Vol 6 Artikel 7 PDF
Vol 6 Artikel 7 PDF
Vol.6, No. 2
bidang
REKAYASA
Alamat korespondensi pada Syahrul, Jurusan Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipati Ukur 114,
Bandung 40132.
H a l a ma n
187
Vol.6, No. 2
SYAHRUL
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 0 0 1
1 0 0 0
1 0 0 0
0 0 0 1
0 1 0 0
0 0 1 0
dst.
dst
Tabel 1
Kode digital step 150 searah dan berlawanan jarum jam
H a l a m a n
188
Vol.6, No. 2
1
U
2
60
45
S
2
4
1
Gambar 1
Motor stepper empat-kumparan
energi. Gaya tarik terjadi antara ujung
selatan (S) rotor dengan ujung utara (N)
dari kutub medan (stator). Ketika kutub
rotor mendekati kutub medan, gaya tarik
(F) yang diterima lebih kuat tetapi
komponen torsi (T) nya lemah. Bila rotor
mengarah langsung ke kutub medan
(gambar 2(b)), maka komponen torsi
adalah nol. Secara praktis, hal ini berarti
bahwa rotor dapat berhenti sebelum
sejajar secara sempurna dengan kutub
medan (yang mendapat energi). Pada
contoh yang kita bahas ini, torsi
Gambar 1
Torsi beralih ke nol ketika rotor sejajar dengan kutub medan
H a l a ma n
189
Vol.6, No. 2
Gambar 3
Posisi versus waktu untuk single-step mode
H a l a m a n
190
SYAHRUL
Gambar 4
Grafik posisi versus waktu untuk slew mode
Vol.6, No. 2
Gambar 5
Kurva torque versus speed untuk singlestep mode dan slew mode
Gambar 5 menunjukkan kurva torque
versus speed untuk single-step mode dan
slew mode. Perhatikan sepanjang sumbux, ada tiga macam torque yaitu detent
torque, diynamic torque dan holding
torque. Detent torque adalah torsi yang
diperlukan untuk mengatasi gaya magnet
permanen (ketika power dimatikan). Gaya
ini merupakan sentakan kecil yang anda
rasakan bila anda memutar motor secara
manual tanpa power. Dynamic torque
merupakan maximum running torque yang
diperoleh ketika rotor tertinggal di
belakang kutub medan sebesar setengah
step. Holding torque merupakan stall
torque (torsi lambat) tertinggi dan
dihasilkan ketika motor telah berhenti
sempurna tetapi dengan ktub (pole)
terakhir yang masih memperoleh
energized. Sebenarnya ini merupakan
jenis detent torque sebab memberikan
sejumlah torsi eksternal yang dibutuhkan
untuk memutar motor yang melawan
kecenderungan (against its wishes)
Di sini kita dapat memberikan sebuah
contoh kasus pada printer. Misalnya
sebuah motor stepper mempunyai
properti: holding torque 50 in.-oz, dynamic
torque 30 in.-oz dan detent torque 5 in.-oz.
Motor stepper akan digunakan untuk
memutar diameter platen printer 1 in.
Gambar 6
Motor stepper menggerakkan platen printer
H a l a ma n
191
Vol.6, No. 2
SYAHRUL
Gambar 7
Motor stepper dua-phase (bipolar)
192
Rangkaia
n
A+ BC+ DA- B+
C- D+
Posisi
1
2
3
4
Vol.6, No. 2
Posi
si
1
2
3
4
Gambar 8
Mode operasi tambahan pada motor stepper.
H a l a ma n
193
Vol.6, No. 2
E F
G H
SYAHRUL
Gambar 9
Motor stepper empat-phase (unipolar)
H a l a m a n
194
Vol.6, No. 2
Gambar 10
Motor stepper empat-phase dengan kumparan center tap
Dengan konstruksi motor demikian
mereka dapat digunakan dalam mode
dua-phase atau empat-phase seperti
yang biasa digunakan. Hal ini dilakukan
dengan membiarkan dua kumparan
tambahan (dari motor dau-phase) yang
secara internal dihubungkan ke titik di
antara kumparan medan yang
berlawanan.
Gambar
10(a)
menunjukkan simbol untuk jenis motor
ini dan gambar 10(b) menunjukkan
interior kumparan motor. Jika motor
tersebut digunakan dalam mode duaphase, maka center tap (terminal 2 dan
5) tidak digunakan. Jika dioperasikan
dalam mode empat-phase, center tap
menjadi common return, dan power
diberikan pada terminal 1, 4, 3 dan 6
seperti yang dibutuhkan.
Saat ini hampir semua motor stepper
magnet permanen tersedia dalam
ukuran step yang lebih kecil
dibandingkan dengan motor sederhana
yang telah kita bahas di depan.
Motor Stepper Variable-Reluctance
Motor stepper variable-reluctance (VR)
tidak menggunakan magnet pada
Gambar 10
Motor stepper tiga-phase (15 step)
torsi yang lebih kecil dibandingkan dengan
motor magnet permanen.
