Anda di halaman 1dari 41

STANDAR PROFESI

DAN
STANDAR FASILITAS PELAYANAN
BEDAH ONKOLOGI

PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI


INDONESIA
2006

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur


kehadirat Ilahi atas kemudahan yang diberikan-Nya dalam
penyusunan panduan Standar Profesi PERABOI.
Dalam rangka menyambut era globalisasi termasuk
pula globalisasi kesehatan dan sesuai dengan amanat
undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1992
tentang kesehatan pada pasal 53 ayat 2 tercantum bahwa
tenaga

kesehatan

dalam

melakukan

tugasnya

berkewajiban untuk mematuhi standar profesi, maka


Pengurus Pusat PERABOI 2003 2006 menyusun
panduan

Standar

Profesi

PERABOI

untuk

dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.


Dengan adanya standar profesi ini diharapkan dapat
dimengerti tentang kompetensi seorang ahli bedah
onkologi dan hal-hal yang berhubungan dengan sertifikasi
baik awal maupun sertifikasi ulang.
Demikian dan selamat bekerja.
Bandung, September 2005
Pengurus Pusat PERABOI 2003 2006

Dr. Dradjat Ryanto Suardi, SpB (K) Onk.


Ketua
1

DAFTAR ISI

PERABOI DAN PERKEMBANGAN ILMU DAN

I.

Kata Pengantar

II.

Daftar Isi

ORGANISASI BEDAH ONKOLOGI DI INDONESIA

PERABOI adalah Perhimpunan Dokter Spesialis


III.

PERABOI dan Perkembangan Ilmu dan

Organisasi Bedah Onkologi di Indonesia


IV.

Anggaran Dasar Perhimpunan Ahli Bedah

Bedah

Onkologi

Indonesia

yang

merupakan

anak

organisasi dari Perhimpunan Dokter spesialis Bedah


16

Indonesia (IKABI) dan anggota dari World Federation of


Surgical Oncilogy Society (WFSOS).

Onkologi Indonesia (PERABOI)


V.

Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan


Ahli

Bedah

Onkologi

24

Pada

tahun

1962

sekembalinya

Dr.

W.M.

Tamboenan dari Amerika Serikat untuk mempelajari

Indonesia

bedah kanker di University of Washingthon beliau


(PERABOI)
VI.

mendapat izin dari Prof. Soekarjo almarhum yang pada

Standar Profesi dan Sertifikasi Dokter


Spesialis

Bedah

Konsultan

42

waktu itu menjabat Kepala Bagian Ilmu Bedah FKUI /


RSCM untuk mendirikan Klinik Tumor di Bagian Ilmu

Onkologi

Bedah FKUI / RSCM yang menangani semua kasus


Indonesia (PERABOI)
VII. Standar

Fasilitas

68
Pelayanan

Bedah

kanker bagian bedah yang mencakup organ-organ leher


kepala, jaringan lunak, payudara dan rongga abdomen.
Beliau saat itu dibantu oleh 2 asisten yaitu Dr. Indradi

Onkologi

Roosheroe dan Dr. Willy Hadisumarto (+ 1973).

Pada perkembangan selanjutnya Klinik Tumor


tersebut berkembang menjadi Sub Bagian Bedah Tumor
yang pada Tahun 1971 ditambah stafnya dengan Dr. dr.
3
2

Med. Didid Tjindarbumi dan tahun 1974 diperkuat oleh 2

Panitia Penyelidik Kemungkinan Pembentukan Suatu

ahli bedah lainnya yaitu Dr. Togar M. Simandjuntak dan

Perhimpunan Bedah Kanker Indonesia.

Dr. Evert D.C. Poetiray dan berturut-turut diikuti oleh Dr.


Muchlis Ramli (1977), Dr. H. Zafiral Azdi Albar (1979) dan

Ketua

: Dr. W.M. Tamboenan

Jakarta

Dr. Idral Darwis (1983).

Wakil Ketua

: Dr. I.D.G. Sukardja

Surabaya

Sekretaris I

: Dr. Didid Tjindarbumi

Jakarta

Sekretaris II

: Dr. Martatko Marwowinoto Surabaya

Anggota

: Prof. Dr. Ramlan Muchtar Yogyakarta

Atas dasar didirikannya disiplin baru di Bagian Ilmu


Bedah FKUI / RSCM yaitu Bedah Tumor dengan staf
pengajar

yang

lengkap

timbullah

pemikiran

untuk

Dr. Irsan Radjamin

Palembang

mendirikan organisasi ahli bedah Tumor / Kanker di

Prof. Dr. R. Koestedjo

Bandung

Indonesia.

Dr. Adrie Manoppo

Manado

Dr. John Pieter

U. Pandang

Setelah diadakan serangkaian diskusi antara ahliahli

bedah

yang

menaruh

perhatian

besar

akan

penaggulangan penyakit kanker maka pada kongres


Ikatan Ahli Bedah Indonesia yang ke III di Jakarta 1975
dirumuskanlah suatu Yayasan untuk mendirikan suatu
Perhimpunan Bedah Kanker Indonesia (Association of
Surgical Oncologist) dan pada tanggal 24 oktober 1975 di
Jakarta dibentuklah suatu panitia persiapan dengan nama

Pertemuan organisasi berikutnya dilaksanakan


pada kesempatan Seminar Kanker Nasional I tahun 1976
di Jakarta dan Kongres Ikatan Ahli Bedah Indonesia yang
ke IV di Medan tahun 1978.

Maka pada tanggal 20

Januari 1979 didirikanlah Perhimpunan Bedah Kanker


Indonesia di RSCM jalan Diponegoro No. 71 Jakarta, jam
13.00 WIB.
Rapat yang mula-mula dipimpin oleh ketua panitia Dr.

dan susunan sebagai berikut.

W.M. Tamboenan menguraikan maksud dan tujuan rapat


ini dan kemudian dengan suara bulat memutuskan
mendirikan organisasi bedah baru yang dinamakan

Perhimpunan Ahli Bedah Tumor Indonesia disingkat

14. Dr. Evert D.C. Poetiray

Jakarta

PABTI yang berbentuk badan hukum dan disahkan

15. Dr. Muchlis Ramli

Jakarta

dengan surat Notaris Ali Harsoyo pada tanggal 3 Juni

16. Dr. Zafiral Azdi Albar

Jakarta

1979 dengan pengurus pertama:


Ketua

: Dr. Med. Didid Tjindarbumi

Perhimpunan ini kemudian mengadakan Muktamar

Wakil Ketua

: Dr. I Dewa Gde Sukardja

Nasional Pertama di Jakarta dari tanggal 29 sampai

Sekretaris

: Dr. Evert D.C. Poetiray

dengan tanggal 30 November 1979, yang kemudian

Bendahara

: Dr. Togar M. Simandjuntak

program pendidikannya diakui oleh Ikatan Ahli Bedah


Indonesia pada Konferensi Kerja di Bandungan Semarang

Pendiri-pendiri yang hadir pada rapat tersebut


adalah:

pada tanggal 27 Januari 1980, dimana pendidikan dokter


spesialis II yang diakui oleh IKABI, salah satunya adalah

1. Dr. Humala Hutagalung

Medan

bedah onkologi yang menangani seluruh tumor yang

2. Dr. Lucas Wiratmahusada

Semarang

belum dicakup oleh subbagian lainnya. Tumor gastro

3. Dr. I Dewa Gde Sukardja

Surabaya

intestinal dikerjakan oleh Bedah Digestif dengan protokol

4. Dr. Martatko Marwowinoto

Surabaya

yang ditentukan oleh Team.

5. Dr. John Pieter

Makassar

(Januari 1982) terbitlah corong pertama PABTI yang

6. Prof. R. Koestedjo

Bandung

dinamakan Media PABTI dengan pemimpin redaksi Dr.

7. Dr. Pisi Lukitto

Bandung

Idral Darwis.

8. Dr. Hasan Arief Iyad

Bandung

9. Dr. Irsan P. Radjamin

Palembang

10. Dr. Adrie Manoppo

Manado

11. Dr. W.M. Tamboenan

Jakarta

12. Dr. med. Didid Tjindarbumi

Jakarta

13. Dr. Togar M. Simandjuntak

Jakarta

Dua tahun kemudian

Pertemuan demi pertemuan yang dilakukan oleh


PABTI yang menampung aspirasi dari cabang-cabang
ilmu kedokteran lainnya yang mempunyai kepentingan
dan asal yang sama akhirnya membuahkan suatu
keputusan pada Konferensi Kerja IV PABTI di Jakarta

pada bulan Mei 1981 dimana dibentuk suatu PABTI yang

nyata dalam keaktifitasan sehari-hari memegang peranan

diperluas yang terdiri dari 5 cabang ilmu kedokteran

yang besar dalam pengembangan dan penanganan ilmu

lainnya

mengutamakan pisau bedah sebagai

penyakit kanker. Oleh karena itu pada Muktamar ke III

modalitas utama untuk penanggulangan penyakit kanker.

PABTI didapatkan kesepakatan antara anggota-anggota

Cabang-cabang tersebut adalah Bagian Kebidanan /

PABTI agar penanganan masalah kanker ditangani

Obstetri, THT, Mata, Bedah Saraf dan Bedah Umum dan

secara multi disipliner dan ini dirasakan sebagai suatu

disahkan dalam Munas PABTI II di Jakarta 7 - 9 April

kebutuhan bersama yang perlu dikelola dengan lebih baik.

1983.

Setelah menimbang dan memperhatikan segala aspek-

yang

aspek yang berkaitan dengan pengembangan suatu


Langkah selanjutnya dari PABTI yang diperluas

organisasi maka PABTI kemudian pada tahun 1987

adalah mengusahakan pengakuan dari Induk organisasi

meleburkan diri menjadi Perhimpunan Onkologi Indonesia

kedokteran di Indonesia, yaitu IDI untuk diakui sebagai

(POI).

organisasi profesi. Usaha tersebut akhirnya membuahkan

cabang-cabang bidang bedah saja melainkan juga dari

hasil dengan diakuinya PABTI sebagai perhimpunan

cabang ilmu non bedah.

Organisasi ini sekarang tidak hanya terdiri dari

dokter seminat pada Muktamar IDI yang ke XVIII di


Surakarta pada tanggal 25 November 1982.

Untuk melestarikan pengembangan ilmu bedah


onkologi, maka ahli-ahli bedah yang berasal dari cabang

Muktamar

Nasional

PABTI

yang

ke

III

ilmu bedah umum mendirikan perhimpunan ahli bedah

diselenggarakan pula di Jakarta pada tanggal 1 sampai

onkologi tersendiri yang dinamakan PERABOI yang

dengan 11 September 1987.

Muktamar ini merupakan

kemudian disahkan sebagai anak organisasi IKABI pada

PABTI yang terakhir oleh karena mulai saat itu PABTI

Munas IKABI ke VIII di Ujung Pandang pada tanggal 9 -

menyadari sepenuhnya bahwa dalam usaha menjalankan

12 Juli 1984.

penanggulangan penyakit kanker, PABTI harus bekerja


sama dengan disiplin non bedah lainnya yang secara

P.P. PERABOI yang pertama diketuai oleh Dr.

Dr. Gerhard Panjaitan Staf pengajar Bagian Bedah FK

I.D.G. Sukardja dari Surabaya dan mendapatkan mandat

Universitas

untuk menjalani kepengurusan organisasi selama 4 tahun.

Medan

Seiring dengan itu maka Subbagian Bedah Onkologi /

Dr. Tjipto Sumartono

HNB di FKUI / RSCM Jakarta mendapat mandat penuh


dari P.P. PERABOI untuk menjadi senter pendidikan

Sumatera

Utara,

Ahli Bedah Depkes diperuntukan


untuk staf di RSKD

Dr. Burmansjah

bedah onkologi/ HNB pertama di Indonesia dengan

Staf pegajar Bagian Bedah FK


Universitas Sriwijaya, Palembang

kurikulum pendidikan selama 2 tahun setelah selesai


pendidikan ahli bedah umum.

Pada tahun-tahun berikutnya yaitu pada tahun


1994 senter-senter pendidikan bedah lainnya di Indonesia

Pendidikan ahli bedah onkologi / HNB di Jakarta

yaitu Bandung dan Ujung Pandang diakui oleh P.P.

dimulai pada tahhun 1986 dan itu dimungkinkan oleh

PERABOI untuk membuka program pendidikan tambahan

karena adanya lampu hijau dan restu dari Kepala Bagian

Bedah Onkologi / HNB sebagai subspesialisasi dari Ilmu

Ilmu Bedah FKUI / RSCM yang saat itu dijabat oleh Dr.

Bedah.

Irawan Suria Santoso, Direktur RSCM yang saat itu


dijabat oleh Prof. DR. Roekmono dan Dekan FKUI yang
saat itu dijabat oleh Prof. Dr. Asri Rasad, Ph.D.

Pada saat ini sudah ada 13 senter pendidikan


bedah yang telah membuka Subbagian Bedah Onkologi /
HNB di Indonesia, yaitu Medan, Padang, Palembang,
Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,

Adapun trainee-trainee pertama yang dididik di

Malang, Denpasar, Ujung Pandang dan Manado.

Jakarta pada waktu itu adalah:


Dr. Djoko Handojo

Dr. Henry Naland

Staf pengajar Bagian Bedah FK


Universitas
Diponegoro,
Semarang
Ahli Bedah Depkes diperuntukan
untuk staf di RSKD

Bedah Onkologi merupakan disiplin ilmu bedah


yang relatif masih baru oleh karena di Amerika Serikat
saja cabang Ilmu Bedah ini baru dikenal pada tahun 1950an (1952) dan diperkenalkan oleh pelopor ahli bedah

10

11

terkenal James Ewing dimana untuk menghormati dan

sebenarnya. Hal itu pun diutarakan oleh Yosef H. Pilch

menghargai jasa-jasa beliau (dalam bidang Onkologi

penulis buku Surgical Oncology dari University of

umumnya dan bedah onkologi khususnya) didirikanlah

California, San Diego School of Medicine pada tahun

suatu perhimpunan yang dinamakan James Ewing

1984.

Society yang merupakan perhimpunan bedah onkologi


yang sangat berpengaruh di Amerika Serikat dalam

Mengapa cabang ilmu bedah onkologi banyak

menetukan kebijakan penanggulangan dan penelitian

menimbulkan perdebatan, ini disebabkan oleh karena

kanker.

cabang-cabang ilmu kedokteran lainnya lebih cepat


berkembang menjadi jurusan ilmu kedokteran yang

Pada saat ini masih banyak terjadi kontroversi

berorientasi pada penyakit (disease oriented) seperti

mengenai definisi setepatnya apakah yang disebut

rheumatology,

allergy,

endocrinology,

hematology,

seorang ahli bedah tumor. Lord Kelvin seorang ahli bedah

nephrology, immunology dsb.

onkologi ternama di Inggris menulis: bila saudara dapat

bedah masih tetap saja berkembang menurut orientasi

memahami dan menguasai apa yang saudara katakan

organ (region oriented).

Sedangkan cabang ilmu

dan mengutarakan itu dengan dengan data maka saudara


setidak-tidaknya mengetahui lebih banyak dari orang lain

Oleh karena kanker dapat tumbuh di semua organ

mengenai penyakit yang saudara tangani. Hal itu pun

tubuh kita, ahli bedah yang menangani kanker menurut

diperkuat oleh George Park seorang ahli bedah tumor

orientasi organ hanya sekali-sekali menangani kanker

terkenal di Amerika Serikat dan murid dari James Ewing

yang kebetulan menangani alat tubuh yang diminatinya

yang menyatakan haruslah dibedakan antara seorang

seperti

ahli bedah yang mengerjakan kasus kanker hanya sekali-

Sedangkan penanganan bedah terhadap neoplasma

sekali dengan seorang ahli bedah yang mengkhususkan

memiliki persoalan umum yang pelik mengingat sifat dan

dirinya terus menerus dalam penanggulangan penyakit

perangai sel kanker yang tidak menghormati batas-batas

kanker. Yang terakhir ini adalah ahli bedah tumor yang

fisiologi dari organ tubuh kita, sehingga untuk memberikan

12

kepala, toraks, gastro-intestinal, urologi dsb.

13

penilaian (judgement) yang tepat serta tindakan (terapi)


yang benar.

Seorang ahli bedah harus memiliki

Sekarang telah berdiri satu badan yang dinamakan


World

Federation

of

Surgical

Oncology

Societies

pengetahuan dasar yang cukup mengenai ilmu bedah

(WFSOS) yang telah membuat pedoman atau Guidline for

umumnya dan ilmu onkologi khususnya.

Surgical Oncology Training (1992) dimana Indonesia


diwakilli oleh Dr. H. Muchlis Ramli yang saat itu menjabat

Pada saat ini telah menjadi kenyataan bahwa di


dunia

ini

dan

juga di

Indonesia

penyakit

sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat PERABOI.

kanker

Pada tahun 1998 PERABOI sudah termasuk ke

merupakan penyakit yang mendapat perhatian penuh dari

dalam salah satu dari 20 organisasi Ahli Bedah Onkologi

pemerintah negara setempat.

di dunia yang tergabung dalam WFSOS bersama-sama

Ini dibuktikan dengan

dibentuknya Komisi Nasional Penanggulangan Kanker

dengan

oleh Departemen Kesehatan RI pada tahun 1989 dengan

Canadian Society of Surgical Oncology, Dutch Society of

ketua Dr. Broto Wasisto yang pada waktu itu menjabat

Surgical

Dirjen Yankes dan didirikannya RS Kanker Nasional

Oncology, Indian Society of Surgical Oncology, Italian

Dharmais di Jakarta, yang diresmikan oleh Presiden

Society of Surgical Oncology, Korean Surgical Oncology

Soeharto pada tahun 1994.

Society, Society of Surgical Oncology United States,

Pesan almarhum Dr. W.M. Tamboenan, pada waktu

South African Society of Oncological Surgeons dll. seperti

beliau mengundurkan diri dari bagian Bedah FKUI/ RSCM

tercantum pada buku teks Cancer, Principles & Practice

karena masa pensiunnya telah tiba (1979): berjuanglah

of Oncology edisi ke-7 editor Devita, Jr, VT; Helman S,

terus agar ilmu bedah onkologi dapat diterima oleh

Rosenberg SA, tahun 2005 halaman 251.

kawan-kawan dari Bagian Bedah Lainnya, sehingga kelak


cabang ilmu bedah ini dapat diakui pula di Indonesia.

British

Association

Oncology,

of

European

Surgical

Society

Oncology,

of

Surgical

Sejak tanggal 25 Maret 2005 PERABOI diakui oleh


WFSOS sebagai Penyelenggara Pendidikan Subspesialis
Bedah Onkologi dunia yang setara dengan penyelenggara
lainnya.

14

15

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN AHLI BEDAH

penanganan/pengobatan penyakit tumor/kanker, maka

ONKOLOGI INDONESIA (PERABOI)

pada Muktamar Ikatan Ahli Bedah Indonesia ke VIII di


Ujung Pandang tahun1984, dengan dijiwai semangat

MUKADIMAH

IKABI, Organisasi PABTI dirubah menjadi Perhimpunan

PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA

Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dengan

( PERABOI )

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai


berikut :

Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah


suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

Pasal 1
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU

Bahwa untuk menanggulangi penyakit kanker diperlukan


keahlian, keterampilan dan ketekunan yang mendalam

Ayat 1

dibidang onkologi atau Ilmu tentang penyakit tumor/kanker

Organisasi ini bernama Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi


Indonesia disingkat PERABOI.

Setelah diadakan pertemuan-pertemuan para ahli bedah

Nama dalam bahasa Inggris Indonesian Society of

yang

Surgical Oncology ( ISSO ).

mengkhususkan

diri

dalam

penanggulangan

penyakit kanker pada Muktamar IKABI ke V di Jakarta

Ayat 2

tahun 1975, dan Seminar Kanker Nasional I di Jakarta

PERABOI didirikan di Ujung Pandang pada tanggal 14 Juli

tahun 1976, serta Muktamar Ikatan Ahli Bedah Indonesia

1984, untuk waktu yang tidak ditentukan.

ke VI di Medan tahun 1978 maka dibentuklah organisasi


Perhimpunan Ahli Bedah Tumor Indonesia ( PABTI )

Ayat 3
Pengurus Pusat PERABOI berkedudukan di Ibu Kota
Republik Indonesia atau di kota lain yang sesuai dengan

Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab bahwa

Keputusan Muktamar PERABOI dan sanggup untuk

pembedahan

menjalankan organisasi ini

merupakan

modalitas

utama

pada

16

17

Pasal II

b. Mengembangkan

AZAS DAN SIFAT

Ilmu

Kesehatan

dan

Ilmu

Kedokteran dan Ilmu lainnya, terutama dalam bidang


penanggulangan penyakit kanker.

Ayat 4

Ayat 7

PERABOI berazaskan Pancasila dan UUD 45 dengan

Untuk mencapai tujuan, PERABOI berusaha :

mewujudkan pengabdiannya kepada kemanusiaan untuk

a. Membantu pemerintah dalam pelaksanaan program-

mencapai taraf kesejahteraan yang setinggi-tingginya

program pembangunan kesehatan, khususnya dalam

berdasarkan Sumpah Dokter dengan mengutamakan

penanggulangan penyakit kanker.

ketinggian budi pekerti dan keluhuran jiwa.

b. Menyelenggarakan pendidikan subspesialisasi Bedah

Ayat 5

Onkologi

PERABOI adalah organisasi profesi kedokteran yang


menghimpun

para

ahli

pengetahuan,

keterampilan

bedah
dan

yang

c. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah dalam bidang

mempunyai

ketekunan

Bedah

dalam

penanggulangan penyakit kanker.

Onkologi

berupa

Seminar,.

Simposium,

dalam

perhimpunan

Penerbitan dll
d. Berperan

aktif

seminat

penanggulangan penyakit kanker


e. Mengadakan hubungan kerja sama dengan badanPasal III

badan lain yang mempunyai tujuan sama atau selaras

TUJUAN DAN USAHA

baik Pemerintah maupun Swasta ; dalam atau diluar


negeri.

Ayat 6

f.

PERABOI bertujuan :

Melaksanakan usaha-usaha lainnya sepanjang tidak


bertentangan dengan tujuan PERABOI.

a. Membantu program pemerintah dalam meningkatkan


derajat kesehatan rakyat Indonesia setinggi-tingginya.

18

19

Pasal IV

a. Badan Legislatif & Yudikatif yaitu :

KEANGGOTAAN

Muktamar PERABOI

Musyawarah Kerja PERABOI

Ayat 8
PERABOI beranggotakan :

b. Badan Eksekutif yaitu :

1. Anggota Biasa

Pengurus Pusat PERABOI

2. Anggota Muda

Pengurus cabang PERABOI

3. Anggota Luar Biasa

c. Badan Khusus :

4. Anggota Kehormatan

Majelis Penilai Nasional PERABOI

Ketentuan terperinci diatur dalam Anggaran Rumah

Majelis Etik PERABOI

Tangga
Pasal VI
HAK

Pasal V

SUARA

ORGANISASI
Ayat 10
Ayat 9

Hanya anggota biasa yang mempunyai hak suara

1. PERABOI adalah organisasi profesi kedokteran yang


bergerak

dalam

penanggulangan

penyakit

Pasal VII
KEKAYAAN PERABOI DIPEROLEH DARI

tumor/kanker
2. PERABOI berbentuk badan hukum
3. PERABOI mengakui Ikatan Ahli Bedah Indonesia (

Ayat 11

IKABI ) sebagai induk organisasi dan PERABOI

1. Uang pangkal keanggotaan

merupakan anak organisasi

2. Uang iuran keanggotaan

4. Susunan organisasi terdiri atas :

3. Usaha-usaha lain yang syah

20

21

Pasal VIII

Pasal X

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA / A.R.T

Ayat 12

Ayat 14

Hanya dapat dilakukan oleh Muktamar PERABOI dengan

Hal-hal yang belum tercantum/diatur dalam Anggaran

cara musyawarah dan jika cara ini gagal, dapat diadakan

Dasar diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ( ART )

penghitungan suara atas dasar suara terbanyak.


Pasal XI
PENUTUP

Pasal IX
PEMBUBARAN ORGANISASI PERABOI

Ayat 15
Ayat 13

a. Pengurus Pusat memutuskan segala perselisihan

1. Hanya dapat dilakukan oleh Muktamar PERABOI yang

dalam penafsiran AD dan ART

khusus diadakan untuk itu, dan dihadiri oleh sedikitnya

b. Mengenai hal-hal yang tidak cukup diatur dalam AD-

2/3 jumlah anggota biasa PERABOI, yang mewakili

ART, Pengurus Pusat dapat mengambil keputusan,

sedikitnya 2/3 jumlah cabang

asal tidak bertentangan dengan AD-ART.

2. Kekayaan organisasi diserahkan pada badan-badan


yang ditentukan oleh Muktamar PERABOI

c. Kebijaksanaan yang diambil Pengurus Pusat dalam


hal a dan b, selanjutnya diajukan dan dimintakan
pengesahan dari Muktamar PERABOI

22

23

ANGGARAN RUMAH TANGGA

c. Anggota Luar Biasa ialah dokter spesialis, warga

PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI

negara RI yang berijazah dan diakui oleh pemerintah

( PERABOI )

RI atau dokter spesialis bedah warga negara asing


yang

Pasal I

karena kahliannya telah berjasa kepada

pengembangan organisasi PERABOI.

KEANGGOTAAN
d. Anggota Kehormatan PERABOI adalah mereka yang
Ayat 1

telah

a. Anggota Biasa PERABOI adalah dokter spesialis

berjasa

dalam

pengembangan

organisasi

PERABOI.

Bedah, warga negara RI yang berijazah dan diakui


oleh pemerintah RI :

Ayat 2

yang telah dinilai oleh Majelis Penilai Nasional

TATA CARA PENERIMAAN

dan mempunyai keahlian, keterampilan dan

a. Anggota Biasa, Anggota Muda dan Anggota Luar

ketekunan,

dalam

penanggulangan

penyakit

melalui

tumor/kanker.

Yang

telah

Biasa dapat diterima oleh Pengurus Cabang setempat

selesai

menjalani

program

pendidikan subspesialisasi Bedah Onkologi dan

permohonan

tertulis

dan

pernyataan

persetujuan untuk mematuhi AD/ART PERABOI.


b. Bila

belum

ada

cabang

PERABOI

pendaftaran

dilakukan langsung melalui PP PERABOI.

telah disahkan di Muktamar PERABOI


b. Anggota Muda PERABOI adalah dokter spesialis

c. Anggota

Kehormatan

diusulkan

oleh

Pengurus

Bedah, warga negara RI yang berijazah dan diakui

Cabang atau Pengurus Pusat dan disahkan oleh

oleh pemerintah RI yang sedang menjalani program

Muktamar PERABOI

pendidikan

subspesialisasi

Bedah

Onkologi

di

lembaga pendidikan yang telah ditentukan oleh


organisasi PERABOI.

24

25

Ayat 3

keputusan Muktamar PERABOI serta keputusan dan

HAK ANGGOTA

peraturan Pengurus Pusat PERABOI

a. Anggota Biasa berhak mengeluarkan

pendapat

mengajukan usulan dan pertanyaan dengan lisan atau


tertulis kepada Pengurus cabang / Pengurus Pusat
dan berhak mengikuti semua kegiatan organisasi

angggota Pengurus Pusat/Pengurus Cabang


Muda

dan

Anggota Luar

Kehormatan

diharapkan

menjaga

kehormatan PERABOI
c. Aktif sesuai dengan kemampuannya dalam kegiatan
PERABOI

b. Anggota Biasa berhak memilih dan dipilih menjadi

c. Anggota

b. Anggota

d. Khusus untuk anggota biasa dan anggota muda wajib


membayar uang pangkal dan uang iuran.

Biasa

tidak

mempunyai hak untuk memilih dan dipilih menjadi

Ayat 5
KEHILANGAN KEANGGOTAAN

anggota Pengurus Pusat/Pengurus Cabang


d. Tiap Anggota berhak mendapat perlindungan dan

a. Anggota PERABOI akan kehilangan keanggotaannya

pembelaan dalam melaksanakan tugas profesi yang

apabila meninggal dunia, atas permintaan sendiri atau

telah ditentukan oleh PERABOI

diberhentikan

e. Mendapatkan rekomendasi dari organisasi untuk


menjalankan

pelayanan

profesi

Bedah

Onkologi

diseluruh wilayah Indonesia

b. Anggota

dapat

diberhentikan

karena

bertindak

bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah


ditetapkan oleh organisasi serta bertindak merugikan
atau mencemarkan nama baik PERABOI

Ayat 4
KEWAJIBAN ANGGOTA

Ayat 6

a. Anggota Biasa, Anggota Muda dan Anggota Luar

TATA CARA PEMBERHENTIAN ANGGOTA

Biasa dalam pengabdiannya berkewajiban menjunjung


tinggi Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran
Indonesia,

mematuhi

AD/ART

PERABOI

a. Pemberhentian

anggota

atas

permintaan

sendiri

hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan secara

dan

26

27

tertulis kepada Pengurus Cabang sekurang-kurangnya

Penyantun Ikatan Ahli Bedah Indonesia ( IKABI )

satu bulan sebelumnya

melalui Komite Etik PERABOI

b. Seorang anggota dapat dikenakan pemberhentian

d. Keputusan

Muktamar

dapat

membatalkan

atau

sementara oleh Pengurus Cabang sesudah didahului

memperkuat tindakan pemberhentian tersebut dengan

dengan peringatan lisan dan tertulis

ketentuan bahwa

c. Paling

lama

bulan

sesudah

pemberhentian

sementara Pengurus Cabang dapat merehabilitasi

keputusan

yang

syah

adalah

keputusan yang disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3


dari jumlah utusan yang hadir dalam Muktamar

atau mengusulkan pemberhentian kepada Pengurus


Pusat untuk dikukuhkan

Pasal

ORGANISASI

d. Dalam hal-hal luar biasa, Pengurus Pusat dapat


melakukan

pemberhentian

langsung

II

dan

memberitahukannya kepada Pengurus Cabang yang

Ayat 8
MUKTAMAR

bersangkutan
a. Status :
Ayat 7

1. Muktamar merupakan Badan Legislatif tertinggi

PEMBELAAN

2. Muktamar merupakan Musyawarah utusan/wakil

a. Anggota yang dikenakan pemberhentian sementara

cabang

dapat membela diri dihadapan Pleno Komite Etik

3. Muktamar diadakan sekali dalam 3 tahun

PERABOI

4. Muktamar dapat menyelenggarakan sidang ilmiah

b. Anggota

yang

dikenakan

pemberhentian

dapat

diluar Sidang Organisasi

melakukan pembelaannya pada Muktamar PERABOI

b. Kekuasaan dan Wewenang :

melalui Komite Etik PERABOI


c. Anggota

yang

kesempatan

dikenakan

meminta

1. Muktamar
pemberhentian

bantuan

kepada

diberi

pedoman

Dewan

PERABOI

28

menetapkan
pokok

serta

AD/ART,
garis

pedoman-

besar

haluan

29

2. Menilai pertanggung jawaban Pengurus Pusat

6. Banyaknya suara Cabang dalam Muktamar adalah

PERABOI mengenai amanat Muktamar PERABOI

sama dengan jumlah anggota pada cabang yang

sebelumnya

bersangkutan

3. Memilih dan mengukuhkan Ketua Pengurus Pusat


PERABOI yang baru

7. Muktamar dipimpin oleh seorang Ketua dan


seorang Sekretaris Muktamar yang dipilih dari dan

4. Mengukuhkan Ketua terpilih dari badan-badan


khusus PERABOI yang baru

oleh peserta sidang lengkap/pleno yang diadakan


khusus untuk itu

c. Tata Tertib

8. Sidang pengesahan korum, sidang pengesahan

1. Muktamar diselenggarakan oleh Pengurus Pusat

acara, sidang pengesahan tata tertib dan sidang

PERABOI bersama Panitia Pelaksana Muktamar

lengkap/pleno Muktamar dipimpin oleh Ketua

yang dibentuk oleh Pengurus Pusat

Muktamar

2. Panitia Pelaksana Muktamar bertanggung jawab


atas segi tehnis penyelenggaraan Muktamar

9. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini


diatur dalam pengaturan tersendiri, sepanjang

3. Muktamar dihadiri utusan Cabang, Pengurus

tidak bertentangan dengan tata tertib ini

Pusat, Peninjau dan Undangan Pengurus Pusat


PERABOI

Ayat 9
MUSYAWARAH KERJA

4. Muktamar harus dihadiri lebih dari jumlah


cabang yang mengirimkan utusannya dan bila
persyaratan

diatas

tidak

terpenuhi,

maka

Muktamar diundurkan sampai paling lama 1 x 24


jam dan setelah itu Muktamar dianggap sah
dengan utusan cabang yang hadir

a. Status :
1. Musyawarah Kerja merupakan Badan Legislatif
dibawah Muktamar
2. Muker diadakan menurut keperluan dan sekurangkurangnya sekali diantara 2 Muktamar

5. Utusan cabang dengan mandat resmi mempunyai


hak bicara dan hak suara

3. Muker diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan


dipimpin oleh Ketua Sidang terpilih dan dihadiri

30

31

oleh segenap perangkat organisasi dari tingkat


pusat sampai tingkat cabang

b. Kekuasaan dan Wewenang :


1. Melaksanakan isi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan semua keputusan yang

b. Kekuasaan dan Wewenang :


1. Menilai

pelaksanaan

ditetapkan Muktamar PERABOI


program

kerja

yang

2. Mengumumkan

hal-hal

menyangkut

diamanatkan oleh Muktamar, menyempurnakan

pengambilan

dan memperbaikinya untuk dilaksanakan pada

perubahan keputusan Muktamar PERABOI dan

sisa waktu kepengurusan

kemudian

2. Mengadakan pembicaraan pendahuluan tentang


bahan-bahan Muktamar yang akan datang

keputusan

yang

organisasi

mempertanggung

ataupun

jawabkan

pada

Muktamar PERABOI berikutnya


3. Membina hubungan yang baik dengan semua
lembaga yang ada, Pemerintah maupun swasta,

Ayat 10

didalam

dan

diluar

negeri

khususnya

yang

berhubungan dengan masalah penyakit tumor /

PENGURUS PUSAT

kanker

a. Status :
1. Pengurus Pusat adalah Badan Eksekutif tertinggi

Ayat 11

PERABOI

PENGURUS CABANG

2. Masa jabatan Pengurus Pusat PERABOI adalah 3


a. Status :

tahun
3. Pengurus Pusat PERABOI sekurang-kurangnya

1. Cabang merupakan satuan organisasi dibawah

terdiri dari seorang Ketua Umum, Wakil Ketua

Pengurus Pusat berdasarkan kewilayahan yang

Umum, seorang Sekretaris Jenderal, seorang

dibentuk ditempat yang

mempunyai sekurang-

Bendahara Umum dan beberapa orang Ketua

kurangnya

biasa

Departemen/Bidang yang secara bersama-sama

pendidikan spesialisasi Bedah yang mempunyai

melaksanakan kegiatan organisasi secara kolektif

sekurang-kurangnya 1 anggota biasa

32

anggota

atau

ditempat

33

2. Anggota biasa yang berkedudukan didaerah yang

Ayat 12
MAJELIS PENILAI NASIONAL

tidak mempunyai Cabang PERABOI dianjurkan


menjadi anggota cabang yang berdekatan

a. Status :

3. Masa jabatan adalah 3 tahun

1. Majelis Penilai Nasional ( MPN ) PERABOI adalah

4. Pengurus Cabang harus disyahkan oleh Pengurus


Pusat PERABOI

Badan Khusus dari PERABOI yang bersifat


otonom,

5. Pengurus Cabang terdiri dari sekurang-kurangnya


Ketua, Sekretaris dan Bendahara

melaksanakan

keputusan-keputusan

Muktamar PERABOI yang berhubungan dengan


pengelolaan Pendidikan Subspesialisasi Bedah

b. Kekuasaan dan Wewenang :

Onkologi di wilayah Republik Indonesia.

