LANDASAN TEORI
10
11
pelayanan.
Misalnya,
konsumen
kelas
1,
yang
12
5. Menyimpan persediaan.
Jaringan distribusi selalu melibatkan proses penyimpanan produk baik
di suatu gudang pusat atau gudang regional, maupun di toko dimana
produk tersebut dipajang untuk dijual. Oleh karena itu manajemen
distribusi tidak bisa dilepaskan dari manajemen pergudangan.
13
2.2. Permintaan
Menurut Pujawan (2005, p85), permintaan terhadap barang atau jasa
adalah awal dari semua kegiatan supply chain. Kegiatan produksi, pengiriman,
perancangan produk dan pembelian material dilaksanakan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan atau permintaan terhadap barang atau jasa dari pihak
konsumen.
Pada hampir semua situasi riil, besar dan waktu permintaan terhadap
barang atau jasa tidak mudah diketahui sebelum terjadi. Di sisi lain, banyak
aktivitas yang sudah harus dikerjakan sebelum permintaan atau kebutuhan dari
konsumen teridentifikasi dengan pasti. Pada perusahaan yang berproduksi dengan
sistem make to stock, kegiatan produksi, pembelian material, dan pengiriman
produk ke toko atau tempat penjualan dilakukan sebelum perusahaan mengetahui
jumlah produk yang akan terjual di masing- masing toko atau tempat penjualan.
Pada sistem produksi make to order, beberapa aktivitas seperti perakitan akhir dan
pembuatan komponen memang bisa ditunda sampai ada permintaan definitif,
namun tetap sebagian aktivitas seperti penyediaan bahan baku dan kapasitas
dilakukan atas dasar perkiraan atau peramalan. Dengan demikian, boleh dikatakan
tidak ada perusahaan yang bisa menghindar dari kegiatan memperkirakan atau
meramalkan permintaan untuk keperluan perencanaan aktivitas-aktivitas yang
harus dilakukan sebelum permintaan definitif datang dari konsumen.
2.3. Peramalan
Menurut Heizer dan Render (2009, p162), peramalan (forecasting) adalah
seni dan ilmu untuk memperkirakan kerjadian di masa depan. Hal ini dapat
14
15
Proses menganalisis data historis dan data saat ini untuk menentukan trend di
masa mendatang.
16
17
18
19
Dekomposisi
Pendekatan naif
Pendekatan naif merupakan metode peramalan yang paling sederhana,
dimana metode ini mengasumsikan bahwa permintaan pada periode
mendatang akan sama dengan permintaan pada periode terakhir.
Pendekatan ini sesuai untuk beberapa jenis produk dan merupakan
model peramalan objektif yang paling efektif dan efisien dari segi
biaya. Pendekatan ini memberikan titik awal untuk perbandingan
dengan model lain yang lebih berkembang.
Dimana n adalah jumlah periode yang digunakan dalam metode ratarata bergerak.
20
Bobot
tertimbang
yang
canggih,
namun
relatif
mudah
21
dimana
dimana,
= peramalan periode mendatang
= peramalan periode sebelumnya
= konstanta penghalusan (0
1)
meningkat.
22
Pada penghalusan eksponensial dengan penyesuaian tren, estimasi ratarata maupun tren dihaluskan. Prosedur ini membutuhkan dua konstanta
penghalusan,
untuk periode t.
Langkah 2: menghitung trens yang dihaluskan,
atau
1
23
atau
1
dimana:
1)
1)
yang rendah
eksponensial
sederhana
sering
disebut
sebagai
24
dimana:
= nilai terhitungdari variabel yang akan diprediksi (disebut variabel
terikat)
= persilangan sumbu y
= kemiringan garis regresi (tingkat perubahan pada y untuk
perubahan yang terjadi di x)
= variabel bebas
Nilai
dan
25
Keterangan :
= tanda penjumlahan total
= nilai variable bebas yang diketahui
= nilai variable terkait yang diketahui
= rata-rata nilai
= rata-rata nilai
n = jumlah data atau pengamatan
26
27
Berdasarkan Nachrowi
menurut
Gaspers
(2005,
p80)
dalam
bukunya
28
adalah
sebuah
perhitungan
seberapa
baik
peramalan
dimana
29
30
kemungkinan
terjadinya
perubahan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi permintaan.
2.4.
Optimalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimalisasi adalah proses atau
cara untuk menjadikan paling baik, paling tinggi, paling menguntungkan, dan
sebagainya. Hasil dari optimalisasi disebut hasil yang optimal. Dalam penelitian
ini, optimalisasi yang ingin dicapai adalah optimalisasi rute. Optimalisasi rute
adalah proses mencari rute yang paling baik dengan mempertimbangkan kapasitas
kendaraan dan jarak tempuh dari beberapa alternatif yang ada.
31
32
2.5.1
33
2.
34
35
3.
rute
perjalanan
kendaraan
dengan
mempertimbangkan
4.
36
a) Farthest Insert
Prosedur ini dilakukan dengan melakukan penambahan konsumen
dalam sebuah rute perjalanan. Prosedur ini dimulai dari penentuan
rute kendaraan ke konsumen yang memiliki jarak yang paling
jauh. Kemudian prosedur ini akan terus berulang hingga semua
konsumen masuk ke dalam rute perjalanan.
b) Nearest Insert
Prosedur ini merupakan kebalikan dari farthest insert dimana
prosedur ini dimulai dari penentuan rute kendaraan ke konsumen
yang memiliki jarak yang paling dekat. Kemudian prosedur ini
akan terus berulang hingga semua konsumen masuk ke dalam rute
perjalanan.
c) Nearest Neighbour
Prosedur ini memulai rute kendaraannya dari jarak yang paling
dekat dengan depot. Kemudian rute selanjutnya yaitu konsumen
yang paling
37
38
2.9. Object-Oriented
Menurut Satzinger et al (2005, p60), pendekatan object oriented
merupakan sebuah pendekatan pengembangan sistem yang melihat sistem
informasi sebagai sekumpulan dari object-object yang saling berinteraksi yang
bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu tugas.
Menurut Bennett et al. (2010, p90), object-orientation adalah pendekatan
untuk pengembangan sistem yang membantu menghindari berbagai masalah dan
perangkap. Di dalam program object-oriented, data di-enkapsulasi dengan
fungsi-fungsi yang bertindak di atasnya.
39
2.9.1.
2.9.2.
40
Activity Diagram
Satzinger et al. (2009, p141) menjelaskan sebuah activity diagram
sebagai workflow diagram sederhana yang menjelaskan berbagai
aktivitas-aktivitas user (atau sistem), orang yang melakukan setiap
kegiatan dan urutan aliran dari kegiatan mereka. Menurut Bennett et al.
(2010, p113), dalam Unified Process, activity diagram digunakan untuk
menggambarkan proses pengembangan. Activity diagram sangat berguna
untuk menggambarkan urutan dari proses-proses bisnis dalam sebuah
organisasi.
Bennett et al. (2010, p123) mengatakan activity diagram
digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu:
a. Untuk menggambarkan proses atau tugas (misalnya dalam pemodelan
bisnis).
b. Untuk mendeskripsikan fungsi sistem yang digambarkan oleh sebuah
use case.
c.
41
2.9.4.
42
use case
43
2.9.5.
Class Diagram
Bennett et al. (2010, p134), setiap use case analysis diuraikan
secara terpisah untuk memasukkan detil rancangan yang relevan. Modelmodel yang terpisah ini lalu diintegrasikan untuk menghasilkan
rancangan class diagram yang detil. Rancangan class memiliki atribut
dan operasi spesifik untuk menggantikan tanggung jawab yang tidak
terlalu spesifik yang telah diidentifikasikan dalam aktifitas analisis.
Bennett et al. (2010, p396), salah satu tugas pada rancangan yang
detil adalah menambahkan secara lebih detil ke dalam spesifikasi atribut
dan operasi pada class yang sudah diidentifikasikan pada analisis. Hal ini
termasuk:
1. Menentukan tipe data pada tiap atribut.
2. Menentukan bagaimana meng-handle atribut yang diturunkan.
3. Menambah operasi utama (primary operations).
4. Mendefinisikan tanda-tanda operasi termasuk tipe parameter.
5. Menentukan visibilitas dari atribut dan operasi
44
45
2.9.6.
Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram yang menunjukkan interaksi
antar obyek yang diatur dalam sebuah urutan waktu. Aplikasi sequence
diagram yang paling umum adalah mewakili interaksi obyek yang terinci
dari satu use case untuk satu operasi (Bennett et al. (2010, p262)).
Menurut Satzinger (2009, p242), System Sequence Diagram
merupakan sebuah diagram menunjukkan urutan dari messages antara
ekternal actor dan sistem dalam usecase atau scenario. Dalam sequence
diagram, aliran informasi masuk dan keluar dari sistem disebut sebagai
message. Terdapat beberapa notasi yang digunakan untuk penggambaran
System Sequence Diagram seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.6.
a) Actor : merupakan orang (atau peran) yang berinteraksi dengan
sistem. Dalam usecase diagram, actor menggunakan sistem, namun
penekanan dalam system sequence diagram adalah bagaimana actor
berinteraksi dengan sistem dengam memasukkan input data dan
menerima output data.
b) Object : menunjukkan keseluruhan sistem terotomasi.
c) Lifeline atau object lifeline : merupakan garis vertikal dibawah sebuah
object dalam sequence diagram untuk menunjukkan garis kehidupan
dari object.
46
yang
Operator
alt
opt
break
par
seq
47
neg
critical
ignore
consider
assert
loop
2.9.7.
User-interface
Bennett et al. (2010, p) mengemukakan interface adalah apa yang
dilihat oleh user sebagai sistem. User interface merupakan cara
berinteraksi user dengan suatu sistem informasi.
48
49
50
51
2. Definisi Permasalahan
Setelah observasi langsung dan wawancara dilakukan, maka akan
teridentifikasi beberapa masalah yang sedang dihadapi Tirta Bintaro.
Permasalahan tersebut akan dijadikan suatu identifikasi masalah yang
akan diselesaikan dalam penelitian ini. Setelah dilakukan identifikasi
atau perumusan masalah, maka akan ditentukan batasan masalah yang
akan menjadi ruang lingkup dari penelitian.
52
3. Studi Pustaka
Setelah melakukan pendefinisian masalah, akan dilakukan studi pustaka
terkait dengan permasalahan yang diambil sebagai topik penelitian.
Studi pustaka yang dilakukan, yaitu dengan menggunakan bahan
perkuliahan, buku-buku literatur, jurnal, maupun internet. Studi pustaka
dilakukan dengan harapan dapat menjadi suatu landasan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada pada Tirta Bintaro.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan yang
ada. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Pengumpulan data secara langsung dilakukan melalui wawancara
dengan pihak-pihak terkait dan observasi langsung terhadap aktivitas
bisnis yang terjadi di dalam perusahaan. Pengumpulan data secara tidak
langsung adalah dengan menggunakan data-data yang dicatat
perusahaan pada periode-periode sebelumnya. Data yang dikumpulkan
antara lain:
-
53
deskripsi
dan
activity
diagram
untuk
memudahkan
pemahaman terhadap alur kegiatan dan informasi yang ada. Analisis ini
bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai kebutuhan user
terhadap informasi sehingga perancangan sistem informasi yang
diusulkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Setelah itu, akan
dilakukan pengolahan data yang untuk mengetahui metode yang tepat
dalam memecahkan masalah yang telah didefinisikan sebelumnya,
dimana metode ini juga akan diterapkan di dalam sistem yang akan
dirancang nantinya. Data-data yang telah dikumpulkan akan diolah
supaya dapat dianalisis dan diperoleh penyelesaian masalah yang
diinginkan. Masalah utama perusahaan terletak pada sistem distribusi
yang kurang baik, untuk itu penyelesaian akan dilakukan dengan
54
55