Anda di halaman 1dari 32

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN

NAPZA

DISUSUN OLEH :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

ABDUL MUCHLIS
ADI PRIYONO
AMOSTON SIHOTANG
ANDREW TOMY .P.
ARUM DESI NUR ANGGREYANI
BAGUS RAFIKA .K.
DODIK HARI .W.
DWI APRIYANTO

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014-2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.


Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-NYA, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing. Makalah ini kami
susun berdasarkan tugas dari mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan yang berjudul
NAPZA. Makalah ini bersisi tentang pengertian, macam-macam, dan bahaya Napza.
Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan memberi informasi kepada para
remaja tentang bahaya Napza, agar para penerus bangsa tidak ada yang terjerumus ke
dalam dunia Napza
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya para
penerus masa depan. Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Surabaya, 05 Januari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.

KATA PENGANTAR.

BAB I PENDAHULUAN ...

1. Latar Belakang ..

4-5

2. Perumusan masalah

3. Tujuan ..

4. Manfaat.

BAB II ISI
1. MATERI
A. Pengertian Narkoba..
B. Macam Macam Narkoba...
C. Faktor yang Mendorong...
D. Bahaya Narkoba.
E. Manfaat Narkoba
F. Penyelesaian Dan Solusi.

7
7-9
9-11
11-12
12-17
18-19
19-20

2. METODE.
3. SASARAN
4. PENGORGANISASIAN.
5. MEDIA...
6. EVALUASI
7. DOKUMENTASI..

20
20-21
21
21
21-22
23-25

BAB III PENUTUP


Kesimpulan.
Saran

26

DAFTAR PUSTAKA.

27

BAB I
PENDAHULIAN
1. LATAR BELAKANG
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi
(termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas
Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut
adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya
pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi
malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi,
karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung
medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa
sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak
yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya
(terutama pada para seniman dan musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis
ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas
adalah hasil silangan modern Cannabis indica yang berasal dari India dengan
Cannabis sativa dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan
tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan
tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara
ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara

fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak
pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu
dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan
berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang
menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan
bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obatobatan kimia buatan manusia itu.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun
dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang
menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan
alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai
bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Konsep Dasar Keparawatan, kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan
informasi betapa bahayanya Narkoba.

2.

PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari narkoba?
2. Bagaimana penyebaran narkoba di masyarakat?
3. Apa bahaya Narkoba?
4. Apa saja jenis-jenis narkoba?

5. Bagaimana cara mengatasinya?

3. TUJUAN
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda
dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut
dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena
pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan
cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah
kaum muda atau remaja. Makalah ini bertujuan:
1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang narkoba bagi dirinya
2. Sebagai sebuah referinsi sehingga para remaja itu bisa mengerti tentang jenis-jenis
Narkoba
3. Untuk mengetahui apa itu narkoba.
4. Untuk mengetahui bagaimana penyebaran narkoba di kalangan masyarakat.
5. Untuk mengetahui bahasa dari narkoba.
6. Untuk mengetahui cara mengatasi nya.

4. MANFAAT
Adapun manfaat dari penyuluhan/sosialisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Agar para remaja merenungi bahwa mengonsumsi narkoba itu berbahaya dan tidak
berguna
2. Agar para orang tua dapat menekankan kepada anaknya tentang baya narkoba.

BAB II
ISI
1. MATERI
A. Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya).
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi
(termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas
Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut
adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya
pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:


Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

Yang dimaksud dengan narkotika meliputi :


Golongan Opiat : heroin, morfin, madat, dan lain-lain. Golongan Kanabis : ganja,
hashish.
Golongan Koka : kokain, crack.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabushabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Zat
psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :
1. Alkohol : Semua minuman beralkohol yang mengandung etanol (Etil alkohol).
2. Opioida : heroin, morfin, pethidin, candu.
3. Kanabinoida : Ganja, hashish.
4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.
5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.
Stimulansia

lain,

termasuk kafein, ectasy, dan

LSD,mushroom, mescalin.

shabu-shabu. Halusinogenika,

Tembakau (mengandung nikotin). Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan
lem. Multipel (kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan shabu-shabu,
alkohol dan obat tidur.
Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika
yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan
psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan
psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan
pengembangan pengetahuan.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika
yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat
dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan,
mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat
dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

B. Macam Macam Narkoba

Jenis-Jenis Narkoba
1. Morfin

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida
utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus
berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara
dihisap dan disuntikkan.