1. Melaksanakan keputusan rapat anggota cabang


2. Menjalankan program kerja yang diinstruksikan
oleh Pengurus Pusat

2. Masa jabatan Majelis Penilai Nasional sama


dengan masa jabatan Pengurus Pusat PERABOI
yaitu 3 tahun

3. Memberikan laporan kepada Pengurus Pusat

3. Anggota MPN harus memenuhi kriteria sebagai

tentang hasil kerja yang dilakukan minimal satu

berikut :

kali setahun

Anggota biasa PERABOI

Minimal telah 10 tahun bekerja sebagai dokter

4. Membina hubungan yang baik dengan lembaga


lain, baik Pemerintah maupun swasta khususnya

Subspesialis bedah Onkologi dalam pendidikan

yang berhubungan dengan masalah penyakit

Spesialisasi Bedah

tumor/kanker dan mengadakan hubungan yang


erat dengan Senter Pendidikan subspesialisasi
Bedah Onkologi yang ada diwilayahnya

Diusulkan,

diangkat

dan

ditetapkan

oleh

Muktamar PERABOI
4. MPN dikoordinir oleh Ketua dan Wakil Ketua yang
dipilih oleh anggota dan disahkan/ditetapkan oleh
Muktamar PERABOI

34

35

b. Kekuasaan dan Wewenang :

Indonesia

1. MPN berkewajiban untuk melakukan visitasi dan


penilaian

terhadap

calon

Pusat

Pendidikan

Subspesialisasi Bedah Onkologi


2. Mengajukan

calon

yang

baru

lulus

pada

Muktamar

PERABOI tersebut.
7. Menilai Dokter spesialis bedah yang mengikuti
program Bedah Onkologi diluar negeri yang akan

Pusat

Pendidikan

menjadi anggota PERABOI

Subspesialisasi Bedah Onkologi yang memenuhi

8. MPN berhak menghentikan kegiatan pendidikan

persyaratan kepada Muktamar PERABOI untuk

pada Pusat Pendidikan Subspesialisasi Bedah

disahkan/ditetapkan oleh Muktamar PERABOI

Onkologi

menjadi Pusat Pendidikan Subspesialisasi Bedah

memenuhi

Onkologi

pelaksanaan

3. Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap Pusat


Pendidikan Subspesialisasi Bedah Onkologi

jika

ketentuan

Pusat

Bedah

kembali

kemudian
ke

tidak

persyaratan

untuk

pendidikan,

dan

9. Menghentikan pendidikan peserta didik atas dasar


permintaan

merekomendasikannya

dan

dinilai

mempertanggungjawabkannya kepada Muktamar

Subspesialisasi Bedah Onkologi yang diminta oleh


untuk

evaluasi

PERABOI

4. Melakukan penilaian terhadap calon peserta didik

Pendidikan

dalam

Pusat

Pendidikan yang bersangkutan

Pusat

Onkologi

Pendidikan
yang

Subspesialisasi

bersangkutan

dan

mempertanggungjawabkannya kepada Muktamar


PERABOI

5. Melaksanakan ujian/evaluasi nasional terhadap


peserta didik Subspesialisasi Bedah Onkologi

Ayat 13
MAJELIS ETIK PERABOI

yang diminta oleh Senter Pendidikan


6. Melaporkan
Subspesialisasi

seluruh
Bedah

kegiatan
Onkologi

pendidikan
di

wilayah

Republik Indonesia kepada Muktamar PERABOI


dan

melantik

Subspesialis

Bedah

a. Status :
1. Majelis Etik PERABOI ( MEP ) adalah Badan
Khusus

PERABOI

yang

bersifat

otonom,

Onkologi

36

37

menjalankan tugas dalam pembinaan etik anggota

Pasal

III

K EPUTUSAN

PERABOI
2. Masa jabatan MEP sama dengan Pengurus Pusat
PERABOI yaitu 3 tahun

Ayat 14

3. Anggota MEP adalah 3 orang dari anggota

a. Semua keputusan yang diambil dalam organisasi dan

PERABOI yang telah pernah atau masih menjadi

Badan

anggota Majelis Penilai Nasional PERABOI dan 2

musyawarah dan mufakat

orang dari anggota biasa yang dinilai layak.

oleh Muktamar PERABOI

anggota

PERABOI

yang
Ayat 15

2. Memberi penilaian terhadap pembelaan yang


anggota

yang

terkena

pemberhentian sementara oleh Pengurus Cabang


dan

mempertanggung

jawabkannya

IV

KEKAYAAN

berhubungan dengan masalah etika

oleh

secara

keputusan diambil berdasarkan perhitungan suara

Pasal

1. Memberi penilaian, diminta atu tidak diminta

diajukan

dilakukan

yang terbanyak

b. Kekuasaan dan Wewenang :

seluruh

PERABOI

b. Jika musyawarah dan mufakat tidak berhasil, maka

4. Ketua MEP dipilih oleh anggota dan di syahkan

terhadap

khusus

pada

Muktamar PERABOI

a. Besarnya uang pangkal dan iuran ditetapkan oleh


Muktamar PERABOI
b. Pengurus Cabang diwajibkan menyerahkan uang
pangkal dan sebagian uang iuran yang diterimanya
kepada Pengurus Pusat PERABOI
c. Pembagian uang iuran yang diterima adalah 60%
untuk Pengurus Cabang yang bersangkutan dan 40%
untuk Pengurus Pusat

38

39

Pasal V

Ayat 18

ATRIBUT DAN LAMBANG

PEMBUBARAN ORGANISASI
a. Pembubaran PERABOI hanya dapat dilakukan oleh

Ayat 16

Muktamar PERABOI yang dilaksanakan khusus untuk

Atribut, lambang dan simbol PERABOI ialah Lingkaran

itu

Bulat Telur yang bertuliskan Perhimpunan Ahli Bedah

b. Keputusan pembubaran PERABOI harus disetujui oleh

Onkologi Indonesia warna hijau dan padi didalam

sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang ada

lingkaran terdapat sebuah buku berwarna putih, pisau

dalam Muktamar

bedah berwarna putih dan binatang kepiting berwarna


hijau yang merupakan simbol penyakit kanker

c. Sesudah pembubaran segala hak milik PERABOI


diserahkan

kepada

badan-badan

sosial

yang

ditetapkan oleh Muktamar PERABOI


Pasal

VI

PERUBAHAN AD DAN ART

Pasal VII
ATURAN TAMBAHAN

Ayat 17
a. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga PERABOI hanya dapat dilakukan dalam
Muktamar PERABOI

oleh Pengurus Cabang PERABOI


perubahan

a. Setiap anggota PERABOI dianggap telah mengetahui


isi dari AD dan ART

b. Rencana perubahan tersebut dapat diusulkan/diajukan

c. Rencana

Ayat 19

telah

disampaikan

b. Perselisihan

dalam

penafsiran

AD

dan

ART

diputuskan oleh Pengurus Pusat PERABOI


kepada

c. Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan dimuat

Pengurus Pusat selambat-lambatnya dalam 3 bulan

dalam

peraturan

sebelum Muktamar PERABOI

bertentangan

tersendiri

dengan

Anggaran

sepanjang
Rumah

tidak
Tangga

PERABOI

40

41

STANDAR PROFESI DAN SERTIFIKASI DOKTER

Untuk mendapatkan dokter spesialis bedah yang

SPESIALIS BEDAH KONSULTAN ONKOLOGI

memiliki kompetensi dalam penatalaksanaan kanker

INDONESIA (PERABOI)

payudara, kepala & leher serta kanker kulit dan


sarkoma jaringan lunak, Perhimpunan Ahli Bedah
Onkologi Indonesia (PERABOI) mengadakan Program

1. Pendahuluan

Sejak 3 dekade yang lalu masalah penyakit kanker

Pendidikan Bedah Onkologi untuk dokter spesialis

semakin menonjol termasuk di Indonesia. Dari laporan

Bedah selama 4 semester berdasarkan kepada

yang ada diperkirakan terdapat 100 penderita baru

katalog pendidikan subspesialis Bedah Onkologi

penyakit kanker untuk setiap 100.000 penduduk setiap

Revisi 1997.

tahun dan angka kematian yang disebabkan oleh

Setelah melalui program pendidikan diatas dan

penyakit kanker menduduki urutan ke-6 dari seluruh

setelah lulus dari ujian nasional Bedah Onkologi maka

kematian pada tahun 1989.

dokter spesialis bedah tersebut mendapat sertifikasi

Sebagian besar kanker adalah jenis solid/padat


dan tindakan pembedahan masih merupakan tindakan
utama dalam pelayanan penyakit kanker.

awal sebagai Dokter Spesialis Bedah Konsultan


Onkologi.
Agar kualitas pelayanan profesi tetap terjaga atau

Penanganan bedah terhadap penyakit kanker sangat

malah

lebih

ditingkatkan

maka

perlu

diadakan

tergantung dari sifat dan perangai sel kanker yang

sertifikasi ulang secara periodik yang pada hakekatnya

tidak mengikuti batas-batas fisiologi tubuh sehingga

adalah suatu proses akreditasi untuk dokter tersebut

untuk memberikan penilaian diagnostik yang tepat

sebagai pelaku profesi.

serta tindakan terapi yang benar, seorang ahli bedah

Untuk mencapai derajat pelayanan yang minimal

harus memiliki pengetahuan dasar yang cukup

sama dengan standar profesi di Indonesia, maka

mengenai

dokter spesialis bedah onkologi yang mengikuti

ilmu

bedah

pada

umumnya

dan

pengetahuan bedah onkologi pada khususnya.

pendidikan di luar Indonesia harus terlebih dahulu


disertifikasi sebelum melakukan pelayanan profesinya.

42

43

2. Landasan Sertifikasi

1)

2)

3)

Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang

adalah

Kesehatan

melakukan penatalaksanaan penyakit kanker dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996

menitikberatkan aplikasi pembedahan dan berpegang

tentang Tenaga Kesehatan

teguh pada prinsip dasar bedah onkologi dalam

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.

menegakkan

604/Menkes/SK/IX/1989 tentang Pokok-pokok

tindakan terapi serta tindakan pencegahan kanker

kegiatan penanggulangan penyakit kanker di

secara profesional dan memenuhi kriteria sebagai

Indonesia

berikut:

4)

Kode Etik kedokteran Indonesia

5)

Anggaran Dasar PERABOI pasal III ayat 6 dan


ayat 7 tentang Tujuan dan Usaha PERABOI

6)

7)

Spesialis

diagnosis,

bedah onkologi.

