Akt SDM
Akt SDM
Kerangka Konseptual
Secara konseptual, tujuan dari akuntansi sumber daya manusia adalah memasukkan
nilai sumber daya manusia sebagai asset perusahaan pada neraca,sama seperti asset umum
lainnya. Disamping itu, nilai sumber daya manusia juga dimasukkan dalam beberapa kategori
biaya.
Analisis Biaya Pelatihan dan Pemilihan
Tidak diragukan lagi bahwa ketika perusahaan berinvestasi dalam bidang sumber daya
manusia dengan cara melakukan akuisisi dan pelatihan, investasi ini diharapkan akan
menghasilkan keuntungan dari jasa yang akan dihasilkan oleh asset asset tersebut.
Pelatihan dalam perusahaan merupakan suatu aktivitas yang mengembangkan kapasitas pekerja
untuk memperbaiki mutu dari efisiensi dan kualitas pekerjaan.Oleh Karena itu hasil, hasil yang
diperoleh perusahaan adalah meningkatnya profitabilitas. Konsep pelatihan pada umumnya
digunakan untuk menggambarkan tiga masalah penting yang berbeda, walaupun kepada
kenyataannya sulit untuk dibedakan. Ketiga masalah tersebut adalah kapasitas, pelatihan dan
pengembangan. Kapasitas adalah pengadan pengetahuan dan keterampilan keterampilan
pekerja yang penting bagi pekerjaannya.
Meskipun terdapat penggolon gan atas pelatihan yang berbeda, pernyataan berikut merupakan
suatu usulan yang menyatakan beberapa criteria yang dimasukkan ke dalam konsep pelatihan,
antara lain.
1. Kapan pelatihan berlangsung?Pelatihan dapat dilakukan pada saat karyawan terikat kontrak atau
setiap saat selama masa kerja.
2. Berpa lama periode pelatihan? Lama pelatiha dapat memakan waktu satu atau dua hari, sampai
satu atau dua minggu. Dalam beberapa hal, pelatihan dapat memakan waktu selama enam bulan,
satu tahun, atau bahkan lebih.
3. Apakah pelatihan ini berhubungan dengan sifat dasar pekerjaandan bertujuan untuk memperbarui
pengetahuan karyawan melalui teknik teknik baru atau apakah terdapat peluang bagi pelatihan
atas keterampilan keterampilan baru yang tidak berhubungan dengan profesionalisme dari
aktivitas pekerja?
4. Apakah pelatihan ini dilakukan secara internal atau eksternal?
Perlakuan dari Perspektif Akuntansi Keuangan
Terdapat suatu ketidakjelasan dari hubungan antara asset tetap yang ada pada
perusahaan perusahaan saat ini. Ketidakjelasan tersebut seluruhnya diketahui tercantum dalam
neraca perusahaan. Dengan demikian, berdasarkan hasil diagnosa yang dilakukan oleh banyak
ahli telah dicapai suatu kesepakatan mengenai konsep asset utama. Persoalan ini dapat dijelaskan
dengan dua permasalahan penting yang yang dijumpai ketika kita mengacu pada jenis jenis aet
tak berwujud (intangible), antara lain identifikasi biaya asset dan estimasi periode dimana asset
itu harus diamortisasi.Di dalam akuntansi internasional, selain dengan jelas mengenali beberapa
materi sebagai asset (kas, saham, mesin, dan seterusnya ). Terdapat perdebatan besar mengenai
apakah item item lain dapat dipertimbangkan sebagai modal. Pendekatan ini dikenal sebagai
tagihan yang ditangguhkan (deferral) dalam literature akuntansi.
