Anda di halaman 1dari 23

I.

Pendahuluan
I. 1. Latar Belakang
Magnet merupakan benda yang memiliki banyak sekali kegunaan dalam kehidupan
sehari-hari lebih khususnya banyak digunakan sebagai komponen alat elektronik. Magnet
adalah suatu benda yang memiliki kutub magnet yaitu utara (north) dan selatan (south). Jika
terdapat dua buah magnet yang saling berdekatan maka akan saling tarik menarik apabila
kutub kedua magnet saling berlawanan dan akan saling tolak menolak apabila kutub kedua
magnet sama. Disamping itu apabila magnet diletakkan dalam sebuah kumparan kawat
tembaga kemudian magnet tersebut digerakan memutar maka akan timbul arus listrik pada
kumparan. Karena karakterisktik yang unik tersebut membuat penulis ingin lebih
memberikan pembahasan pada bagian isi dari makalah ini.
Disamping untuk memenuhi tugas dari Bapak Daru Tri Nugroho, S.T., M.T. selaku
dosen Teknik Elektro mata kuliah Dasar Teknik Tlektro, penulis juga ingin membuat
pembaca dapat memahami lebih dalam tentang magnet. Pada makalah ini penulis akan
membahas sejarah magnet, dasar teori magnet, dan apa saja kegunaan dari magnet.
II. Isi
II. 1. Sejarah dan Definisi Magnet
Magnet atau magnit berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti
Magnesian. Magnesia adalah nama pada sebuah wilayah di Yunani pada masa dahulu dan
kini bernama Manisa yang sekarang berada di wilayah Turki. Magnesia merupakan wilayah
yang pada masa itu ditemukan batu magnet sekitar tahun 600 SM.
Dalam catatan sejarah yang lain mengatakan bahwa magnet telah ada sekitar 2500
3000 tahun BC di wilayah Magnesia. Di sana terdapat banyak oksida terbuat dari besi yang
dapat menarik sebuah metal. Orang lokal menyebutnya Magnetite. Ceritanya mengatakan
bahwa terdapat anak laki-laki muda yang hidup 2500 BC yang bernama Magnes. Suatu saat
ketika ia sedang menggembala domba dan memakai sandal yang berisi besi, ia merasakan
kakinya sangat berat untuk melangkah pada sebuah batu saat berjalan menaiki gunung.
Gunung tersebut berisi batu permata yang dianggap Lodestone sebagai barang tambang
magnetic yang dikenal pertama kali. Kemudian Lodestone tersebut dinamai Magnes sesuai
dengan nama anak laki-laki yang menemukannya.

Menurut ahli sejarah, terdapat tokoh-tokoh yang berhubungan dengan magnet yaitu :
1. Magneto
Sebagai penemu magnet alam, konon kabarnya Magneto hidup di zaman
Yunani kuno. Ia dikisahkan menemukan magnet di wilayah Magnesia, Turki. Setelah
penemuanya tersebut, magnet perlahan menjadi suatu benda yang populer dan banyak
digunakan. Dahulu Magneto meneumkan magnet hampir tak berbentuk layaknya
bebatuan.
2. Thales
Thales juga dianggap berhubungan dengan penemuan magnet. Thales adalah
seorang filsuf yang mengawali sejarah Barat pada abad ke-6 SM. Thales dianggap
sebagai kegiatan berfilsafat pertama yang mencoba menjelaskan dunia dan gejalagejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan dengan rasio manusia,
termasuk Thules mengungkapkan gejala-gejala pada magnet. Thules berpendapat
bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam
benda hidup tetapi juga benda mati. Argumen Thales didasarkan pada magnet yang
dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi. Thales memiliki
perhatian penuh terhadap sifat biji besi sehingga banyak yang mengaitkan Thales
dengan hal terkait sejarah magnet.
3. Hans Cristian Oesterd
Hans yang lahir di Denmark 14 Agustus 1777, merupakan seorang ahli fisika
dan kimia Denmark. Ia menemukan hubungan antara listrik dan magnetism dalam
eksperimen yang sangat sederhana. Jadi sebelum masa Hans, magnet hanya dianggap
sebagai batu biasa yang memiliki muatan tarik-menarik. Berkat percobaan Hans,
diketahui bahwa kawat dengan alur listrik dapat menolak jarum magnet kompas.
Sayangnya Oesterd tidak mengungkapkan hal tersebut secara matematis. Namun yang
pasti apa yang diungkapkan Oesterd mengubah pandangan masyarakat akan logam
magnet pada masa itu.
4. Michael Faraday
Lahir di Newington Butts, Inggris, 22 September 1791. Ialah ilmuwan Inggris
yang mendapat julukan "Bapak Listrik", karena berkat usahanya listrik menjadi
teknologi yang banyak gunanya. Ia mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan,
termasuk elektromagnetisme dan elektrokimia. Efek magnetisme menuntunnya
menemukan ide-ide yang menjadi dasar teori medan magnet. Berkat apa yang
diungkapkan oleh Hans, Faraday menemukan suatu simpulan bahwa apabila suatu
magnet berada dekat dengan kawat listrik, maka yang terjadi adalah kawat yang

