ANALISIS
BREAK
EVEN POINT
PADA USAHA PENGOLAHAN
PUCUK DAUN TEH
(KASUS DI PABRIK TEH SUMBER DAUN KABUPATEN CIANJUR)
SKRIPSI
Untuk memenuhi
sebagian
persyaratan guna
memperoleh
derajat Sarjana
Pertanian
di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Progr
am Studi
Sosial
Ekonomi
Pertanian/Ag
robisnis
Oleh :
D
2
e
w
i
R
a
k
h
m
a
w
a
t
i
H
0
3
0
4
0
1
3
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SEBELAS
MARET
SURAKARTA
2
0
0
AN
AL
ISI
S
BR
EA
K
EV
EN
PO
IN
T
PADA USAHA
PENGOLAHAN
PUCUK DAUN TEH
(KASUS DI PABRIK TEH SUMBER DAUN KABUPATEN CIANJUR)
y
a
n
g
d
i
p
e
r
s
i
a
p
k
a
n
d
a
n
d
i
s
u
s
u
n
o
l
e
h
:
D
E
W
I
R
A
K
H
M
A
W
A
T
I
H 0304013
Telah
diperta
hanka
n di
depan
Dewan
Penguj
i pada
tangga
l : 21
Juni
2008
d
a
n
d
i
n
y
a
t
a
k
a
n
t
e
l
a
h
m
e
m
e
n
u
h
i
s
y
a
r
a
t
S
u
s
u
n
a
n
T
i
m
P
e
n
g
u
j
i
:
Ketua,
Ir. Rhina
Uchyani
F, MS.
NIP 131
470 952
Anggota I,
Anggota II,
Erlyna Wida
Riptanti, SP. MP.
NIP 132 305 155
Wiwit
Rahayu,
SP. MP.
NIP 132
173 134
Surakarta,
Juli 2008
M
e
n
g
e
t
a
h
u
i
:
U
n
i
v
e
r
s
i
t
a
s
S
e
b
e
l
a
s
M
a
r
e
t
F
a
k
u
l
t
a
s
P
e
r
t
a
n
i
a
n
D
e
k
a
n
,
P
r
o
f
.
D
r
.
I
r
.
H
.
S
u
n
t
o
r
o
,
M
S
.
N
I
P
1
3
1
1
2
4
6
0
9
K
A
T
A
P
E
N
G
A
N
T
A
R
Alhamdulillahirobbilalamin.
Puji
sehingga
Penulis
dapat
Dekan
Fakultas
Pertanian
Jurusan
Sosial
Ekonomi
Akademik
yang
telah
mendampingi
dan
memberikan
ilmu,
yang
sangat
membantu
masa
perkuliahan
penulis di
Sidin
Najadi,
MM.
dan
Ety
Ari
Ferdiansyah
Prasetyo
dan
Muhammad
adikku
Rifki
yang
perhatian,
dukungan,
selalu
dan
semangat.
15. GH Girls: Dhita, Qitin, mb.Noe, Omey,
Tice, Dian, Sekar-je, Esti, Tami, Ayin,
Yuyun,
Nia.
Terima
kasih
untuk
mzHasto,
mzUnggul,
mzSandri,
mzYanwar,
mbManisa.
17. Teman seperjuangan : Ieda Ayoe, Galoeh, Citra. Keep
spirit!!
18. Kang Dadang, Radian, Rusi, Erna, Lala-
Muf,
Haryanto.
Terima
kasih
atas
Dhika,
Candria,
Afita,
IndraWahyu,
Adhi-Kepleh,
(HIMASETA)
Perhimpunan
dan
Organisasi
Mahasiswa Sosial
Profesi
Ekonomi
Pertanian
pihak
yang
telah
membantu
dapat
bermanfaat
bagi
pembaca.
Terimakasih.
S
u
r
a
k
a
r
t
a
,
J
u
n
i
2
0
0
8
D
e
w
R
a
k
h
m
a
w
a
t
i
D
A
F
T
A
R
I
S
I
HALAMAN JUDUL
.....................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...............................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN
.................................................................................
RINGKASAN..........................................................................xi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
L
A
M
P
I
R
A
N
D
A
F
T
A
R
T
A
B
E
L
Tabel 1.
51
Tabel 9. Analisis Sensitivitas terhadap
Harga Produk, Biaya Produksi,
dan Jumlah Produksi pada Pabrik
Teh Sumber Daun
........................................................
54
D
A
F
T
A
R
G
A
M
B
A
R
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
D
A
F
T
A
R
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1. Laporan Laba/Rugi Pabrik Teh Sumber Daun....61
Lampiran 2. Neraca Pabrik Teh Sumber Daun........................62
Lampiran 3. Realisasi Usaha Pabrik Teh Sumber Daun..........63
Lampiran 4.Produksi, Penerimaan, dan Biaya Pabrik Teh
Sumber Daun............................................................................63
Lampiran 4. Penghitungan BEP Pabrik Teh Sumber Daun.....64
Lampiran 5. Penghitungan Rentabilitas
Ekonomi Pabrik Teh Sumber Daun .
67 Lampiran 6. Analisis Sensitivitas
Keuangan Pabrik Teh Sumber Daun
68
R
I
N
G
K
A
S
A
N
Dewi Rakhmawati. H0304013. 2008.
Analisis Break Even Point pada Usaha
Pengolahan Pucuk Daun Teh (Kasus di
Pabrik Teh Sumber Daun Kabupaten
Cianjur). Dibimbing oleh Ir. Rhina Uchyani
F, MS. dan Erlyna Wida Riptanti, SP. MP.
Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Pabrik teh Sumber Daun yang
terletak di Kecamatan Takokak Kabupaten
Cianjur Propinsi Jawa Barat merupakan salah
satu perusahaan yang mengolah pucuk daun
teh menjadi produk teh. Perusahaan ini
merupakan usaha keluarga yang mulai
beroperasi optimal sejak tahun 1994. Supaya
dapat tetap eksis dalam agribisnis teh dan
dapat
membuat
kebijakan
mengenai
produksi, harga, dan biaya, maka perlu
analisis mengenai titik impas atau Break
Even Point (BEP) terhadap perusahaan
tersebut.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menghitung
besarnya
produksi
dan
penerimaan Pabrik Teh Sumber Daun dalam
keadaan mencapai Break Even Point,
menganalisis rentabilitas ekonomi dari Pabrik
Teh Sumber Daun, serta mengkaji sensitivitas
BEP dan keuntungan Pabrik Teh Sumber
Daun apabila terjadi perubahan harga jual
produk, biaya produksi, dan jumlah produksi.
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif,
dengan teknik pelaksanaan berupa studi
kasus. Lokasi penelitian dan sampel dipilih
secara sengaja (purposive) yaitu Pabrik Teh
Sumber Daun di Kabupaten Cianjur. Metode
S
U
M
M
A
R
Y
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkebunan sebagai salah satu sub
sektor pertanian, memiliki peran yang
cukup
penting
pertanian
dalam
Indonesia.
pembangunan
Perkebunan
teh
merupakan
salah
satu
perkebunan
yang
sudah
lama
Indonesia.
Teh
dibudidayakan
di
bentuk
masyarakat
kandungan
Indonesia.
senyawa
kimia
dan
aroma
yang
memuaskan
minuman,
dimanfaatkan
untuk
teh
juga
banyak
obat-obatan
dan
kosmetika.
Peran
komoditas
teh
dalam
yang
perkembangan
pendapatan
besar
industri
petani,
terhadap
lain,
dan
sumber
konservasi
lingkungan. Industri teh Indonesia ratarata menyerap sekitar 300.000 pekerja dan
menghidupi sekitar 1,2 juta jiwa. Selain
itu,
secara
nasional
industri
teh
total
PDB
nonmigas)
dan
usaha
budidaya
dan
itu,
komoditas
teh
sudah
teh
masih
menjadi
dibandingkan
teh
komoditas
Indonesia
yang
sudah
sebagai unggulan
cerahnya
prospek
Dengan
melihat
Indonesia
masyarakatnya,
serta
maka
teh
potensi
kebiasaan
peluang
untuk
memang
terbuka
lebar
karena
saingan
mengenal
teh
dari
belum
negara yang
lama,
seperti
Vietnam. Hal ini dikarenakan mesinmesin pengolah yang sudah tua, dan
tanaman juga sudah banyak yang harus
diremajakan. Selain itu juga ditambah
oleh pihak perbankan yang masih tampak
alergi membenahi permodalan. Pasar teh
ekspor
sungguh
terbuka,
juga
pasar
Pr
o
d
u
k
si
(
T
o
n
)
Luas
Areal
(Ha)
Pr
o
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s
(
T
o
n
/
H
a
)
2002
2003
2004
2005
2006
150.707
143.604
143.965
140.538
138.169
165.194
169.821
167.136
166.091
167.881
1,470
1,442
1,451
1,462
1,478
saingan
Indonesia.
perkebunan
sistem
agribisnis
dengan
yang
Tahun
Volume Ekspor
Volume Impor
1994
84.916
100
1995
79.227
50
1996
101.532
50
1997
66.843
2.300
2006 1998
95.33967.219
5.500 2.300
1999
97.847
1.600
Sumber : 2000
Asosiasi Teh Indonesia,
105.5812007
2.200
2001keseluruhan produksi
99.721 dunia
3.800
Untuk
2002
100.185
6.000
yang mencapai
3.021.632
ton
pada
tahun
2003
88.175
4.700
2004 teh Indonesia
98.572terbilang
5.000
2002, produksi
2005
102.000
5.478
relatif kecil, hanya sekitar lima persen. Di
sisi ekspor, teh Indonesia yang diekspor
kuantitasnya besar. Namun, pasar ekspor
teh
Indonesia
itu
makin
tergerogoti
data
ATI
(Asosiasi
Menurut
dikeluarkan
oleh
Buletin
International
yang
Tea
metrik
ton,
dan
tahun
2006
pemicu
anjloknya
harga
(JTA)
dibandingkan
dengan
kualitas
bukanlah
penyebab
pembelian
yang
baik.
merupakan
sebuah
Lipton
yang
cukup
dikenal
di
pasar
teh
Indonesia
banyak
menentukan
harga
teh
Indonesia.
Produk teh Indonesia diekspor 94
persen dalam bentuk curah (bulk). Sri
Lanka
tahun
lalu
mengekspor
teh
berbentuk
curah,
selebihnya
bentuk
terdapat
curah.
sejumlah
menghambat
Sementara
kendala
industri
teh
itu,
yang
Indonesia
lain
karena
tingginya
biaya
oleh
biaya
buruh
dan
komoditas
primer
perkebunan
terletak
tidak
jauh
dari
perkebunan.
Ketatnya persaingan dalam pasar
komoditas teh menyulitkan gerak pelaku
ekspor teh milik rakyat. Begitu pula yang
terjadi dengan pabrik-pabrik pengolah teh
milik rakyat. Beberapa pabrik saat ini
aktivitas
ekspor
teh
mengurangi
jumlah
karyawan
Barat
memiliki
potensi
produksi
130.000
ton.
pada
tahun
2006
produksinya
kilogramnya,
akan
diperoleh
kurang
lebih Rp 1.182.000.000.000,-
per
tahun,
mempengaruhi
realistisnya
pendapatan
ini
tentunya
pertumbuhan
mengalokasikan
dana
dan
teh
di
Sumber
Daun
Kecamatan
yang
Takokak
dapat
teh
tetap
dan
eksis
dapat
dalam
membuat
sensitivitasnya
terhadap
di
Kecamatan
Takokak
teh
hijau.
Seperti
halnya
menggunakan
seefisien
mungkin
saprodi
sehingga
ditambah
dengan
bertindak
cermat
menentukan kebijakan
dengan
produksi.
perusahaan
yang berkaitan
Oleh
perlu
dalam
karena
mengetahui
itu,
tingkat
tidak
juga
menderita
belum
kerugian
memperoleh
laba
(impas).
Selain keuntungan usaha, efisiensi
merupakan salah satu hal yang ingin
dicapai oleh setiap perusahaan. Efisiensi
usaha yang dicapai oleh perusahaan,
menunjukkan
tersebut
dan
telah
bahwa
mampu
perusahaan
mengelola
mengalokasikan
sumber
daya
yang
yang
dicapai
tinggi
oleh
menggambarkan
yang
mampu
perusahaan
akan
kinerja
perusahaan
perusahaan
pasti
akan
dan
rangka
biaya
mengkaji
produksi.
Dalam
kelayakan
aspek
periode
tertentu
akibat
kondisi.
Berikut
ini
adalah
Jumlah
Produksi
Rata-rata
(Kg/Bln)
B
iay
a
Pro
duk
si
Rat
a-rata
(Rp/Bln)
2005
2006
2007
1.162.443.104
6.635
1.056.930.521
6.825
1.107.025.225
7.025
166.002,1
169.320,8
173.541,7
teh
hijau,
setiap
tetapi
juga
pada
biaya
keuntungan
dan
BEP
yang
tertarik
untuk
mengadakan
Teh
Sumber
Daun
dalam
kemampuan
Pabrik
Teh
dari
kekayaan
yang
sensitivitas
BEP
dan
Pabrik
Teh
Sumber
sensitivitas
BEP
dan
1. Bagi
peneliti,
penelitian
bermanfaat
untuk
pengetahuan
mengenai
ini
menambah
BEP
dan
Pertanian
di
Fakultas
hasil
penelitian
ini
ini
diharapkan
dapat
dalam
pengambilan
dapat
memberikan
A. Penelitian Terdahulu
Alvisa
dalam
Visnu
Ferryanto
penelitiannya
Analisis
Titik
yang
Impas
di
(2004)
berjudul
Perusahaan
Gunung
Kidul
menggunakan
dan
pelaksanaannya
titik
impas
dan
tingkat
putih.
Biaya
yang
dikeluarkan
penelitian
menunjukkan
2
penjualan minyak kayu putih serta tingkat
keuntungan setiap tahunnya mengalami
peningkatan, sedangkan BEP dalam unit
dan dalam rupiah cenderung berfluktuasi.
