A.
ASPEK MEDIS
1.
PENGERTIAN
a)
Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolik gabungan
dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat
terjadi secara spontan atau karena pemeberian dosis farmakologik senyawa-senyawa
glukokortikoid. (Sylvia A. Price; Patofisiolgi, Hal. 1088)
b)
Sindrom Cushing terjadi akibat aktivitas kortek adrenal yang berlebihan. Sindrom tersebut
dapat terjadi akibat pemberian kortikosteroid atau ACTH yang berlebihan atau akibat hyperplasia
korteks adrenal.
c)
Syndrome Chusing merupakan akibat dari kadar kortisol darah yang tinggi secara
Syndrome cuhsing : Suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolic gabungan dari
peninggian kadar glikokortikoid dalam darah yang menetap. ( patofisiologi, hal 1089 )
e)
akibat neoplasma korteks adrenal atau adenohipofisis, atau asupan glukokortikoid yang
berlebihan. Bila terdapat sekresi sekunder hormon adrenokortikoid yang berlebihan akibat
adenoma hipofisis dikenal sebagai Cushing Disease (Dorland, 2002).
2.
KLASIFIKASI
Tergantung ACTH
heperfungsi korteks adrenal mungkin dapat disebabkan oleh sekresi ACTH kelenjar hipofise
yang abnormal berlebihan. Tipe ini mula-mula dijelaskan oleh oleh Hervey Cushing pada tahun
1932, maka keadaan ini disebut juga sebagai penyakit cushing.
b)
adanya adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH, selain itu terdapat bukti-bukti histologi
hiperplasia hipofisis kortikotrop, masih tidak jelas apakah kikroadenoma maupum hiperplasia
timbal balik akibat gangguan pelepasan CRH (Cortikotropin Realising hormone) oleh
neurohipotalamus. (Sylvia A. Price; Patofisiologi. hal 1091)
Berdasarkan penyebabya sindrom cushing di bagi menjadi 4 tipe, yaitu:
a)
Penyakit cushing (cushing disease), di temukan pada kira- kira 80% sel- sel basofil
Tumor adrenal, dijumpai pada kira-kira 15%. Biasanya adenoma kecil, tunggal dan jinak,
ACTH ectopic, salah satu sindrom cushing yang di sebabkan karena produk etopic, yaitu
acth oleh tumor maligna non endokrin biasa dalam bentuk cat-brochial karsinoma.
Gejalanyaklinis di tandai penyakit yang cepat menjadi berat, penurunan BB dan edema serta
pigmentasi.
d)
3.
ANATOMI FISIOLOGI
Klenjar suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada baagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Trbagi
atas 2 bagian yaitu:
a)
b)
Beberapa hormon terpenting yang disekresi oleh korteks adrenal adalah hidrokortison,
aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan
fungsi ginjal, dan kondisi otot.
Fungsi klenjar suprenalis(korteks)
a)
b)
c)
b)
Relaksasi bronkus.
c)
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi
b)
c)
d)
f)
Hipersekresi glukokortikoid
a)
b)
c)
d)
e)
b)
manofosfat)
c)
e)
4.
ETIOLOGI
a)
Iatrogenik
Pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik. Dijumpai pada penderita
artitis rheumatoid, asma, limpoma dan gangguan kulit umum yang menerima glukokortikoid
sintetik sebagai agen antiinflamasi.
b)
Spontan
Kelenjar yang menghasilkan ACTH dan menstimulusi korteks adrenal untuk meningkatkan
sekresi hormonnya.
d)
e)
5.
PATOFISIOLOGI
6.
a)
b)
Penipisan rambut kepala disertai jerawat dan hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan
d)
e)
f)
Osteoporosis
g)
h)
Ulkus peptikum
i)
Hipertensi
j)
Kelabilan emosi
7.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar glukosa darah, natrium,
kadar kalium, dan jumlah sel eosinofil. Selain itu, dilakukan juga pengambilan sampel urin untuk
mengetahui kadar kortisol plasma.
b)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui lokasi jaringan adrenal atau mendeteksi tumor
pada kelenjar adrenal.
c)
apakah dari hipofisis / adrenal. Deksametason diberikan pada pukul 11 malam dan kadar kortisol
plasma diukur pada pukul 8 pagi berikutnya.
8.
KOMPLIKASI
b)
Infeksi berat, terjadi jika pasien mengalami diabetes melitus dan mengalami luka, sehingga
9.
PENCEGAHAN
Pencegahan yang diupayakan untuk menghindari Sindrom Cushing adalah memperhatikan dosis
pemakaian obat golongan steroid yang diberikan dan hindari pemakaian obat golongan ini
secara berlebihan. Pasien bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan hasil terapi
yang baik, sehingga bisa meminimkan efek untuk terkena Sindrom Cushing.
10. PENATALAKSANAAN
a)
Terapi
Pengobatan sindrom cushing tergantung ACTH tidak seragam, bergantung pada apakah sumber
ACTH adalah hipofisis atau ektopik. Beberapa pendekatan terapi digunakan pada kasus dengan
hipersekresi ACTH hipofisis. Jika dijumpai tumor hipofisis sebaiknya diusahakan reseksi tumor
transfenoidal. Tetapi jika terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan
maka sebagai gantinya dapat dilakukan radiasi kobalt pada kelenjar hipofise.
Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan adrenalektomi total dan diikuti pemberian
kortisol dosis fisiologik atau dengan kimia yang mampu mrnghambat atau merusak sel-sel
korteks adrenal yang mensekresi kortisol. Pengobatan sindrom ACTH ektopik adalah dengan
reseksi neoplasma yang mensekresi ACTH atau adrenalektomi atau supresi kimia fungsi adrenal
seperti dianjurkan pada penderita sindrom cushing jenis tergantung ACTH hipofisis. (Silvia
A.Price; Patofisiologi, Hal. 1093).
b)
Tindakan Medis
untuk mengurangi hiperadrenalisme jika penyebabnya adalah tumor yang tidak dapat dihilangkan
secara tuntas.
B.
ASPEK KEPERAWATAN
1.
Asuhan keperawatan
a)
Pengkajian
Aktifitas/istirahat
Sirkulasi
Eliminasi
Itegritas ego
Neorosensori
Gejala : Bicara cepat dan parau, gangguan status mental dan prilaku seperti binggung,
disorientasi, gelisa, peka rangsangan, delirium.
Pernafasan
Keamanan
Gejala : Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan tandanya suhu meningkat
diatas 37,40CC, retraksi, iritasi pada kunjungtiva dan berair.
Seksualitas
Diagnosa
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisik, gangguan fungsi
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, perasaan mudah lelah, atropi otot
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, gangguan kesembuhan dan kulit
c)
Intervensi
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisik, gangguan fungsi
Kriteria hasil:
-
Klien mengungkapkan perasaan dan metode koping untuk persepsi negatif tentang
R/ beberapa pasien memandang situasi sebagai tantangan, beberapa sulit menerima perubahan
hidup/penampilan peran dan kehilangan kemampuan control tubuh sendiri.
-
Anjurkan orang terdekat memperlakukan pasien secara normal dan bukan sebagai orang
cacat.
R/ menyampaikan harapan bahwa pasien mampu untuk mangatur situasi dan membantu untuk
mempertahankan perasaan harga diri dan tujuan hidup.
-
R/ memberikan bantuan tambahan untuk manajemen jangka panjang dari perubahan pola hidup.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, perasaan mudah lelah, atropi otot
Kriteria Hasil:
-
Pasien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri tanpa bantuan orang lain
R/ Berpartisipasi dalam perawatan diri sendiri dapat meringankan frustasi atas hilangnya
kemandirian yang dimilikinya.
-
R/ Kualitas hidup pasien terlihat meningkat ketika ketika pasien mampu untuk melakukan
kegiatannya sendiri.
-
Beri support pasien bila mempunyai kemampuan untuk melakukan perawatan untuk
dirinya sendiri.
R/ Meningkatkan kemandirian dan rasa kontrol diri, dapat menurunkan perasaan tidak berdaya
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, gangguan kesembuhan dan kulit
Keriteria hasil:
-
R/ tingkat stress mungkin dapat meningkat dnegan pesat karena perubahan yang baru, sedang
atau telah terjadi.
-
Catat perubahan siklik dalam mental/tingkah laku. Ikutsertakan dalam latihan rutin dan
program aktivitas.
R/ penelitian menunjukkan bahwa penarikan diri dan pasien yang tidak aktif memiliki resiko yang
lebih besar untuk mengalami kebingungan
-
2.
a)
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.
b)
Nonmaleficience
Prinsip menghindari tindakan yg membahayakan. Bahaya dpt berarti dengan sengaja, risiko atau
tidak sengaja membahayakan.
c)
Beneficience
Justice
Fidelity
Prinsip bahwa individu wajib setia terhadap komitmen atau kesepakatan dan tentang jawab yg
dimiliki.Kesetiaan jg melibatkan aspek kerahasiaan / privasi dan komitmen adanya
kesesuaianantara informasi dgn fakta.
f)
Veracity
Mengacu pada mengatakan kebenaran. Bok (1992) mengatakan bahwa bohong pada orang yg
sakit atau menjelang ajal jarang dibenarkan.Kehilangan kepercayaan thd perawat dan
kecemasan karena tdk mengetahui kebenaran biasanya lebih merugikan
3.
ADVOKASI
Dalam kasus ini, peran perawat sebagai advokat harus bertanggung jawab membantu klien dan
keluarga dalam hal inform concern atas tindakan keperawatan yang dilakukan. Selain itu juga
harus mempertahankan dan melindungi hak-hak klien serta memastikan kebutuhan klien
terpenuhi.Serta pemberian informasi yang lengkap kepada klien.
5.
JURNAL
DAFTAR PUSTAKA
-
http://journal.unair.ac.id/detail_jurnal.php?id=802&med=9&bid=3
Arif Mansjoer, Suphohaita dan Wahyu Ika Wardhani, 2000, Kapita Selekta Kedokteran,
http://ismirayanti.blogspot.com/2010/10/cushings-sindrome.html
http://dhaniekim.blogspot.com/2011/05/askep-cushings-sindrom.html
Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC.
http://www.docstoc.com/docs/124085350/Endokrin---Sindrom-Chusing#
Brunner & Suddarth. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,