Pembangunan ekonomi akan berjalan dengan baik dan dapat dijadikan sebagai
momentum pembangunan bangsa, maka kita harus menyediakan 4 juta wirausaha
besar dan sedang serta harus mencetak 40 juta wirausahaan kecil. Ini merupakan
suatu peluang besar yang menantang untuk berkreasi mengadu keterampilan
membina wirausahaan dalam rangka turut berpartisipasi membangun negara dan
bangsa Indonesia.
Dahulu kewirausahaan merupakan sebuah bakat bawaan sejak lahir dan diasah
melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang paradigma tersebut
telah bergeser. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, namun
selama ini pengelolaan atas sumber daya tersebut belum mampu mensejahterakan
seluruh masyarakat. Selama ini pengelolaan sumber daya untuk mensejahterakan
masyarakat belum maksimal. Pengelolaan dalam pembangunan ekonomi tidak
hanya mengacu pada pemerintah, namun juga membutuhkan peran serta para
cendikiawan, pelaku bisnis dan masyarakat umum. Selama ini, kelemahan
mendasar dalam pembangunan ekonomi adalah integritas dan kreatifitas.
Warisan budaya yang kita miliki didalamnya pun memiliki banyak nilai kreatifitas
yang menekankan pada aspek art, beauty, social, empathy, ceremony, dll.
Keragaman budaya tersebut menandakan tingginya kreatifitas yang telah tertanam
dalam masyarakat Indonesia yang mencirikan keahlian spesifik dan talenta yang
dimiliki. Keragaman budaya tersebut didukung pula oleh keragaman etnis dalam
masyarakat Indonesia. Indonesia pun memiliki beragam bahasa yang dipersatukan
oleh bahasa Indonesia. Keragaman tersebut dapat hidup berdampingan karena
tingginya toleransi yang dimiliki. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa Indonesia
memiliki faktor pendukung yang powerfull dalam melakukan pengembangan
ekonomi kreatif.
Budaya terbentuk dari berbagai unsur yang rumit didalamnya, termasuk sistem
agama, politik, adat-istiadat, bahasa, perkakas/teknologi, pakaian, bangunan serta
karya seni. Bahasa dan Budaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
setiap diri manusia sehingga sering dianggap sebagai warisan genetis. Budaya
merupakan pola hidup menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak serta luas yang
terpolarisasi dalam suatu citra yang khas. Citra yang memaksa itu mengambil
bentuk yang berbeda dalam berbagai budaya seperti individualisme di Amerika,
keselarasan individu dengan alam di Jepang dan kepatuhan kolektif di Cina. Citra
budaya yang bersifat memaksa membekali orang didalamnya dengan pedoman
mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang
dapat digunakan oleh orang-orang untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Pelestarian kebudayan dengan kearifan lokal (local genius) merupakan salah satu
komoditi utama pembangkit pariwisata lokal. Pariwisata ini merupakan salah satu
manufacturing pembangunan ekonomi penghasil devisa di Indonesia. Sehingga
dengan demikian, pelestarian budaya tetap terjaga dan akan dibarengi pula oleh
peningkatan ekonomi bangsa.
mengarahkan pemuda untuk lebih produktif. Potensi sumber daya insani Indonesia
tergambar pada angak jumlah angkatan kerja yang pada bulan Februari 2009
mencapai 113,17 juta jiwa. Pembentukan insan-insan muda menjadi insan kreatif
akan meningkatkan produktifitas pemuda sehingga dapat mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia yang sekarang ini mencapai 9.342 juta jiwa. Dengan
pembangunan yang berlandaskan kreatifitas masyarakat dan pemuda sebagai aktor
utama, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efisien. Pemanfaatan
kreatifitas pemuda akan mendorong pembentukan lapangan kerja baru yang pada
akhirnya akan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.