh staf Rumah sakit, termasuk namun tidak terbatas pada staf
layanan medis darurat
Saya memahami bahwa keputusan ini tidak akan mencegah saya menerima pelayanan
kesehatan lainnya seperti pemberian maneuver Heimlich atau pemberian oksigen dan
langkah-langkah perawatan untuk meningkatkan kenyamanan lainnya.
Saya memberikan izin agar informasi ini diberikan kepada seluruh staf rumah sakit, Saya
memahami bahwa saya dapat mencabut pernyataan ini setiap saat.
Yang menyatakan
Saksi
Saksi
(.)
(.) (..)
Sutoto KARS
56
Nama pasien : ..
Tanggal lahir : .
Usaha komprehensif untuk mencegah henti jantung atau henti nafas tanpa melakukan intubasi. DO NOT
RESUCITATE TIDAK DILAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Usaha suportif sebelum terjadi henti nafas atau henti jantung yang meliputi pembukaan jalan nafas non invasive,
mengontrol perdarahan, memposisikan pasien dengan nyaman, pemberian oat-obatan anati nyeri. TIDAK
MELAKUKAN RJP (RESUSITASI JANTUNG PARU) bila henti nafas atau henti jantung terjadi.
Saya dokter yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa keputusan DNR diatas diambil setelah
pasien diberikan penjelasan dan informed consent diperoleh dari salah satu:
Pasien
Tenaga kesehatan yang ditunjuk pasien
Wali yang sah atas pasien (termasuk yang ditunjuk oleh pengadilan)
Anggota keluarga pasien
Jika yang diatas tidak dimungkinkan maka dokter yang bertanda tangan dibawah ini memberikan perintah
DNR berdasarkan pada :
Sutoto KARS
57
Standar HPK.2.4
Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap
asesmen yang sesuai manajemen nyeri yang tepat
1. Rumah sakit menghormati dan mendukung hak pasien dengan cara
asesmen manajemen nyeri yang sesuai (lihat juga PP.7.1, EP 1).
2. Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, budaya dan sosial
pada hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri, serta pemeriksaan
dan pengelolaan nyeri secara akurat.
Regulasi RS :
1. Panduan manajemen nyeri
2. SPO asesmen nyeri
3. SPO pelayanan kedokteran tentang manajemen nyeri
Sutoto KARS
58
61
Sutoto KARS
62
Asesmen nyeri
Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale
Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang
dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri yang
dirasakannya.
Instruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan
dan dilambangkan dengan angka antara 0 10.
0 = tidak nyeri
1 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari)
4 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari)
7 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)3
Sutoto KARS
63
64
COMFORT SCALE
Kategori
Kewaspadaan
Skor
Tanggal / waktu
Ketenangan
1 tenang
2 agak cemas
3 cemas
4 sangat cemas
5 panik
Distress
pernapasan
65
Menangis
Pergerakan
Tonus otot
Sutoto KARS
66
Tegangan
wajah
2 tonus
otot
wajah normal,
tidak terlihat
darah basal
Denyut
jantung
basal
konsisten
3 peningkatan denyut jantung sesekali 15% di
atas batas normal (1-3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
4 seringnya peningkatan denyut jantung 15%
di atas batas normal (>3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
5 peningkatan denyut jantung terus-menerus
15%
Skor total
Sutoto KARS
67
P:
Q:..
R:
S:
T:
Scala Nyeri
Keterangan:
P= Provokatif: yang memprovokasi nyeri apa yang menjadi penyebab nyeri ? Rudapaksa, benturan ? Apa yg
membuat lebih baik atau lebih buruk ?
Q=Quality/Kualitas: seperti apa rasanya ? Seperti tertusuk benda tajam, tumpul, sakit, berdenyut, ditusuk jarum,
dll?
R=Regio/Radiasi Daerah nyeri dimana rasa sakit itu berada? Menyebar kemana ?
T=Tempo/timing: waktu yang berkaitan dengan nyeri Kapan nyeri datang? Apakah rasa sakit itu datang dan
pergi atau itu terus menerus?
Sutoto KARS
70
71
INTERVENSI NYERI
Obat : Non Opioid,Adjuvant, Opioid
Suntikan anestesi lokal
Blok saraf
Terapi fisik dan air: whirlpool, USG, dan pijat
otot
Stimulasi Listrik : stimulasi listrik transkutan
(TENS)
Akupunktur
Terapi Psikologis
Teknik relaksasi
Bedah
Sutoto KARS
74
75
76
fungsi batang otak yang ireversibel. Setelah kriteria Mati Batang Otak
(MBO) yang ada terpenuhi, pasien ditentukan meninggal dan
disertifikasi MBO serta semua terapi dihentikan. Jika dipertimbangkan
donasi organ, bantuan jantung paru pasien diteruskan sampai organ
yang diperlukan telah diambil. Keputusan penentuan MBO dilakukan
oleh 3 (tiga) dokter yaitu dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain
yang memiliki kompetensi, dokter spesialis saraf dan 1 (satu) dokter lain
yang ditunjuk oleh komite medis rumah sakit.
Sutoto KARS
81
Sutoto KARS
82
Standar HPK.3
Regulasi RS :
Panduan dan SPO penyelesaian komplain, keluhan, konflik atau perbedaan
pendapat pasien dan keluarga
Dokumen implementasi :
Bukti penjelasan dan catatan komplain
Bukti penanganannya dan Laporan penyelesaian komplain
Proses :
1. Proses penyampaian informasi bila pasien akan komplain, keluhan, konflik
atau perbedaan pendapat
2. Proses investigasi/.penelitian bila komplain
3. Proses analisis terhadap hasil investigasi/penelitian komplain
4. Keterlibatan pasien/keluarga dalam penyelesaian komplain
5. Bagaiman seluruh proses tersebut tidak mempengaruhi konsistensi
pelayanan
Sutoto KARS
83
Standar HPK.4
Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam
mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan
melindungi hak pasien
Elemen Penilaian HPK.4
1. Staf memahami peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien maupun keluarganya serta bagaimana nilai dan
kepercayaan tersebut dihormati di dalam proses asuhan.
2. Staff memahami peran mereka dalam melindungi hak pasien dan keluarga.
Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO tentang identifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien dalam pelayanan
Proses
Pelaksanaan identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien/keluarga
dan penerapannya dalam pelayanan
Bagaimana peran staf dalam melindungi hak pasien dan keluarga
Sutoto KARS
84
Caracara Mengembangkan
Sensitivitas Kultural
Tunjukkan penghormatan kepada orang sebagai individu yang unik, dengan kultur
sebagai salah satu faktor yang memberi kontribusi terhadap keunikan mereka.
Kenali bahwa beberapa kelompok kultural memiliki definisi kesehatan dan penyakit,
sebagaimana praktekpraktek yang berusaha meningkatkan kesehatan dan
menyembuhkan penyakit, yang mungkin berbeda dengan yang anda miliki.
Mau untuk memodifikasi pemberian asuhan kesehatan selaras dengan latar belakang
kultural pasien.
Jangan berharap semua anggota kelompok kultural bersikap dengan cara yang persis
sama.
Hargai bahwa nilainilai kultural setiap orang telah mengakar dan karenanya sulit
untuk diubah
Diadaptasi dari Stulc P. Dalam: Cookfair JN. Nursing Process and Practice in the
Community. St. Louis: MosbyYear, Book. 1990.
Sutoto KARS
85
Diadaptasi dari Spector R. Cultural Diversity in Health and Illness. Norwalk: Prentice Hall.
2003
Sutoto KARS
86
Bagaimana anda telah merawat penyakit tersebut? Apakah anda telah menggunakan
kepada anda?
Apa yang paling membuat anda khawatir atau takut dari penyakit anda?
