Terbaru Makalah Tugas Konsep Dasar Keperawatan
Terbaru Makalah Tugas Konsep Dasar Keperawatan
NAPZA
DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
ABDUL MUCHLIS
ADI PRIYONO
AMOSTON SIHOTANG
ANDREW TOMY .P.
ARUM DESI NUR ANGGREYANI
BAGUS RAFIKA .K.
DODIK HARI .W.
DWI APRIYANTO
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.
KATA PENGANTAR.
1. Latar Belakang ..
4-5
2. Perumusan masalah
3. Tujuan ..
4. Manfaat.
BAB II ISI
1. MATERI
A. Pengertian Narkoba..
B. Macam Macam Narkoba...
C. Faktor yang Mendorong...
D. Bahaya Narkoba.
E. Manfaat Narkoba
F. Penyelesaian Dan Solusi.
7
7-9
9-11
11-12
12-17
18-19
19-20
2. METODE.
3. SASARAN
4. PENGORGANISASIAN.
5. MEDIA...
6. EVALUASI
7. DOKUMENTASI..
20
20-21
21
21
21-22
23-25
26
DAFTAR PUSTAKA.
27
BAB I
PENDAHULIAN
1. LATAR BELAKANG
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi
(termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas
Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut
adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya
pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi
malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi,
karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung
medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa
sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak
yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya
(terutama pada para seniman dan musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis
ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas
adalah hasil silangan modern Cannabis indica yang berasal dari India dengan
Cannabis sativa dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan
tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan
tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara
ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara
fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak
pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu
dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan
berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang
menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan
bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obatobatan kimia buatan manusia itu.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun
dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang
menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan
alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai
bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Konsep Dasar Keparawatan, kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan
informasi betapa bahayanya Narkoba.
2.
PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari narkoba?
2. Bagaimana penyebaran narkoba di masyarakat?
3. Apa bahaya Narkoba?
4. Apa saja jenis-jenis narkoba?
3. TUJUAN
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda
dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut
dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena
pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan
cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah
kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujuan:
1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang narkoba bagi dirinya
2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis
Narkoba
3. Untuk mengetahui apa itu narkoba.
4. Untuk mengetahui bagaimana penyebaran narkoba di kalangan masyarakat.
5. Untuk mengetahui bahasa dari narkoba.
6. Untuk mengetahui cara mengatasi nya.
4. MANFAAT
Adapun manfaat dari penyuluhan/sosialisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Agar para remaja merenungi bahwa mengonsumsi narkoba itu berbahaya dan tidak
berguna
2. Agar para orang tua dapat menekankan kepada anaknya tentang baya narkoba.
BAB II
ISI
1. MATERI
A. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya).
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi
(termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas
Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut
adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya
pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabushabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Zat
psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :
1. Alkohol : Semua minuman beralkohol yang mengandung etanol (Etil alkohol).
2. Opioida : heroin, morfin, pethidin, candu.
3. Kanabinoida : Ganja, hashish.
4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.
5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.
Stimulansia
lain,
LSD,mushroom, mescalin.
shabu-shabu. Halusinogenika,
Tembakau (mengandung nikotin). Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan
lem. Multipel (kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan shabu-shabu,
alkohol dan obat tidur.
Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika
yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan
psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan
psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan
pengembangan pengetahuan.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika
yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat
dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan,
mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat
dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Jenis-Jenis Narkoba
1. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida
utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus
berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara
dihisap dan disuntikkan.
2. Codeina
Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah
daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya
dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
3. Heroin (putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis
opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir akhir ini.
Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi
mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan
dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien
dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.
4. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.
Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan
opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine
(Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon).
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.
Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan
opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine,
levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis
dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol
4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti
perlu pembinaan Budi Pekerti Akhlaq)
5. Meningkatnya waktu menganggur.
6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi
etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
7. Menjadi manusia untuk orang lain.
C. Lingkungan sosial
Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu
setelah
itu
ingin
mencobanya.
misalnya
dengan
mengenal
narkotika,
Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masingmasing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun
karena akibat dari broken home.
Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan
uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang
tersebut untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.
