Anda di halaman 1dari 31

TUGAS B

PEMILIHAN TIPE / BENTUK STRUKTUR TAMBATAN


Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang.
Pemilihan tipe dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan dilayani
(dalam tugas ini dermaga yang melayani penumpang dan barang seperti: barang potongan
dan peti kemas), ukuran kapal, arah gelombang dan angin, kondisi topografi dan tanah
dasar laut dan yang paling penting adalah tinjauan ekonomi untuk mendapatkan bangunan
yang paling ekonomis.
Pada tugas ini perencanaan struktur tambatan / dermaga menggunakan material
beton bertulang yang dihitung dengan pengaruh beban luar.
Beban luar yang bekerja terdiri atas 2 komponen, yaitu :
a.
Gaya / beban horizontal, ini merupakan reaksi dari FENDER.
b.
Gaya / beban vertikal, semua beban yang ada di atas dermaga.
Struktur penahan direncanakan terdiri atas konstruksi kelompok tiang pancang
(pile group) dan tembok penahan tanah (retaining wall). Dalam perencanaan, poer dan
plat lantai dermaga ditahan oleh kelompok tiang pancang.

PERHITUNGAN GAYA - GAYA YANG BEKERJA PADA STRUKTUR


1.

Wind Pressure (Akibat Angin)


Angin yang berhembus ke badan kapal yang ditambatkan akan menyebabkan

gerakan kapal yang bisa menimbulkan gaya pada dermaga. Apabila arah angin menuju ke
dermaga, maka gaya tersebut berupa gaya benturan ke dermaga; sedang jika arahnya
meninggalkan dermaga akan menyebabkan gaya tarikan kapal pada alat penambat. Besar
gaya angin tergantung pada arah dan kecepatan hembus angin, dan dapat dihitung dengan
rumus berikut ini.

(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, hal 222)


1
R= . c . v 2 .( A cos 2 +B sin2 )
2
dimana,

= sudut antara angin dan kapal


= 10o
c
= koefisien tekanan arus
= 1,3
A
= luas proyeksi arah melintang
= (kedalaman - draft) * lebar kapal terbesar
= (17,2 m 14,3 m) * 36,7 m
= 106,43 m
B

= luas proyeksi arah memanjang


= (kedalaman - draft) * panjang kapal terbesar
= (17,2 m 14,3 m) * 280 m
= 812 m

Jadi,
R

1
2

* 1025 kg/m * 1,3 * (0,10 m/det) * ((106,43 m cos(45o) + 812 m

sin(45o))
= 6901,5668 kgm/det
= 690,15668 kgf

2.

Current Force (Akibat Arus)


Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air juga

akan menyebabkan terjadinya gaya pada kapal yang kemudian diteruskan pada dermaga
dan alat penambat. Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus diberikan oleh persamaan
berikut ini :
2

R=C c w Ac

( )
Vc
2g

dimana,
R = gaya akibat arus (kgf)
Ac = luas tampang kapal yang terendam air (m)
w = rapat massa air laut (1025 kg/m)
Vc = kecepatan arus (m/det)
Cc = koefisien tekanan arus
*) Nilai Cc adalah faktor untuk menghitung gaya lateral dan memanjang.
Nilai Cc

tergantung pada bentuk kapal dan kedalaman air di depan tambatan.

(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, hal 223)

Untuk gaya Current Force (akibat arus) ini diambil ukuran kapal CONTAINER
20000 GT, dimana :
Panjang kapal = 280 m
Sarat kapal
= 14,3 m

S = B'
280 m

maka,
Ac = luas tampang kapal yang terendam air
= 280 m * 14,3 m
= 4004 m
a. Gaya arus melintang (lateral)
kedalaman air
17,2 m
= 14,3 m
draft kapal
Interpolasi
Cc

= 1,203
:
1,203 1,1
* (3,0 5,0) + 5,0
1,5 1,1

= 4,485
Jadi,

14,3 m

= 4,485 * 1025 kg/m * 4004m *

(0,10 m/det )
29,8 m/det

= 9391,2696 kgf
b. Gaya arus memanjang (longitudinal)
Diambil nilai Cc = 0,5
R

= 0,5* 1025 kg/m * 4004 m *

(0,10 m /det )
29,8 m/ det

= 1046,9643 kgf

3.

Wave Force (Akibat Ombak)

c M x . sinh
F x=

c M y . sinh
F y=

dimana,
cMx, cMy
h
Wo
H
d
l

( 2 l . h ) . sinh (2 ( hdl ) ) . cos . d . W . H


8
2 .h
cosh (
)
l

( 2 l . h ). sinh ( 2 (hd)
l ) sin
.
. d .W . H
8
2 .h
cosh (
l )
2

= koefisien energi arah x dan y


= kedalaman
= berat jenis air laut
= tinggi gelombang
= sarat kapal terbesar
= panjang gelombang

= 1,3
= 17,2 m
= 1025 kg/m
= 0,99 m
= 14,3 m
= 28,17755 m

Fx adalah besarnya gaya akibat gelombang pada arah x terhadap dermaga


Fy adalah besarnya gaya akibat gelombang pada arah y terhadap dermaga
maka,

Fx

1,3sinh

2 17,2
( 28,17755
) . sin h(2 (17,214,3)
28,17755 ) cos 10
.
.(10,9) .1025 .(0,99)
8
2 .17,2
cosh (
28,17755 )
2

= 1247,648 kgm
=

Fy

1,3sinh

2 17,2
( 28,17755
) . sin h(2 (17,214,3)
28,17755 ) sin 10
.
.(10,9) . 1025 .(0,99)
8
2 .17,2
cosh (
28,17755 )
2

= 197,60 kgm

Fx = 1247,648 kgm

(F ) +(F )

(1247,648 ) +( 197,6 )

F
Fy = 197,6 kgm

= 1263,1988 kgm
Fx

4.

= gaya akibat gelombang yang sejajar


kapal
Berthing Force (Akibat Benturan Kapal)
Fy = gaya akibat gelombang yang tegak lurus
Kapal yang akan merapat ke dermaga akan membentur
kapal struktur dermaga yang

menimbulkan getaran-getaran yang nantinya akan diserap oleh FENDER.


Besar energi yang ditimbulkan dapat dilihat dengan memakai rumus sebagai
berikut.
1 W .v
E= .
2
g

di mana,
E
W
g
v
*) Untuk kapal

= energi kinetik
= berat kapal
= percepatan gravitasi
= kecepatan kapal saat bertambat pada sudut 98 dengan tambatan
besar biasanya kecepatan dihitung v = (7,5 - 15) cm/det dan untuk kapal

kecil diambil v = 30 cm/det.


(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Soedjono Kramadibrata, hal 231 -232)

Wa

W
dimana,
D
L
Wo
D/T
jadi,
Wa

. D . L . Wo

= Wa + D/T
= sarat kapal
= panjang kapal
= berat jenis air laut
= berat kapal
=

= 14,3 m
= 244 m
= 1,025 t/m
= 70000 DWT

* (14,3 m) * 244 m * 1,025 t/m

= 40167,578 ton
maka,
W

= 40167,578 ton + 70000


= 110167,578 ton

sehingga,
1
2

110167,578 ton(0,10 m/det)


9,81 m/det

= 561,5065 ton
= 561506,5 kg
Jadi gaya total yang bekerja dan akan di teruskan ke dermaga adalah :
F

= 1046,9643 + 9391,2696 + 1046,9643 + 1263,1988


= 12748,397 kg

PERENCANAAN BOLDER DAN FENDER


1) PERENCANAAN BOLDER
Bolder adalah alat pengikat. Kapal yang merapat di dermaga akan ditambatkan
dengan menggunakan tali ke alat penambat yang disebut bollard. Pengikatan ini
dimaksudkan untuk menahan gerakan kapal yang disebabkan oleh angin dan arus.
Gaya tarikan kapal pada alat penambat yang disebabkan oleh tiupan angin dan arus
pada badan kapal disebut dengan gaya tambat (mooring forces). Bollard
ditanam/diangker pada dermaga dan harus mampu menahan gaya tarikan kapal.
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, hal 222)

Bollard
Bollard digunakan selain untuk mengikat pada kondisi normal dan pada
kondisi badai, juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat dermaga atau
untuk membelok/memutar terhadap ujung dermaga. Supaya tidak mengganggu
kelancaran kegiatan di dermaga (bongkar muat barang) maka tinggi bolder dibuat
tidak boleh lebih dari 50 cm diatas lantai dermaga. Bollard diperhitungkan untuk
memikul beban tarik lateral yang berupa momen. Beban lateral ini diteruskan pada
tiang pancang lewat poer pondasi.
Penulangan Bollard
Bollard diperhitungkan sebagai struktur yang oversteak yang memikul momen
(beban lateral). Direncanakan memikul beban tarik lateral sebesar :
F = 12748,397 kg

BOLLARD

POER PONDASI

FENDER

Momen Ultimate, Mu

= beban lateral * tinggi kepala bollard (0,30 m)


= 12748,397 kg * 0,30 m
= 3824,5191 kgm
Faktor keamanan
=3
Momen design (Mu)
= 3824,5191 kgm * 3
= 11473,5573 kg m
= 1147355,73 kg cm
Beban sementara (KD)
= 0,6 (dari PBI 71)
* b = h = D
= 30 cm (direncanakan)
Tulangan disebar merata ( )= 0,2
Material :
a. Mutu Beton K - 225
; ' bk = 225 kg / cm2
b. Mutu Baja U - 32
; *au = 2780 kg / cm2
* Selimut beton
= 3 cm
Dengan cara ULTIMATE, berikut rumusnya.
h
Cu=
Mu
2 x KD x bk x b

Cu

30
1147355,73
2 x 0,6 x 300 x 30

= 2,52

untuk Cu = 2,52 maka = 0,2


(Sumber : Tabel perhitungan kekuatan batas penampang beton bertulang oleh Ir.
Wiratman Wangsadinata) di peroleh :
100q = 21,355 tm
q
= 0,21355

Penulangan :

2 . KD . ' bk
au

As

=q.b.h.

b.h

D
4

x (30 cm)
4

dimana,

= 706,858 cm2
maka,
As
As
sehingga,

= 0,21355 * 706,858 cm *

2 x 0,6 x 225 kg / cm
2780 kg/cm

= 14,661 cm2
= As
As total = 14,661 cm2 * 2
= 29,3211 cm2

Jumlah tulangan
n

As total tulangan
1
D
4

dimana diameter tulangan (D) = 19 mm


Luas = x x (19 mm)2
= 283,529 mm2
= 2,835 cm2
n

29,3211 cm
2,835 cm

= 10,3425 = 11 buah
Jadi, dipakai tulangan sebanyak 11 19 mm

Kontrol jarak tulangan :


o selimut beton (t)
o keliling tulangan
84,823 cm

: 3 cm
:.D

= . (30 - 3) cm

o jarak antar tulangan


o jarak bersih
(8,482 - 3) cm
5,482 cm

: 1/10 * 84,823 cm
> 1,5 (lihat PBI 71)
> 1,5 x 1,9 cm
> 2,85 cm
(Ok)

= 8,4823 cm

Tulangan pada POER


o Ukuran POER diambil
: (60 * 60 * 30) cm3
o Tulangan susut minimum : 0,25 % * luas beton
: 0,0025 * 60 cm * 60 cm = 9 cm2
total tulangan
1
o Jumlah Tulangan (n)
:
D
4
dimana,

D
L

sehingga,

= 14 mm
= x x 142
= 153,938 mm
= 1,54 cm
9
= 1,54

= 5,84 buah
6 buah
Jadi, dipakai tulangan 6 14 mm
b2 x selimut beton
o Jarak Tulangan
:
n

60 (23)
3

= 18 cm

* Bagian atas dipasang tulangan


3 14
* Bagian bawah dipasang tulangan
3 14
* Tulangan pembagi digunakan 6 10

6 10

3 14

30 cm
3 14
60 cm

cm

Tulangan pada Poer


Panjang Penyaluran
Panjang penyaluran (panjang tulangan bollard) yang masuk pada POER pondasi
dihitung menurut PBI 71 pasal 8.6 hal 74 untuk batang polos, berlaku :
Rumus :
A . au
Ld=0,14 x
0,013 D . au
' bk
dimana,

maka

D
As
*au
bk
: Ld

= tulangan
= 19 mm
2
= 283,529 mm
= 2,835 cm2
2
= 2780 kg/cm
= 225 kg/cm2
2,835 x 2780
= 0,14 *
> 0,013 (1,9) * 2780
225

= 73,566cm
Sehingga di ambil Ld = 73,566 cm

> 68,666 cm

Bitt
Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal. Jarak dan jumlah
minimum bitt untuk beberapa ukuran kapal diberikan dalam tabel di bawah ini.

(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, hal 284)


2) PERENCANAAN FENDER
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga. Fender
akan menyerap energi benturan antara kapal dan dermaga. Gaya yang harus di tahan
oleh dermaga tergantung pada tipe dan konstruksi fender dan defleksi dermaga yang
diizinkan.
Fender juga melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan antara kapal
dan dermaga yang disebabkan oleh gerak kapal waktu merapat ke dermaga.
Fender harus dipasang sepanjang dermaga dan letaknya harus mengenai badan
kapal. Karena ukuran kapal berlainan, maka fender harus dibuat agak tinggi pada sisi
dermaga.

Pada perencanaan tugas ini digunakan fender dari karet (Bridgeston Super
Arch) tipe V.
Perencanaan Fender Untuk Dermaga

POSISI KAPAL
SAAT MEMBENTUR

FENDER

KAPAL

Posisi kapal saat membentur fenderFENDER


Data-data yang diperlukan :
o Berat jenis air laut (Wo)
o Kecepatan waktu merapat (V)

= 1,025 t/m3
= 0,12 m/det

(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, hal 219)


= 9,81 m/det2

o Gravitasi bumi (g)


Untuk CONTAINER 70000 GT
o Panjang Kapal (L) = 244 m
o Lebar Kapal (B) = 36,7 m
o Berat Kapal (D/T) = 70000 DWT
o Sarat (D)
= 14,3 m
maka,
W

= Wa + DWT
= (/4 . D2 . L . Wo) + DWT
= (/4 x (14,3 m)2 * 244 m * 1,025 t/m) + 70000
= 110167,6 ton

sehingga,

W .V2
sin
2g

W . V2 2
sin
2g

0,15m/det

=
2
110167,6 ton x

= 3,8095 tm

dimana,
D
L
Wo
D/T
W
Wa
E

= sarat kapal
= panjang kapal
= berat jenis air laut = 1,025 t/m
= berat kapal tonnage
= berat seluruh kapal dengan muatannya
= massa kapal yang bermuatan penuh
= energi yang diserap

Energi yang diserap oleh sistem FENDER dan dermaga biasanya ditetapkan E
atau 50% E, setengah energi lain diserap oleh kapal dan air.
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo)
Jadi,
EF

= * 3,8905 tm
= 1,905tm
Bidang Kontak waktu kapal merapat
= 0,08 * L
= 0,08 * 244 m
= 19,52 m
Fender yang digunakan direncanakan sebanyak 2 buah, dimana setiap fender
menerima beban yang sama sebesar :
1,905
tm
= 0.952396 tm
2

(digunakan fender FV006-3-1)

E fender < E fender FV001-5-3 (Energi = 1,2 tm)


0.952396 tm
< 1,2 tm
(Ok)

Dari tabel dimensi kapasitas Fender Karet Bridgestone Super Arch (tipe V),
diperoleh :
A
= 300 cm
B
= 307,5 cm
C
= 71,5 cm
Gaya (R)
= 26 ton
Energi (E) = 1,2 tm
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Soedjono Kramadibrata, lampiran 4.6
hal. 414)
Jarak Fender
Diketahui kedalaman air

= 16,2 m

Tabel Jarak Antar Fender berdasarkan Kedalaman Air


Kedalaman Air
(m)
46
68
8 10

Jarak Antar Fender


(m)
47
7 10
10 15

(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, hal 279)


C

Jadi, jarak antar fender = 15 m

307,5 cm
Dipakai 8 buah lubang

Gambar FENDER
TIPE : FV001-5-3
Sebanyak 1 buah

Fender Tipe FV001-5-3

PERENCANAAN KONSTRUKSI DERMAGA


Untuk struktur dermaga, lantai dermaga direncanakan menumpu di atas tiang
pancang (pile group)
1) Tiang Pancang Kelompok (Piles Group)
Beban yang bekerja pada kelompok tiang pancang adalah beban vertikal dan
beban horizontal. Dalam mendisain, gaya horizontal diambil gaya reaksi FENDER
terbesar yaitu untuk CONTAINER 70000 GT; dimana untuk FENDER tipe FV0015-3 dengan R = 26 ton
o Tinjau Sekelompok Tiang Pancang
- Lebar dermaga yang didukung oleh piles group
- Panjang dermaga total
- Ukuran tiang pancang
- Jarak tiang pancang arah memanjang
- Beban hidup pada apron diambil
- R (gaya yang dapat dipikul oleh fender)
Luas apron yg dipikul tiang pancang kelompok

= 20 m
= 1260 m
= (50 * 50) cm2
= 3,0 m
= 0,5 t/m2
= 26 ton
= 20 m * 1260 m
= 2520 m2

2m
4m
6m
9m
16,2 m

13 m
16 m

o Menghitung Tiang Pancang yang Ditanam


Data :
Kedalaman

0-4

46

68

8 10

Untuk perhitungan dapat dilihat pada Critical For Port & Harbour Facilities In
Japan dan Technical Standart For Port In Indonesia 1980
dimana,
1
N pada kedalaman
=N

()

Kh

= 0,15 N

Untuk perencanaan konstruksi dermaga dipakai mutu beton K - 400


E
= 9600 ' bk
= 9600 400
= 192000 kg/cm4
I

1
b . h3
12

Kh . D
4 EI

=4
( 0,15 x 4 ) x 50
4 x 192000 x 520833,33

1
12

* 50 * 50

= 520833,333 cm4

Rumus :

Untuk N

= 0,0029428

1
0,0029428

339,8124

cm

3,39812 m
-

Untuk N

=6
( 0,15 x 6 ) x 50
4 x 192000 x 520833,33

1
0,0032568

= 0,0032568
= 307,050 cm = 3,0705

m
-

Untuk N

=7
( 0,15 x 7 ) x 50
4 x 192000 x 520833,33

1
0,0033847

2,95447 m
- Untuk N

=9
( 0,15 x 9 ) x 50
4 x 192000 x 520833,33

1
0,0036042

= 0,0033847
=

295,4472

cm

cm

= 0,0036042
=

277,4541

2,77454 m
Letak

(kedalaman) diambil dari harga terbesar, yaitu

= 3,39812 m.

Berada di antara (0 - 4) meter. Jadi tiang pancang diasumsikan terjepit pada


kedalaman 3,39812 meter dan harus ditanam pada kedalaman minimal :
3
3
h
=
= 0,0029428
= 1019,437 cm

10,194 m
Catatan : Ini dari VIRTUAL GROUND SURFACE (VGS), yaitu permukaan
tanah sesungguhnya.
o

Gaya Pada Tiang Pancang


Disain gaya horizontal adalah reaksi R = 26 ton, gaya horizontal ini dimisalkan
bekerja pada kelompok tiang pancang yang dipancang.

1m

3m

1m

2m
4m

6m
9m
16,2m

13 m

Kelompok Tiang Pancang

16 m

Rumus :
Khi

12 EI
1
hi +

dimana, hi = panjang tiang pancang


= kedalaman perairan + panjang tiang pancang yang masuk kedalam
tanah
-

hA
KhA

hB
KhB

hC

KhC

hD

= 46,308 kg/cm

= (13 m + 10,194 m)
= 23,194 m
12 ( 192000 ) (520833,33)
3
=
(2319,4 +339,912)

= 63,815 kg/cm

= (9 m + 10,194 m)
= 19,194 m
19 19,4+339,912

=
12 ( 192000 ) (520833,33)

= 104,066 kg/cm

= (6 m + 10,194 m)
= 16,194 m
12 ( 192000 ) (520833,33)
3
=
(1619,4 +339,812)

= 159,565 kg/cm

KhE

= (4 m + 10,194 m)
= 14,194 m
12 ( 192000 ) (520833,33)
=
(1419,4 +339,812)3

= 220, 408 kg/cm

hF

= (2 m + 10,194 m)

KhD
-

= (16 m + 10,194 m)
= 26,194 m
12 ( 192000 ) (520833,33)
=
(26 19 , 4 +339,812)3

hE

= 12,194 m

KhF

12 ( 192000 ) (520833,33)
3
(1219,4 +339,812)

= 316,567 kg/cm

Maka,
Khi = (46,308+63,815 + 104,006 + 159,565 + 220,408 +
316,567)kg/cm
= 910,669kg/cm

Rumus

Hi

Khi
Khi

HA

46,308 kg/cm
910,669 kg/cm

* 26000 kg

= 1322,114 kg

HB

63,815 kg/cm
910,669 kg/cm

* 26000 kg

= 1821,946 kg

HC

104,006 kg/cm
910,669 kg/cm

* 26000 kg

= 2969,4169 kg

HD

159,565 kg /cm
910,669 kg/cm

* 26000 kg

= 4555,6508 kg

HE

220,408 kg/cm
970,917 kg/cm

* 26000 kg

= 6292,7452 kg

HF

316,567 kg/cm
970,917 kg/cm

* 26000 kg

= 9038,1269 kg

*R

Momen Yang Terjadi Akibat Gaya Horizontal :


1
1
1
M = hi+ Hi

= 3,398 m

MA
MB
MC
MD
ME
MF

= * (16 + 3,398) m * 1322,114kg


= * (13 + 3,398) m * 1821,946 kg
= * (9 + 3,398) m * 2969,4169 kg
= * (6 + 3,398) m * 4555,6508 kg
= * (4 + 3,398) m * 6292,7452 kg
= * (2 + 3,398) m * 9038,1269 kg

Maka, untuk desain tulangan digunakan Mmax

= 12823,184 kgm
= 14938,135 kgm
= 18407,415 kgm
= 21407,003 kgm
= 23276,864 kgm
= 24393,905 kgm
= 24393,905 kgm

o Perhitungan Efisiensi Tiang Pancang


Perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi tiang pancang adalah :
Rumus :
qult=Q +Q
ujung

PV DIAGRAM

= 1,85 t/m
= 340

Data
C

B
Atiang

gesekan

:
= 0 (tanah pasir)
= 1,85 t/m3
= 34o
= Lebar tiang pancang
= 0,5 m * 0,5 m

= 50 cm
= 0,25 m2

= 0,5 m

Perhitungan Q terhadap beban


di atasnya
L
I

Qgesk
II

PV

Qujung
Jenis pasir adalah pasir lepas (di laut)
- Untuk pasir lepas , Dc = 10 d; dimana d = diameter = 0,50 m
Dc
= 10 (0,50 m) = 5,0 meter
PV
=.L
= 1,85 t/m3 * 5 m
= 9,25 t/m2
- Luas PV diagram
LI (bagian segitiga) = (5 m) (9,25 t/m2) = 23,125 t/m
LII (bagian persegi) = 4,487 m * 9,25 t/m2 = 41,505 t/m
Total
Maka,
Qujung = qujung * Aujung
L/D

= 9,487/0,5

= 64,63 t/m

qujung
= 18,974

19

= PV * Nq

9,487 m

Dengan L/D = 19 & = 340 maka dari grafik 8.20 B. M. Das Fourth Edition,
diperoleh Nq = 44.
Pada grafik 8.21 B. M. Das Fourth Edition, diperoleh K = 1.4

Jadi,
qujung = 9,25 t/m2 * 44
= 407 t/m2
Aujung = (0,5 m * 0,5 m)
= 0,25 m2
sehingga,
Qujung = 407 t/m2 * 0,25 m2
= 101,75 ton
Qgesekan = K tg * Keliling * luas PV diagram
Tg
= 0,45 (untuk beton)

Keliling
=2 r
22
0,5 m
=2* 7 *
2
Qgesekan

= 1,571 m
= (1,4) (0,45) * 1,571 m * 64,63 t/m
= 63,966 ton

Jadi,
qult

= Qujung + Qgesekan
= 101,75 ton + 63,966 ton
= 165,716 ton
Diambil Faktor Keamanan
=2
Sehingga didapat Qizin
= 331,432 ton

o Mencari Daerah Aman Retaining Wall (Tembok Penahan Tanah)


Untuk mencegah berkurangnya kekuatan tiang pancang, maka dipasang RIP RAP sampai batas daerah aman Retaining Wall.
Rumus :

= Arc tg Kh
dimana,

Kh = 1 Kh

Jadi,

Kh

= Koefisien Gempa
= 1,85 t/m3
= 340

Kh

1,85
1,851

* 0,05

= 0,05

= 0,109

= Arc tg Kh
= Arc tg (0,109)
= 6,2210

Letak daerah aman


- = 340 6,2210
= 28 0

Retaining Wall

Gambar : Letak Daerah Aman


-

o Penulangan Tiang Pancang


Gaya yang bekerja dan yang diperhitungkan adalah beban vertikal dan momen
maksimum, yaitu pada kepala tiang pancang.
Diketahui :
Total gaya vertikal = Q = N = 331,432 ton = 331432 kg = 3250237,632 N
Mmaks
= 55143,030 kgm
Direncanakan menggunakan baja U - 48 dan beton K-225
Eksentrisitas
Mu
55143,030 kgm
e
= Nu
=
= 0,166 m
=
331432 kg
166,378 mm
Luas Pile, Ac

= 500 mm * 500 mm
= 250000 mm2
Kuat Tekan Beton = 25 MPa

= 0,85
Q
3250237,632 N
x Ac x 0.85 fc ' = 0,85 x 250000 mm x 0,85 x 25 MPa
Q
x Ac x 0.85 fc '

e
h

= 0,45 *

166,378 m m
500 mm

= 0,150
Dari grafik dan tabel perhitungan beton bertulang diperoleh
fc
= 25 MPa
= 1,20 ;
r = 0,01

=r*
= 0,01 * 1,20 = 0,012

= 0,45

Luas Tulangan,
As
= * Ac

= 0,012 * 250000 mm

= 3000 mm2

Digunakan tulangan 1219 (As ada = 3402,345 mm2 )

o Perhitungan Tulangan pada Balok Penghubung Antar Tiang Pancang


Analisa Pembebanan :
- Akibat Beban Mati
Beban Plat Poer: 3 m * 3 m * 0,2 m * 2400 kg/m3
= 4320 kg/m
Beban Balok : 3 m * 0,3 * (0,5 0,2) m * 2400 kg/m3= 648 kg/m
DL
= 4968 kg/m
- Akibat Beban Hidup
LL = 3 m * 3 m * 250 kg/m
= 2250 kg/m
Jadi,
qu

= 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (4968 kg/m) + 1,6 (2250 kg/m)
= 9561,6 kg/m

Momen yang terjadi :


-

Momen tumpuan

1
24

q.l =

1
10

q . l2

1
10

* 9561,6 * 32=

1
11

q . l2

1
11

* 9561,6 * 32 =

1
16

q . l2

1
16

* 9561,6 * 32=

3585,60 kgm
-

Momen tumpuan
8605,44 kgm

Momen lapangan
7823,13 kgm

Momen lapangan

1
24

5378,40 kgm
Untuk perencanaan digunakan momen desain :

* 9561,6 * 32

M Tumpuan, Mu = 8605,44 kgm


M Lapangan, Mu = 7823,13 kgm

2) Desain Tulangan Balok


a. Penulangan pada daerah tumpuan
M

Data : Mmax
Mu
fc'
fy

50 cm

d'
d
Es

= 8605,44 kgm
= 1,5 * 8605,44 kgm
= 12908,16 kgm
= 126585807,264 Nmm
= K-400
= 400 kg/cm2 = 40 MPa
= U32
= 4000 kg/cm2 = 400 MPa
= 5 cm
= 50 mm
= 50 cm - 5 cm
= 45 cm
= 450 mm
= 200000 Mpa

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :
30 cm
0,003
d
fy
Xb
= 0,003+
Es

Ab
dimana,
1
Ab

0,003
400
0,003+
200000

= 270 mm
= 1 * Xb

; untuk fc' = 25 MPa < 30 MPa

= 0,85
= 0,85 * 270 mm
= 229,5 mm

Asmax = 0,75 * Ab
= 0,75 * 229,5 mm
= 172,125 mm

=C

* 450

As . fy = 0,85 * fc' * b * Asmax


As * 400 = 0,85 * 25 * 300 * 172,125
As = 2743,242 mm
Kekuatan Nominal Penampang
Rumus :
Mn1

= As * fy * (d -

Asmax
)
2

= 2743,242 * 400 * (450


Mu

Mn2

172,125
)
2

= 399347483,3 Nmm
126585807,264 Nmm
=
0,85
= 148924479,1 Nmm
Mu
=
- Mn1
= 148924479,1 Nmm - 399347483,3 Nmm
= - 250423004,2 Nmm

Karena negatif maka tidak perlu tulangan tekan


- Untuk Tarik, gunakan tulangan 822 mm
As
= 8 * (1/4) * *(222)
= 3041,062 mm2
> 2743,2422 mm2
(Ok)
- Walaupun dalam perhitungan tidak perlu dipasang tulangan tekan, namun
dalam memudahkan pekerjaan tetap di pasang : 4 22 mm

b. Penulangan pada daerah lapangan


M

Data : Mmax
Mu
fc'
50 cm

fy
d'

30 cm

= 7823,13 kgm
= 1.5 * 7823,13 kgm
= 11734,695 kgm
= 115078046,722 Nmm
= K-400
= 400 kg/cm2 = 45 MPa
= U32
= 4000 kg/cm2 = 400 MPa
= 5 cm = 50 mm

d
Es
Menghitung Tulangan Balance
Rumus :
0,003
Xb
= 0,003+ 400
200000
Ab
dimana,
1
Ab

= 270 mm
= 1 * Xb

= 50 cm - 5 cm
= 45 cm
= 450 mm
= 200000 Mpa

* 450

; untuk fc' = 25 MPa < 30 MPa

= 0,85
= 0,85 * 270 mm
= 229,5 mm
Asmax = 0,75 * Ab
= 0,75 * 229,5
= 172,125 cm

As * fy = 0,85 * fc' * b * Asmax


As * 400 = 0,85 * 25 * 300 * 172,125
As = 2743,242 mm
Kekuatan Nominal Penampang
Rumus :
Mn1

= As * fy * (d -

A smax
)
2

= 2743,242 * 400 * (450


Mu

M2

172,125
2

= 399347483.3 Nmm
115078046 ,72 2 Nmm
=
0,85
= 135385937,3 Nmm
Mu
=
- M1
= 135385937,3 Nmm 399347483,3 Nmm
= - 263961546 Nmm

Karena negatif maka tidak perlu tulangan tekan


- Untuk Tarik, gunakan tulangan 822mm
As
= 8 * (1/4) * *(222)
= 3041,062 mm2
> 2743,2422 mm2
(Ok)
- Walaupun dalam perhitungan tidak perlu dipasang tulangan tekan, namun
dalam memudahkan pekerjaan tetap di pasang : 4 22 mm

3)

Perhitungan Penulangan Plat Lantai Dermaga


Tebal Plat
Pembebanan di tinjau per satu meter :
o Beban Hidup (LL) = 2,0 t/m2 * 1 m
o Beban Mati (DL) = 0,30 m * 2,4 t/m3 * 1 m