dialiri listrik dapat bergerak. Berdasarkan simpulan tersebut, Monopolar Motor


merupakan alat yang berhasil dibuat oleh Faraday dan juga Faraday dapat membuat
skema yang lebih jelas hubungan antara listrik dengan megnetisme yaitu di mana
kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik
dialirkan ke kawat. yang tidak dijelaskan oleh Hans Christian Oesterd.
Dalam percobaan-percobaan yang dilakukannya pada tahun 1831, ia
menemukan bahwa bila magnet dilalui sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat,
sedangkan magnet bergerak. Keadaan ini disebut "pengaruh elektromagnetik" dan
penemuan ini disebut "Hukum Faraday". Penemuan ini dianggap sebagai penemuan
monumental.
Secara umum, pengertian magnet adalah kemampuan suatu benda untuk menarik
benda-benda lain yang berada disekitarnya (logam seperti besi dan baja) dan memiliki daerah
disekitarnya yang masih dipengaruhi oleh medan magnet. Magnet dapat dibuat dari bahan
besi, baja, dan campuran logam lainnya. Magnet memiliki dua kutub (polar) yaitu kutub utara
(north) dan kutub selatan (south). Keunikan suatu magnet adalah jika magnet dipotongpotong atau dipecah, tetap akan memiliki dua kutub. Kutub-kutub tersebut tidak bisa hilang
dari magnet.
II. 2. Sifat-sifat Magnet
1. Dapat menarik logam (seperti baja ataupun besi) atau benda sesama magnet.
2. Gaya pada magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
3. Magnet selalu berpasangan kutubnya. Jika dipecah-pecah sampai kecil, magnet tetap
memiliki dua kutub.
4. Kutub magnet yang senama atau satu jenis akan tolak menolak. Sedangkan kutub
yang tidak sejenis senantiasa akan tarik-menarik.
5. Semakin dekat jarak kutub magnet terhadap bendanya, semakin kuat gaya tarikan
magnet terhadap benda itu.
6. Magnet memiliki daerah di sekitarnya yang masih dipengaruhi magnet itu sendiri
yang disebut dengan medan magnet.
7. Mengalirkan arus listrik searah pada kawat konduktor yang dililitkan pada besi lunak.
II. 3. Sifat Kemagnetan
Berdasarkan sifat magnetiknya logam dibedakan menjadi :
1. Logam diamagnetik adalah logam yang sifat kemagnetannya sangat kecil dan bahkan
hampir tidak memiliki sifat kemagnetan, serta merupakan bahan yang sukar dibuat
magnet atau tidak bisa dibuat magnet. Ketika tidak ada pengaruh medan magnet luar,
momen magnetik akibat gerak orbital dan spin elektron saling meniadakan. Saat ada
pengaruh medan magnet luar, maka akan timbul medan magnet dalam tetapi masih

