Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI EWARS TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN SINTANG


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DI HOTEL SARTIKA PURI, 17 SEPTEMBER 2010

I.

LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi ini mobilisasi manusia maupun barang sudah sangat tinggi dan sangat cepat.
Tetapi kondisi ini juga dapat dilihat sebagai sebuah ancaman misalnya transmisi penyakit menular dari suatu
negara ke negara lain. Salah satu contoh adalah KLB Polio di Indonesia tahun 2005 terjadi karena ada import
virus polio dari negara lain. Selain itu saat ini dunia telah mengalami perubahan iklim yang disebabkan oleh
pemanasan global yang semakin cepat. Kondisi ini juga akan mempengaruhi pola dan jenis penyakit potensial
wabah secara langsung maupun tidak langsung misalnya seperti malaria, dbd, maupun penyakit new emerging
seperti flu burung.
Indonesia yang letaknya strategis secara geografis masih memiliki beberapa penyakit potensial KLB
seperti malaria, DBD, diare, kolera, difteri, antrax, rabies, campak, pertusis, maupun ancaman flu burung pada
manusia. Penyakit-penyakit tersebut apabila tidak dipantau dan dikendalikan maka akan mengancam kesehatan
masyarakat Indonesia dan menyebabkan KLB yang lebih besar atau bahkan dapat menyebar ke negara
tetangga lainnya.
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons merupakan suatu system yang berfungsi untuk mengetahui
pergerakan suatu penyakit menular tertentu dari waktu ke waktu dengan memberikan sinyal alert bila jumlah
kasusnya melebihi nilai ambang yang telah ditentukan, sehingga membantu pengelola program surveilans
dalam mendeteksi adanya indikasi KLB yang mendorong program untuk melakukan suatu respons cepat untuk
mengatasi masalah tersebut.
Dengan latar belakang itu semua maka sangat penting pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respons ditingkatkan kembali di seluruh wilayah di Indonesia.

II. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.

Menyelenggarakan Deteksi Dini KLB bagi penyakit menular.


Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular.
Meminimalkan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB.
Memonitor kecenderungan penyakit menular.
Menilai dampak program pengendalian penyakit yang spesifik.

III. METODE KEGIATAN

Metode pembelajaran yang digunakan yaitu :


1. Curah pendapat
2. Ceramah tanya jawab
3. Studi kasus
4. Praktek/Simulasi
IV. WAKTU DAN TEMPAT
Hari Pelaksanaan

: Jumat, 17 September 2010

Waktu Pelaksanaan

: Pukul 08.00 s/d 17.30 WIB

Tempat

: Hotel Sartika Puri, Tanjung Puri, Sintang.

V. PESERTA
Peserta berasal dari seluruh Puskesmas di Wilayah Kabupaten Sintang, dengan jumlah peserat sebanyak 40
orang yang terdiri dari (absensi terlampir) :
1. 20 Kepala Puskesmas se Kabupaten Sintang
2. 20 Pengelola Program Surveilans se Kabupaten Sintang

VI. NARASUMBER
Fasilitator untuk kegiatan ini berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang

VII. LUARAN YANG DIDAPAT :


1. Peserta Mengetahui Sistem kewaspadaan Dini (SKD) Sistem EWARS
2. Peserta dapat melekakukan pencatatan serta pelaporan di puskesmas
masing-masing dengan lebih lengkap dan Tepat Waktu
VIII. PEMBIAYAAN
Biaya penyelenggaraan disediakan dari CDC ATLANTA (Rincian Biaya terlampir).

Anda mungkin juga menyukai