Hal ini dipengaruhi oleh besarnya biaya
tetap, biaya variabel, dan harga jual per
unit
yang
tiap
perubahan.
tahunnya
Dalam
mengalami
penelitiannya
pengelolaan
manajemen
aktif
dalam memasarkan
hasil
disebabkan
karena
Kondisi
49
rangka
pertumbuhan
meningkatkan
ekpor
teh
Indonesia,
itu
diperlukan
upaya
ekspor
teh
ke
negara-negara
yang
perdagangan
tersebut
para
hendaknya
eksportir
teh
di
negara-negara
dapat
membantu
Indonesia
untuk
50
mendapatkan informasi mengenai selera
pasar
teh
dan
bernegoisasi
untuk
lingkungan
sejuk
0
matahari
cerah,
dan
51
r
m
a
t
o
p
h
y
t
a
S
u
b
D
i
v
i
s
i
o
:
A
n
g
i
o
s
p
e
52
r
m
a
e
C
l
a
s
s
:
D
i
c
o
t
y
l
e
d
o
n
e
a
e
S
u
b
C
53
l
a
s
s
:
C
h
o
r
i
p
e
t
a
l
a
e
O
r
d
o
:
T
r
a
n
s
t
54
r
o
e
m
i
a
c
e
a
e
F
a
m
i
l
i
a
:
C
i
s
t
i
f
l
o
r
a
e
G
e
n
u
s
:
C
a
m
e
l
i
a
S
p
e
s
i
e
s
:
C
a
m
e
l
i
a
s
i
n
e
n
s
i
s
(
A
n
o
n
i
m
a
,
1
9
9
7
)
.
Teh
merupakan
salah
satu
digunakan
sebagai
bahan
produksi
teh
turut
non
migas. Kebutuhan di
surut.
Di
Indonesia
teh
sangat
membudaya
di masyarakat
di
Indonesia
menanam
penanaman
sekarang.
ini
teh.
berlanjut
Hasil daun
dapat dijual
ke
Untuk
teh
hingga
rakyat
pabrik-pabrik teh
fungsi
dimilikinya.
Selain
hidroksil
yang
itu,
juga
teh
mengandung alkaloid
kafein
yang
membentuk
rasa
yang
yang
menurun
walaupun
diduga
aktivitasnya
keras
akibat
Beberapa
jenis
fluoride
struktur
kandungan senyawa
yang
dapat
gigi.
Karena
badan
usaha.
Perusahaan
mempergunakan
dan
memenuhi
tenaga
sejumlah
kerja
kebutuhan.
untuk
Perusahaan
Irawan
dalam
jasa
yang
dibutuhkan
oleh
hidup
perusahaan,
kebutuhan
penyediaan
konsumen
barang
yang
wajar,
memberikan
penghasilan
hukum
perusahaan
perseorangan
Proprietorship),
(Partnership),
terbatas
(Sole
persekutuan
dan
perseroan
2001).
Perusahaan haruslah bertujuan
untuk memaksimalkan kesejahteraan
pemegang
saham,
memaksimalkan
dengan
nilai
cara
saham
kepentingan
bagi
masyarakat
di
lingkungan
perusahaan
dituntut
atau
harga
pokok
boleh
dilanggar
apabila
Biaya
yang
dijadikan
perusahaan
industri
atau
dari
seperti
biaya
biaya-biaya
bahan
produksi
baku, bahan
umum,
berbagai
administrasi
biaya
yang
dan
dikeluarkan
baik
sebagai
maupun
retailer,
wholesaler
biaya
produksi
pengangkutan
dan
berbagai
perilakunya,
biaya
adanya
perubahan
volume
yang
proporsional
tingkat
berubah
dengan
aktivitas.
secara
perubahan
Jumlah
biaya
4. Penerimaan
Penerimaan usahatani adalah
nilai yang diterima dari penjualan
produk
usahatani.
Penerimaan
ini
Soekartawi
(1995),
dan
biasanya
produksi
harga
akan
turun
ketika
e
r
i
m
a
a
n
(
R
p
)
Q
=
J
u
m
l
a
h
p
r
o
d
u
k
Pq
yang
dihasilkan
maupun
semakin
dua,
dengan
dikeluarkan
biaya
untuk
yang
memproduksi
lebih
penerimaan,
negatif,
besar
yang
situasi
ini
berarti
daripada
labanya
disebut
rugi
dengan
program
budget.
bagi
disertai
manajemen
dengan
bila
teknik-teknik
pengambilan
Analisa
break
keputusan.
even
mempunyai
historis,
berguna
tetapi
bagi
akan
sangat
manajemen
jika
akan
datang
(Riyanto
dan
Munawir, 2001).
Break Even dapat diartikan
suatu
keadaan
operasinya,
dimana
dalam
perusahaan
tidak
unuk
mengetahui
informasi
kepada
pimpinan
perusahaan
mengenai
hubungannya
kemungkinan
menurut
dengan
memperoleh
tingkat
laba
penjualan
yang
dapat
ditentukan
hubungan
laba.
analisa
Oleh
break
even
disebut
karena
juga
itu,
sering
Cost-Volume-Profit
Analysis
(Riyanto
dan
Munawir,
2001).
