A. DASAR TEORI
Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus
pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada
NAMA
: ENDAR SETIAWAN
NIM
: 142170017
mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya
menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap
SEMESTER/
KELAStenaga dan: V/OTOMOTIF
A Yang secara keseluruhan memerlukan dua
(pemasukan),
kompresi,
langkah buang.
putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel.
B. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan Mahasiswa dapat :
PENDIDIKAN
1. Dapat menjelaskan prosedur
tune up TEKNIK OTOMOTIF
2. Dapat melakukan
prosedur tune up dengan benar
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
3. Dapat melakukan perawatan kendaraan dengan benar
B. ALAT & BAHAN:
2. Kendaraan Toyota 5K
3. Tool Box
4. Hidrometer
5. Multi tester
6. Timing light
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Gunakan kunci-kunci yang sesuai dan tepat
2. Hati-hati dalam menggunakan alat-alat khusus
3. Tempatkan peralatan dengan rapi dan teratur
4. Menjaga kebersihan alat kerja, bidang kerja,dan tempat kerja
D. LANGKAH KERJA
a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4
silinder
Roda gigi harus posisi netral (nol) dan Hand rem di pasang
Kendaraan di hidupkan dahulu sebelum melakukan penyetelan
visual
periksa
kabel-kabel
busi
dari
kelonggaran
sambungan-
TERBAKAR
RETAK
Hasil Pemeriksaan:....................................
Kesimpulan:
2. Periksa tahanan kabel busi Dengan menggunakan multimeter. Tidak boleh melebihi 20 k.
Kabel busi no 1 :
Kabel busi no 2 :
Kabel busi no 3 :
Kabel busi no 4 :
Kabel tegangan tinggi :
Kesimpulan:...
5) Pemeriksaan baterai
1. Periksa keadaan kontak baterai dari kerusakan dan keretakan
Apabila terminal baterai berkarat,
bersihkan menggunakan sikat kawat atau
amplas halus
Hasil pemeriksaan:
Kesimpulan:
2. Pemeriksaan permukaan elektrolit baterai
Kalau tinggi permukaan elektrolit baterai
pada sel dibawah garis LOWER,
tambahkan dengan air suling sampai garis
UPPER
Hasil pemeriksaan:
Kesimpulan:
3. Periksa berat jenis elektrolit baterai
Dengan hydrometer, ukur berat jenis
elektrolit baterai pada tiap-tiap sel.
Spesifikasi berat jenis. (keadaan terisi penuh
pada suhu 200C = 1,25 atau lebih)
BJ terukur :
Sel no 4 :.. .
Sel no 1 :..........
Sel no 2 :.
Sel no 3 :.....
Pengukuran Celcius:
S20 (0 C) = St + 0,0007 x (t 20)
Dimana:
St = BJ terukur
t = Temperatur
Kesimpulan.........................................................
6) Pemeriksaan busi
Kering
Busi 1 : ...............................
BASAH
Busi 2 : ...............................
Busi 3 : ...............................
Busi 4 : ...............................
Kesimpulan:...................................................................................
4) Pemeriksaan celah busi
Ukur celah elektroda busi dengan feeler
gauge
Celah elektroda busa:
NIPPONDENSO
: 0.7-0.8
NGK
: 0.8-0.9
Setel celah busi dengan cara
membengkokan bagian dasar elektroda
negatif
Busi 1 : ...............................
Busi 2 : ...............................
Busi 3 : ...............................
Busi 4 : ...............................
Kesimpulan:...................................................................................
5)
Membersihkan busi
Menggunakan spark plug cleaner.
Tekanan udara : tidak lebih dari
6Kg/cm2
Lama pembersihan : kurang dari 20
detik
Busi 1 : ...............................
Busi 2 : ...............................
Busi 3 : ...............................
Busi 4 : ...............................
Kesimpulan:...................................................................................
6) Pasang Busi-busi
kencangkan sesuai dengan momen
spesifikasi.
1.5-2.2 kgm.f
8)
9)
7) Pemeriksaan tali kipas
1) Lihat/periksa tali kipas secara visual dari retak atau sobek. Bila perlu gantilah tali
kipas.
2) Ukurlah defleksi (ketegangan) tali kipas. Jika dibagian tengah antara alternator
dengan pompa air ditekan dengan gaya 10 Kg (22 lb)
10)
11)
12)
10 kg)
13)
10 kg)
14)
Hasil pemeriksaan:
15)
Kesimpulan:
16)
17)
18)
19)8) Pemeriksaan kekencangan baut kepala silinder dan manifold
20)
21)
23)
Int
24)
Ex
26)
3
27)
Ke
29)
5
30)
31) urutan pengencangan baut lihat gambar.
