MASYARAKAT
C . Unsur-Unsur Masyarakat
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu Syaraka yang berarti ikut serta,
dan berpartisipasi. Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang Saling
bergaul atau saling berintegrasi yang didukung oleh sarana dan prasarana yang
akan memudahkan individu di dalamnya untuk saling berintegrasi. Kesatuan di
dalam masyarakat memiliki beberapa unsur seperti kategori sosial, golongan sosial,
komunitas kelompok dan perkumpulan.
Adanya sarana untuk berintegrasi menyebabkan warga dari suatu kolektif akan
saling berintegrasi. Namun tidak semua kesatuan menusia yang bergaul atau
berintegrasi itu disebut masyarakat karena masyarakat harus mempunyai suatu
ikatan lain yang khusus. Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia mejadi
suatu masyarakat adalah pola tingkah laku yang khas mengenai faktor
kehidupannya dalam batas kesatuan itu yang menjadi sebuah adat istiadat dan
bersifat kontiniu. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa masyarakat adalah
kesatuan hidup manusia yang berintegrasi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontiniu dan yang terikat oleh satu rasa identitas yang sama.
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu
ciri yang objetif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu.
Golongan sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena suatu ciri
yang dikenakan kepada masyarakat yang bersifat spesifik dari pihak luar
D. Pranata Sosial
Fungsi pranata sosial:
1.
Pranata berfungsi untuk memenuhi untuk keperluan kehidupan kekerabatan
(kinship atau domestic institutions)
2.
Berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk mata pencaharian
hidup (economic institutions)
3.
Berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia
(educational institutions)
4.
Berfungsi memenuhi keperluan ilmiah manusia, menyelami alam semesta
(scientific institutions)
5.
Berfungsi untuk memenuhi keperluan untuk penghayatan keindahan sebagai
rekreasi (aestetic and recreational institutions)
6.
Berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan
(religius institutions)
7.
Berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk mengatur dan
mengelola keseimbangan kekuasaan (political institutions)
8.
Berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan manusia (somatic
institutions)
E. Integrasi Sosial
Dalam memeriksa masyarakat, seorang peneliti merinci kehidupan
masyarakat itu ke dalam unsur-unsurnya yaitu pranata, kedudukan sosial dan
peranan sosial. Namun demikian penelitian mencapai pengertian mengenai prinsipprinsip kaitan antar berbagai unsur masyarakat itu. Seorang peneliti hendaknya
mencapai pengertian bagaimana misalnya dalam satu masyarakat tertentu,
kedudukan pemimpin berkaitan dengan kedudukan lain seperti bawahannya
dengan sesamanya, dengan para penyaingnya, dengan lingkungan sahabatnya,
dengan pemimpin-pemimpin dari masyarakat lain dan sebagainya. Di sana dapat
diukur intensitas sifat, mutu dan frekuensi dari pola-pola kaitan itu dan kemudian
semua hal itu dapat dikaitkan dengan tipe masyarakat yang bersangkutan.
Ciri khas kehidupan kolektif:
1.
Pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam sub kesatuan atau
golongan.
2.
3.
4.
5.
Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu warga kolektif dan
individu dari warganya.
BAB VII
KEBUDAYAAN
A.
Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan (berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovitsdan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian,
nilai,norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat.
Unsur-unsur kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
o sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama)
C.
Wujud kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
Komponen kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua
komponen utama:
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata,
dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti
televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan
mesin cuci.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.
D.
beternak
Klan Kecil
Klan Besar
Fratri
Paroh Masyarakat
Susunan kekerabatan umum di masyarakat
alat berekspresi
alat komunikasi