PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi
salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan.
Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan
bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap
mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan
tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi
tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan
keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta
ringan.
Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan
keamanannya. Karena mengandung bahan kimia yang
berbahaya bagi kesehatan, terutama bila digunakan sebagai
kemasan atau wadah makanan.
Selain itu, Styrofoam juga terbukti tidak ramah lingkungan,
karena tidak dapat diuraikan sama sekali. Bahkan pada proses
produksinya sendiri, menghasilkan limbah yang tidak sedikit,
sehingga dikategorikan sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5
terbesar di dunia oleh EPA (Enviromental Protection Agency).
Mengingat betapa berbahayanya dampak yang dapat
ditimbulkan oleh Styrofoam ini, baik pada kesehatan dan
lingkungan maka harus segera dicari alternative agar
penggunaannya segera dihentikan sama sekali. Karena dalam
memerangi isu global seperti global warming, syrofoam juga
turut ambil bagian sebagai bahan pencemaran lingkungan yang
harus segera dieliminasi.
1.2
Rumusan Masalah
Page | 1
terkandung di dalamnya?
Bagaimana mekanisme produksi styofoam?
Bagaimana dampak yang ditimbulkan pada lingkungan?
Dampak negative apa saja yang dapat menyerang
manusia?
Bagaimana cara mengurangi dampak buruk dari
Styrofoam?
1.3
Tujuan
- Untuk mengetahui definisi dari Styrofoam dan bahan
-
pada lingkungan
Untuk mengetahui damapak buruk yang dapat
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemasan
didefinisikan sebagai bungkus pelindung barang dagangan.
Dengan kata lain, kemasan adalah wadah atau tempat yang
terbuat dari timah, kayu, kertas, gelas, besi, plastik, selulosa
transparan, kain, karton, atau material lainnya, yang digunakan
untuk penyampaian barang dari produsen ke konsumen.
Salah satu pengemas makanan yang sering digunakan
adalah Styrofoam. Sifat fisik Styrofoam yang relatif tahan bocor,
ringan, praktis, dan dapat menjaga suhu makanan dengan baik,
membuat Styrofoam menjadi primadona sebagai pengemas
makanan, apalagi didukung harga styrofoam yang sangat murah,
yaitu hanya 1/3 -1/2 kali kertas.
Styrofoam seringkali digunakan secara tidak tepat oleh
publik karena sebenarnya styrofoam merupakan nama dagang
yang telah dipatenkan oleh perusahaan Dow Chemical. Oleh
pembuatnya Styrofoam dimaksudkan untuk digunakan sebagai
insulator pada bahan konstruksi bangunan, bukan untuk
kemasan pangan.
Namun, styrofoam sebagai bahan pembungkus pangan
maupun untuk kebutuhan lain dapat menimbulkan masalah baik
dari segi kesehatan maupun lingkungan, serta tidak sedikit
pengaruhnya dalam peningkatan Global Warming.
2.1 Proses Pembuatan Styrofoam
Page | 3
kelenturannya,
ditambahkan
zat
merupakan
hasil
proses
peniupan
tersebut
(Manurung.2008).
CFC merupakan senyawa gas yang disebut sebagai penyebab
timbulnya lubang ozon diplanet Bumi. Dan sekarang telah
Page | 4
Page | 5
Page | 6
neurofati periperal.
Beberapa penelitian epidemiologik menduga bahwa terdapat
hubungan antara paparan stirena dan meningkatnya risiko
cemaran
yang
merugikan
atau
Page | 7
Page | 8
Page | 9
Page | 10
Page | 12
Page | 13
Page | 14
Page | 15
mereka
berharap
bakteri
akan
memurnikan
Page | 16
proses
biologi
yang
dilakukan
bakteri
Page | 17
dinikmati.
Tidak menggunakan pewangi yang mengandung aerosol
Tidak membiasakan diri merokok, selain berbahayan bagi
kesehatan asap yang dihasilkan oleh rokok juga sangat
Page | 18
Selain itu, saat membakar sampah juga akan melepaskan zatzat sampah ke udara yang bisa menambah pencemaran
udara
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian mengenai kandungan Styrofoam di atas, dapat
ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
-
manusia
Styrofoam merupakan musuh besar bagi lingkungan karena
tidak dapat diuraikan secara alami dan masih sulit
menemukan fasilitas untuk mendaur ulangnya. Dan juga
telah diketahui bahwa proses produksi Styrofoam merupakan
Page | 19
Styrofoam.
Sebaiknya konsumen menggunakan kemasan makanan yang
aman dan dibawa sendiri dari rumah.
Page | 20
DAFTAR PUSTAKA
Page | 22
LAMPIRAN
Page | 23
Page | 24
Page | 25
Gambar 7. Bagian dalam rumah kubah
(dome)