Anda di halaman 1dari 5

Sistem Ekonomi Sosisalis

BAB
PENDAHULUAN

Sejak awal dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme telah mengundang berbagai


reaksi yang kritis dari berbagai pihak. Reaksi tidak hanya dalam bentuk perdebatan secara
teoritis,
melainkan
juga
dalam
bentuk
gerakan
politik.
Dibawah panji-panji kapitalisme di eropa, golongan borjuis mulai menguasai negara. Oleh
kaum borjuis negara dijadikan sebagai kekuatan dan alat pemaksa untuk mengatur organisai
ekonomi-politik dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai kepentingan mereka.
Tentu tidak semua orang senang dengan apa yang dilakukan oleh kaum borjuis diatas.
Mereka yang tidak senang ini kenudian berusaha melakukan balas dendam. Dibanyak pabrik
para pekerja mengamuk dan melekukan pengrusakan terhadap pabrik dan mesin-mesin.
Mereka melampiaskan rasa tidak senang mereka karena ditindas oleh kaum borjuis yang
hanya mementingkan diri mereka saja, dan tidak peduli dengan nasib kaum proletar.
Kondisi rakyat dibawah kaum borjuis dapat diikuti dari bukuEngland green and pleasant
land yang di tulis oleh William Blake ( 1775-1827 ). Buku tersebut berisi sindiran sangat
pahit tentang akibat-akibat yang ditimbulkan oleh liberalisme-kapitalisme bagii masyarakat
Inggris. Dalam buku dikisahkan tentang masa lalu inggris yang indah, damai, setiap orang
hidup harmonis didaerah-daerah yang hijau subur. Kemudian keadaan berubah seratus
delapan puluh derajat setelah dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme oleh pemikirpemikir klasik. Ajaran kapitalisme telah membawa masyaratkat kearah hidup yang penuuh
persaingan
dan
perkelahian.
Kemudian muncul pemikiran-pemikiran baru oleh para pakar ekonomi sosialis. Diantara
sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl heindrich marx ( 1818-1883) dianggap paling
berpengaruh. Dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa
argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan atas
pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, social, politik, sejarah, falsafah
dan sebagainya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Lahirnya Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi
sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai
dari kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kaum kapitalis atau kaum borjuis
mendapat legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl
Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai dengan aspek
kemasyarakatan.
Menurut Marx, tidak ada tempat bagi kapitalisme didalam kehidupan, maka upaya
revolusioner harus dilakuakan untuk menghancurkan kapitalisme, alat-alat produksi harus
dikuasai oleh Negara guna melindungi rakyat.Kritik Marx atas kapitalisme ini
diimplementasikan oleh Lenin dalam bentuk institusi Negara. Pada awal mulanya Lenin
mengutarakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk mensosialisasikan paham baru
kepada masyarakat Rusia setelah jatuhnya pemerintahan lama antara lain:
Pertama,menggunakan propaganda bahwa komunisme adalah partai rakyat. Kedua,
adanya infiltrasi organisasi-organisasi masyarakat, dan Ketiga, kekerasan, hal itu
dilakukan untuk mengembangkan idiologi Lenin dalam masyarakat yang harus
dimerdekakan dari penindasan pasar Rusia.
B.

Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)

Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya
direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem
ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan
tahap persiapan ke komunisme.

Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme:


1.Karena
adanya
revolusi
industri
2.
Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3.
Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap
kehidupan
manusia
dan
masyarakat
4.
Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum
buruh terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem
ekonomi
sosial
C.
Ciri-ciri
sistem
ekonomi
Sosialis

Lebih
mengutamakan
kebersamaan
(kolektivisme).
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial,sedang individu-individu fiksi
belaka.
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.

Peran
pemerintah
sangat
kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan.
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.

Sifat
manusia
ditentukan
oleh
pola
produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat
sosialis)
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat
kapitalis).
Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat
revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di India banyak
kasta,
tapi
tidak
pernah
terjadi
revolusi
sosial.

Tidak
ada
kebebasan
memilih
pekerjaan
Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian
akan
berhenti.

Tidak
ada
insentive
untuk
kerja
keras
Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi
mundur.