sangat kecil. Bisa dibuat tapi sangat susah sekali. Contohnya adalah emas, bismut,
tembaga. natrium, perak, raksa, dan intan.
2. Logam paramagnetik adalah logam yang mempunyai sifat kemagnetan, namun benda
paramagnetik juga mudah hilang sifat kemagnetannya. Jika tidak ada pengaruh medan
magnetik luar, bahan ini tidak memperlihatkan efek magnetik karena momen
magnetik total akibat gerak orbital dan spin elektron relatif kecil. Tetapi jika diberikan
pengaruh dari medan magnet luar, maka akan timbul momen yang cenderung
menyejajarkan medan magnetik dalam dengan medan magnetik luar. Contohnya
adalah alumunium, magnesium, titanium, platina, dan fungston.
3. Logam ferromagnetik adalah logam yang memiliki sifat kemagnetan sangat kuat,
lebih kuat dari logam paramagnetic serta merupakan bahan yang sangat bagus untuk
dibuat magnet. Jika tidak ada pengaruh medan magnetik luar, bahan ini tetap dapat
memperlihatkan efek magnetik karena momen magnetik total akibat gerak orbital dan
spin elektron sangat besar. Contohnya adalah besi, baja, nikel dan kobalt.
II. 4. Jenis Magnet
Adapun jenis-jenis magnet dibagi menjadi tiga sebagai berikut :
1. Magnet tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk
menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik). Jenis-jenis magnet tetap yaitu :
Magnet Neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet
neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan

sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium.


Magnet Samarium-Cobalt, salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka,
merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium

dan kobalt.
Ceramic Magnet
Plastic Magnet
Alnico Magnet
2. Magnet tidak tetap
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk
menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
3. Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini. Bentuk
magnet buatan antara lain :
Magnet U
Magnet ladam
Magnet batang
Magnet lingkaran

Magnet jarum (kompas)

II. 5. Cara Membuat dan Menghilangkan Magnet


Cara membuat magnet antara lain :
1. Digosok dengan magnet lain secara searah.
2. Induksi magnet.
3. Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang
dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).
Cara menghilangkan sifat kemagnetan antara lain :
1. Dibakar
2. Dibanting-banting
3. Dipukul-pukul
4. Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang
dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).
II. 6. Dasar Teori
II. 6. 1. Kemagnetan
Magnet adalah sekumpulan elektron yang berputar pada porosnya sendiri
mengelilingi inti atom dan menghasilkan suatu medan magnet. Medan magnet suatu magnet
adalah daerah sekeliling magnet dimana magnet dapat menarik atau menolak suatu benda.
Diluar daerah ini magnet tidak mempunyai pengaruh.

Inti Atom

Elektron

Gambar 1.1 Putaran Elektron pada Porosnya dalam Atom Magnet

Gambar 1.2 Garis Gaya Medan Magnet

Kemagnetan adalah suatu penomena material yang memperlihatkan suatu pengaruh


gaya tarik atau gaya tolak terhadap material lain. Gaya bekerja pada sustu jarak tertentu dan
dapat dianalisis dalam bentuk medan magnet.
Seluruh material yang mempunyai sifat magnet seperti besi, nikel, dan kobalt,
mempunyai kutub utara (N, north) dan kutub selatan (S, south). Kutub yang sejenis akan
tolak-menolak dan kutub yang tidak sejenis akan tarik menarik. Gambar berikut
memperlihatkan peristiwa ini.

