Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Islamic Studies atau Dirasat Islamiyah, ilmu kalam (`ilm al-kalm)
termasuk kajian yang pokok dan sentral. Ilmu ini termasuk rumpun ilmu
ushuluddin (dasar-dasar atau sumber-sumber pokok agama). Begitu
sentralnya kedudukan ilmu kalam dalam Dirasat Islamiyah sehingga ia
menawari, mengarahkan sampai batas-batas tertentu "mendominasi" arah,
corak, muatan materi dan metodologi kajian-kajian keislaman yang lain,
seperti fikih, (al-ahwal al-syakhsyiyah, perbandingan mazdhab, jinayahsiyasah), ushul fiqh, filsafah (Islam), ulum al-tafsir, ulum al-hadist, teori dan
praktik dakwah dan pendidikan Islam, bahkan sampai merembet pada
persoalan-persoalan yang terkait dengan pemikiran ekonomi dan politik
Islam.
Sering kali dijumpai bahwa umat Islam, baik sebagai individu dan lebihlebih sebagai kelompok, mengalami kesulitan keagamaan -untuk tidak
mengatakan tidak siap-ketika harus berhadapan dengan arus dan gelombang
budaya baru ini. Bangunan keilmuan kalam klasik rupanya tidak cukup kokoh
menyediakan seperangkat teori dan metodologi yang banyak menjelaskan
bagaiamana seorang agamawan yang baik harus berhadapan, bergaul,
bersentuhan, berhubungan dengan penganut agama-agama yang lain dalam
alam praksis sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Ajaran Islam, yang sumber ajarannya berasal dari Al-quran dan sunnah
Nabi, diyakini oleh umat Islam dapat mengantisipasi segala kemungkinan
yang diproduksi oleh perputaran zaman. Pada dasarnya Islam itu satu, tetapi
pada kenyataannya bahwa tampilan Islam itu beragam, karena lokasi
penampilannya mempunyai budaya yang beragam, perubahan jaman telah
membawa budaya dan teknologi yang berbeda-beda. Misalnya, ada
komunitas yang senang menampilkan Islam dengan pemerintahan kerajaan,
ada pula yang senang pemerintahan republik. Bahkan, ada yang ingin kembali
ke pemerintah bentuk khilafah Ada yang terikat dengan teks Al-Quran dan
Hadis dalam memahami ajaran Islam.
B. RumusanMasalah
1. Bagaimana Pengenalan Terhadap Kalam Modern dan Kontemporer
2. Bagaimana Syekh Muhammad Abduh
3. Bagaimana Sayyid Ahmad Khan (1817-1898)
4. Bagaimana Pokok-Pokok Pemikiran Kalam Syekh Muhammad Abduh
dan Sayyid Ahmad Khan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana Pengenalan Terhadap Kalam Modern dan
Kontemporer
2. Untuk mengetahui Bagaimana Syekh Muhammad Abduh
3. Untuk mengetahui Bagaimana Sayyid Ahmad Khan (1817-1898)
4. Untuk mengetahui Bagaimana Pokok-Pokok Pemikiran Kalam Syekh
Muhammad Abduh dan Sayyid Ahmad Khan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kalam Modern
Ilmu kalam atau Teologi termasuk salah satu bidang study Islam yang
amat dikenal baik oleh kalangan akademis maupun oleh masyarakat pada
umunya. Hal ini antara lain terlihat dari keterlibatan ilmu tersebut dalam
menjelaskan berbagai masalah yang muncul dimasyarakat. Keberuntungan
atau kegagalan seseorang dalam kehidupannya sering di lihat dari sisi
Teologi.Dengan kata lain, berbagai masalah yang terjadi di masyarakat
seringkali dilihat dari sudut teologi.
Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu Kalam ialah Ilmu yang berisi alasan
alasan yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan
menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang
yang menyeleweng dari kepercayaan aliran golongan Salaf dan Ahli
Sunnah.1
Namun dalam perkembangan selanjutnya Ilmu Teologi juga berbicara
tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan keimanan serta akibatakibatnya, seperti masalah iman, kufur, musyrik, murtad, masalah
kehidupan akhirat dengan berbagai kenikmatan atau penderitaannya dan
lain sebagainya. Sejalan dengan perkembangan ruang lingkup pembahasan
ilmu ini, teologi juga disebut dengan Ilmu Tauhid, Ilmu Ushulludin, Ilmu
Aqaid, dan Ilmu Ketuhanan.
Dari beberapa pendapat di atas segera dapat diketahui bahwa teologi
adalah adalah Ilmu yang secara khusus membahas tentang masalah
ketuhanan serta berbagai masalah yang berkaitan dengannya berdasarkan
dalil-dalil
yang
meyakinkan.
Dengan
demikian,
seseorang
yang
kerja
diperolehnya
ilmu
pengetahuan
yang
sesungguhnya.
kontemporer.[30]
teologi
satu-satunya
pilihan
epistemologis
Para
penganut
modernis
4 Nasution, Harun, Dr, Prof. 1990. Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran Dan
Gerakan. (Jakarta: PT Bulan Bintang) Hal. 173
menghadiri
pertemuan-pertemuan
ilmiyahnya.
Untuk
yang
cukup besar. Beliau pengliham utama kebangkitan orang Islam di masa abad
19, langsung atau tidak langsung beliau berperan dalam pengorganisasian
beberapa gerakan masa dan gerakan reformis diseluruh umat Islam. Di
dalamnya termasuk gerakan modernis dan khalikah di india, gerakan
nasionalis dan modernis di Mesir, gerakan persatuan dan kemajuan di Turki.
kemudian ia bekerja pla sebagai hakim. Pada tahun 1846, ia pulang kembali
ke Delhi dan mempergunakan kesempatan itu untuk belajar.
