salep
yang
dihasilkan
bebas
dari
partikel
kasar, maka
dalam
dan tujuan pemakaiannya. Untuk memudahkan pemilihan bahan dasar salep perlu
diadakan peninjauan dari bermacam-macam sudut, yaitu berdasarkan : (1) Sifat
dari penyakit/luka/lesi (2) Daya kerja dipermukaan kulit (proses penetrasi) dan (3)
Sifat bahan dasar salep terhadap pengaruh air.
Basis vaselin merupakan basis yang berminyak dan bebas air sehingga
dapat bertahan pada kulit untuk waktu yang lama. Oleh karena itu efektifitasnya
juga akan lebih lama. Basis vaselin juga mudah bercampur dengan bahan obat dan
stabil dalam penyimpanan. Basis vaselin banyak digunakan karena vaselin
mengingat konsistensi, kelunakan dan sifatnya yang netral serta kemampuan
menyebarnya yang mudah pada kulit. Beberapa syarat basis antara lain mudah
bercampur dengan bahan obat, stabil, memeliki kemampuan menyebar pada kulit
dipenuhi oleh vaselin. Oleh karena itu vaselin merupakan salah satu basis yang
baik.
Penambahan cera alba dapat meningkatkan viskositas salep karena dalam
sediaan topikal cera alba berfungsi sebagai bahan pengeras, sedangkan
penambahan parafin dapat menurunkan viskositas salep. Pada pembuatan salem
kali ini baik paraffin dan cera alba sma-sama digunkan. Penggunaan cera alba dan
vaselin secara bersamaan akan menghasilkan keseimbangan viskositas salep yang
baik. Cera alba berfungsi sebagai agen peningkat stabilitas sehingga sediaan salep
yang dihasilkan stabil. Penambahan cera alba pada sediaan salep dapat
menyebabkan salep memiliki sifat fisik yang baik, meliputi daya sebar salep yang
besar pada kulit lama melekat pada kulit dan memberikan proteksi pada kulit.
Vaselin dan cera alba merupakan
golongan hidrokarbon ini ialah tidak mudah tengik atau rusak dibandingkan
dengan golongan lemak dan minyak lemak. Dasar salep hidrokarbon bersifat
lemak, bebas air, preparat berair bercampur dalam jumlah sedikit saja. Dasar salep
tersebut bertahan pada kulit pada waktu yang lama. Dasar salep hidrokarbon juga
bersifat oklusif sehingga mengurangi hilangnya lembab ke udara (Ansel, 1990).
Salep yang mengandung bahan obat ichtyol memiliki efek sebagai
bakteriostatik ringan serta sebagai antiseptic termasuk antifungi. Salep dengan
kandungan ichtyol secara efektif mengurangi infeksi pada kulit, meredakan gatal
kulit serta meningkatkan aliran darah. Salep ichtyol biasanya digunakan untuk
2
pengobatan radang kulit lokal, subkutan dan infeksi berisi nanah, seperti flebitis,
dekubitus, peradangan pada kelenjar minyak di sekitar folikel dari rambut,
kemerahan dan pembengkakan kulit, perubahan kulit kering, disertai dengan
mengelupas dan eczemas.
salep
yang
dihasilkan
bebas
dari
partikel
kasar, maka
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Angsel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ibrahim F,
penerjemah; Ulfa IS, editor. Jakarta:UI Press. Terjemahan dari :
Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms .
Budiono, J dan Hendro W. pertimbangan-pertimbangan memilih dasr salep.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/12RuangBiofarmasi008.pdf/12
RuangBiofarmasi008.html [19 April 2010]
Djjajadisastra, joshita dkk. 2008. Effect of cream, gel, and ointment
dosage.http://staff.ui.ac.id/internal/130674809/material/effectofcreamgelan
dointmentdosage.pdf [19 april 2010]
Fitriana, mendala. 2009. Formulasi dan uji aktivitas antijamur secar in vitro salep
minyak