Break even point atau BEP
adalah
suatu
menentukan
dan
analisis
untuk
mencari
jumlah
menutupi
timbul
biaya-biaya
serta
mendapatkan
keuntungan/profit.
Break
Even
Fixed
Cost
yang
Rumus
Analisis
(Harga
perunit
tergantung
pada
banyak
Menurut
Riyanto
(2001),
even
matematik
baik
maupun
dengan
rumus
dengan
grafik
yang
digunakan
dalam
dasar
atau
asumsi
yang
biaya
variabel
secara
berubah-ubah
proporsional
dengan
secara
volume
produksi/penjualan.
c. Besarnya biaya tetap secara totalitas
tidak
berubah
meskipun
perubahan
ada
volume
produksi/penjualan.
d. Harga jual per unit tidak berubah selama periode
yang dianalisis.
e. Perusahaan
satu
hanya
macam
memproduksi
produk.
Apabila
antara
masing-masing
break
even
tetapi
memperoleh
juga
belum
keuntungan.
Dengan
tingkat
keuntungan
kerugian
untuk
berbagai
atau
tingkat
Soemarso
Lestariningsih
(2006),
dalam
rentabilitas
kebijakan
perusahaan.
yang
dijalankan
Analisis
rentabilitas
perusahaan.
diukur
melalui
Rentabilitas
kemampuan
suatu
perusahaan
perbandingan
antara
lain
rentabilitas
adalah
Rentabilitas :
L
M
x100 %
Keterangan :
L
ekonomi
antara
ialah
laba
usaha
dipergunakan
menghasilkan
laba
dinyatakan
dalam
Rentabilitas
ekonomi
dimaksudkan
suatu
tersebut
sebagai
perusahaan
untuk
dan
persentase.
sering
pula
kemampuan
dengan
seluruh
8. Analisis Sensitivitas
Menurut Sutawi et al dalam
Lestariningsih
(2006),
analisis
aspek
berpengaruh
finansial
terhadap
ekonomi
usaha
yang
suatu
investasi,
lazimnya
berbagai
unsur
atau
disebut
analisa
kepekaan
menilai
dampak
(impact)
mungkin
terjadi
(posible
adalah
suatu
ini
analisa
untuk
mengetahui
bagaimana dampak
diperlukan
dalam
menjalankan
maka
baru
muncul
apabila
suatu
berubah-ubah
sesuai
dengan
perubahan
volume
meskipun
produksi
ada
(Riyanto,
2001).
Tujuan utama dari setiap perusahaan
adalah untuk memperoleh keuntungan
semua
biaya
dalam
upaya
untuk
Pendekatan-pendekatan
suatu
tersebut
periode.
adalah
sebagai berikut :
1. Pendekatan Grafik
Salah satu cara menentukan
break
even
point
adalah
dengan
volume
produksi
break
even
point
dapat
persilangan
antara
garis
volume
produksi/penjualan
keuntungan
volume
maka
penjualan/produksi
perusahaan
kerugian
maka
menderita
kita
mengambil
dicapai
penjualan/produksi
penghasilan
penjualan
volume
di
tepat
mana
sama
menggunakan
rumus
F
CP
-V
C
di mana :
BEP (Q)
: Jumlah
VC
di mana :
1VC
S
BEP (Qi) : Volume
penjualan VC
: Biaya variabel
FC
: Biaya tetap
S
: Penerimaan
menunjukkan
kemampuan
ekonomi.
Rentabilitas
aset
yang
digunakan
untuk
terhadap
usaha
yang
menaikkan
atau
menurunkan
keuntungan
dan
BEP
yang
bagaimana
sensitivitasnya,
pihak-pihak
terhadap
yang
sehingga
berkepentingan
perusahaan
tersebut
dapat
menghasilkan
optimal.
Selain
keuntungan
itu,
hasil
yang
analisis
atau
manajemen
pedoman
kepada
perusahaan
memecahkan
dalam
masalah-masalah
yang
tetap
tetap
ini
lainnya,
penggantian
memungkinkan
jika
pendekatan
masalah
yang
perusahaan
pengolah
pucuk daun teh
menjadi
produk teh
yang bersifat
profit oriented.
M
a
n
a
j
e
m
e
n
INPUT
B
i
a
y
a
T
e
t
a
p
B
i
a
y
a
V
a
r
i
a
b
e
l
Proses Produksi
Analisis BEP
Analisis
Rentabil
itas Ekonomi
Analisis
Sensitivi
tas
OUTPUT
(
T
e
h
H
i
j
a
u
C
u
r
a
h
)
Penerimaan
D. Hipotesis
Berdasarkan kondisi perusahaan yang
dilihat dari operasional perusahaan serta
agribisnis teh saat ini, maka hipotesis yang
diambil adalah sebagai berikut:
1. Produksi dan penerimaan Pabrik teh
Sumber Daun di Kecamatan Takokak
Kabupaten Cianjur telah melampaui
Break Even Point selama periode
yang diteliti.
