TINJAUAN KASUS
A. TINJAUAN KASUS
Tanggal Masuk
: 08 April 2015
No RM
: 674823
Jam
: 09.30 WIB
: Ny. E
Nama Ayah
: Tn. H
Umur
: 30 tahun
Umur
: 34 tahun
Kebangsaan
: Indonesia
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1 Akutansi
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: PNS
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Pinang Mas
Bentiring
3. Keluhn Utama
Ibu mengatakan anaknya terlihat pucat, lemah dan gelisah
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anaknya terlihat pucat, lemah dan gelisah.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan anak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya yaitu terlihat
mudah lelah, lemah, pucat dan tidak lincah seperti biasanya
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan ada riwayat Thalasemia didalam keluarga yaitu ayah dari suaminya
(kakek).
5. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Pada saat sebelum sakit frekuensi makan pasien 2 kali sehari, porsi kecil berupa nasi,
lauk, dan sayur disertai minum air putih dan susu. Saat sakit, pola makan pasien
menurun, pasien lebih banyak minta minum atau susu.
b. Pola eliminasi
Pada saat sebelum sakit frekuensi BAB pasien 1-2 kali sehari, dengan konsistensi
lembek, warna kuning dan BAK 7-8 kali sehari. Saat sakit, pasien BAB 1-2 kali
sehari dan BAK 7-8 kali sehari.
c. Aktifitas
Pada saat sebelum sakit, pasien aktif bermain. Saat sakit, pasien terlihat tidak aktif
bermain, lemah dan cepat lelah.
d. Personal hygiene
Pada saat sebelum sakit, pasien mandi 2 kali sehari pakai sabun dan sampo. Saat sakit
pasien tidak mandi hanya di bersihkan dengan air hangat.
e. Pola istirahat
Pada saat sebelum sakit, pasien biasanya rutin tidur siang 2 jam dan tidur malam sejak
pukul 21.00 WIB. Saat sakit, pasien gelisah tidur dimalam hari.
O : Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :
Kesadaran
:
Suhu
:
Nadi
:
Respirasi
:
BB
:
PB
:
2.
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut
Benjolan
Kebersihan
b. Muka
Warna
Lemah
Compos mentis
36,5C
85 x/m
21 x/m
19 Kg
110 cm
: tidak rontok
: tidak ada
: bersih
: pucat
d.
Oedema
c. Mata
Bentuk
: tidak ada
kelopak mata
Konjungtiva
Sklera
Hidung
Bentuk
: tidak cekung
: anemis
: ikterik
Kebersihan
Polip
Pernafsan cuping hidung
: simetris
: simetris
: cukup bersih
: tidak ada
: tidak ada
e. Telinga
Bentuk
: simetris
Kebersihan
Pengeluaran
: cukup bersih
: tidak ada
f. Mulut
Bentuk
Mukosa bibir
Warna
: simetris
: kering
: pucat
Kesulitan menelan
: tidak ada
g. Leher
Pembesaran kelelenjar tiroid
Pembesaran kelenjar limfe
Pembesaran vena jugularis
h. Dada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
Bentuk
: simetris
: sama
Benjolan
Bunyi jantung
: resonan (jabarkn)
Wheezing
: tidak ada
Irama jantung
: vesikuler.
i. Abdomen
Bentuk
: agak membuncit
: tidak ada
Nyeri tekan
: tidak ada
Turgor kulit
Palpasi
: terdapat pembesaran
limfa dan hati
: simetris
: tidak ada
: cukup
lecet
k. Extremitas
Kelengkapan Jari
Oedema
Kelainan
l. Pemeriksaan Penunjang
HB pertama masuk
HB setelah dilakukan perawatan
Leukosit
: tidak ada
: lengkap
: tidak ada
: tidak ada
: 6,7 gr%
: 11 gr%
: 6100 mm3
A : Analisa
An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan thalasemia
P : Penatalaksanaan
No
Hari/Tgl/Waktu
Rabu,
08
Penatalaksanaan
April 1. Memberitahu
2015
tentang
anaknya
Evaluasi
ibu 1. Ibu
kondisi
mengetahui
bahwa
anaknya
Nama &
Paraf
Fatmi
Holyda
menderita
2
thalasemia
2. Memasang transfusi 2. infus RL 20 Fatmi
set pasien
Holyda
gtt/menit
terpasang
kaki kanan
3. k/u: lemah, Fatmi
3. Mengobservasi
keadaan
umum,
tanda-tanda
di
vital
anak
Holyda
kesadaran:
composmenti
s,
N:
130
x/m, P: 28
x/m,
S:
36,5C, BB:
19 Kg, PB:
4
110 cm
4. menganjurkan anak 4. ibu
sedang Fatmi
istirahat
menidurkan
5. rencana transfusi
anaknya
5. cairan infus Fatmi
RL
diganti
dengan NaCl
dukungan 6. Keluarga
6. Beri
psikososial
pada
tidak
cemas
namun
untuk
tetap gelisah
mengurangi
kecemasan
Holyda
anak
Holyda
Fatmi
Holyda
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal & Jam
08 April 2015
Fatmi Holyda
: Lemah
- Kesadaran : Composmentis
- Nadi: 130 x/m, RR: 28 x/m, T: 36,5C,
BB: 19 Kg
A : An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan
thalasemia
P :
1. Mengobservasi keadaan pasien
2. Memberikan therapy obat IV
Jam 14.15 wib
Jam 14.30 wib
cairan
gtt/menit
7. Menganjurkan
infuse
pasien
RL
makan
20
No. RM : 674823
Nama Pasien: An. Z
Nama Pengkaji : Fatmi Holyda
(Dinas Pagi)
dan gelisah
Nama &
Paraf
Fatmi Holyda
O : 1. Pemeriksaan Umum
- K/U
: Lemah
- Kesadaran
:Composmentis
No. RM : 674823
Nama Pasien: An. Z
Nama Pengkaji : Fatmi Holyda
: Baik
- Kesadaran
:Composmentis
Nama &
Paraf
Fatmi
Holyda
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas perbedaan yang ada antara penatalaksanaan kasus
dengan konsep teori yang telah diuraikan pada Bab II. Karena penulis menggunakan manajemen
kebidanan SOAP, maka pembahasan akan diuraikan langkah demi langkah sebagai berikut:
1. S (Subjektif)
Pendokumentasian manajemen kebidanan, langkah pertama adalah pengkajian data,
terutama data yang diperoleh dari anamnesis (Sudarti, 2010).
Menurut Mansjoer (2007) anak dengan thalasemia menunjukkan gejala klinis pucat,
lemah, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, penurunan nafsu makan, dan
pembesaran organ (hati, limpa, jantung). Pada kasus An. Z umur 5 tahun 2 bulan anak
terlihat pucat, lemah dan gelisah.
Jadi antara praktik dan teori sesuai, pada praktek ditemukan anak tampak pucat,
lemah dan gelisah.
2. O (Objektif)
Merupakan data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi dan kejadian (Sudarti, 2010). Data objektif menggambarkan dokumentasi hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah kedua SOAP. Pada kasus An.Z dengan
thalasemia umur 5 tahun 2 bulan anak terlihat pucat, lemah dan gelisah, pada pemeriksaan
abdomen terdapat pembesaran kelenjar limfa dan hati dan pemeriksaan darah HB 6,7 gr%.
Jadi antara teori dan praktek sesuai, pada praktek ditemukan pembesaran kelenjarr
limfa dan hati, penurunan kadar HB yaitu 6,7 gr%.
.
3. A (Assessment)
Assessment
menggambarkan
dokumentasi
hasil
analisis
dan
interpretasi
BAB V
PENUTUP
Dalam bab terakhir penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul Asuhan
Kebidanan Pada Anak dengan Thalasemia Di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu ini
penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada anak dengan thalasemia dapat diterapkan melalui
pendekatan manajemen kebidanan menurut SOAP diantaranya sebagai berikut :
1. Dalam melakukan pengkajian terhadap An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan
thalasemia, anak terlihat pucat, lemah dan gelisah. Setelah dilakukan
pemantauan selama 3 hari dan diberikan transfuse darah, diperoleh hasil anak
sudah tidak pucat lagi dan sudah aktif kembali.
2. Objektif diperoleh dari pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan yang diperoleh adalah anak
terlihat pucat, lemah dan gelisah, pada pemeriksaan abdomen terdapat
pembesaran kelenjar limfa dan hati dan pemeriksaan darah HB 6,7 gr%.
Setelah dilakukan pemantauan selama 3 hari, diperoleh hasil anak sudah tidak
pucat, lemas dan gelisah lagi, hasil pemeriksaan darah HB 11 gr%
3. Dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan akurat sehingga
didapatkan diagnose kebidanan An. Z umur 5 tahun 2 bulan dengan
Disusun Oleh:
FATMI HOLYDA
B.2012122
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian
Tempat
Oleh
Nama Anak
: An
Usia
Jenis Kelamin
bulan
: Ny
: Tn
Umur
Agama
Suku/bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan anaknya tampak lemas, pucat dan gelisah.
OBJEKTIF
KU
Kesadaran
TTV
:
0
RR
X / menit
x/menit
BB
kg
PB
cm
Pemeriksaan Fisik:
Kepala
Muka
Mata
Hidung
: Rambut
Fraktur
Benjolan
:.
: Keadaan
Sianosis
: Bentuk
Keadaan
: Bentuk
Kelainan
Telinga
: Bentuk
Mulut
:
:
:
Kelainan
: Keadaan
Warna
Leher
Dada
: Suara nafas :
Abdomen
: Benjolan
Pemeriksaan Penunjang
HB
Leukosit
gr%
:
ANALISA
An . usia .. bulan dengan Thalasemia
PENATALAKSANAAN
1. Awasi tanda-tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/ membran mukosa,
dasar kuku.
2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi (kontra indikasi pada pasien
dengan hipotensi).
3. Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi.
4. Kaji respon verbal melambat, mudah terangsang, agitasi, gangguan memori,
bingung.
5. Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan, dan tubuh hangat
sesuai indikasi.
6. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium, Hb, Hmt, AGD, dll.
7. Kolaborasi dalam pemberian transfusi.
8. Awasi ketat untuk terjadinya komplikasi transfusi.