2. Codeina
Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah
daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya
dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
3. Heroin (putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis
opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir akhir ini.
Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi
mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan
dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien
dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.
4. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.
Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan
opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine
(Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon).
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.
Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan
opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine,
levalorphane dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis
dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol

(Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa


buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid.
Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.
5. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan
suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.
6. Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah
yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai Lates. Getah ini
dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan
sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang
dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacammacam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua
atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai
macam cap, antara lain ular, tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing,
dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

C. Faktor yang Mendorong


A. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi
yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek
fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
B. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan
penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan
kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini dan ini
merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja antara lain:
1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah,
orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya
2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
3. Perubahan teknologi yang cepat.

4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti
perlu pembinaan Budi Pekerti Akhlaq)
5. Meningkatnya waktu menganggur.
6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi
etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
7. Menjadi manusia untuk orang lain.
C. Lingkungan sosial

Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu
setelah

itu

ingin

mencobanya.

misalnya

dengan

mengenal

narkotika,

psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.

Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masingmasing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun
karena akibat dari broken home.

Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan
uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang
tersebut untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.

D. Kepribadian

Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di


lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara
menyalahgunakan

narkotik,

psykotropika

maupun

minuman

keras

yang

dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka


memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani

Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari
segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat
pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras
lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh

perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan


narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya.

D. Bahaya Narkoba
a. Menurut Efeknya

Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam
sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi
dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata
contohnya kokain & LSD

Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung

dan

otak

bekerja

lebih

cepat

dari

kerja

biasanya

sehingga

mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan


cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu.

Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.

Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan
ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ
dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian".

b. Menurut Jenisnya
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:
Opioid:

depresi berat

apatis

rasa lelah berlebihan

malas bergerak

banyak tidur

gugup

gelisah

selalu merasa curiga

denyut jantung bertambah cepat

rasa gembira berlebihan

banyak bicara namun cadel

rasa harga diri meningkat

kejang-kejang

pupil mata mengecil

tekanan darah meningkat

berkeringat dingin

mual hingga muntah

luka pada sekat rongga hidung

kehilangan nafsu makan

turunnya berat badan

Kokain:

denyut jantung bertambah cepat

gelisah

rasa gembira berlebihan

rasa harga diri meningkat

banyak bicara

kejang-kejang

pupil mata melebar

berkeringat dingin

mual hingga muntah

mudah berkelahi

pendarahan pada otak

penyumbatan pembuluh darah

pergerakan mata tidak terkendali

kekakuan otot leher

Ganja:

mata sembab

kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair

sering melamun

pendengaran terganggu

selalu tertawa

terkadang cepat marah

tidak bergairah

gelisah

dehidrasi

tulang gigi keropos

liver

saraf otak dan saraf mata rusak

skizofrenia

Ectasy:

enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,

berkeringat

sulit tidur

kerusakan saraf otak

dehidrasi

gangguan liver

tulang dan gigi keropos

tidak nafsu makan

saraf mata rusak

Shabu-shabu:

enerjik

paranoid

sulit tidur

sulit berfikir

kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa


sesak nafas

banyak bicara

denyut jantung bertambah cepat

pendarahan otak

shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

Benzodiazepin:

berjalan sempoyongan

wajah kemerahan

banyak bicara tapi cadel

mudah marah

konsentrasi terganggu

kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:


a. Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan
masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja

akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena


itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau
bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan
gaya

hidup,

serta

bersenang-senang

besar

sekali.

Walaupun

semua

kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber
daya manusia bagi bangsa.

b. Pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para


pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.
Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar
yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red)


adalah sebagai berikut:

- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,


- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.
masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan
yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat
kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

E. MANFAAT NARKOBA
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan
ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak
tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,
penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya
adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah
atau tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi
komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga
dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara
beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama
yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran,
euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan
tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia
dan mimpi buruk. Kata morfin berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi
Yunani.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang
berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh
penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin
dan heroin karena efek adiktif

F. Penyelesaian atau Solusi


Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalah gunakan narkoba
dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga
tingkat intervensi, yaitu

1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran
informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi
pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini.
kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE
yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment).
Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 3 hari dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi
medik, antara 1 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahanbahan adiktif secara bertahap.