Perlakuan dari Perspektif Akuntansi Manajerial
Para karyawan yang bekerja di perusahaan merupakan personel yang benar-benar
mengambil bagian pada proses penciptaan nilai. Oleh Karena itu, setiap kegiatan ekonomi yang
terdapat di perusahaan selalu menciptakan terjadinya biaya. Penggolongan secara tradisional
dalam mempertimbangkan kategori-kategori biaya pada umumnya memasukkan unsure-unsur
bahan baku,perencanaan industry,dan personel. Ketika memperoleh kasus pendapatan dari
penjualan barang dan jasa organisasi di pasar dengan nilai yang lebih tinggi dari pada arus biaya,
selisih in I dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
Biaya Historis
Ketika mengacu pada biaya pelatihan, biaya historis berarti pengorbanan yang
diperlukan perusahaan untuk mengadakan dan melatih orang - orang yang ada guna
meningkatkan sumber daya manusia yang di milikinya. Persoalan muncul ketika menentukan
besaran biaya pelatihan yang sesungguhnya. Menentukan besaran biaya pelatihan menjadi sangat
sulit untuk di lakukan ketika pelatihan di selenggarakan sendiri oleh perusahaan. Biaya pelatihan
internal menjadi sulit untuk di ukur ketika perusahaan ingin memisahkan biaya dari instruktur
yang menyampaikan materi pelatihan serta dedikasi yang di hasilkan oleh organisasi ketika
pelatihan telah di lakukan, serta biaya sewa ruangan, biaya kesejahteraan dan gaji staf, biaya
umum, dan seterusnya yang berkaitan dengan pelatihan internal.Pada dasarnya, jauh lebih mudah
untuk melakukan pelatihan yang sifatnya eksternal dengan mengirimkan jumlah personel ke
yang professional. Pada awal pembahasan akan dijelaskan mengenai evolusi konsep hukum
goodwill profesionall. Selanjutnya,akan dibahas mengenai goodwill ditinjau dari perspektif
ekonomis dan akuntansi.
Merek Dagang Sebagai Sumber Daya Manusia
Kita dapat menggambarkan lisensi (perizinan) sebagai suatu aktivitas komrsial yang
melibatkan pemindahan sementara atas hak untuk menggunakan sebuah nama, citra
(image),merk, atau logo yang secara resmi dicatat dan dilindungi oleh hokum. Atas pembayaran
ganti rugi berupa royalty, hak ini dapat diserahkan kepada pabrik,perusahaan jasa,atau
perusahaan yang diperkirakan akan menggunakannya bagi iklan atau aktivitas promosi.
Hak cipta Sebagai Sumber Daya Manusia
Hak cipta atau yang biasa disebut dengan copyright melindungi pemegang hak dari
penggandaan yang tidak sah atas ungkapan asli (misalnya
literature,film,music,lukisan,software,topeng dan lain-lain).Hak cipta berbeda secara mencolok
dengan bentuk lain dari property intelektual,seperti paten, yang memberikan hak monopoli untuk
melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang alin melakukannya. Di Indonesia,
masalah hak cipta diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta, yaitu Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2002.
Sejarah Hak cipta
Konsep hak cita di Indonesia merupakan terjemahan dari konsep copyright dalam
Bahasa Inggris. Awalnya, copyright ini diciptakan sejalan dengan penemuan mesin
percetakan.Sebelum penemuan mesin ini oleh Gutenberg, proses untuk membuat salian atau kopi
dari sebuah karya tulisan memerlukan tenaga dan biaya yang hamper sama dengan proses
pembuatan karya aslinya, sehingga, tampaknya para penerbitlah, dan bukan para pengarang yang
pertama kali meminta perlindungan hokum terhadap karya cetak yang dapat dikopi.
Hak Paten Sebagai Sumber Daya Manusia
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang paten,dicantumkan bahwa
paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi,yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut
atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.(UU 14 Tahun 2001,
Pasal 1 Ayat 1)
Memperbaiki Manajemen Sumber Daya Manusia
Sejauh ini, manajemen sumber daya manusia sering dilaksanakan berdasarkan strategi,
rencana, dan sasaran yang telah digambarkan dan diatur tanpa definisi bersama target-target
khusus, indicator, pengukuran-pengukuran,dan lain-lain. Sistem Manajemen informal dan
instuisi manajemen telah di anggap memadahi untuk memastikan bahwa proyek-proyek
manajemensumber daya manusia berhasilSistem manajemen sumber daya manusia secara
keseluruhan dapat digambarkan sebagai suatu siklus.Pada bagian awal dari siklus terdapat
registrasi,prosedur,dan pelaporan internal maupun eksternal yang perlu diambil. Elemen-elemen
dasar ini merupakan sampul dari akuntansi Sumber Daya Manusia.Dari literature dan
pengalaman, kita ketahui bahwa perusahaan-perusahaan dan organisasi-oragnisasi mendaftar
sampai dengan 150 variabel untuk masing-masing karyawan.Data ini menyajikan suatu potensi
yang luar biasa bagi pengembangan ukuran,indicator kerja,dan lain-lain.Akan tetapi, sangat
sering sekali data dikumpulkan hanya untuk digunakan secara spesifik (sebagai
contoh,pelaporanke pemrintah) dan bukan untuk pengumpulan,analisis, dan pelaporan bagi
manajemen.