Penilai

Nasional

PERABOI

stadium

dan

Mempunyai kompetensi akademis profesional

ayat

Majelis

mampu

menjunjung tinggi etika kedokteran Indonesia.

spesialistik

tentang

penentuan

yang

Mempunyai sikap dan perilaku Pancasila dan

Anggaran Rumah Tangga PERABOI pasal II


12

Bedah

1) Kriteria Umum

Anggaran Rumah Tangga PERABOI pasal I ayat


1 tentang Keanggotaan PERABOI

Dokter

Mampu

untuk

memberikan

meningkatkan

pelayanan

pengetahuan

dan

keterampilan sejalan dengan perkembangan


3. Standar Profesi

Standar

Profesi

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang


adalah

kriteria

kemampuan

bedah onkologi.

spesialistik minimal yang harus dikuasai meliputi


pengetahuan, psikomotor dan afektif profesional.

Kriteria Khusus

Sertifikasi adalah penilaian untuk pengakuan telah


memenuhi Standar Profesi.

Mempunyai pengetahuan, keterampilan dan


sikap profesional spesialis bedah umum dan

44

45

Serifikasi ulang periode 5 tahun

mengikuti program pendidikan subspesialis


bedah

onkologi

sesuai

dengan

katalog

negeri

Mampu memberikan konsultasi untuk kasus

Penyesuaian sertifikasi

onkologi yang sulit dan mampu melakukan

Sertifikasi ulang periode 5 tahun

dikerjakan oleh spesialis bedah umum.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi lulusan luar

pendidikannya.

tindakan operasi onkologi yang tidak dapat

Mengetahui

dan

memahami

serta

2) Persyaratan Sertifikasi
-

Sertifikasi awal

dapat

Telah

mengikuti

program

pendidikan

berperan dalam perencanaan dan pemberian

subspesialis bedah onkologi sesuai dengan

terapi adjuvan pada kasus onkologi meliputi

Katalog Pendidikan Subspesialis Bedah

tindakan kemoterapi, hormonal terapi dan

Onkologi di pusat pendidikan yang telah

radioterapi.

ditunjuk oleh PERABOI

Mempunyai pengetahuan dan keterampilan

Telah lulus Ujian Nasional / Board yang

untuk merencanakan dan melakukan penelitian

dilaksanakan oleh Majelis Penilai Nasional

dalam bidang bedah onkologi.

PERABOI

Menunjukkan keinginan untuk berperan aktif


dalam pengabdian masyarakat sebagai usaha
pencegahan,

deteksi

dini

dan

perawatan

paliatif penyakit kanker.

Penyesuaian Sertifikasi untuk lulusan luar


negeri
Mengajukan surat lamaran ke Departemen
Kesehatan RI

4. Sertifikasi

pusat

1) Sasaran
-

Mempunyai sertifikat bedah onkologi dari


pendidikan

Dokter Spesialis Bedah Onkologi

Organisasi

Sertifikasi awal

bersangkutan

46

Profesi

/
dari

Perhimpunan
negara

yang

47

Memenuhi standar profesi PERABOI

Dalam keadaan sehat

Lulus ujian Bahasa Indonesia oleh institusi

Mengisi formulir sertifikasi ulang yang akan

Bahasa Indonesia dengan derajat kesulitan

di

sesuai TOEFL minimal 600

PERABOI

Mempunyai surat keterangan berbadan

Sertifikasi

3) Organisasi dan Tata Laksana Sertifikasi

Mengikuti psikotes dan wawancara dalam

PERABOI setelah mendapat laporan kelulusan

bahasa Indonesia

peserta didik dari Pusat Pendidikan Subspesialis

Mengikuti adaptasi di Pusat Pendidikan

Bedah Onkologi melalui Majelis Penilai Nasional

Bedah

PERABOI, untuk selanjutnya yang bersangkutan

Onkologi

yang

ditunjuk

oleh

PERABOI

harus mengikuti sertifikasi ulang secara periodik.

Lulus Ujian Board Nasional yang diadakan

Penyesuaian sertifikasi lulusan luar negeri dimulai

oleh Majelis Penilai Nasional PERABOI

dari yang bersangkutan mengajukan permohonan


untuk menjalankan pelayanan profesi kepada

Tidak

mempunyai

masalah

atau

Mengumpulkan

Menteri Kesehatan RI melalui Sekretaris Jendral


Departemen Kesehatan RI. Selanjutnya surat

sejumlah

angka

SKP

permohonan diteruskan kepada Ketua Pengurus

minimal dalam bidang bedah onkologi

Pusat PERABOI untuk ditindaklanjuti.

Menunjukkan data kinerja profesi minimal

Program sertifikasi ulang dikelola oleh Komisi

dan

Sertifikasi PERABOI yang ditetapkan oleh PP

peran

serta

dalam

kegiatan

PERABOI dan beranggotakan 5 orang yang

pengabdian masyarakat

Komisi

Sertifikasi awal diterbitkan oleh Pengurus Pusat

pelanggaran etika profesi

oleh

sehat dari instansi pemerintah

Sertifikasi Ulang

evaluasi

Memperlihatkan

bukti

kinerja

pengembangan keilmuan dan penelitian

dipimpin oleh seorang ketua dan terdiri dari


perwakilan anggota:

serta bukti kinerja publikasi ilmiah


48

Majelis Penilai Nasional PERABOI


49

Majelis Etik PERABOI

Keputusan Komisi Sertifikasi PERABOI adalah

Bidang Pengembangan Profesi PP PERABOI

mutlak dan terdiri dari 3 macam keputusan , yaitu:

Pengurus Cabang PERABOI

1. Diberikan sertifikasi ulang tanpa syarat

Semua biaya sertifikasi ditanggung oleh PP

2. Harus mengikuti program remedial

PERABOI

3. Ditolak/ degradasi sertifikasi.

bila

yang

bersangkutan

sebagai anggota PERABOI.


negeri

semua

biaya

terdaftar

Untuk lulusan luar

penyesuaian

sertifikasi

ditanggung oleh yang bersangkutan .

Keputusan

ini

disampaikan

kepada

yang

bersangkutan dan apabila dalam tempo 2 minggu

Untuk

tidak ada keberatan maka salinan keputusan ini

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang bukan

akan dikirim sebagai laporan kepada ketua PP

anggota

PERABOI, dan tembusan kepada Ketua Majelis

PERABOI

semua

biaya

sertifikasi

ditanggung sendiri.

Penilai Nasional PERABOI, Ketua Majelis Etik

Apabila telah sampai tempo 6 bulan sebelum

PERABOI dan Pengurus Cabang tempat yang

sertifikasi

ulang,

bersangkutan berdomisili.

membuat

surat

yang

bersangkutan

permohonan

sertifikasi

harus
ulang

kepada PP PERABOI melalui pengurus cabang


PERABOI, tempat yang bersangkutan berdomisili.
Selanjutnya PP PERABOI akan meneruskan
permohonan tersebut kepada komisi sertifikasi
PERABOI untuk ditindak lanjuti. Komisi sertifikasi
PERABOI akan mengirimkan formulir sertifikasi
ulang kepada yang bersangkutan untuk diisi dan
dilengkapi.

Setelah selesai diisi dan dilengkapi

formulir beserta lampirannya dikirim kembali ke


komisi sertifikasi PERABOI untuk di evaluasi.
50

51

Tel/ Fax
:

FORMULIR SERTIFIKASI ULANG


DOKTER SPESIALIS BEDAH KONSULTAN
ONKOLOGI INDONESIA

E-mail
:

PERABOI
II.
I.

Data Diri

Tanggal Sertifikasi Awal


:

Nama Lengkap
:

Tempat Pendidikan
:

Tempat/ Tanggal Lahir


:

Tanggal Sertifikasi Terakhir :

Nomor Anggota
:

Cabang PERABOI
:

Alamat Rumah
:

Data Sertifikasi

III.

Catatan / Teguran Majelis Etik PERABOI


Tidak

Ada

Bila ada cantumkan mengenai masalah apa:

Tel/ Fax
:

E-mail
:

Alamat Kantor
:

Tel/ Fax
:

E-mail
:

Alamat Praktek
:

52

53

IV.

Data Kinerja Profesional

Tahun
/ No

Penatalaksanaa
n Kasus

VI.

Jumlah

Keterangan

Data Kinerja Publikasi Ilmiah


Tahun /
No

*Nilai

Judul

Payudara

Nama
Majalah /
Buku

Edisi /
Tahun

*Nilai

Tiroid
Rongga Mulut
Kelenjar Ludah
Kulit

VII.

Sarkoma Jaringan
Lunak

Data Kinerja Pengabdian Masyarakat / Profesi


Tahun
/ No

Lain-lain

Jenis
Kegiatan

Nama
Kegiatan

Tempat

Peranserta

*Nilai

Pengabdian
Profesi

Data Kinerja Pengembangan Keilmuan


Tahun
/ No

Peranan
/
Jabatan

Pengabdian
Masyarakat

* Nilai diisi oleh evaluator

V.

Tempat

*Nilai

Simposium/
Seminar/
Kongres

VIII.

Kondisi Kesehatan
Baik
Layak

Pendidikan
Singkat

Kurang Baik

Tidak

Demikian saya sampaikan dengan sebenar-benarnya dan


bertanggung jawab atas semua pelaporan dan bersedia
untuk memberikan bukti apabila diperlukan.