3. Tersier
yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan,
untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam

2. METODE
Dalam pelaksanaan kegiatan akan diadakan sosialisasi tentang bahaya dan akibat
dari mengonsumsi narkoba.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalan metode kepustakaan yaitu
memberikan pemahaman kepada audience tentang bahaya dan akibat mengonsumsi
narkoba yang mengacuh pada literatur-literatur, referensi, artikel, dan sumber bacaan
lain, Metode ceramah, metode tanya jawab .
Bahan meteri yang di paparkan pada kegiatan penyuluhan/sosialisasi

Bahan materi yang akan di paparkan pada kegiatan penyuluhan ini di ambil dari
beberapa referensi dan di format secara sederhana oleh mahasiswa yang
bersangkutan agar mudah di mengerti dan di pahami oleh audience.
Penyuluhan/ sosialisasi Kegiatan
Penyuluhan/sosialisasi akan di laksanakan dalam forum yang melibatkan seluruh
audience. Adapun materi yang akan di paparkan lampirannya ada di akhir proposal ini,
sistematika penyuluhan ini adalah materi akan diakan oleh mahasiswa terlebih dahulu
dan akan di buka sesi tanya jawab antara mahasiswa dan peserta penyuluhan.

3. SASARAN PENYULUHAN
Sasaran utamanya yaitu:
Penyuluhan tentang bahaya napza pada individu dapat dilakukan di rumah sakit, klinik,
puskesmas, keluarga binaan dan masyarakat binaan.
Penyuluhan tentang bahaya napza pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko
tinggi, seperti keluarga dengan sosial ekonomi rendah, keluarga dengan sanitasi
lingkungan yang buruk dan sebagainya.
Penyuluhan tentang bahaya narkoba kepada pera remaja termasuk didalamnya para
siswa-siswi dari tingkat SD sampai SMA.
Penyuluhan kepada para orang tua agar selalu mengawasi kegiatan anaknya.

4. PENGORGANISASIAN
1. Leader

: Dodik Hari Wicaksono

2. Coleader

: Andrew Tomy .P.

3. Motivator

: 1. Adi Priyono
2. Arum Desi Nur .A.
3. Amoston Sihotang

4. Observer

: 1. Abdul Muclis
2. Dwi Apriyanto

5. Notulen

: Bagus Rafika K.P

5. MEDIA
Media yang digunakan yaitu leaflet, video dan persentasi power point.
Alat yang digunakan yaitu, laptop, layar, dan Icd Proyektor.

6. EVALUASI
Dengan diadakanya penyuluhan/sosialisasi maka mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana respon para remaja dan orang tua tentang narkoba, serta mengetahui
sejaumana peran orang tua dalam memerikan pemahaman kepada anaknya tentang
bahaya nerkoba dan agar orang tua lebih waspada kepada kegiatan anak-anaknya.
PERTANYAAN EVALUASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jelaskan Pengertian Narkotika Menurut UU No.22 Tahun 1997?


Sebutkan Kepanjangan dari Narkoba?
Apakah yang dimaksud Zat Psikotropika?
Jelaskan yang di maksud Zat Adiktif?
Sebutkan Macam-Macam dari Narkoba?
Jelaskan Bahaya Narkoba Menurut Efeknya?
Sebutkan Salah Satu Bahaya Narkoba Menurut Jenisnya?

7. DOKUMENTASI
NO

NAMA

ALAMAT

TANDA
TANGAN

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa:
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan
ketentraman umu.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik
maupun psikologis

Saran

Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak
terjerumus ke dalam NARKOBA dan yang paling berperan penting disini ialah Orang
Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah
dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam NARKOBA dan apabila sudah
terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan
narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi
takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

DAFTAR PUSTAKA
www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-bahaya-narkoba-bagi-remaja.html
Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI.
Jakarta: PSKM FKK UMJ.
Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.
pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia.
Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA.
Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persuda
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua,
Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di
Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.


Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA
JAYA.

Anda mungkin juga menyukai