Gambar 1.3 Gaya Tarik dan Tolak pada Magnet


II. 6. 2. Momen Magnet

Gambar 2.1 Gerak Orbital Elektron

Gambar 2.2 Gerak Berputar Elektron


Secara fisika, penyebab kemagnetan dalam objek adalah dipol magnetic atom yang
berkaitan dengan elektron. Dipol magnet atau momen magnetik adalah hasil dua jenis
pergerakan elektron. Yang pertama dengan gerak orbital elektron sekeliling inti (Gambar 2.1).
Yang kedua momen magnetik yang disebut dipol putar yang berasal dari elektron berputar
(Gambar 2.2).
Seluruh momen magnetik atom adalah jumlah seluruh momen dari masing-masing
atom. Dalam setiap individu atom, momen orbital dari hampir seluruh pasang atom saling
mengkansel satu sama lain. Perbedaan dalam konfigurasi elektron dalam berbagai elemen
akan menentukan sifat dan besar momen magnetik atom yang pada akhirnya menentukan
sifat-sifat magnet dari berbagi material. Sifat magnet yang pertama yaitu ferromagnetik,
merupakan objek yang selalu memiliki efek magnetik karena momen magnetik total akibat
gerak orbital dan spin elektron sangat besar. Sehingga momen magnet menjajarkan diri secara
teratur (Gambar 2.3). Sifat yag kedua yaitu paramagnetik, merupakan ojek yang memiliki
efek magnetic namun dapat kehilangan efek magnetic tersebut karena momen magnetik total
akibat gerak orbital dan spin elektron tidak besar. Sehingga momen magnet banyak yang
menjajarkan diri dan banyak pula yang berlawanan arah (Gambar 2.4). Sifat yang ketiga
adalah diamagnetik, merupakan objek yang sangat sedikit sekali memili efek magnetic karena
momen magnetik total akibat gerak orbital dan spin electron sangat kecil. Sehingga sangat
sedikit sekali momen magnet yang menjajarkan diri (Gambar 2.5).

Gambar 2.3 Ferromagnetik

Gambar 2.4 Paramagnetik

Gambar 2.5

Diamagnetik

II. 6. 3. Induksi Magnet


Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir
dalam konduktor.
II. 6. 3. A. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Berarus
Untuk kawat lurus berarus, arah garis induksi akan mengikuti aturan tangan kanan
denagn ibu jari sebagai arah arus, dan keempat jari lainnya sebagai arah induksi (Gambar
3.1). Induksi magnet (B) berupa garis singgung pada garis induksi magnetik.

Gambar 3.1 Kaidah Tangan Kanan pada Induksi Magnetik


Rumusnya :

= induksi magnetic (T)


= permeabilitas hampa
= 4 x 10-7 Wb/amp x m
= kuat arus listrik (A)
= jarak dari kawat berarus (m)

II. 6. 3. B. Medan Magnetik di Sekitar Kawat Melingkar Berarus


Besarnya induksi magnetic yang ditimbulkan oleh penghantar berarus berbentuk
lingkaran dipengaruhi oleh kuat arus, jari-jari, maupun posisi titik yang ditinjau.

Gambar 3.2 Medan Magnet di Sekitar Kawat Melingkar Berarus


Rumusnya :

= induksi magnetic (T)


= permeabilitas hampa

= 4 x 10-7 Wb/amp x m
= kuat arus listrik (A)
= jari-jari lingkaran (m)

Jika jumlah lilitan kawat = N, maka :

II. 6. 3. C. Induksi Magnetik Dalam Solenoida


Gambar
Magnetik
Solenoida

Besarnya induksi magnetik di tengah-tengah solenoida adalah

= induksi magnetic (T)


= permeabilitas hampa
= 4 x 10-7 Wb/amp x m
= kuat arus listrik (A)
= banyaknya lilitan

3.3

Medan
pada

= panjang solenoid (m)

Besarnya induksi magnetin di titik ujung solenoid adalah

II. 6. 3. D. Induksi Magnetik Dalam Belitan Toroida

Gambar 3.4 Medan Magnetik Dalam Belitan Toroida

Induksi magnetik pada toroida hanya ada di dalam belitan toroida.


Rumusnya :

= induksi magnetic (T)

= permeabilitas hampa
= 4 x 10-7 Wb/amp x m
= kuat arus listrik (A)
= banyaknya lilitan
= keliling toroida
=2x

xR

II. 6.4. Gaya Lorentz


Gaya Lorentz merupakan gaya yang terjadi akibat interaksi antara medan magnet
dengan arus listrik atau muatan listrik yang bergerak. Jika ada sebuah penghantar yang dialiri
arus listrik dan penghantar tersebut berada dalam medan magnetik maka akan timbul gaya
yang disebut dengan nama gaya magnetik atau dikenal juga nama gaya lorentz. Kawat
sepanjang L yang dialiri arus listrik sebesar I dan terletak di dalam medan magnet B akan
mengalami gaya Lorentz (F).
Rumusnya :