Kursus
Pendidikan
Lain-lain

/ tgl /....../200

Penelitian

(....)
54

55

PENJELASAN FORMULIR SERTIFIKASI ULANG

Data Kinerja Pengembangan Ke Ilmuan

DOKTER SPESIALIS BEDAH KONSULTAN ONKOLOGI


INDONESIA PERABOI

Simposium / seminar / kongres dan lain-lain,


bila sebagai peserta diberi nilai 1 dan bila
sebagai pembicara diberi nilai 3.

I.

Data Diri

Jelas

II.

Data Sertifikasi

Jelas

III.

Catatan / Teguran Majelis Etik PERABOI

Untuk

simposium dan lain-lain di luar negeri sebagai


peserta diberi nilai 2 dan sebagai pembicara
diberi nilai 6.

Penilaian tergantung dari laporan Majelis Etik


PERABOI dan hasil musyawarah anggota

Kursus singkat ( < 7 hari ) diberi nilai 5

Pendidikan sampai 3 bulan diberi nilai 10

Pendidikan > 3 bulan diberi nilai 20

evaluator.
Nilai minimal dalam 5 tahun adalah 15
IV.

Tata Kerja Profesional

V.

Setiap penatalaksanaan 1 kasus diberi nilai yang


terdiri dari nilai diagnostik, nilai terapi dan nilai
terapi adjuvan / perawatan pasca operasi dengan
perincian nilai sebagai berikut:
< 24

Kasus / tahun

Nilai

24 59

Kasus / tahun

Nilai

10

60 120

Kasus / tahun

Nilai

20

120 179

Kasus / tahun

Nilai

30

> 180

Kasus / tahun

Nilai

50

Data Kinerja Publikasi Ilmiah

Sebagai penulis utama diberi nilai 10

Sebagai penulis pembantu diberi nilai 2

Nilai minimal dalam 5 tahun adalah 10


VI.

Data Pengabdian Masyarakat / Profesi

kanker diberi nilai 2

Nilai minimal dalam 5 tahun adalah 100

Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai

Kegiatan operasi onkologi untuk golongan


masyarakat tidak mampu diberi nilai 10

56

57

IX.

Keaktifan dalam organisasi profesi


o

Anggota Pengurus Pusat PERABOI

HASIL EVALUASI
a. Sertifikasi Ulang Tanpa Syarat

Nilai 10 / periode
o
o
o

Anggota

Majelis

Diberikan apabila calon tidak mendapat


Penilai

Nasional

memenuhi semua kriteria minimal yang

Anggota Majelis Etik PERABOI

dipersyaratkan dan kondisi kesehatan dalam

Nilai 10

keadaan sehat

Anggota Pengurus Cabang


b. Sertifikasi Ulang dengan Remedial

Nilai 5
o

teguran dari Majelis Etik PERABOI, dapat

PERABOI Nilai 10

Diberikan apabila tidak ada teguran dari

Juri Penilai Penelitian Terbaik Peserta

Majelis Etik PERABOI, dan kondisi kesehatan

Didik Pendidikan Subspesialis Bedah

dalam keadaan sehat, tetapi tidak dapat

Onkologi

memenuhi kriteria persyaratan minimal. Jenis

Nilai 5
o

Anggota

Panitia

Kegiatan

dan lamanya remedial disesuaikan dengan

Ilmiah

persyaratan minimal yang belum terpenuhi.

PERABOI Nilai 5
o

Anggota Komisi Sertifikasi PERABOI

c.

Ditolak / Degradasi
Pemberian sertifikasi ulang ditolak apabila :

Nilai 5

Nilai minimal 5 tahun adalah 20

Melakukan

pelanggaran

etika

yang

berat berdasarkan rekomendasi dari


Majelis Etik PERABOI.

VII.

Kondisi Kesehatan
Penilaian tergantung hasil musyawarah Komisi

Tidak melakukan pelanggaran etika


tetapi kondisi kesehatan yang tidak
layak,

Sertifikasi PERABOI

sehingga

memberikan

58

tidak

mungkin

pelayanan

profesi
59

berdasarkan
Pengurus

rekomendasi
Pusat

bekerjasama dengan

dari

PERABOI
Majelis Penilai

EVALUASI SERTIFIKASI ULANG


DOKTER SPESIALIS BEDAH KONSULTAN
ONKOLOGI INDONESIA

Nasional (MPN) PERABOI.

PERABOI

Degradasi sertifikat diberikan untuk Dokter


Spesialis Bedah Konsultan Onkologi yang
tidak dapat memenuhi semua persyaratan

Nama Lengkap
:
.............................................................................................
Tempat / Tanggal Lahir
:
.............................................................................................

minimal.

Nomor Anggota
:
.............................................................................................
Cabang PERABOI
:
.............................................................................................
Sertifikasi Awal
:
.............................................................................................
Sertifikasi Terakhir
:
.............................................................................................
- Catatan / Teguran Majelis Etik PERABOI
Ada

60

Tidak Ada

61

No

Jenis Kegiatan

Nilai
Minimal

1.

Kinerja
Profesional

100

2.

Pengembangan
Keilmuan

15

3.

Publikasi Ilmiah

10

4.

Pengabdian
Masyarakat /
Profesi

20

Nilai Yang Dicapai


<
Minimal

- Kondisi Kesehatan
Kurang Baik Tidak Layak

Minimal

Baik

>
Minimal

.. / tgl .. 20.
KOMISI SERTIFIKASI PERABOI
No.

Nama

Jabatan

1.

Ketua

2.

Anggota

3.

Anggota

4.

Anggota

5.

Anggota

Tandatangan

62

63

PENGURUS PUSAT
PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA
( PP PERABOI )

PENGURUS PUSAT
PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA
( PP PERABOI )

THE INDONESIAN SOCIETY OF SURGICAL ONCOLOGY


(I.S.S.O.)
Sekretariat: Subbagian Bedah Onkologi Bagian Ilmu Bedah FK UNPAD / Perjan

THE INDONESIAN SOCIETY OF SURGICAL ONCOLOGY


(I.S.S.O.)
Sekretariat: Subbagian Bedah Onkologi Bagian Ilmu Bedah FK UNPAD / Perjan

RS. Dr. Hasan Sadikin


Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161, Telp. 022-2034655, 2038436, Fax. 022-2034655, 2033921
E-mail: peraboibdg@yahoo.com,

RS. Dr. Hasan Sadikin


Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161, Telp. 022-2034655, 2038436, Fax. 022-2034655, 2033921
E-mail: peraboibdg@yahoo.com,

SURAT KETERANGAN SERTIFIKASI


No. /PP/PERABOI/SERT/ / ..

SURAT KETERANGAN SERTIFIKASI


No. /PP/PERABOI/SERT/ / ..

Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI)


Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI)
pada tanggal :
pada tanggal :
menetapkan memberikan :
menetapkan memberikan :
SURAT KETERANGAN SERTIFIKASI ULANG
SURAT KETERANGAN SERTIFIKASI AWAL
kepada :
kepada :
Nama

Lulusan

Nama

Alamat

untuk melakukan pelayanan profesi Bedah Onkologi di Indonesia.


untuk melakukan pelayanan profesi Bedah Onkologi di Indonesia.
Sertifikat ini berlaku sampai dengan ..
Sertifikat ini berlaku sampai dengan ..

PENGURUS PUSAT PERABOI .


KETUA,

PENGURUS PUSAT PERABOI .


KETUA,

( _____________________ )
( _____________________ )

64

65

PENGURUS PUSAT
PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA
( PP PERABOI )

PENGURUS PUSAT
PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA
( PP PERABOI )
THE INDONESIAN SOCIETY OF SURGICAL ONCOLOGY
(I.S.S.O.)

THE INDONESIAN SOCIETY OF SURGICAL ONCOLOGY


(I.S.S.O.)

Sekretariat: Subbagian Bedah Onkologi Bagian Ilmu Bedah FK UNPAD / Perjan

Sekretariat: Subbagian Bedah Onkologi Bagian Ilmu Bedah FK UNPAD / Perjan

RS. Dr. Hasan Sadikin


Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161, Telp. 022-2034655, 2038436, Fax. 022-2034655, 2033921

RS. Dr. Hasan Sadikin


Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161, Telp. 022-2034655, 2038436, Fax. 022-2034655, 2033921
E-mail: peraboibdg@yahoo.com,

E-mail: peraboibdg@yahoo.com,

SURAT KETERANGAN SERTIFIKASI


No. /PP/PERABOI/SERT/ / ..

SURAT KETERANGAN SERTIFIKASI


No. /PP/PERABOI/SERT/ / ..

Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI)


Setelah mempelajari laporan dari Komisi Sertifikasi PERABOI, menerangkan
bahwa :

Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI)


Setelah mempelajari laporan dari Komisi Sertifikasi PERABOI, menerangkan
bahwa :

Nama

Nama

Alamat

Alamat

atas dasar pertimbangan :

harus menjalani :

PROGRAM REMEDIAL

dinyatakan :

untuk kinerja profesi sebagai berikut :

SERTIFIKASI DITOLAK

.
.

Harap maklum.

Program remedial ini harus dilaksanakan selambat-lambatnya 6 bulan setelah


terbit surat ini.

PENGURUS PUSAT PERABOI .

...

KETUA,

PENGURUS PUSAT PERABOI .


KETUA,

( _____________________ )

( _____________________ )

66

67

STANDAR FASILITAS PELAYANAN BEDAH ONKOLOGI

sakit rumah sakit untuk memperoleh hasil yang

1. Latar Belakang

optimal.