32)
9) Pemeriksaan dan penyetelan katup
42)mm
44)
EX
55)
53)54)
68) 70) No.silind
69)
er
95)
arm
111)
110)
mm
71)72)
83)84)
Keadaan rocker
46) 0,30
56)57)
85)
81)
82)
45)
88)
86)87)1
47)48)
49)
58) 59)60)
61)
62)63)64)
65)
73) 74)75)
89) 91)
76)
77)78)79)
80)
93)
90) 3
92)
4
94)
99)
97)98)
112)
113)114)
100)101)
115)
102) 103)
104)
105)
106)
107)1109)
08)
121)
122)
123)1125)
24)
126)
IN
O
137)
127) Jika rocker arm silinder no.1 bebas :
139)140)
O 131)
141) 142)
143)
132)
133)
134)1136)
35)
144)
145)
146)1148)
47)
149)
151)152)
161)
150) Piston silinder no.1 pada TMA akhir
163)164)
174) langkah
177)
153) 154)
155)
165) 166)
167)
156)
157)
158)1160)
59)
168)
169)
170)1172)
71)
173)
kompresi
188)
175)176)
189)
192)
178)
179)
180)
181)
183)
184)1186)
85)
182)
190)191)
204)
EX
207)
195)
196)
O
203)
187)
202)
205)206)
208)209)
220)
218)
IN
228)
219) Jika rocker arm silinder no.4 bebas :
230)231)
198)
199)2201)
00)
210) 211)
212) 213)
214)
215)2217)
16)
224) 226)
221) 222)
223)
O
232) 233)
234)
225)
O
227)
235)
236)
237)2239)
38)
240)
242)243)
252)
241) Piston silinder no.4 pada TMA akhir
254)255)
265) langkah
268)
244) 245)
246)
256) 257)
258)
247)
248)
249)2251)
50)
259)
260)
261)2263)
62)
264)
kompresi
270) 272)
271)
273)
274) 276)
275)
278)
266)267)
279)
282)
269)
280)281)
293)
EX
296)
284)
O
286)
287)
288)
O
290)
292)
297)298)
312)
299) 300)
301)
302)
303)
304)3306)
05)
308)
294)295)
309)
277)
291)
307)
310)311)
321)
322) Silin
320)
der 1
333)
348) IN
363)
378) EX
394)
393)
325) Silind
313)
314) 315)
316)
317)3319)
18)
329)
328)
330)3332)
31)
327) Sil
323)3er
24)2
334)
326)
inder 3
337)
335)336)
349)
338)339)
352)
340) 341)
342)
343)
344)
345)3347)
46)
350)351)
364)
353)354)
367)
355) 356)
357)
358)
359)
360)3362)
61)
365)366)
379)
368)369)
382)
370) 371)
372)
373)
374)
375)3377)
76)
380)381)
395)
383)384)
398)
385) 386)
387)
388)
389)
390)3392)
91)
396)397)
399)400)
401) 402)
403)
404)
405)
406)4408)
07)
409)
410)
.....
Kesimpulan : ..........................................................................................
411)
4. Memasang penutup kepala silinder
a. Hapuslah oli dari permukaan gasket penutup kepala silinder.
b. Periksa gasket penutup kepala silinder. Ganti gasket jika diperlukan.
412) Hasil pemeriksaan : ........................................
413) Kesimpulan : .................................................
c. Periksa karet penyekat (grommet) tabung busi dari kerusakan. Ganti karet penyekat
jika perlu.
414) Hasil pemeriksaan : ........................................
415) Kesimpulan : ......................................................................................................
.
d. Pasang gasket kepala silinder diatas kepala silinder, berilah Threee Bond 1104 pada
empat tempat diatas kepala silinder
e. Pasang penutup kepala silinder pada kepala silinder.
f. Kencangkan baut-baut kepala silinder. Momen pengencangan : 0,3 0,5 kgf.m
g. Kencangkan baut pengikat tutup timing belt. Momen pengencangan : 0,2 0,4
kgf.m
h. Pasangkan kabel busi, selang PCV, selang pengisian oli, klem selang radiator ke
penutup kepala silinder.
i. Start mesin dan pastikan bahwa mesin tidak ada gangguan, misalnya oli bocor.
416)
10) Pemeriksaan distributor
1. Periksa permukaan titik kontak platina
417)
tutup distributor
418)
b. Lepaskan tutup
d.
kontak
Periksa
platina.
permukaan
Pastikan
titik
bahwa
Hasil pemeriksaan:
421)
Kesimpulan:
a. Kondisi baik
422)
423)
424)
425)
2. Memeriksa dweel angle
426) Rangkai dan bacalah dweel angle Dweel Angle : spesifikasi : 520
427) Hasil :
428)
Kesimpulan:....
