Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terletak pada 60 LU 110 LS dan 950 BT 1410 BT, merupakan sebuah
negara kepulauan yang berada pada pertemuan 3 Lempeng bumi, Lempeng Asia, Lempeng
Australia dan Lempeng Pacific. Letak geografis tersebut membuat indonesia mempunyai
kandungan hasil alam yang sangat melimpah, menjadikan indonesia berada pada 5 besar
negara penghasil minyak dan gas bumi terbesar di dunia. Akan tetapi di lain pihak,
berdasarkan survei yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN)
dalam kurun waktu tahun 2010 hingga 2012 dengan melihat Peta Bahaya Bencana, Sebesar
90 persen wilayah Indonesia rawan gempa. Kondisi tersebut membuka peluang untuk
dibangunnya fasilitas lepas pantai untuk eksplorasi kandungan alam yang berada di perut
bumi Indonesia.
Pembangunan struktur anjungan lepas pantai yang tahan terhadap gempa
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengeksplorasi kekayaan
alam yang berada di kawasan perairan indonesia. Berdasarkan jenis kontruksinya struktur
anjungan lepas pantai (offshore platform) dapat dibedakan atas :
1. Struktur Terpancang
2. Struktur terapung
3. Struktur Lentur
Berdasarkan jenis kontruksinya, struktur terapung merupakan salah satu dari
anjungan lepas pantai yang efektif dari segi biaya dan lingkungan. Anjungan terapung jenis
jack up merupakan pilihan yang tepat untuk pengeksplorasian minyak di wilayah perairan
indonesia, karena sebagian besar wilayah perairan indonesia merupakan laut dangkal dan
oprasi jack-up rig sendiri menjangkau dari 5 m sampai 200 m (CLAROM, 1993)
Struktur jack-up merupakan suatu perpaduan antara anjungan terpancang (Fixed
Structure) dengan Anjungan Terapung (Floating Structure), dimana stuktur ini memiliki
kelebihan pada struktur kakinya yang dapat dikendalikan (dinaikkan atau diturunkan)
sesuai dengan kondisi perairan tempat beroprasinya. Kelebihan lainnya dibandingkan
dengan Anjungan Terapung adalah dengan kondisi terpancang, struktur jack-up memiliki
sistem operasi yang lebih efisien tanpa banyak waktu terbuang karena pengaruh
lingkungan yang ada. Apabila dibandingkan dengan anjungan yang terpancang, struktur
jack-up dapat dengan mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain.
Idealnya, jack-up harus tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim seperti
gelombang, gempa, arus maupun kondisi lingkungan ekstrim lainnya. Beberapa dekade
terakhir ini, banyak dilakukan penelitian untuk mendapatkan sistem struktur dengan respon
yang paling baik terhadap kondisi lingkungan ekstrim.
Rata-rata Jack-up Rig yang beroperasi di perairan Indonesia adalah jack-up rig
yang di desain secara umum untuk melayani perairan dangkal diseluruh dunia. Jadi, belum

diketahui apakah jack-up rig tersebut layak (optimum) secara ekonomi dan operasi
digunakan di perairan indonesia dengan kondisi lingkungannya.
Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba mendesain General Arrangement Jackup Rig Yang Cocok Buat Perairan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah pada penelitian ini di fokuskan pada :
a. Kondisi lingkungan perairan indonesia dengan perairan dunia ?
b. Analisis komponen-komponen perlengkapan peralatan yang digunakan pada jack
up rig ?
c. Desain general arrangement jack up rig ?
d. Bagaimana beban-beban yang bekerja di geladak jack up ?
e. Bagaimana luasan ponton, ukuran profil geladak dan pola perangkaan kaki jack up
yang efektif ?
f. Bagaimana respon analisis struktur dengan menggunakan software SACS ?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian ini adalah desain general arrangement jack-up rig
yang cocok buat perairan indonesia, berupa :
a.
b.
c.
d.

Kontrol struktur dilakukan hanya pada struktur leg atau kaki.


Beban yang dipakai disesuaikan dengan kondisi lingkungan perairan indonesia
yang sesungguhnya.
Analisa struktur dilakukan dengan pembebanan statik dan dinamis menggunakan
software SACS.
Tidak mempertimbangkan faktor ekonomis struktur.

1.4 Tujuan dan Manfaat


Tujuan : untuk mengetahui desain general arrangement jack-up rig yang cocok buat
perairan indonesia.
Manfaat :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Sebagai bahan pembelajaran tentang desain general arrangement jack-up rig.


Untuk mengetahui desain jack up rig yang optimum untuk perairan indonesia.
Untuk mengetahui komponen peralatan yang digunakan pada jack up rig.
Untuk mengetahui beban-beban yang bekerja pada jack up rig.
Sebagai acuan dalam proses perencanaan struktur jack-up rig untuk menentukan
pola perangkaan yang efektif.
Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi bab-bab sebagai
berikut:

BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan atau alasan yang mendasari penulis
dalam melakukan penelitian. Selain itu berisi juga mengenai perumusan masalah yang
akan dianalisis, batasan masalah yang digunakan, tujuan dan manfaat dari penelitian serta
sistematika penulisan skripsi.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi kajian pustaka yang mendukung permasalahan yang dihadapi.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi lokasi dan waktu penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode
pengambilan data dan kerangka alur pemikiran.
BAB IV Pembahasan
Bab ini berisi pembahasan yang menggambarkan desain general arrangement jack-up rig
yang cocok untuk perairan di indonesia.
BAB V Penutup
Bab ini merupakan penutup dari keseluruhan isi penelitian berupa kesimpulan dan saran
atas permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai