Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa reaksi kondensasi urea
formaldehida merupakan :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

Orde reaksi
Konstanta laju reaksi
Berat molekul rata-rata resin
Derajat polimerisasi
pH reaksi
Temperatur akhir reaksi
Energi aktivasi
Waktu refluks
Kadar resin
Rendah
Tinggi

:2
: 1,029 Liter. Mol-1.menit-1
: 82650
: 917,41
: 10-8
: 900 C
: 2,02 kJ/mol
: 26,8 menit
:
: 16%
:39,6%

4.2 grafik dan pembahasan


Pada praktikum ini, perbandingan mol umpan formalin/urea (F/U) yang
digunakan adalah 1,8. Besarnya perbandingan mol umpan formalin dengan urea
yang digunakan mempengaruhi produk yang dihasilkan. perbandingan umpan
harus berada dalam rentang 1,25 2,0 , Sehingga mempermudah analisis baik
analisis densitas, viskositas, kadar resin dan formalin bebas. Besarnya
perbandingan mol umpan formalin dengan urea sangat mempengaruhi pada
produk (polimer) yang dihasilkan, bila perbandingan umpan kurang dari 1,2 maka
resin yang dihasilkan memiliki kadar formalin yang rendah dan menghasilkan
polimer yang kekerasan dan kepadatannya rendah ,sedangkan bila perbandingan
umpan lebih dari 2 maka resin yang dihasilkan memiliki kadar formalin yang
tinggi dan menghasilkan polimer yang kekerasan dan kepadatannya tinggi.

Grafik Hubungan Densitas Resin Terhadap Waktu


1.160
1.140
1.120
1.100

(gr/ml) 1.080
1.060
1.040
1.020
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
t(menit)

Gambar 4.1 Kurva hubungan antara densitas resin terhadap waktu


Dari kurva hubungan densitas resin terhadap waktu (ditunjukan pada
Gambar 4.1) menunjukan bahwa densitas resin akan semakin tinggi seiring
semakin lama reaksi berlangsung. Hal ini dapat ditunjukan pada saat awal
reaksi berlangsung nilai densitas resin sebesar 1,070 gram/mL dan pada saat
akhir reaksi nilai densitas yang dihasilkan 1,153 gram/mL.
0.0035
0.0030
0.0025
0.0020

viskositas resin 0.0015


0.0010
0.0005
0.0000
0

30

60

90

120

waktu (menit)

150

180

Gambar 4.2 Kurva hubungan antara viskositas resin terhadap waktu


kurva 4.2 menunjukan hubungan viskositas resin terhadap waktu.
Pada kurva kita bisa melihat bahwa grafik nya adalah berbanding lurus
terhadap waktu. Hal ini disebabkan oleh resin urea formaldehid yang
terbentuk akan semakin banyak dengan bertambahnya waktu yang
menyebabkan larutan menjadi semakin kental. Kekentalan dari larutan
menandakan bahwa partikel-partikelnya menjadi lebih rapat sehingga
densitas, viskositas dan kadar resin yang dihasilkan nilainya semakin
tinggi.

12.0
10.0
8.0

kadar bebas formalin (gram/100ml)

6.0
4.0
2.0
0.0

t (menit)

Gambar 4.3 Kurva hubungan antara kadar formalin bebas terhadap waktu
Dilihat dari kurva hubungan antara kadar formalin

bebas (CH 2O)

terhadap waktu (ditunjukan pada Gambar 4.3) menunjukkan kurva yang


menurun. Adanya penurunan volume pada saat titrasi berpengaruh pada
konsentrasi formaldehida bebas yang mengalami penurunan, C Aawal = 2,79279
CAakhir = 1,24625. Penurunan konsentrasi kadar formalin bebas (CH2O) ini
menunjukkan makin banyaknya formalin yang bereaksi membentuk resin urea
formaldehida, dan dengan bertambahnya waktu reaksi, maka CH2O yang
bereaksi semakin banyak sehingga kadar CH2O bebas semakin berkurang.

Berdasarkkan hasil percobaan analisis kadar formalin bebas dilakukan dengan


cara titrasi dengan menggunakan asam sulfat.

Na 2SO3 HO CH2 SO3 + NaOH

H2O + CH2O +

2 NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2 H2O


Pada praktikum ini, pH reaksi berada dalam rentang 10 - 8. Reaksi ini
berlangsung dalam suasana basa lemah. Pada saat reaksi berlangsung harus
dilakukan pengontrolan pH

karena turunan metilol berkondensasi secara

cepat dalam suasana asam yang membentuk senyawa Goldsmith. Untuk


menjaga pH agar tetap berada dalam kondisi basa lemah, ditambahkan larutan
buffer Na2CO3 yang berfungsi sebagai larutan penyangga agar kondisi operasi
berlangsung pada pH yang diinginkan yakni pada rentang 10 8. Larutan
buffer yang terdiri dari asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya,
dapat mengikat baik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit
asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pHnya secara signifikan. Jika yang
ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH - dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke arah kanan sehingga konsentrasi larutan dapat dipertahankan.