Stel jumlah silinder
429)
430)
431)
432)
433)
Merah Hitam
434)
Ke minus koil
435)
3. Periksa vacuum advancer
436)
vacuum
437)
negatif
a.
Lepaskan selang
dari
vacuum advancer
b.
Berilah
tekanan
lebih
dari
150 mmHg
Hasil pemeriksaan:
440)
Kesimpulan:
441)
4. Periksa governor advancer
442)
a.
443)
444)
445)
c.
Hasil pemeriksaan:
447)
Kesimpulan:
448)
5. Periksa tutup distributor
6. Periksa tutup distributor dari keretakan.
Periksa juga karbon elektroda tengah
terhadap kerusakan atau keausan dan
sebagainya. Bila di jumpai kerusakan
gantilah tutup distributor.
7.
Hasil pemeriksaan:
8.
Kesimpulan:..
9.
.
6. Periksa Rotor
tanda-tanda keausan, korosi, retak dibagian
yang kontak dengan karbon dan elektroda.
Jika dijumpai kerusakan, gantilah rotor.
10.
Hasil
pemeriksaan : .................................
11.
Kesimpulan : ............................................
12.
7. Pasang rotor ke distributor
8. Pasang tutup distributor
9. Hubungkan kabel-kabel busi ke tutup distributor
13.
11) Mengganti platina
1. Lepaskan tutup distributor
14.
2. Lepaskan rotor
3. Melepas platina
a. Lepaskan terminal kabel platina
b. Lepaskan sekrup pengikat platina dan lepaskan platina
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
4. Memasang platina
a. Bersihkan permukaan platina yang baru dengan kain yang
dibasahi larutan pembersih, kemudian keringkan.
b. Berilah gemuk tahan panas pada bagian fiber platina.
c. Pasang platina ke plat dasar platina bersama dengan kabel platina,
sementara kencangkan sekrup pengikatnya.
d. Hubungkan kabel platina ke terminal dan kencangkan murnya.
24.
5. Penyetelan celah platina
a. Putar poros engkol sampai posisi cam distributor seperti terlihat
pada gambar
b. Stel celah platina sedemikina rupa agar celah platina sesuai dengan
spesifikasi. Celah platina : 0,45 mm
25.
6. Pasang rotor ke poros distributor
7. Pasang tutup distributor
8. Periksa dan stel dweel angle
1
26.
spesifikasi.
29.
12) Memeriksa dan menyetel saat pengapian
1. Panaskan mesin
2. Hubungkan timing light ke kabel busi silinder No.1
3. Hubungakan tachometer ke distributor.
30.
Setel jumlah
silinder
31.
32.
33.
34.
Ke minus
35.
36.
4. Lepaskan selang vacuun advancer di bagian sub.diaphragm dan sumbat selang
vacuum yang dilepas.
5. Set putaran mesin pada putaran 1000 rpm serta stabil. Jika putaran melebihi 1000
rpm dan tidak stabil, setel putaran mesin hingga putaran idle.
6. Dengan timing light, periksa apakah tanda saat pengapian pada flywheel cocok
dengan tanda penunjuk pada plat belakang.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
7. Jika saat pengapian tidak tepat, stel dengan cara merubah posisi distributor.
49.
Momen pengencangan
56.
13) Penyetelan putaran idle mesin
57. Persiapan sebelum menyetel putaran idle mesin.
Panaskan mesin.
Semua peralatan kendaraan pada posisi OFF
Saringan udara dalam keadaan terpasang
Semua selang vacuum dihubungkan
Sistem pemasukan udara
Sistem pembuangan tidak ada
1. Hubungakan tachometer ke ignition coil
2. Putar balik sekrup penyetel campuran idle (idle mixture adjusting screw) 5 putaran
dari posisi tertutup penuh.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
3. Start mesin. Stel sekrup penyetel throrrle hingga idle mesin mencapai harga
spesifikasi. Putaran idle mesin : 850 +_ 50 rpm.
67.
c. Merakit kembali
d. Catat semua hasil pengukuran
e. Bersihkan alat dan tempat
f. Kembalikan alat dan bahan
E. TUGAS
1. Buat laporan dari hasil anda praktek !
1. Di buat
oleh
6. Dilarang
sebagian
memperbanyak
atau
sebuah
isi
2.
3.
FKIP UMP
4. Endar
Setiawan
5. 14217001
7
2. Lakukan pekerjaan yang sama pada kendaraan yang berbeda.!
68.
7. Di Periksa
oleh dosen
TKR
8.
9.
10. Dwi
jatmoko
M.Pd