= gaya Lorentz
= induksi magnetik (T)
= kuat arus listrik (A)
= jarak penghantar dengan magnet (m)
= sudut yang dibentuk oleh B dan I

II. 6. 4. A. Gaya pada Dua Kawat Sejajar Berarus Listrik

Besarnya induksi magnetik yang ditimbulkan oleh penghantar berarus berbentuk


lingkaran dipengearuhi oleh kuat arus, jari-jari lingkaran, dan posisi titik yang ditinjau. Jika
arah arus pada dua kawat searah maka kedua kawat tarik-menarik (Gambar 4.1). Jika arah
arus pada dua kawat berlainan arah maka kedua kawat akan tolak-menolak (Gambar 4.2).

Gambar 4.1 Arah Arus Searah

Gambar 4.2 Arah Arus Berlainan Arah

Rumusnya:

II. 6. 4. B Gaya Lorentz pada Muatan Bergerak


Muatan listrik (q) yang bergerak di dalam medan magnet B akan mengalami gaya
Lorentz (F) sesuai dengan rumus berikut

= muatan partikel (C)


= kecepatan (m/s)
= sudut v terhadap B

Jika q muatan positif, maka arah v dapat dianalogikan dengan arus I sehingga
digunakan aturan untuk gaya Lorentz pada kawat berarus.

Jika q muatan negative, maka kebalikan dari arah v dapat dianalogikan dengan arah
arus I sehingga digunakan aturan untuk gaya Lorentz pada kawat berarus.

II. 6. 5. Induksi elektromagnetik


Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya arus listrik induksi pada suatu
penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya magnet. Arus listrik yang timbul karena
adanya ggl induksi disebut arus induksi. Persitiwa ini pertama kali ditemukan oleh Michael
Faraday.

II. 6. 5. A. Fluks Magnetik


Fluks magnet sebanding dengan jumlah garis medan yang menembus suatu
permukaan. Semakin rapat garis-garis medan magnetic, maka semakin kuat medan
magnetiknya. Induksi magnetic tidak selalu tegak lurus pada bidang, dalam hal ini yang
digunakan adalah komponen B yang tegak lurus pada bidang sehingga diperoleh :

Normal
Bidang
(luas = A)

Gambar 5.1 Bidang Fluks Magnetik


Rumusnya :

= fluks magnetic (Wb)


= luas penampang (m2)

= induksi magnetic (T)


= sudut antara B dengan normal bidang

II. 6. 5. B. Hukum Lenz


Menurut Hukum Lenz, arah arus induksi yang terjadi dalam suatu penghantar
sedemikian hingga menimbulkan medan magnet yang menentang perubahan fluks (berusaha
mempertahankan fluks magnet konstan).
Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum galvanometer
menyimpang ke salah satu arah misalnya ke kanan (Gambar 5.2 a). Jarum galvanometer
segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan
sejenak di dalam kumparan (Gambar 5.2 b). Ketika magnet batang dikeluarkan, maka jarum
galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan misalnya ke kiri (Gambar 5.2
c).

Gambar 5.2 (a) Magnet Digerakkan Memasuki Kumparan, (b) Magnet Didiamkan Sejenak,
(c) Magnet Digerakkan Keluar dari Kumparan

Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir dalam


kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial
ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang
timbul ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis gaya
magnetik yang memotong kumparan. Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum
galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet
dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang memtong kumparan. Jadi,
akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua
ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh
perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi.

II. 6. 5. C. Hukum Faraday


Menurut Faraday, Besarnya GGL induksi yang terjadi dalam suatu kumparan
besarnya berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetic yang dilingkupinya.
Faraday menyimpulkan meskipun medan magnet konstan tidak dapat menghasilkan arus,
namun perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Arus yang dihasilkan
disebut arus induksi. Pada saat medan magnet berubah, terjadi arus seolah-olah pada
rangkaian terdapat sumber ggl. Dengan demikian ggl induksi dihasilkan oleh medan magnet
yang berubah.
Rumusnya :

= GGL induksi (volt)


= jumlah lilitan
= fluks magnetic (weber)
= waktu (s)

II. 7. Penerapan Magnet Dalam Kehidupan


1. Kompas

Gambar 6.1 Kompas


Pada kompas terpasang magnet jarum yang selalu menunjuk arah utara dan selatan.

