Anda di halaman 1dari 10

EKOSISTEM TERUMBU KARANG

Ekosistem terumbu karang ini terletak antara 300 lintang utara


dan selatan di katulistiwa. Terumbu karang merupakan salah satu
pantai yang teramat produktif dan beraneka ragam dan memberi
manfaat

langsung

kepada

manusia

sebagai

sumber

bahan

makanan,obat-obatan, pariwisata, dan bahan lainnya.


Terumbu karang merupakan timbunan masif dari kapur
CaCO3 yang terutama dihasilkan oleh hewan karang dan dari alga
serta organism lain yang berkapur.
Karang pembentuk terumbu berkat hidup simbiosis dengan alga
bersel satu (dalam hal menghasilkan kapur, kebersihan karang dan
substrat alga ) yang terdapat dalam kulit endoderma dari karang
tersebut.
Karang dapat tumbuh dengan suhu air diatas 180C, kedalaman
air kurang dari 50 m, salinitas antara 30 35 ppt, sedimentasi
rendah bebas pencemaran, dan tersedianya substrat keras.
Terumbu karang dikelompokan dalam tiga bentuk yaitu Atol,
terumbu penghalang (barrier) dan terumbu tepi (Fringing). Ketiga
bentuk sebetulnya merupakan deretan bentuk evolusi yang dimulai dari
karang tepi, karang penghalang, dan terakhir menjadi atol
(Gambar 10/Gambar 238)

Hal 1

Gambar 10,(gb 238 hal 329) Perubahan tipe dari terumbu karang
tepi ke atol.
Keaneka ragaman hayati terumbu karang mencapai 3.000 enis
biota per satu terumbu karang, yang dapat digolongkan dalam
tumbuh-tumbuhan (alga ukuran besardan alga renik planktonik, diatom,
dinoflagelata),Avertebrata ( Kima, Spon, Mollusca, Crustacea, cacing,
ubur-ubur, karang lunak, akar bahar, bulu babi, teripang ), Ikan (Kakak
tua, kupu-kupu, kakap merah) dan reptile (Ular dan penyu)
Terumbu karang biasanya berasosiasi dengan pulau pulau kecil
dan sedang akibat lingkungan yang memungkinkan karena biasanya
jauh dari pantai dan terpencil.
EKOSISTEM MANGROVE
Rawa mangrove mempunyai sumbangan terbesar makanan laut
bagi manusia karena menyediakan zat hara ke goba goba atau
danau -

danau pantai dan ke perairan pantai dan ke perairan pantai

sekitarnya. Sebagai daerah asuhan untuk berbagai enis Crustacea dan


ikan.
Ekosistem mangrove didefinisikan sebagai daerah pasut
pantai ( termasuk teluk, goba, dan estuary yang berlumpur yang
didominasi oleh Halophyta (tumbuh-tumbuhan yang hidup di air
asin)
Beberapa tumbuh tumbuhan diantaranya mampu menyerap air
laut dan membuang garamnya melalui kelenjar pembuang garam.
Seperti pada Acanthus ilicifolius dan Avicennia spp (Gambar 10.gb
73 dan 75)

Hal 2

Hal 3

Mangrove yang paling umum adalah mangrove merah


(Rhizophora spp). Yang mempunyai akar tunggang (prop root )
untuk menunjang tegaknya pohon mangrove tersebut. Gambar 11
(Gb 71)

Hal 4

Hal 5

Umumnya mangrove hidup di tanah yang miskin oksigen,


sehingga akarnya sangat
kekurangan oksigen. Untuk menyesuaikannya mangrove mempunyai
akar yang disebut akar nafas (pneumatophore) sehingga akar bisa
mengambil oksigen dari udara (Gambar 12 gb 72) seperti pada Avicenia
spp, Sanneratia Spp, dan Briguiera Spp (Gambar 13 gb Lovelack hal 59)

Hal 6

Hal 7

Hal 8

Dalam

perkembangbiakannya

pada

umumnya

mangrove

menggunakan system viviparitas (viviparity), buah- biji tumbuh-tumbuhan


tumbuh menjadi tumbuh-tumbuhan muda selagi masih terlekat pada
tumbuh-tumbuhan induknya. Sekali ia lepas dari induknya ia menancap
pada dasar lumpur dengan hipokotil (hypha catyl) yang seperti paku besar
(Gambar 14 Gb 76)

Ada jenis mangrove yang dapat hidup di air banyak mengandung


air tawar meskipun masih ada pengaruh air asin yang biasanya
hidup di pinggir pinggir sungai dekat muara, yaitu namanya
Nypa fruticans (Gambar 15Lovelock hal 27)

Hal 9

Hal 10

Anda mungkin juga menyukai