2. Pabrik
Teh
Sumber
Kecamatan
Takokak
Daun
di
Kabupaten
tingkat
keuntungan
atau
adanya
kenaikan
dan
persen,
serta
kenaikan
biaya
Sumber
mencapai
BEP
dan
memperoleh
keuntungan.
E. Asumsi-Asumsi
1. Prinsip-prinsip
akuntansi
yang
dalam
tahun
yang
bersangkutan.
2. Variabel-variabel yang tidak diamati
dalam penelitian ini dianggap tidak
berpengaruh.
F. Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini merupakan studi kasus
pada Pabrik Teh Sumber Daun di
Kecamatan
Takokak
Kabupaten
merupakan
keseluruhan
Sumber
Daun
Kecamatan
tetap
atau
tidak
atau
penjualan,
dan
variabel
meliputi
biaya
diterima
oleh
Pabrik
Teh
4. Keuntungan
penerimaan
adalah
total
selisih
antara
dengan
biaya
penerimaan
sama
dengan
Daun
keuntungan
tidak
namun
memperoleh
juga
tidak
penerimaan
dikurangi
biaya
variabel.
7. Rentabilitas
Ekonomi
adalah
Takokak
untuk
Kabupaten
menghasilkan
laba
akan
terjadi
dengan
hasil
yang
digunakan
dalam
diperoleh
digambarkan
untuk
pelaksanaan
dalam
secara
intensif
dan
mendetail.
penelitian
dipilih
ini,
secara
lokasi
sengaja
obyek
itu
(Surakhmad,
1994).
Ha
perkebunan
teh
dan
Subang,
Ciamis,
Bandung,
Majalengka,
dan
menghadapi
persaingan
dalam
agribisnis teh.
Berdasarkan
data
dari
Dinas
14.388,76
hektar.
Daerah
Campaka,
Takokak,
banyak
perusahaan
pengolah
produksi
dan
berusaha
ini
diperoleh
melalui
dan
mengutip
secara
Perkebunan
Propinsi
Jawa
ini
digunakan
untuk
wawancara
responden
yaitu
langsung
pihak
2. Pencatatan
Teknik
ini
digunakan
untuk
Cianjur
dan
Dinas
ini
dilakukan
pengamatan
dengan
langsung
yaitu
kondisi
Pabrik
Teh
Even
Point
Atas
Dasar
Unit
F
BEP (Q) = C
di mana :
P
V
C
BEP (Q)
: Jumlah unit/kuantitas
: Biaya tetap
VC
P-VC
B
E
P
(
Q
i
)
:
V
o
l
u
m
e
p
e
n
j
u
a
l
a
n
F
C
:
B
i
a
y
a
t
e
t
a
p
VC
1- S
VC
: Biaya variabel
: Penerimaan total
menunjukkan
kemampuan
yang
dimiliki
keuntungan
tertentu.
selama
Rentabilitas
merupakan
perusahaan
periode
ekonomis
kemampuan
dengan
suatu
keseluruhan
laba.
Rentabilitas
s Sensitivitas
Laba
pajak dan
bunga
xTotal
100 %
aktiva
(modal)
Analisis sensitivitas
se
b
el
u
m
bertujuan
variabel-variabel
diubah-ubah
untuk
penyebab
mengetahui
diharapkan
(Riyanto,
2001).
2. Usaha
pengolahan
pucuk
daun
(TR>TC)
dan
rentabilitas
pengolahan
pucuk
daun
masih
keuntungan
dapat
jika
memberikan
sampai
pada
sampai
teh
Sumber
Daun
yang
dikelola
oleh
anggota
perusahaan
terletak
di
karena
terletak
di
sentra
teh
milik
swasta/rakyat.
wilayahnya
berbukit-bukit
awal
pendiriannya,
petani
teh,
untuk
kemudian
tidak
dan
transportasi
pun sudah
perdagangan
dan
pengolahan
yang
2
kebun
sendiri
maupun
dari
tidak
pernah
kesulitan
dalam
memiliki
perjanjian
kerjasama
memetik
yang
benar
sehingga
pucuk
teh
daun
hijau
teh
segar
kering
tidak
dibandingkan
dengan
lain
jenis
teh
yang
seperti
yang
fermentasi.
memerlukan
Target
setengah
pasar
adalah
dan
Kabupaten
Kabupaten
Cianjur,
Sukabumi,
serta
Kota
dan
Kabupaten Bandung.