= 30 cm
= 2 t/m
= 0,72 t/m

qu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (0,72 t/m) + 1,6 (2 t/m)
= 4,064 t/m

Asumsi : Plat dianggap terjepit elastis pada keempat sisinya oleh balok yang ada
(Type II. PBI - 71. hal 203
3.0 m
Ly
= 1
Lx
Ly

Iy
Ix

3.0 m

3
3 =1

plat 2 arah (panel tipe II)


Lx

Perhitungan momen :

o MLx

Keempat sisinya menerus. tabel tipe II


2
= + 0,001 * qu * I x * 21
= + 0,001 * 4,064 t/m * (3,0 m)2 * 21
= + 0,7681 tm

o MLy

= + 0,001 * qu *

I x 2 * 21

= + 0,001 * 4,064 t/m * (3,0 m)2 * 21


= + 0,7681 tm
o Mtx

= - 0,001 * qu *

I x 2 * 52

= - 0,001 * 4,064 t/m * (3,0 m)2 * 52


= - 1,9020 tm

o Mty

= - 0,001 * qu *

Ix

* 52

= - 0,001 * 4,064 t/m * (3,0 m)2 * 52


= - 1,9020 tm
Jadi, momen desain tulangan arah X = Y untuk :
o Tumpuan : Mdesain
= 1,902 tm
o Lapangan : Mdesain
= 0,768 tm
a. Penulangan pada daerah tumpuan

816mm
M

416mm
h = 300 mm
8mm
sengkang
b = 1000 mm
Data - data :
Mdesain = 1,9020 tm
fc'
= 40 MPa
fy
= 400 MPa
h
= 30 cm
d'
= 5 cm
d
= 300 mm - 50 mm
Es
= 200000 Mpa

= 18652248,3 Nmm
= 300 mm
= 50 mm
= 250 mm

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :
0,003
Xb
= 0,003+ fy * d
Es

sb

0,003
400
0,003+
200000

= 150 mm
fy
= Es
=

400
200000

= 0,002
Xada

= 0,75 * Xb
= 0,75 * 150 mm
= 112,5 mm

* 250

X
dimana,
1

= 1 * Xada
= 0,85 untuk fc' < 30 MPa

= 0,85 * 112.5 mm
= 95,625 mm

T
C

=C
= As . fy
= 1608,5 mm * 400 MPa
= 643400 N

M
Mn

=0
= C * (d 0,5 * a)
= 643400 N * (250 mm 0,5 * 95,625 mm)
= 130087437,5 Nmm

Cek :
Mn
Mu

Mn
Mn

<

Mu

As = 8 * * *
= 8 * * * (16)2
= 1608,5 mm2

(Syarat tulangan rangkap)


=

18652248,3 Nmm
0,85

= 21943821,53 Nmm
= 130087437,5 Nmm
Mu
>
tulangan tekan tidak leleh

Walaupun demikian, demi keamanan tetap di pasang tulangan tekan.

Kontrol Jarak dan Lebar :


8 + 7 * jarak tulangan + selimut beton < b
8 * 1,6 cm + 7 * 8,4823 cm + 3 cm < 100 cm
75,1761 cm < 100 cm

(Ok)

b. Penulangan pada daerah lapangan

416mm
M

616mm
h = 300 mm

8mm
sengkang
b = 1000 mm

Data - data :
Mdesain = 0.7681 tm
fc'
= 25 MPa
fy
= 400 MPa
h
= 30 cm
d'
= 5 cm
d
= 300 mm - 50 mm
Es
= 200000 Mpa

= 7532487.865 Nmm
= 300 mm
= 50 mm
= 250 mm

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :
0,003
Xb
= 0,003+ fy * d
Es

sb

0,003
400
0,003+
200000

* 250

= 150 mm
fy
= Es
=

400
200000

= 0,002
Xada
X
dimana,
1

= 0,75 * Xb
= 0,75 * 150 mm
= 112,5 mm
= 1 * Xada
= 0,85 untuk fc' < 30 MPa

= 0,85 * 112,5 mm
= 95,625 mm

T
C

=C
= As * fy
= 1206,4 mm * 400 MPa
= 482560 N

M
Mn

=0
= C * (d 0,5a)
= 482560 N * (250 mm 0,5 * 95,625 mm)
= 97567600 Nmm

Cek :

As = 6 * * *
= 6 * * * (16)2
= 1206,4 mm2

Mn
Mu

Mn

<

Mu

(Syarat tulangan rangkap)


=

7532487,865 Nmm
0,85

= 8861750,429 Nmm
Mu
>
Tulangan tekan tidak leleh

Walaupun demikian, demi keamanan tetap di pasang tulangan tekan.

Anda mungkin juga menyukai