H a l a ma n
195
Vol.6, No. 2
Gambar 12
Motor stepper VR tiga-phase 150.
(hanya empat kutub medan yang ditampilkan)
H a l a m a n
196
SYAHRUL
13
mengilustrasikan
operasi
Vol.6, No. 2
motor stepper magnet permanen duaphase). Pada sisi lain, motor unipolar
mempunyai dua kumparan terpisah arah
berlwanan pada setiap kutub medan
(disebut bifilar winding), dan juga setiap
kutub dapat menjadi utara atau selatan.
Karena itu motor stepper hybrid unipolar
tidak memerlukan rangkaian pembalik
polaritas.
Rangkaian Kontrol Motor Stepper
Gambar 13
Konstruksi internal motor stepper hybrid (hanya
ditampilkan dua kutub per stator)
Gambar 14
Diagram blok rangkaian kontrol motor stepper
H a l a ma n
197
Vol.6, No. 2
SYAHRUL
Gambar 15
Rangkaian kontrol motor stepper
Pengontrolan Motor Stepper Empat-Phase
Rangkaian kontrol motor stepper seperti
ini dapat dilihat pada gambar 15. Keluaran rangkaian inverting buffer 7406
bagian atas adalah LOW, membias maju
(forward biasing) basis-emiter dari transistor daya PNP MJ2955. Hal tersebut menyebabkan kolektor-emiter dalam keadan
short, yang menimbulkan arus yang realtif
besar mengalir ke ground melalui kumparan nomor 1. Dioda IN4001 memproteksi kumparan dari aliran balik yang besar ketika arus berhenti.
Kumparan pada motor stepper mempunyai karakteristik yang sama dengan karakteristik beban induktif lainnya. Oleh
karena itu ketika terdapat arus yang melalui kumparan motor, tidak dapat dimatikan dengan seketika tanpa menghasilkan
tegangan transien yang sangat tinggi.
H a l a m a n
198
fast switch maka perlu diberikan penambahan kapasitor yang dipasang paralel
dengan dioda tersebut. Dengan pemasakan kapasitor paralel dengan kumparan
motor maka spike yang ditimbulkan akan
menyebabkan kapasitor tersebut charge
sehingga tegangan spike yang terjadi tidak
akan keluar tetapi diredam oleh kapasitor
ini. Tetapi yang paling penting adalah kapasitor ini harus mampu menahan surge
charge pada saat terjadi spike. Surge
charge adalah arus tiba-tiba yang sangat
besar yang muncul bersamaan dengan
tegangan spike. Nilai kapasitor harus
dipilih pada kondisi di mana nilai induktansi dari kumparan motor stepper paling
besar.
Jika rangkaian kontrol yang mengendalikan rangkaian motor driver ini berupa
mikrokontroler atau komponen digital lainnya maka sebaiknya setiap port yang mengontrol rangkaian driver motor stepper ini
diberikan buffer terlebih dahulu agar tidak
membebani port mikrokontroler yang
digunakan. Contoh rangkain buffer dapat
dilihat pada gambar 16. Ada dua alternatif
yaitu dengan menggunakan buffer terlebih
dahulu atau menggunakan rangkaian FET
yang mempunyai impedansi masukan
yang sangat tinggi, sebagai komponen
Vol.6, No. 2
saklarnya. Tegangan Vmotor tidaklah harus selalu sama dengan tegangan VCC mikrokontroler karena digunakannya buffer
yang mempunyai keluaran open collector
sehingga keluarannya dapat di-pull-up ke
tegangan yang dikehendaki. Pemilihan
transistor adalah yang mempunyai karakteristik IC (arus kolektor) yang relatif besar
sehingga dipilih transistor power yang
mampu melewatkan arus sesuai dengan
arus yang diperlukan oleh kumparan motor stepper yang digunakan. Jika arus yang
ditarik oleh kumparan motor stepper ternyata lebih besar dari kemampuan transistor, maka transistor akan cepat panas dan
dapat menyebabkan kerusakan pada transistor tersebut.
Dari gambar 16, resistor pull-up sebesar
470 akan memberikan arus sebesar
10mA ke basis transistor Q1. Jika Q1
mempunyai gain sebesar b=1000 maka
arus kolektor yang dapat dilewatkan
adalah IC = bIB,= 1000 x 10mA = 10A. Berarti arus maksimum yang dapat dilewatkan ke kumparan motor stepper akan
sama dengan arus kolektor. Tetapi arus
yang melalui kumparan harus lebih kecil
dari arus maksimum IC yang diperbolehkan. Untuk komponen FET dapat
digunakan misalnya IRL540 yang dapat
Gambar 16
Rangkain driver motor stepper empat kumparan
H a l a ma n
199
Vol.6, No. 2
SYAHRUL
Gambar 17
Operasi motor stepper dua-phase (bipolar)
Gambar 18
Rangkaian interface lengkap untuk motor stepper dua-phase (bipolar)
H a l a m a n
200
Vol.6, No. 2
Daftar Pustaka
H a l a ma n
201
H a l a m a n
202
Vol.6, No. 2