Di Delhi ia dapat melihat langsung peninggalan-peninggalan kejayaan
islam dan bergaul dengan tokoh-tokoh dan pemuka muslim, seperti Nawab
Ahmad Baksh, Nawab Mustafa Khan, Hakim Mahmud Khan, Nawab
Aminuddin. Semasa Delhi ia mulai mengarang, karangan yang pertama yaitu
Asar As-Sanadid.
Pada tahun 1855, ia pindah ke Bijnore,di tempat itu juga ia tetap
mengarang buku-buku penting tentang islam di India. Pada saat melihat
keadaan rakyat Delhi, Sayyid Ahmad Khan sempat berpikir untuk
meninggalkan India menuju Msir, tepai ia sadar untuk memperjuangkan umat
islan Iindia menjadi maju.
Berusaha untuk menjadi
terjadinya
kekerasan.
Usahanya
dalam
pendidikakan untuk bangsa India sangat besar karena pada tahun 1861, ia
mendirikan sekolah Inggris di Murabadad. Hingga akhir hayatnya ia
mementingkan pendidikan umat Islam India. Pada tahun 1878, ia juga
mendirikan sekolah Mohammedan Anglo Oriental College (MAOC) di
Aligarh yang merupakan karyanya yang paling bersejarah dan berpengaruh
untuk memajukan umat Islam India.
Membentuk All India Muhammadan Educational Conference yang
bertujuan untuk memajukan pendidikan Islam di bidang kaum muslim.
Sebagai pemikir Islam di bidang Pendidikan, banyak karya tulis yang di
hasilkannya seperti tafsir Alquran 6 jilid, Tabyin al-Kalam 1862 tentang
bible dan Asbab Baghawat i-Hind 1858 dan Essai and the life of Muhammad
1870 (biografi Nabi Muhammad).
10
persaudaraan
antara
akal
dan
agama.
Menurutnya,
dalam
tataran
interpretasi
sehingga
diperlukan
11
sendiri, dan
yang angkuh.8
Sifat-Sifat Tuhan
Dalam Risalah, ia menyebut sifat-sifat Tuhan. Adapun mengenai
sifat itu termasuk asensi Tuhan atau yang lain? Ia menjelaskan bahwa
hal itu terletak di luar kemampuan menusia. sungguhpun demikian,
Harun Nasution melihat bahwa Abduh cenderung kepada pendapat
bahwa sifat termasuk asensi Tuhan walaupun tidak secara tegas
c.
mengatakannya.
Kehendak Mutlak Tuhan
Karena yakin akan kebebasan dan kemampuan manusia, Abduh
melihat bahwa Tuhan tidak bersifat mutlak. Tuhan telah membatasi
kehendak mutlak-Nya dengan memberi kebebasan dan kesanggupan
kepada manusia dalam mengwujudkan perbuatan -perbuatannya.
Kehendak mutlak Tuhan pun dibatasi oleh Sunnatullah yang telah
ditetapkannya. Didalamnya terkandung arti bahwa Tuhan dengan
kemauan-Nya
d.
sendiri
telah
membatasi
kehendak-Nya
dengan
8 Gibb, H.A.R. 2005. Aliran-Aliran Modern Dalam Islam, terj. Machnun Husein, (Jakarta:
Rajawali press) Hal. 126
12
f.
dapat
digambarkan
ataupun
dijelaskan
dengan
kata-kata.
tertentu diakhirat.
Perbuatan Tuhan
Karena pendapat ada perbuatan tuhan yang wajib, Abduh sefaham
dengan Mutazilah dalam mengatakan bahwa wajib bagi tuhan untuk
13
14
masyarakat Islam pada abad pertama atau kedua sewaktu hadist tersebut
dikumpulkan. Sedangkan hokum Fiqh, menurut beliau adalah berisi
moralitas masyarakat berikutnya sampai saat timbulnya mazhab-mazhab.
Beliau menolak taklid dan membawa Al-Quran untuk menguraikan
relevansinya dengan masyarakat baru pada zaman itu.11
Sebagai konsekuensi dari penolakannya terhadap taklid, beliau
memandang perlu diadakannya ijtihad-ijtihat baru untuk menyesuaikan
pelaksanaan ajaran-ajaran Islam dengan situasi dan kondisi masyarakat
yang senantiasa mengalami perubahan.12
11 Ahmad, Muhammad, 1997. Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung: Pustaka Setia) Hal. 249
12 Ahmad, Muhammad, 1997. Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung: Pustaka Setia) Hal. 253
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, banyak pendapat
mengenai ilmu kalam modern. Diantaranya pendapat Muhammad Abduh
yaitu mendasarkan ilmu kalam modern kepada akal seperti kaum
mutazilah.Sehingga pemuka-pemuka kalam modern lainnya setuju dan
sependapat dengannya.Ia banyak mengemukakan tentang tuhan.
Pemikiran kalam kontemporer merupakan gabungan dari pemikiran klasik
yang masih relevansi dan sesuai dengan perkembangan zaman dengan
pemikiran modern yang baru dikemukakan oleh para tokoh-tokoh guna
memberikan kontribusi bagi kemajuan umat Islam yang semakin lemah dan
kurang termotivasioleh karena kemudnduran yang dialami umat Islam.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sadar masih jauh dari kesempurnaan
dan masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam materinya, bahasa yang
tidak baku maupun penyampaian isi makalah. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan dan menghargai kritik dan saran dari pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
MAKALAH
iii
Disusun Oleh :
Dosen Pengempuh :
18
AKULTAS HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) BENGKULU
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
10
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................
19
17
B. Saran....................................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu,
Penulis
20
21