1, Oktober 2014
Abstract
This study aims to analyze the relationship between the accuracy of the information completeness diagnosis
code and action on a document medical records of hospitalized patients. This is a type of observational study
using cross-sectional design. The population of this research is all the patients medical record documents
on 5 major diseases by 2013 variables in this study are the completeness and accuracy of the diagnosis code
information. The research instrument is a check list, ICD-10 book. The analysis in the study using the chisquare test. The results showed no significant relationship completeness of the information in the medical record
documents with the accuracy of the diagnosis codes on the inpatient medical record documents (p = 0.000).
Keywords: completeness of information, accuracy of the code
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kelengkapan pengisian informasi dengan keakuratan kode
diagnosis penyakit dan tindakan pada dokumen rekam medis pasien rawat inap. Jenis penelitian ini adalah
observasional dengan menggunakan rancangan secara cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh
dokumen rekam medis yang pasien pada 5 besar penyakit pada tahun 2013. Variabel dalam penelitian ini
adalah kelengkapan informasi dan keakuratan kode diagnosis. Instrumen penelitian berupa check list, buku
ICD-10. Analisis dalam penelitian dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan
ada hubungan secara signifikan kelengkapan informasi dalam dokumen rekam medis dengan keakuratan
kode diagnosis penyakit pada dokumen rekam medis rawat inap (p=0,000).
Kata kunci : kelengkapan informasi, keakuratan kode
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan
ini dimaksudkan untuk melihat hubungan variabel
kelengkapan informasi dengan keakuratan kode
diagnosis pada dokumen rekam medis rawat
inap. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh dokumen rekam medis pasien rawat inap
yang melakukan kunjungan ulang tahun 2013
berdasarkan 5 (lima) besar penyakit. Tehnik
pengambilan sampel dengan systematic random
sampling sebanyak 100 dokumen. Instrumen
penelitian berupa check list, buku ICD-10. Data
dianalisis secara deskriptif dan anlitik menggunakan
uji statistik Chi-Square.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Kelengkapan Dokumen
Rekam Medis
Katagori
Kelengkapan
No
Jumlah
Persentase
Lengkap
70
70
Tidak Lengkap
30
30
Total
100
100
Katagori
Kelengkapan
Jumlah
Persentase
Lengkap
70
70
Tidak Lengkap
30
30
100
100
Total
Kelengkapan
Lengkap
Tidak
Lengkap
Total
Keakuratan
Tidak
Akurat
akurat
f % f
%
20 20 10 10
f
30
%
100 0,001
10 10 60
60
70
100
30 30 70
70
100
100
Total
PEMBAHASAN
Kelengkapan pengisian informasi penunjang dalam
dokumen rekam medis merupakan penilaian
terhadap tepat tidaknya penentuan diagnosis dengan
melakukan penelusuran pada dokumen rekam medis
pasien sebelum melihat pada ICD-10. Berdasarkan
hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa
kelengkapan pengisian informasi pada dokumen
rekam medis yang dibutuhkan dalam penentuan
kode diagnosis adalah 70 (70%) dokumen. Dari 100
dokumen rekam medis masih terdapat pengisian
informasi pada dokumen rekam medis sebanyak 30
(30%) dokumen rekam medis yang tidak lengkap.
Salah satu faktor
penyebab ketidaklengkapan pengisian informasi
dokumen rekam medis diantaranya adalah waktu
dokter yang sempit, pasien yang banyak, pasien
APS (Atas Permintaan Sendiri). Belum sepenuhnya
semua petugas terkait menyadari akan pentingnya
kelengkapan pengisian berkas rekam medis yang
isinya mengandung informasi yang penting, karena
hal ini berpengaruh terhadap mutu dan hal- hal yang
terkait didalamnya. Selain itu belum adanya ruang
transit dokter, yang bisa memberikan kenyamanan
61
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014
SIMPULAN
Kelengkapan pengisian informasi diagnosis dari
setiap lembar reka
medis terdapat ketidaklengkapan pengisian informasi
pada dokumen rekam medis sebanyak 30 (30%).
Dan keakuratan kode diagnosis terdapat pada
70 (70%) dokumen rekam medis, 30 (30%)
lainnya masih terdapat ketidakakuratan kode
diagnosis yang dipengaruhi kelengkapan pengisian
informasi diagnosis pada dokumen rekam medis,
secara signifikan terdapat hubungan kelengkapan
pengisian informasi diagnosis dengan keakuratan
kode pada nilai p = 0,000.
63
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI.2000.Buku Pedoman Pelaksanaan
Program Pemberantasan Penyakit Diare.
Ditjen PPM & PLP.Jakarta
Diah.2012.Hubungan antara beban kerja kode
dengan keakuratan kode diagnosis
penyakit rawat inap berdasarkan ICD-10
di RS Ortopedi Surakarta.diunduh tanggal 4
Desember 2013.
Erkadius.2003.Klasifikasi Statistik International
Mengenai Penyakit dan Masalah
KesehatanTerkait(International Classification
of Diseases and Related Health Problems)
ICD-10 Cara Penggunaan. Padang. Yayasan
IRIS.
Gafur, K, M, A.2003. Pentingnya Peningkatan
Profesionalisme Rekam Medis dalam Upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan.
Prosiding. Jakarta:PORMIKI.
Garmelia, E. 2010. Pengenalan Kodifikasi dan
Modifikasi Procedure Melalui ICD-9-CM.
Prosiding. Jakarta: PORMIKI.
Giovanna T, et all. 2008. Consistency and accuracy
of diagnosis cancer codes generated by
automated registration: comparison with
manual registration. Journal Population
Health Metrics.2006, 4:10
Guwandi, J.2005.Rahasia Medis.Jakarta:Balai
Penerbit FKUI.
Hatta, G.2011.Tujuan Kegunaan, Pengguna dan
Fungsi Rekam Medis Kesehatan, dalam
Hatta, G, editor. Pedoman Manajemen
Informasi Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Kasim, F dan Erkadius. 2011. Sistem Klasifikasi
Utama Morbiditas dan Mortalitas yang
digunakan di Indonesia, dalam Hatta, G,
editor. Pedoman Manajemen Informasi
Kesehatan di Sarana
64