Sutoto KARS
87
Sutoto KARS
88
Standar HPK.5
Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO tentang pemberian
informasi hak dan tanggung jawab pasien
Leaflet hak dan tanggung jawab pasien
Proses
Pelaksanaan pemberian informasi tertulis
tentang hak dan tanggung jawab pasien
sesuai dg bahasa yg dipahami pasien
Sutoto KARS
89
Sutoto KARS
90
Sutoto KARS
91
Sutoto KARS
92
Standar HPK.6
Acuan:
UU 29/2004 tentang Praktik Kedokteran
UU 44/2009 tentang Rumah Sakit
PMK 290/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran, KKI, 2006
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO persetujuan tindakan kedokteran
Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan tertulis
Dokumen informed consent
Formulir persetujuan/ penolakan
Proses
Proses pasien atau keluarga menyetujui atau menolak tindakan
kedokteran
Sutoto KARS
93
PEMBERI PERSETUJUAN
Persetujuan diberikan oleh individu yang kompeten. (PMK
290/2008)pasal 1 nomer 7
Sutoto KARS
103
Sutoto KARS
104
106
Kondisi pasien
Usulan pengobatan
Nama individu yang memberikan pengobatan
Potensi manfaat dan kekurangannya
Kemungkinan alternatif
Kemungkinan keberhasilan
Kemungkinan timbulnya masalah selama masa
pemulihan
Kemungkinan yang terjadi apabila tidak diobati.
Sutoto KARS
107
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang pemberian
informasi termasuk rencana pengobatan
Kebijakan/Panduan/SPO tentang penetapan
DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
Dokumen:
Catatan pemberian informasi
Catatan penetapan DPJP dan data diri DPJP (RS
harus memiliki data diri DPJP: lamakerja,
pendidikan, fellowship, kursus dll)
Sutoto KARS
108
Sutoto KARS
109
110
Sutoto KARS
111
Pasal 6
(5) Dalam hal pasien tidak cakap untuk
memberikan persetujuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), persetujuan dapat
diberikan oleh keluarga terdekat atau
pengampunya
Sutoto KARS
112
114
Sutoto KARS
115
Sutoto KARS
116
moderat dan dalam) (lihat juga PAB.5.1, Maksud dan Tujuan dan EP 1)
3. Persetujuan didapat sebelum penggunaan darah atau produk darah
tangan atau catatan dari persetujuan lisan (lihat juga HPK.8, EP 2).
Sutoto KARS
117
Standar HPK.6.4.
SAAT PERMINTAAN INFORMED CONSENT
TERTULIS
1. Sebelum operasi atau prosedur invasif
2. Sebelum anestesia termasuk sedasi yang
118
Standar HPK.6.4.1
Rumah sakit membuat daftar semua kategori dan
jenis pengobatan dan prosedur yang memerlukan
informed consent yang khusus.
Elemen Penilaian HPK.6.4.1
1. Rumah sakit telah menyusun daftar tindakan dan
pengobatan yang memerlukan persetujuan terpisah
2. Daftar tersebut dikembangkan atas kerjasama dokter
dan profesional lain yang memberikan pengobatan dan
melakukan tindakan.
DOKUMEN
1. Daftar tindakan dan pengobatan yang perlu informed
consent
2. Dokumentasi rapat pembahasan daftar tersebut
Sutoto KARS
119
HPK.7
HPK.7.1
HPK.8
HPK.9
HPK.10
HPK.11
7
4
4
5
2
6
Sutoto KARS
120
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang pemberian
informasi termasuk mendapatkan hasil
penelitian
Dokumen:
Formulir pemberian informasi dan formulir
persetujuan mengikuti penelitian
Sutoto KARS
122
INFORMASI
Manfaat yang diharapkan
Potensi ketidak nyamanan dan risiko.
Alternatif yang dapat menolong mereka
Prosedur yang harus diikuti
Menolak atau berpartisipasi atau
mengundurkan diri
Penolakan atau pengunduran diri tersebut tidak
akan menutup akses mereka terhadap
pelayanan rumah sakit
RS punya kebijakan dan prosedur informasi
tentang hal ini kepada pasien dan keluarga.
Sutoto KARS
123
124
125
126
Regulasi RS :
Keputusan penetapan komite /panitia etik
penelitian
Kebijkan, Pedoman pengorganisasian dan
pedoman pelayanan komite etik penelitian
Program kerja komite etik penelitian
Sutoto KARS
127
128
129
Sutoto KARS
132
134
Dokumen:
Formulir persetujuan/penolakan donor/ transplantasi
Kerjasama dengan lembaga kemasyarakatan
Pelatihan
Pelatihan staf agar memahami regulasi tentang transplantasi serta isu
Sutoto KARS
135
Sutoto KARS
136