D. Kepribadian
narkotik,
psykotropika
maupun
minuman
keras
yang
Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari
segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat
pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras
lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh
D. Bahaya Narkoba
a. Menurut Efeknya
Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam
sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi
dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata
contohnya kokain & LSD
Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung
dan
otak
bekerja
lebih
cepat
dari
kerja
biasanya
sehingga
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan
ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ
dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian".
b. Menurut Jenisnya
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:
Opioid:
depresi berat
apatis
malas bergerak
banyak tidur
gugup
gelisah
kejang-kejang
berkeringat dingin
Kokain:
gelisah
banyak bicara
kejang-kejang
berkeringat dingin
mudah berkelahi
Ganja:
mata sembab
sering melamun
pendengaran terganggu
selalu tertawa
tidak bergairah
gelisah
dehidrasi
liver
skizofrenia
Ectasy:
berkeringat
sulit tidur
dehidrasi
gangguan liver
Shabu-shabu:
enerjik
paranoid
sulit tidur
sulit berfikir
banyak bicara
pendarahan otak
shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian
Benzodiazepin:
berjalan sempoyongan
wajah kemerahan
mudah marah
konsentrasi terganggu
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan
masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan
gaya
hidup,
serta
bersenang-senang
besar
sekali.
Walaupun
semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber
daya manusia bagi bangsa.
b. Pelajar
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.
E. MANFAAT NARKOBA
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan
ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak
tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,
penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya
adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah
atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi
komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga
dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara
beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama
yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran,
euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan
tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia
dan mimpi buruk. Kata morfin berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi
Yunani.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang
berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh
penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin
dan heroin karena efek adiktif
1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran
informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi
pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini.
kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE
yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment).
Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 3 hari dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi
medik, antara 1 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahanbahan adiktif secara bertahap.
3. Tersier
yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan,
untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam
2. METODE
Dalam pelaksanaan kegiatan akan diadakan sosialisasi tentang bahaya dan akibat
dari mengonsumsi narkoba.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalan metode kepustakaan yaitu
memberikan pemahaman kepada audience tentang bahaya dan akibat mengonsumsi
narkoba yang mengacuh pada literatur-literatur, referensi, artikel, dan sumber bacaan
lain, Metode ceramah, metode tanya jawab .
Bahan meteri yang di paparkan pada kegiatan penyuluhan/sosialisasi
Bahan materi yang akan di paparkan pada kegiatan penyuluhan ini di ambil dari
beberapa referensi dan di format secara sederhana oleh mahasiswa yang
bersangkutan agar mudah di mengerti dan di pahami oleh audience.
Penyuluhan/ sosialisasi Kegiatan
Penyuluhan/sosialisasi akan di laksanakan dalam forum yang melibatkan seluruh
audience. Adapun materi yang akan di paparkan lampirannya ada di akhir proposal ini,
sistematika penyuluhan ini adalah materi akan diakan oleh mahasiswa terlebih dahulu
dan akan di buka sesi tanya jawab antara mahasiswa dan peserta penyuluhan.
3. SASARAN PENYULUHAN
Sasaran utamanya yaitu:
Penyuluhan tentang bahaya napza pada individu dapat dilakukan di rumah sakit, klinik,
puskesmas, keluarga binaan dan masyarakat binaan.
Penyuluhan tentang bahaya napza pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko
tinggi, seperti keluarga dengan sosial ekonomi rendah, keluarga dengan sanitasi
lingkungan yang buruk dan sebagainya.
Penyuluhan tentang bahaya narkoba kepada pera remaja termasuk didalamnya para
siswa-siswi dari tingkat SD sampai SMA.
Penyuluhan kepada para orang tua agar selalu mengawasi kegiatan anaknya.
4. PENGORGANISASIAN
1. Leader
2. Coleader
3. Motivator
: 1. Adi Priyono
2. Arum Desi Nur .A.
3. Amoston Sihotang
4. Observer
: 1. Abdul Muclis
2. Dwi Apriyanto
5. Notulen
5. MEDIA
Media yang digunakan yaitu leaflet, video dan persentasi power point.
Alat yang digunakan yaitu, laptop, layar, dan Icd Proyektor.
6. EVALUASI
Dengan diadakanya penyuluhan/sosialisasi maka mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana respon para remaja dan orang tua tentang narkoba, serta mengetahui
sejaumana peran orang tua dalam memerikan pemahaman kepada anaknya tentang
bahaya nerkoba dan agar orang tua lebih waspada kepada kegiatan anak-anaknya.
PERTANYAAN EVALUASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
7. DOKUMENTASI
NO
NAMA
ALAMAT
TANDA
TANGAN
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa:
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan
ketentraman umu.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik
maupun psikologis
Saran
Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak
terjerumus ke dalam NARKOBA dan yang paling berperan penting disini ialah Orang
Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah
dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam NARKOBA dan apabila sudah
terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan
narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi
takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.
DAFTAR PUSTAKA
www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-bahaya-narkoba-bagi-remaja.html
Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI.
Jakarta: PSKM FKK UMJ.
Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.
pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia.
Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA.
Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persuda
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua,
Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di
Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.