Tidak
menjelaskan
bagaimana
mekanisme
ekonomi
Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskann mekanisme
yang mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme.
D.
Perbedaan
Sosialisme
dan
Komunisme
Menurut
Marx
Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau lengkap. Dalam fase
sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup.
Sementara itu dalam fase komunisme penuh produktivitas sudah tinggi, sehingga semua
kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup. Dengan begitu, perekonomian dapat
memenuhi kebtuhan semua anggota masyarakat secara berkelimpahan. Tentang hakikat
manusia sebagai produsen dalam fase sosialisme manusia belum cukup menyesuaikan diri
sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk
bekerja. Pada tahap komunisme, kerja sudah menjadi hakikat. Semua pekerjaan dikerjakan
dengan sukarela, kegembiraan dan efesien tanpa mengharapkan insentif langsung seperti
upah
yang
merupakan
produk
sampingan
dari
kerja.
Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Komunisme merupakan tahap akhir
perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slaery
feudalism,
capitalism,
sosialism
dan
full
communism
.
Negara
yang
menganut
sistem
ekonomi
sosialis
1.
Korea
Utara
2.
Kuba
3.
Vietnam
4. RRC (sudah mulai mengendur)
E.
Prinsip
Dasar
Sistem
Ekonomi
Sosialis
1. Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebasagai berikut:
Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik
masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan
produksi
tidak
diperbolehkan.
2. Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui
disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan

oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan
masing-masing.
3. Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi.
Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat
ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa
adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system
sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.
F.
Kebaikan
dan
Kelebihan
Sistem
Ekonomi
Sosialis
Adapun kebaikan dan kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah
Disediakannya kebutuhan pokok. Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya,
termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta
tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta
orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
Didasarkan oleh perencanaan Negara. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan
perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan
demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam
System
Ekonomi
Kapitalis
tidak
akan
terjadi.
Produksi dikelola oleh Negara. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh
Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingankepentingan
Negara.
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi
lainnya
Pasar
barang
dalam
negeri
berjalan
lancar
Pemerintah
dapat
turut
campur
dalam
hal
pembentukan
harga
Relatif
mudah
melakukan
distribusi
pendapatan
Jarang
terjadi
krisis
ekonomi
G.
Kelemahan
Sistem
Ekonomi
Sosialis
Sistem
Ekonomi
Sosialis
mempunyai
kelemahan
sebagai
berikut
:
1. Sulit melakukan transaksi. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang
terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya
untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula
masalah harga juga ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian
Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh
mekanisme
pasar.
2. Membatasi kebebasan. Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri
sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir
serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system
ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti
mesin.
3. Mengabaikan pendidikan moral. Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk
mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian,
apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak
diperhatikan lagi.
BAB
PENUTUP

III

Kesimpulan :
1. Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya
direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Faktor-faktor
yang
mendorong
lahirnya
sosialisme
:
Karena
adanya
revolusi
industri
Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap
kehidupan
manusia
dan
masyarakat
Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
2.

ciri
sistem
ekonomi
sosialis
:
manusia
ditentukan
oleh
pola
produksi
Peran
pemerintah
sangat
kuat
Lebih
mengutamakan
kebersamaan
(
kolektivisme
)
3.
Kelebihan
dan
kebaikan
sistem
ekonomi
sosialis
:
Disediakannya
kebutuhan
pokok
Didasarkan
oleh
perencanaan
Negara
Produksi
dikelola
oleh
Negara
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi
lainnya
Pasar
barang
dalam
negeri
berjalan
lancar
Pemerintah
dapat
turut
campur
dalam
hal
pembentukan
harga
Relatif
mudah
melakukan
distribusi
pendapatan
Jarang terjadi krisis ekonomi
4.

Ciri
Sifat

Kelemahan
Mengabaikan

sistem
Membatasi

ekonomi
pendidikan

sosialis
moral
kebebasan

Sulit melakukan transaksi


DAFTAR PUSTAKA
Grosmann,
Gregory.
(1986).
Sistem
Ekonomi.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Hadi, Muhammad. (2006). Kapitalisme, Sosialisme dan Pancasilaisme, artikel di
http://www.google.com.
Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik-Ekonomi,
Yogyakarta:
UII
Press.
Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-Sosialisme. Yogyakarta: UMY
Press.
Mubyarto.
(2000).
Membangun
Sistem
Ekonomi.
Yogyakarta:
BPFE.
Mubyarto. (2000). Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.
http://zonaekis.com/sejarah-lahirnya-sistem-ekonomi-sosialis
file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/kritik%20terhadap%20sosialis

Anda mungkin juga menyukai