Data dari Departemen Kesehatan RI menunjukkan

Penanganan kanker saat ini lebih mengacu kepada

bahwa kelompok umur terbanyak menderita kanker

penanganan multi modalitas baik dalam hal diagnostik

adalah berturut-turut kelompok umur 40-49 tahun, 50-

maupun dalam hal terapi, sehingga kemampuan

59 tahun dan 30-39 tahun. Melihat kenyataan di atas,

pelayanan Bedah Onkologi harus pula didukung oleh

jelaslah bahwa penderita kanker terbanyak adalah dari

kemajuan radio diagnostik, radio terapi, onkologi

kelompok usia produktif.

medik, patologi anatomi, patologi klinik, rehabilitasi dan

Diperkirakan hanya 25% penderita baru kanker


yang mencari fasilitas kesehatan sedangkan sisanya
mencari alternatif yang lain.

lain-lain.
Berdasarkan kenyataan diatas Departemen
Kesehatan RI menempatkan penanggulangan penyakit

Sebagaimana diketahui, jenis kanker terbanyak

kanker pada kelompok skala prioritas.


Pada tanggal 7 10 November 1988 diadakan

adalah dari kelompok tumor yang solid dan


penanganan pertama pada kanker ini adalah

Seminar Nasional Manajemen Kanker di Ciawi dan

kesempatan yang terbaik untuk penderita mencapai

tahun berikutnya ditetapkan pokok-pokok tentang

kesembuhan. Kesalahan pada tindakan pertama tidak

penanggulangan penyakit kanker sampai akhirnya

mungkin diperbaiki oleh tindakan berikutnya. Oleh

dibentuk Komite Nasional Penanggulangan Penyakit

karena itu dibutuhkan ketekunan dan keterampilan

Kanker di Indonesia pada tahun 1990.

tenaga kesehatan yang terkait serta dibutuhkan


fasilitas kesehatan yang memadai, terutama di rumah
68

69

2. Landasan Kebijakan

2) Kegiatan

1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan

dengan pemeriksaan alat bantu sederhana

2) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159


b/Menkes/Per/II/1998 tahun 1998 tentang Rumah
Sakit
3) Keputusan

Menteri

Kesehatan
tahun

RI

Nomor

1993

tentang

Pelayanan Medis
Menteri

Kesehatan
tahun

RI

Nomor

1989

tentang

Persetujuan Tindakan Medik


Menteri

604/Menkes/SK/IX/1989
Penetapan

atau

pemeriksaan

dengan

alat-alat

canggih

tidak dapat ditangani oleh spesialis bedah


umum
c. Melakukan pemeriksaan dan tindakan medik

575/Menkes/Per/IX/1989

5) Keputusan

dan

b. Menindaklanjuti konsultasi kasus sulit yang

436/Menkes/SK/VI/1993

4) Peraturan

a. Menegakkan diagnosis secara klinis atau

Kesehatan
tahun

Pokok-pokok

subspesialistik

sesuai

dengan

masyarakat dan tersedianya tenaga ahli serta


tersedianya

kelengkapan

RI

Nomor

1989

tentang

Kanker Payudara

Kegiatan

Kanker Kepala & Leher

Kanker Kulit

Sarkoma Jaringan Lunak

Penanggulangan Penyakit Kanker di Indonesia.

3. Standar Jenis Pelayanan

kebutuhan

sarana

dan

prasarana, meliputi tindakan penanganan:

d. Persiapan pra bedah dan perawatan pasca

1) Pelayanan Bedah Onkologi adalah pemeriksaan


dan atau tindakan medik subspesialistik bedah

bedah subspesialistik
e. Perawatan paliatif untuk kasus lanjut dan
tindakan rehabilitasi

70

71

Instalasi Pelayanan Bedah Onkologi

2.

-Foto polos

Pelayanan bedah onkologi meliputi pelayanan

-USG

mulai dari diagnostik sederhana sampai pada

-Mammografi

pelayanan terapi canggih. Instalasi pelayanan dan

-Scinti Mammografi

jenis kegiatannya adalah sebagai berikut:


No.
1.

2.
3.

Instalasi Pelayanan

Penunjang Diagnostik

-Sisik Tiroid
-Sidik Tulang

Jenis Kegiatan

Puskesmas

Diagnosik sederhana +
Biopsi

-Sidik Seluruh Tubuh

Rumah Sakit tipe C

Diagnostik + Alat Bantu


Sederhana + Biopsi

-Petanda Tumor

dan tipe D

Pendidikan + Non
Pendidikan

Diagnostik + alat bantu


canggih

+ Rumah Sakit tipe A

Tindakan terapi paripurna


multidisiplin

3.

Beku Blok Parafin

4.

Tindakan Biopsi

Jenis Kegiatan

6.

1.

Diagnostik

Tempat

Perawatan Persiapan
Operasi

Terapi Bedah Onkologi

Perawatan Pasca Bedah

Ruang periksa

Bagian Patologi Anatomi

Kamar operasi
(alternatif) Poliklinik

4. Standar Tempat Dan Peralatan


No.

Bagian Patologi Klinik

-Pemeriksaan Potong

5.

Standar Tempat

Kedokteran Nuklir

-CT. Scan / MRI

Tindakan operasi tertentu

Rumah Sakit tipe B

+ Rumah Sakit Khusus


Kanker

Bagian Radiologi /

Ruang Rawat Inap + (kalau


perlu) Ruang Isolasi

Kamar Operasi

- Ruang Rawat Inap


- Ruang Isolasi

( Poliklinik )

72

73

- I.C.U.

7.

Terapi Adjuvant

6.

Operasi Kanker
Kelenjar Ludah

Ruang rawat inap / poliklinik

- Kemoterapi

Bagian Radioterapi /
Kedokteran Nuklir

- Radioterapi

-Sarana Potong Beku


-Set Bedah Mayor
-Mouth gag/spreader

7.

8.

Operasi Bedah Tiroid


/ Diseksi Leher
Radikal

-Set Bedah Mayor

Operasi Kanker Kulit

-Sarana Potong Beku

-Mixter

-Set Bedah Mayor

Standar Peralatan
No.

-Set skin graft

Jenis Kegiatan

Peralatan

1.

Diagnostik

Alat Diagnostik Sederhana

2.

Penunjang
Diagnostik

-Alat Rontgen / USG

9.

Operasi Sarkoma
Jaringan Lunak

-Set Bedah Mayor


-Set skin graft
-Sarana brakhiterapi

-CT. SCAN / MRI


-Sidik Radio Aktif

3.

Biopsi

Set Bedah Minor

KETERANGAN
4.

Operasi Kanker
Payudara

Set Bedah Mayor dan Minor adalah sebagai berikut :

-Sarana Potong Beku


-Set Bedah Mayor

SET INSTRUMEN

-Electrocauter
5.

Operasi Kanker
Rongga Mulut

BEDAH MAYOR

BEDAH MINOR

-Set Bedah Mayor


-Stricker
-Mouth gag/spreader
-Electrocauter
-Osteotow set/saw

74

Knife handle No.3

Knife handle No.4

Dressing forceps 5

1
1
75

SET INSTRUMEN

BEDAH MAYOR

BEDAH MINOR

Dressing forceps

Tissue forceps

Deaver scissors straight

Mayo scissors curved

Metzenbaum scissors curved

Operating scissors straight

Classic Halsted mosquito curved

Classic Halsted mosquito straight

Crile forceps curved

Crile forceps straight

Kocher Hem forceps

Allis tissue forceps

Babcock tissue forceps

Backhauss towel forceps

Mayo Hegar needle holder 6

Mayo Hegar needle holder 7

Sponge holding forceps

Langen Beck retractors

Volkmann retractor

Parker retractor

Andrew Pynchon suction tube

SET INSTRUMEN

BEDAH MAYOR

Kidney basin

Silicon slang suction

Tray instrument

BEDAH MINOR

1
1

6. Standar Ketenagaan
Pelayanan Bedah Onkologi untuk diagnostik dapat
dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis Bedah
atau dokter spesialis yang lain untuk kemudian
dikonsultasikan ke Dokter Spesialis Bedah Konsultan
Onkologi.
Untuk tindakan operasi dilakukan oleh Dokter
Spesialis Bedah Konsultan Onkologi bekerjasama
dengan dokter spesialis yang lain dan perawat mahir
kamar operasi.

7. Pembinaan Dan Pengawasan


Pembinaan
1. Pengadaan,

pemeliharaan

dan

penambahan

sarana dan prasarana pelayanan bedah onkologi


76

77

dilaksanakan oleh pimpinan / manajemen pimpinan


instansi atau badan yang bersangkutan dengan
advokasi PERABOI.

8. Evaluasi
Dilaksanakan oleh PERABOI
periodik tiap lima tahun sekali.

secara

2. Pembinaan administrasi medik dilaksanakan oleh


instansi atau badan yang bersangkutan sesuai
dengan standar yang berlaku.
3. Pembinaan

ketenagaan

dilaksanakan

oleh

PERABOI untuk Dokter Spesialis Bedah Konsultan


Onkologi, sedangkan untuk dokter spesialis yang
lain dan perawat mahir dapat dilaksanakan oleh
manajemen pimpinan instansi terkait bekerjasama
dengan PERABOI, yang dapat berupa seminar
atau kursus singkat bidang Bedah Onkologi.
Pengawasan
Dilaksanakan oleh manajemen pimpinan instansi
atau badan yang bersangkutan, dan apabila dianggap
perlu dapat bekerjasama dengan PERABOI

78

79

Anda mungkin juga menyukai