Grafik Hungan Kadar Resin Terhadap Waktu


50
40
30
kadar resin (%) 20
10
0
0

20 40 60 80 100 120 140 160 180


t(menit)

Gambar 4.4 Kurva hubungan antara kadar resin terhadap waktu


Pada gambar 4.4 kita dapat melihat bahwa dari perbandingan
umpan didapatkan kandungan resin maksimum yang dihasilkan mencapai
39,4 %.
25.0
20.0
15.0

Nsp/Cr 10.0
Linear ()

5.0
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8
-5.0

Cr

Gambar 4.5 Kurva hubungan antara Nsp/Cr terhadap Cr

1.0
0.8

f(x) = 0.01x + 0.07


R = 0.81

0.6

ln (CA0/CA) 0.4
0.2
0.0
20.00 60.00 100.00 140.00 180.00
0.00 40.00 80.00 120.00 160.00

t (menit)

Gambar 4.6 Kurva hubungan antara ln (CA0/CA) terhadap waktu reaksi orde 1
Dari kurva Ln ( Cao/Ca ) terhadap waktu (ditunjukan pada Gambar 4.6),
didapatkan harga k = 0,0731 menit

-1

dan harga regresi = 0,8133 . Dengan

melihat perbandingan nilai regresi antara kurva Ln ( Cao/Ca ) terhadap waktu


terlihat bahwa nilai regresi yang paling mendekati adalah pada orde 1. Maka
dapat disimpulkan bahwa reaksi urea formaldehid ini merupakan reaksi orde 1

3.0
2.5
2.0

f(x) = 0.01x + 1.03


R = 0.84

1.5

1/ CA 1.0
0.5
0.0
0.00

20.00
60.00
100.00
140.00
180.00
40.00
80.00
120.00
160.00

t (menit)

Gambar 4.7 Kurva hubungan antara 1/CA terhadap waktu reaksi orde 2
kurva antara 1/Ca terhadap waktu (ditunjukan pada Gambar 4.7), didapat
harga k = 1,0291 L/mol.menit dan regresi = 0,8384. Dengan melihat
perbandingan nilai 1/Ca terhadap waktu, terlihat bahwa nilai regresi yang
paling mendekati adalah pada orde 2. Maka dapat disimpulkan bahwa reaksi
urea formaldehid ini merupakan reaksi orde 2.

Grafik Hubungan Ln K1 Terhadap 1/T


0.000
0.0026
-1.000
-2.000
Ln K1

-3.000

0.0028

0.0030

0.0032

0.0034

f(x) = 6704.1x - 23.53


R = 0.79

-4.000
-5.000
-6.000
-7.000
1/T

Gambar 4.8 Kurva hubungan antara ln (K1) terhadap 1/T

Grafik Hubungan Ln K2 Terhadap 1/T


0.000
0.0026 0.0027 0.0028 0.0029 0.0030 0.0031 0.0032 0.0033 0.0034
-1.000
-2.000
Ln K2
-3.000

f(x) = 3106.97x - 12.57


R = 0.65

-4.000
-5.000
1/T

Gambar 4.9 Kurva hubungan antara ln (K2) terhadap 1/T


Dari hasil percobaan didapatkan harga energi aktivasi sebesar 2,02
KJ/mol. Harga energi aktivasi yang didapatkan menunjukan energi yang
dibutuhkan untuk membentuk resin urea formaldehid dengan berat molekul
86250 gram/mol. Reaksi ini merupakan reaksi endoterm karena pada
percobaan pembentukan resin urea formaldehid ini membutuhkan energi
dalam bentuk panas yang diserap dari pemanas labu bundar.

Pada praktikum ini tidak di tambahkan katalis dalam campuran .Waktu


yang kita peroleh untuk mencapai refluks adalah 26,8 menit.

BAB V
KESIMPULAN

Dari praktikum urea formaldehid yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kadar resin tertinggi yang didapatkan sebesar 40,8 %
2. pH resin yang dihasilkan berada dalam rentang 10-8
3. Reaksi kondensasi urea formaldehid berlangsung pada orde 2 dengan K
= 1,029 Liter. Mol-1.menit-1
4. Resin yang dihasilkan mempunyai energi aktivasi sebesar 2,02 KJ/mol, berat
molekul rata-rata 82650 gram/mol dengan derajat polimerisasi sebesar
917,41 , dan temperatur 900C.

Anda mungkin juga menyukai