Anda di halaman 1dari 6

PEMBENTUKAN KALIMAT (SPOK)

A. Pengertian Kalimat
Satuan terkecil dari sebuah bahasa adalah kalimat baik dalam
bentuk tulisan maupun lisan. Kalimat adalah kumpulan kata yang
berkumpul dan berkaitan satu sama lain dan membentuk satu gagasan
utuh. Kalimat tersusun dari kata kata yang memiliki peran atau fungsi
yang berbeda beda. Konteks fungsi kata tersebut dinamakan dengan
unsur unsur kalimat. Namun, tahukah Anda kalimat terdiri dari unsur
unsur pembentuk kalimat yang saling berangkai dan membentuk satu
kesatuan makna.
Unsur pembangun kalimat tersebut, diantaranya adalah Subjek (S),
Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel.), dan Keterangan (K). Unsur
unsur ini memiliki fungsi dan tugasnya masing masing di dalam kalimat,
dan untuk membentuk sebuah kalimat, minimal harus memiliki unsur
Subjek (S), dan Predikat (P) di dalamnya. Pada artikel kali ini, marilah kita
bahas unsur unsur pembentuk kalimat ini satu persatu hingga tuntas.
B. Unsur - Unsur Pembentuk Kalimat
1. Subjek (S)
Unsur yang pertama adalah subjek yang berfungsi sebagai
penunjuk pelaku yang melakukan atau terlibat di dalam kalimat
tersebut. Biasanya subjek di dalam kalimat berupa sebuah objek atau
benda, seperti manusia, barang, binatang, tumbuhan maupun kata
benda abstrak, seperti asap, gas, dan lain lain. Contoh : Budi, aku,
saya, mereka, keledai, cita cita, dan lain lain.

2. Predikat (P)
Bersama dengan subjek, predikat adalah unsur terpenting di dalam
sebuah kalimat. Tanpa adanya kedua unsur ini, maka bisa dipastikan

kata kata tersebut bukanlah kalimat, melainkan frasa. Predikat ini


berfungsi untuk menyatakan kegiatan yang dilakukan oleh subjek di
dalam kalimat, dan biasanya berupa kata kata kerja baik transitif,
maupun intransitif. Contoh : Memakan, lari, menangis, bernyanyi, dan
lain lain.
3. Objek (O)
Unsur lainnya adalah objek. Unsur ini berfungsi untuk menyatakan
korban atau pihak yang dikenai tindakan oleh subjek melalui predikat.
Objek juga bisa melakukan tindakan terhadap subjek, jika diubah
dalam bentuk kalimat pasif. Sama seperti subjek, Objek dinyatakan
dengan kata kata benda, baik benda konkret, maupun abstrak.
Contoh : Uang, Tanaman, Gagasan, Ani, dan lain lain.
4. Pelengkap (Pel.)
Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi unsur unsur
lainnya, seperti subjek, maupun objek. Unsur ini berfungsi untuk
menambahkan arti atau keterangan. Contohnya, yaitu :
Pelengkap objek : Saya membeli buku yang baru terbit di toko
buku
Pelengkap subjek : Gadis yang berambut pirang itu menemui aku
di kelas pagi ini.
5. Keterangan (Ket.)
Unsur ini berfungsi sebagai penambah keterangan pada sebuah
kalimat. Unsur keterangan biasanya diletakkan di depan maupun di
belakang kalimat.

Ada beberapa jenis unsur keterangan diantaranya adalah :

Keterangan waktu

: Kemarin, besok, bulan lalu, dua hari yang


lalu, tahun depan, dan lain lain.
Keterangan tempat : Di sana, di rumah, di toko, dan lain lain.
Keterangan cara
: Dengan cepat, sangat lambat, sangat serius,
secara diam diam.
Keterangan alat
: Menggunakan cangkul, dengan sepeda,
mengendarai mobil, dan lain lain.
Keterangan tujuan : Supaya pintar, agar naik kelas, dan lain

lain.
Keterangan penyerta : Bersama ibu, dengan ayah, berdua dengan
kakak, dan lain lain.
C. Pola Kalimat
Unsur unsur kalimat di atas tersusun sesuai dengan fungsi dan

tugasnya masing masing dan membentuk suatu pola kalimat. Dalam


bahasa Indonesia, ada 8 pola dasar kalimat yang bisa dikembangkan
menjadi beberapa pola kalimat lainnya. Namun, kali ini kita hanya akan
membahas kedelapan pola dasar ini terlebih dahulu. Berikut ini adalah
pola pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia :
1. S P
Pola ini adalah pola yang sangat sederhana, dimana hanya terdiri dari subjek dan
predikat. Meskipun begitu, pola ini sudah membentuk suatu kesatuan makna.
Adik menangis
S

Contoh :
Dia bernyanyi
Ayah sedang tidur.
Budi berlari

2. S P O
Ibu menyiram tanaman.
S
Contoh :

Aku bertemu dengannya.


Adik memakan buah apel.
Budi menaiki sepeda.

3. S P Pel.
Aku tiba yang paling terakhir.
S

Pel.

Contoh :
Adik makan yang enak enak.
Buaya memangsa yang lemah.

4. S P Pel. K
Saya meminum yang hangat - hangat dengan sangat cepat.
S

Pel.

Contoh :
Budi menyuruh tanpa pandang bulu di sekolah.
Harimau memangsa yang lemah di hutan.

5. S P O Pel.
Budi menyukai gadis yang berbaju merah itu.

Pel.

Contoh :
Harimau menerkam mangsa yang sedang melintas.
Aku menemukan sebuah dompet tanpa identitas.
Ayah menanam bunga mawar yang paling bagus.

6. S P K
Aku berlari dengan sangat cepat.
S

Contoh :
Adik menangis dengan sangat keras.
Ibu tertidur pulas di kamar tidur.
Aku pergi besok pagi.

7. S P O K
Ani bertemu Budi di Stasiun Kereta Api.
S

Contoh :
Kakak memberi aku hadiah di hari ulang tahunku.
Nenek mencabut giginya di rumah sakit.
Guntur itu menyambar pohon kemarin malam.

8. S P O Pel. K
Aku memberi wanita yang mengemis itu uang untuk digunakannya membeli
makanan.
S

Pel.

Contoh :
Ibu membuat makanan yang sangat aku sukai di dapur.
Ayah membelikan aku hadiah yang aku dambakan nanti malam.
Ibu guru meminta tugas yang ia berikan kemarin untuk dikumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai