Anda di halaman 1dari 8

A.

Pathway
Persalinan lama, lilitan tali pusat
Presentasi janin abnormal

Paralisis pusat pernafasan

factor lain : anestesi,


obat-obatan narkotik

ASFIKSIA
Janin kekurangan O2
Dan kadar CO2 meningkat

paru-paru terisi cairan

Nafas cepat
Bersihan jln

Pola nafas

nafas tidak

inefektif

Apneu

suplai O2
Ke paru

efektif

suplai O2
dlm darah
Resiko

Kerusakan otak G3 metabolisme


& perubahan asam basa

ketdkseimbang

DJJ & TD
Janin tdk bereaksi
Terhadap rangsangan

Kematian bayi

Proses
keluarga
terhenti

n suhu tubuh

Asidosis respiratorik
G3 perfusi ventilas i

Resiko
cedera

Kerusakan
pertukaran gas

ANALISA DATA

1.

2.

3.
4.

5.
6.

Data
Obyektif (O) :
a.
Terdengar suara nafas tambahan
b.
Terdengar ronkhi basah ketika
auskultasi
c.
RR > 24 kali per menit
Obyektif (O) :
a.
Ekspansi dada tidak sama kanan
kiri
b.
RR cepat > 24 kali per menit
c.
Terdengar suara nafas tambahan
Obyektif (O) :
a.
RR cepat > 24 kali per menit
Obyektif (O) :
a.
Anak tampak rewel
b.
Tampak cedera pada anggota
tubuh anak

Problem
Bersihan jalan nafas
inefektif.

Etiologi
Produksi
mucus
yang banyak.

Diagnosa
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak

Pola nafas inefektif.

Hipoventilasi
/hiperventilasi

Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilasi

Kerusakan pertukaran
gas.
Risiko cedera.

Kerusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi

Obyektif (O) :
a.
Suhu anak < 365 0 C
b.
Anak tampak rewel
Obyektif (O) :

Risiko
ketidakseimbangan
suhu tubuh.
Proses
keluarga
terhenti.

Ketidakseimbangan
perfusi ventilasi
Anomali kongenital
tidak terdeteksi atau
tidak
teratasi
pemajanan
pada
agen-agen infeksius.
Kurangnya
suplai
O2 dalam darah.
Pergantian
dalam
status
kesehatan
anggota keluarga.

Proses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status kesehatan


anggota keluarga.

Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak


teratasi pemajanan pada agen-agen infeksius

Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2


dalam darah.

E. INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
1.

2.

3.

Diagnosa Keperawatan dan Tujuan


Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus
banyak
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, bersihan
jalan nafas kembali efektif.
Dengan kriteria hasil :
a.
Tidak menunjukkan demam
b.
Tidak menunjukkan cemas
c.
Rata-rata repirasi dalam batas normal
d.
Pengeluaran sputum melalui jalan nafas
e.
Tidak ada suara nafas tambahan
f.
Mudah dalam bernafas.
g.
Tidak menunjukkan kegelisahan.
h.
Tidak adanya sianosis.
i.
PaCO2 dalam batas normal.
j.
PaO2 dalam batas normal.
k.
Keseimbangan perfusi ventilasi
Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
proses keperawatan diharapkan pola nafas menjadi efektif
Kriteria hasil :
a.
Pasien menunjukkan pola nafas yang efektif
b.
Ekspansi dada simetris
c.
Tidak ada bunyi nafas tambahan
d.
Kecepatan dan irama respirasi dalam batas normal
Kerusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi
ventilasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
proses keperawatan diharapkan pertukaran gas teratasi
Kriteria hasil :
a.
Tidak sesak nafas
b.
Fungsi paru dalam batas normal

Intervensi

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.

Tentukan kebutuhan oral/ suction


tracheal.
Auskultasi suara nafas sebelum dan
sesudah suction.
Beritahu keluarga tentang suction.
Bersihkan daerah bagian tracheal
setelah suction selesai dilakukan.
Monitor status oksigen pasien, status
hemodinamik segera sebelum, selama
dan sesudah suction

Pertahankan kepatenan jalan nafas


dengan melakukan pengisapan lender
Auskultasi
jalan
nafas
untuk
mengetahui adanya penurunan ventilasi

3.

Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

1.

Kaji bunyi paru, frekuensi nafas,


kedalaman nafas dan produksi sputum

1.
2.

Pernapasan bising, ronki dan mengi menunjukkan tertahannya


secret.

3.
4.

Membantu memberikan informasi yang benar pada keluarga.


Mencegah obstruksi/aspirasi.

5.

Membantu untuk mengidentifikasi perbedaan status oksigen


sebelum dan sesudah suction.

1.

Untuk menghilangkan
nasofaring, tracea.

2.

Bunyi nafas menurun/tak ada bila jalan nafas obstruksi


sekunder. Ronki dan mengi menyertai obstruksi jalan
nafas/kegagalan pernafasan.
Memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas.
Penurunan bunyi nafas dapat menunjukkan atelektasis. Ronki,
mengi menunjukkan akumulasi secret/ketidakmampuan untuk
membersihkan jalan nafas yang dapat menimbulkan
peningkatan kerja pernafasan.
Penurunan kandungan oksigen (PaO2) dan/atau saturasi atau
peningkatan PaCO2 menunjukkan kebutuhan untuk
intervensi/perubahan program terapi.
Alat dalam memperbaiki hipoksemia yang dapat terjadi
sekunder
terhadap
penurunan
ventilasi/menurunnya
permukaan alveolar paru.

3.
1.

2.
2.

Pantau saturasi O2 dengan oksimetri


3.

4.

Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau


tidak teratasi pemajanan pada agen-agen infeksius
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
proses keperawatan diharapkan risiko cidera dapat dicegah

3.
1.
2.

Berikan oksigen tambahan yang sesuai.


Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
merawat bayi
Pakai sarung tangan steril

Rasional
Untuk memungkinkan reoksigenasi.

1.

mucus

Mengurangi kontaminasi silang.

yang

terakumulasi

dari

Kriteria hasil :
a.
Bebas dari cidera/ komplikasi
b.
Mendeskripsikan aktivitas yang tepat dari level
perkembangan anak
c.
Mendeskripsikan teknik pertolongan pertama

3.

4.
5.

5.

Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai


O2 dalam darah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
proses keperawatan diharapkan suhu tubuh normal
Kriteria hasil :
a.
Temperatur badan dalam batas normal
b.
Tidak terjadi distress pernafasan
c.
Tidak gelisah
d.
Perubahan warna kulit
e.
Bilirubin dalam batas normal

1.
2.
3.

4.
5.

Lakukan pengkajian fisik secara rutin


terhadap bayi baru lahir, perhatikan
pembuluh darah tali pusat dan adanya
anomaly
Ajarkan keluarga tentang tanda dan
gejala infeksi dan melaporkannya pada
pemberi pelayanan kesehatan
Berikan agen imunisasi sesuai indikasi
(imunoglobulin hepatitis B dari vaksin
hepatitis B bila serum ibu mengandung
antigen permukaan hepatitis B (Hbs
Ag), antigen inti hepatitis B (Hbs Ag)
atau antigen E (Hbe Ag).

2.
3.

Mencegah penyebaran infeksi/kontaminasi silang.

4.

Membantu keluarga untuk mendapatkan pendidikan dan


pengetahuan yang benar tentang tanda dan gejala infeksi
begitu juga dengan penanganan yang benar.

5.

Membantu memberi kekebalan anak terhadap agen infeksi.

Hindarkan pasien dari kedinginan dan


tempatkan pada lingkungan yang
hangat.
Monitor temperatur dan warna kulit.
Monitor TTV.

1.

Menghindari terjadinya hipitermia.

2.

Mengetahui terjadinya hipotermi.

3.

Perubahan tanda-tanda vital yang signifikan akan


mempengaruhi proses regulasi ataupun metabolisme dalam
tubuh.
Menghindari terjadinya hipitermia.

Jaga temperatur suhu tubuh bayi agar


tetap hangat.
Tempatkan BBL pada inkubator bila
perlu.

4.
5.

6.

Proses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status


kesehatan anggota keluarga
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
proses keperawatan diharapkan koping keluarga adekuat
Kriteria Hasil :
a.
Percaya dapat mengatasi masalah.
b.
Kestabilan prioritas.
c.
Mempunyai rencana darurat.
d.
Mengatur ulang cara perawatan.
e.
Status kekebalan anggota keluarga.
f.
Anak mendapatkan perawatan tindakan pencegahan.
g.
Akses perawatan kesehatan.
h.
Kesehatan fisik anggota keluarga

1.

Buat hubungan dan akui kesulitan


situasi pada keluarga.

2.

Tentukan pengetahuan akan situasi


sekarang.

1.
2.

3.
3.

Ikutsertakan orang terdekat dalam


pemberian
informasi,
pemecahan
masalah dan perawatan pasien sesuai

Untuk mengetahui apakah ada kelainan pada bayi.

Mambantu BBL tetap berada pada keadaan yang sesuai


dengan keadaannya.
Mambantu orang terdekat untuk menerima apa yang terjadi
dan berkeinginan untuk membagi masalah dengan staf.
Sediakan informasi untuk memulai perencanaan perawatan
dan membuat keputusan. Kurangnya informasi dapat
mengganggu respons pemberi/penerima asuhan terhadap
situasi penyakit.
Informasi dapat mengurangi perasaan tanpa harapan dan tidak
berguna. Keikutsertaan dalam perawatan akan meningkatkan
perasaan kontrol dan harga diri.

kemungkinan.

Anda mungkin juga menyukai