Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
a)
b)
c)
d)
e)
f)
bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang kecil
dalam mencapainya
adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok
berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan
kelompok
2. Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam
kelompok, hal ini dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan
keterikatan.
Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:
Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman, dapat
menetralisir setiap perbedaan
Keanggotaan Kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok
Nilai Tujuan Kelompok
Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin
kompak
Homogenitas Anggota Kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan harus
merasa sama, merasa satu
Keterpaduan Kegiatan Kelompok
Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah penting
Jumlah Anggota Kelompok
bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah kompak,
dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar
Sedangkan faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok adalah:
kesepakatan anggota terhadap tujuan kelompok, tingkat keseringan berinteraksi,
adanya keterikatan pribadi, persaingan antar kelompok, adanya evaluasi yang
menyenangkan dan adanya perlakuan antar anggota dalam kelompok sebagai
manusia bukan mesin.
2. Struktur kelompok
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam
kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus
sesuai/mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan
struktur kelompok yaitu:
a) Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada seluruh
angota, komunikasi yang tidak lancar akan menimbulkan ketidakpuasan anggota,
pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.
b) Struktur Tugas atau Pengambilan Keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan, peranan, dan
posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota kelompok ikut
berpartisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok harus semakin kuat.
c) Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan keputusan
selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan
(kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok
Motivasi
Motivasi diartikan
sebagai
kekuatan
dorongan,
kebutuhan,
semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang
dikehendakinya. Istilah motivasi memuat tiga unsur esensial, pertama faktor
pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal. Kedua tujuan
yang ingin dicapai. Ketiga strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok
untuk untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya jika seseorang merasa kehausan,
maka akan berusaha untuk mencari air yang layak untuk diminum. Tujuan yang
ingin dicapai adalah ingin menghilanggkan rasa haus. Untuk memperoleh air yang
memenuhi syarat untuk layak diminum diperlukan strategi atau cara tertentu. Jika
air kelihatannya kurang bersih maka perlu disaring terlebih dahulu, baru kemudian
dimasak. Setelah itu duidinginkan lalu diminum. Bagi orang yang beruang
mungkin dilakukan dengan cara membeli air kemasan atau memesan di warung
atau restoran.
Sifat motivasi adalah abstrak, dan hanya dapat ditimbang dengan melihat
penampilan fisikal ketika subyek melakukan suatu pekerjaan. Secara sederhana
dapat diformulasikan bahwa motivasi (M) merupakan fungsi (f) produktivitas (P)
atau M = (f.P). Untuk menjadi manusia yang produktif, seseorang harus mampu
membangkitkan motivasi berprestasi yang ada pada diri dan yang mungkin
dibangkitkan.
Robbins (1993) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang
timbul dari diri seseorang ke suatu arah perilaku yang diawali oleh adanya
kebutuhan yang belum terpuaskan sehingga menimbulkan dorongan untuk
mewujudkan keinginannya.
Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya. Secara
umum motivasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang satu sama lain
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
kerja yang baik. Jika kondisi tersebut tidak ada, maka tidak akan timbul rasa
ketidakpuasan yang berlebihan. Faktor-faktor tersebut disebut pemuas atau
motivator yang meliputi prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan,
pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan berkembang.
Mengacu pada konsep teori motivasi tersebut, maka yang dimaksud dengan
motivasi penyuluh adalah dorongan dari dalam diri dan luar penyuluh ke suatu
arah perilaku yang diawali oleh adanya kebutuhan yang belum terpuaskan
sehingga menimbulkan dorongan untuk mewujudkan keinginannya.Dalam
penelitian ini motivasi penyuluh akan disoroti melalui motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Diasumsikan bahwa motivasi penyuluh akan berpengaruh
terhadap peningkatan kompetensi dan kinerja penyuluh.
B.Pengertian Kelompok Tani
Tidak seorangpun manusia di dunia hidup dalam kesendirian, memang
manusia adalah mahluk sosial, artinya memerlukan berhubungan dengan orang lain
adalah merupakan kebutuhan hidupnya.
Sudah menjadi sifat individu manusia untuk hidup berkelompok, karena
individu tersebut merasa lebih aman bila berlindung pada kelompoknya. Sehingga
setiap manusia akan mengidentifikasi dirinya terhadap kelompoknya.
Dalam berkelompok manusia akan dapat mereseprentasikan sifat-sifat
naluriahnya, seperti rasa harga diri, hasrat untuk patuh, hasrat meniru, hasrat
bergaul, hasrat tolong menolong, hasrat berjuang dan hasrat memberitahukan.
Dengan demikian manusia dapat berinteraksi, hubungan yang terjadi bersifat
timbal balik, saling mempengaruhi. Pengertian ini menunjukkan adanya kesadaran
manusia sebagai bagian dari kelompok tersebut. Disebut kelompok, paling tidak
dterdapat tiga syarat kumpulan manusia tersebut. Disebut kelompok karena, yaitu :
setiap anggota kelompok sadar sebagai bagian dari kelompoknya
terdapat hubungan timbal balik antar anggota
terdapat faktor kesamaan antar anggota kelompok yang dapat mempererat
hubungan antar mereka. Seperti : kepentingan, tujuan, pandangan, perasaan, dan
sebagainya.
Kelompoktani adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kelompok.
Kelompoktani perlu sudah harus dinamis, kelompoktani membutuhkan dinamika
kelompok.
Kelompoktani dapat didefinisikan sebagai kumpulan petani yang terbentuk
atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi,
dan sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota. Kelompoktani dipimpin oleh seorang ketua dengan sebutan kontak tani,
terbentuk secara non formal, ditumbuh-kembangkan dari, oleh dan untuk petani.
Kelompoktani bercirikan :
beranggotakan petani
saling mengenal, akrab dan saling percaya
mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusahatani
memiliki kesamaan tradisi dan atau pemikiran, hamparan usaha, status ekonomi
maupun sosial, bahasa pendidikan dan ekologi
ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan
kesepakatan bersama
Dengan tercapainya delapan unsur dinamika kelompok tersebut,
kelompoktanipun akan dinamis, bila kelompoktani dinamis maka akan dapat
memerankan fungsinya, yaitu:
sebagai kelas belajar mengajar
contoh, seorang petani akan berhasil dalam usahataninya jika ia rajin merawat
tanamannya, membersihkan gulma, menjaga tanamannya dari hama, dan lain-lain.
Oleh karena itu, perlu dikaji beberapa karakteristik tenaga kerja yang bergerak
dalam usaha produksi, yang meliputi aspek semangat kerja dan keuletan (Rusli dkk.
1995:101).
Menurut Soesarsono dan Sarma (2004:18), etos kerja lebih adalah: (1) tiba
dan memulai kerja lebih awal, (2) bekerja dengan lebih tertib dan seksama, (3)
bekerja dengan lebih bersemangat dan gairah, (4) bekerja dengan lebih cekatan
dan cepat selesai, (5) bekerja dengan waktu (durasi) lebih lama dari jam kerja, dan
(6) hasil kerja lebih banyak dan lebih bermutu.
Etos kerja dalam penelitian ini didefinisikan sebagai waktu yang dicurahkan
petani dalam melakukan pekerjaan usahataninya.