Anda di halaman 1dari 3

Guru BK di sekolah tentang kenakalan remaja

Kenakalan remaja bukanlah hal baru.masalah ini sudah ada sudah berabad-abad yang lalu.
Kenakalan remaja pada setiap generasi berbeda karena pengaruh lingkungan kebudayaan dan
sikap mental masyarakat pada masa itu. Tingkah laku yang baik pada saat ini belum tentu
dianggap baik oleh masyarakat dahulu. Tingkahlaku yang baik oleh suatu masyarakat dengan
budaya tertentu, mungkin dianggap tidak baik oleh masyarakat lain sebagai contoh, bagi
masyarakat bali,seorang wanita dengan pakaian terbuka di bagian dada, dianggap baik-baik saja.
Akan tetapi, bila ada wanita yang berpakaian seperti itu di aceh atau minangkabau, pasti akan
dicela masyarakat. Masyarakat tempo dulu akan sangat menyesalkan dan bahkan menghukum
yang berkelahi.akan tetapi, saat ini tauran antar sekolah, antar kampung sering tidak di hiraukan
masyarakat.
Kenakalan remaja dimasa sekarang ini sudah semakin membahayakan. Pemerkosaan,
perampasan, penggunaan obat-obat terlarang kerap terjadi dimana-mana masyarakat kita kini
sudah nakal kebanyakan orang dewasa masih menganggap mereka sebagai anak-anak.dan
memanglah kenyataan demikian,bahawa anak remaja dibawah pubertas yakni suatu masa
transisi dari masa anak-kanak ke masa dewasa remaja belum sanggup berperan sebagai orang
dewasa, tetapi enggan jika disebut bahwa dia masih anak-anak. Mengenai masalah kenakalan
remaja ini sudah menjadi program pemerintah untuk menanggulanginya. Hal ini sudah terbukti
sejak tahun 1971 pemerintah telah menaruh perhatian yang serius dengan dikeluarkan bakolak
No.6/1971 pedoman 8, tentangpola penanggulangan remaja.di dalam pedoman itu diungkapkan
mengenai pengertian kenakalan remaja sebagai berikut:
Kenakalan remaja ialah kelainan tingkah laku, perbuatan atau tindakan remaja yang bersifat
asosial bahkan anti sosial yang melanggar norma-norma sosial, agama serta ketentuan hukum
yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut Hurlock (1978) kenakalan anak dan remaja bersumber dari moral sosial yang sudah
berbahaya atau beresiko (moral hazard) . Menurutnya, kerusakan moral katanya bersumber dari:
(1) keluarga yang sibuk, keluarga retak, dan keluarga dengan single parent dimana anak hany di
asuh oleh ibunya. (2) kewibawaan sekolah dalam mengawasi anak. (3) peranan gereja tidak
mampu menangani masalah moral.
4. Sebab-sebab kenakalan remaja yang bersumber dari sekolah disekolah:
a. Faktor Guru
Dedikasi guru merupakan pokok terpenting dalam tugas mengajar. Guru yang penuh dedikasi
berarti guru yang ikhlas dalam mengerjakan tugasnya.guru yang tanpa dedikasi akan
mengakibatkan muridnya berbuat sekehendak hatinya di dalam kelas
b. Fasilitas pendidikan

Kurangnya fasilitas pendidikan menyebabkan penyaluran bakat dan minat murid-murid menjadi
terhalang,dan bisa jadi melakukan kegiatan-kegiatan yang negatif.
c. Norma-norma pendidikan dan kekompakan guru
Didalam mengatur anak didik perlu norma-norma yang sama bagi setiap guru dan norma
tersebut harus dimengerti anak didik.jika diantara guru terdapat perbedaan norma dalam cara
mendidik,hal ini akan membuat si anak menjadi nakal.
d. Kekurangan Guru
Faktor lain yang sangat penting ialah kekurangan jumlah guru di sekolah-sekolah,hal ini sudah
menjadi pemikiran yang serius oleh pemerintah, karena jika di sekolah mengalami kekurangan
jumlah guru akan menjadi tingkah laku yang negatif bagi anak didik misalnya bolos sekolah,
mengganggu teman, dan berkelahi.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan
a. Sikap teman sebayanya yang berorientasi atau berorientasi kerja
b. Sikap orang tua yang menganggap pendidikan sebagai batu loncatan ke arah sekolah
mobilisasi sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban karena diharuskan oleh hukum
c. Nila-nilai, yang menunjukan keberhasilan atau kegagalan akademis
d. Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran
e. Sikap terhadap gfuru-guru, pegawai tata usaha,dan kebijakan akademik serta disiplin
f. Keberhasilan dalam berbagai kegiatan ekstra kulikuler
g. Derajat dukungan sosial diantara teman-teman sekelasnya.
Upaya-upaya menanggulangi kenakalan remaja di sekolah
Upaya prefentif di sekolah terhadap timbulnya kenakalan remaja tidak kalah pentingnya dengan
upaya di keluarga. hal ini disebabkan karena sekolah merupakan tempat pendidikan yang kedua
setelah keluarga.hanya bedanya bahwa sekolah memberikan pendidikan formal dimana kegiatan
anak diatur sedemikian rupa dan jangka waktu yg lebih singkat jika dibandingkan dengan
lamanya pendidikan di keluarga.rata-rata sekolah hanya mengatur pendidikan anak-anak sekitar
lima jam saja. Tetapi waktu yang pendek itu cukup menentukan pembinaan sikap dan kecerdasan
anak didik. jika proses belajar mengajar tidak sebaik-baiknya,akan timbul tingkah laku yg tidak
wajar pada anak didik. Untuk menjaga agar tidak terjadi hal itu perlu upaya-upaya prefentif
sebagai berikut:
a. Guru hendaknya memahami aspek-aspek murid
b. Memberikan tenaga guru pelajaran agama yang ahli dan mampu bergaul secara harmonis
dengan guru-guru lainnya

c. mengintensifkan bagian bimbingan dan konseling disekolah dengan cara mengadakan tenaga
yang ahli atau menatar guru-guru untuk mengelola bagian ini. Tugas utama guru BK sebagai
upaya membuat program-program preventif antara lain:
1. Konsultasi dengan orangtua siswa
2. Konsultasi/bimbingan terhadap para siswa disekolah
3. Konsultasi dengan guru dan wali kelas
d. adanya kesamaan norma-norma yang di pegang oleh guru-guru
e. melengkapi fasilitas pendidikan
f. perbaiki ekonomi guru

Anda mungkin juga menyukai