Fokus Pada Karyawan Sebagai Aset
Sampai tahun-tahun belakangan ini, perhatian utama manajemen adalah pada apakah
peralatan produksi dan bangunan benar-benardipelihara dan berfungsi dengan baik,dengan
demikian focus manajemen hanyalah pada asset tetap,sementara karyawan dipandang hanya
sebagai bagian dari biaya overhead.Akibatnya, pengembangan teknologi agak melambat,dan
kemampuan perusahaan untuk berubah dan berinovasi menjadi tidak begitu penting. Sekarang
ini, perkembangan teknologi sangat pesat dan produk-produk baru harus dikembangkan dalam
permintaan pasar dan kompetisi.Sebagai konsekuensinya,kemampuan perusahaan untuk
mengatur perubahan dan untuk menjadi lebih inovatif dibandingkan pesaing-pesaingnya
merupakan hal yang sangat penting.
Pada organisasi dengan Sistem II, fungsi perencanaan sumber daya manusia
memasukkan estimasi biaya atas perekrutan dan pelatihan sumber daya manusia. Biaya
Kepegawaian seperti gaji dianggarkan secara terpisah dan tidak hanya digabungkan sebagai
beban administrasi dan umum. Keputusan-keputusan mengenai kebijakan kepegawaian
didasarkan criteria-kriteria seperti nilai yang diharapkan karyawan dari perusahaan.Dalam
Sistem II evaluasi sumber daya manusia di dasarkan pada criteria nilai yang diterima yang di
dapat melalui metode-metode pemeringkatan secara bergantian.Efisiensi dari proses manajemen
sumber daya manusia dinilai dan melaporkan perbandingan antara biaya actual dengan historis
dari aktivitas yang sejenis.
Sistem III Akuntansi Sumber Daya Manusia
Pada system ini terdapat kapabilitas system akuntansi sumber daya manusia yang
moderat (menengah). Perencanaan sumber daya manusiamemasukkan biaya pengganti maupun
biaya permulaan.Pengambilan keputusan mengenai anggaran dan kebijakan untuk sumbersumber manusia adlah pokok bahasan dari analisis yang lebih sistematis.Terdapat system formal
untuk menganggarkan perekrutan, pelatihan, dan sebagainya.Kebutuhan keyawan perlu
direncanakan sebagai bagian formal dari perencanaan perusahaan secara keseluruhan dan tidak
hanya merupakan kebiasaan.
Sistem IV Akuntansi Sumber Daya Manusia
Suatu Organisai dengan kapasitas system IV memiliki keunggulan dalam system
akuntansi sumber daya manusia. Dalam organisasi tersebut, perencanaan sumber daya manusia
di dasarkan pada biaya standar personel.Model-model terkini digunakan untuk menaksir
mobilitas personel dan meramalkan kebutuhan sumber daya manusia di masa mendatang.
Sistem V Akuntansi Sumber Daya Manusia
Dalam system ini akan diperoleh kapabilitas akuntansi sumber daya manusia secara
utuh. Perencanaan sumber daya manusia didasarkan pada model penilaian penghargaan yang
terbaik dan simulasi dari dampak perencanaan keseluruhan terhadap nilai sumber daya manusia
yang dibentuk.Dalam proses pengambilan keputusan, proses penganggaran modal manusia
secara formal dilibatkan.Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment ROI)
dimanfaatkan untuk menilai belanja modal dalam sumber daya manusia,sebagaimana halnya
dengan investasi lainnya.
Karakteristik Aset
Aset perlu didefinisikan karena definisi tersebut akan digunakan untuk
mengidentifikasikan peristiwa ekonomi yang harus di uku, diakui, dan dilaporkan dalam
neraca.Banyak definisi yang dikemukakan untuk menunjukkan arti dari asset. Meskipun ada
perbedaan dalam definisi tersebut, namun semuanya tetap mengarah pada karakteristik umum
yang melekat pada asset.Karakteristik tersebut adalah:
1. Adanya karakteristik manfaat di masa mendatang (pemakaian dapat berbeda-beda, seperti
2.
3.
4.
5.
6.
ekonomi perusahaan yang diakui berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum.Perusahaan
mendasar dibuat FASB yang memandang asset dari sisi sitematik (interprestasi) FASB (1980)
mengidentifikasikan asset sebagai berikut:
Aset adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa mendatang yang diperoleh
atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa
lalu.Dari devinisi diatas dapat diketahui bahwa definisi asset memiliki 3 karakteristik utama,
yaitu:
a. Memiliki amnfaat ekonomi di masa mendatang
b. Dikuasai oleh unit usaha
c. Merupakan hasil dari transaksi masa lalu