2. Alat Pengangkut Besi Tua

Gambar 6.2 Alat Pengankut Besi Tua


Alat pengangkut besi tua menggunakan eketromagnet yang dialiri arus lisrik kuat
sehingga besi tua akan menampel pada magnet.
3. Ujung Gunting dan Obeng

Gambar 6.3 Gunting dan Obeng


Ujung gunting dibuat dari magnet supaya dapat digunakan untuk mengambil jarum
dan pisau silet. Ujung obeng dibuat dari magnet agar dapat lebih mudah mengambil
sekrup dan dan memasangnya pada lubang.
4. Pintu Kulkas
Pada bagian dalam pintu kulkas terdapat sekat karet yang melapisi magnet di
dalamnya. Tujuannya agar pintu kulkas selalu tertutup rapat sehingga makanan di
dalamnya tetap segar.

5. Buah Catur Magnet

Gambar 6.4 Buah Catur Magnet


Bagian bawah papan catur memiliki magnet agar buah catur tetap menempel kuat
pada tempatnya.
6. Kereta Api Maglev (Magnetic Levitation)

Gambar 6.5 Kereta Api Maglev


Kereta api jenis ini tidak memiliki roda dan dapat meluncur di atas udara. Rel kereta
api ini terbuat dari magnet untuk menyangga kereta api dan membuat kereta api
melayang dan bergerak.
7. Dinamo Sepeda

Gambar 6.6 Dinamo Sepeda


Di dalam dinamo sepeda terdapat magnet yang berputar membangkitkan listrik
sehingga lampu dapat menyala.
8. Bel listrik

Gambar 6.7 Bel Listrik

Bel listrik menggunakan inti besi yang dialiri arus listrik. Magnet yang muncul
manarik jangkar besi sehingga pemukul mengenai bel dan bel berbunyi.
9. Dinamo AC/DC

Gambar 6.8 (a) Dinamo DC, (b) Dinamo AC


Dinamo AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dinamo
sepeda. Sedangkan dinamo DC untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau
blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan
juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin).

10. Tansformator

Gambar 6.9 Tranformator


Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan
yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan
tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
III. Penutup
III. 1 Kesimpulan
Magnet adalah suatu objek dengan karakteristik yang unik yaitu dapat menarik atau
menolak benda lain (logam). Magnet telah ditemukan di zaman dahulu pada abad ke-6 SM.
Magnet terdiri dari magnet alam yang ada di alam ataupun magnet buatan. Jenis-jenis magnet
antara lain feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Tokoh-tokoh yang berkaitan
dengan sejarah magnet adalah Magneto, Thales, Hans Cristian Oesterd, dan Michael Faraday.
Teori-teori yang terdapat dalam magnet seperti teori induksi dan elektro magnetik dapat
diterapkan dalam kehidupan nyata seperti pada dinamo dan transformator.

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Michael_Faraday#Kelistrikan_dan_Magnet
https://id.wikipedia.org/wiki/Hans_Christian_%C3%98rsted
http://www.bimbie.com/sejarah-penemuan-magnet.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Thales
https://id.wikipedia.org/wiki/Magnet
http://syahrianfisika.blogspot.co.id/2013/06/sejarah-penemuan-magnet.html
http://www.sainsmedia.com/2012/06/induksi-elektromagnetik.html
http://bagongmendem.blogspot.co.id/2012/10/magnet-dan-elektromagnetik.html
http://achmadmurdiono.blogspot.co.id/2014/10/peralatan-yang-menggunakan-prinsip.html
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/motor-listrik.html

MAKALAH
PENGETAHUAN BAHAN LISTRIK
MAGNET

Disusun oleh :
1. Galih Pandu Ramdhan

H1A015014

2. Arief Budi Prayitno

H1A015024

3. Chulqy Rasyd Hidayat

H1A015038

4. Ridlo Setiawan

H1A015048

5. Helga Irsyada Khairullah

H1A015070

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ELEKTRO
PURBALINGGA
2015

Anda mungkin juga menyukai