Selain Sumber Daun, di wilayah
Cianjur dan Sukabumi banyak terdapat
perusahaan yang juga bergerak dalam
bidang perdagangan dan pengolahan
pucuk daun teh. Persaingan dalam bisnis
teh di wilayah Cianjur dan Sukabumi
cukup ketat, tetapi Sumber Daun telah
mempunyai
pelanggan
sendiri
yang
Pabrik
Selain itu,
khasiat teh
hijau
permintaan
masyarakat
B. Struktur Organisasi
Pabrik Teh Sumber Daun termasuk
ke dalam perusahaan menengah yang
sedang berkembang. Oleh karena itu,
struktur
organisasinya
masih
sangat
dan
kebijakan
ditangani
berperan
sebagai
manajer.
dan
mempunyai
PJ. Kebun
PJ.
Pengo
lahan
Bagian Teknik
Bagian
Produk
si
PJ.Marketing
Bagian Sortasi
pabrik,
dengan
perincian
sebagai berikut :
1. Karyawan Kebun
a. Pemetik pucuk daun teh
: 40 orang
: 25 orang
2. Karyawan Pabrik
a. Bagian Produksi
: 15 orang
b. Bagian teknik
4 orang
c. Bagian sortasi
3 orang
d. Bagian kebersihan
3 orang
e. Sopir
4 orang
2 orang
3. Karyawan Kantor
Pembagian
dilaksanakan
karyawan
kerja
dengan
memiliki
sudah
baik.
tugas
dapat
Setiap
dan
sistem
shift
pagi
dan
sore,
kebutuhan
perusahaan.
operasional
kerja
Hubungan
antara
pimpinan
yang
bersifat
tercipta
suasana
informal,
lingkungan
baku
yang
digunakan
setiap
hari
berkisar
antara
Untuk
menghasilkan
satu
langsung
dipanen,
diangkut
pucuk
ke
daun
pabrik
dan
mengurangi
diaduk-aduk
kandungan
untuk
air
yang
pada
mesin
Roll
yang
akan
menghambat
pembentukkan.
Proses
ini
dan
benang keriting.
berbentuk
seperti
c. Pengeringan
Seperangkat
mesin
yang
Pengeringan
pertama
ini,
kadar
air
dapat
menjadi
pengeringan
dengan
kedua
menggunakan
dilakukan
akhir
alat
dengan
yang
disebut
yang
mengalami
sudah
jadi
pemanasan
akan
untuk
banyak
lubang.
Tujuan
beberapa
standar
jenis
atau
sesuai
kualitas,
dan
juga
untuk
lain
harus
dan
kotoran.
dilakukan
seratSortasi
dengan
cepat
Bubuk
/Kempring
Sumber
Daun
ini
hanya
ini,
meskipun
pabrik
belum
dapat
memisahkan
kualitas
itu,
digunakan
kedua
tersebut.
produk akhir
teh
Oleh
pabrik
dengan
kualitas
tersebut
secara
manual
dalam
Mesin Roll
(Pelayuan)
M
e
s
i
n
J
a
c
k
s
o
n
(
P
e
n
g
g
i
l
i
n
g
a
n
,
P
e
m
b
e
n
t
u
k
k
a
n
)
M
e
s
i
n
B
e
l
l
o
n
g
(Pengeringan)
e
s
i
n
R
e
p
e
a
t
(
S
o
r
t
a
s
i
)
P
e
n
g
e
m
a
s
a
n
(
K
a
r
u
n
g
)
l
)
teh
Sumber
Daun
pemasaran
teh
hijau.
Pada
teh
hijau
yang
diproduksi
harus
pertama
dipasarkan
atau
dijual.
pertama
Hal
kali
ini
Kota
Sukabumi,
Kabupaten
telah
memiliki
kerjasama
dalam
hal
Karena
sudah
pelanggan
sendiri,
manajemen
perusahaan
mempunyai
maka
tidak
pihak
perlu
lagi
mencari
pembeli.
Perusahaan
pedagang
sendiri
dan
kemudian
diberi
baru
konsumen.
tersebut
dikemas
merk
dagang,
dipasarkan
Setiap
kali
kepada
transaksi,
Daun
milik
adalah
PT.
Kereta
Lini
Gunadi,
dan
melalui
bank.
Pola
beberapa kendaraan
yang
harga
produk.
Produksi
dan
Sumber Daun
T ah
2005
1.992.025,0
166.002,1
6.635
13.217.085.875 13.
Keterangan
Produksi (Kg/Thn)
Produksi rata-rata per bln (Kg)
Harga jual rata-rata (Rp/Kg)
Penerimaan (Rp/Thn)
Penerimaan rata-rata per bln(Rp)
1.101.423.823
1.155.614.688
1.219.130.208
sehingga
penerimaan
dan
berbanding
harga
jual
produk
2005,
dan
pada
tahun
2007
oleh
pihak
adanya
kesepakatan
perusahaan
dengan
selalu
berusaha
produksinya
untuk
dengan
juga
digunakan
sebagai
bahan
pasar
yang
tinggi.
Setelah
produksi
dan
penerimaan
tetap
adalah
biaya
yang
dipengaruhi
besarnya
volume
Tahun Pro
35.672.960
36.885.451
1.500.000
9.200.000
1.500.000
312.000
15.000.000
188.246.363
39.000.000
2.877.160
6.440.000
1.000.000
6.000.000
92.000.000
65.000.000
428.075.523
36.236.582
1.50
9.20
1.50
31
15.00
192.00
42.00
2.87
6.44
1.00
6.00
92.00
65.00
434.83
Biaya
tetap
yang
dikeluarkan
2007,
perusahaan
biaya
tidak
mengeluarkan
kreditur.
sebelumnya,
Pada
tahun-tahun
perusahaan
mengajukan
pinjaman
telah
dapat
dikembalikan seluruhnya.
Biaya terbesar adalah biaya gaji
pegawai tetap pabrik. Pegawai tetap pabrik
adalah sebanyak duapuluh sembilan orang
yang terbagi dalam lima bagian yaitu
limabelas orang pada bagian pengolahan,
empat orang pada bagian teknik, tiga
orang pada bagian sortasi, tiga orang
pada bagian kebersihan, dan empat orang
sopir.
Total
pengeluaran
untuk
gaji
pabrik,
biaya
gaji
lain
yang
tetap.
Pegawai
tetap
kantor
gaji
per
adanya
kenaikan
harga
bangunan,
dan
biaya
tahun,
yaitu
sebesar
Rp
tetap
dan
selanjutnya
adalah
lima
tahun
sebesar
Rp
biaya
tetap.
Biaya
penyusutan
beberapa
kendaraan
yang
usaha.
Kendaraan
yang
bangunan,
dihitung
dengan
biaya
asuransi
untuk
asuransi
untuk
bangunan,
pajak
yang
dikeluarkan
bangunan
(PBB)
dan
pajak
tanah
dan
bangunan
tersebut.
untuk
PBB
adalah
sebesar
Rp
pajak
tetap.
Pajak
dikeluarkan
kendaraan
cukup
yang
besar
karena
kurun
waktu
tersebut
adalah
meliputi
pemberantasan
pestisida,
umur
tanaman
pemeliharaan
serta
hama
yang
dengan
pemangkasan
dan
Kebun
perusahaan
sehingga
bukanlah
yang
sudah
yang
proses
dimiliki
cukup
dilakukan
lama
oleh
ada,
perusahaan
menanam,
tetapi
pemeliharaan.
Hama yang sering muncul pada
tanaman teh adalah kutu daun dan cacar
daun yang disebabkan oleh jamur, yang
diatasi dengan insektisida dan fungisida.
dilakukan
tiga
tahun
sekali.
pangkasan
agar
pertumbuhan.
tidak
Setelah
segera
mengganggu
pemangkasan,
dilakukan
perusahaan
kondisional,
menganggarkan
biaya
perusahaan
memiliki
rekening
Berikut
adalah
diagram
Asuransi bangunan
Administrasi bank
As
Ga
Gaji pimpinan
Pe
Penyusutan mesin
Pa
Pemeliharaan
dipengaruhi
oleh
penjualan.
Biaya
variabel
volume
yang
5.905
6214
dibawa
menghindari
ke
pabrik
kerusakan.
Pabrik
untuk
teh
kelancaran
proses
produksinya,
2005
9.914.308.425
1.464.138.375
104.581.313
2.490.031
1.992.025
268.923.375
3.984.050
3.000.000
11.763.417.590
980.284.799
6056
Tahun Pr
200
10.347.1
1.536.0
128.0
3.0
2.0
281.4
4.0
3.2
12.305.0
1.025.4
Hal
ini
dimaksudkan
untuk
produksi
teh.
adanya
kenaikan
harga
Tetapi,
bahan
karena
bakar
listrik
yang
dikeluarkan
serta
untuk
menjalankan
Selanjutnya
adalah
biaya
langsung
dikirim
kepada
untuk
pengangkutan
dan
pemasaran.
Besarnya
biaya
administrasi
pabrik
untuk
dari
biaya
sumbangan,
perbaikan- perbaikan,
dan
biaya
biaya
lain
dan
pemasaran
produk.
Bahan baku
Packing Administrasi
Bahan bakar
Gudang
Lain-lain
biaya
variabel
yang
jumlahnya
jauh
lebih
besar
diproduksi,
maka
biaya
yang
halnya
perusahaan
pada
mungkin
sehingga
diperoleh
Tahun
Keterangan
Biaya Tetap (Rp/Thn)
2005
428.075.523
43
11.763.417.590 12.30
13.217.085.875 13.86
1.992.025
6.635
215
5.905
730
586.405
Biaya Variabel(Rp/Thn)
Penerimaan (Rp/Thn)
Produksi (Kg/Thn)
Harga Jual (Rp)
Biaya Tetap Per Unit
Biaya Variabel Per Unit
Contribution margin Per Unit
3.892.160.972
3.859.766.211
3.832.009.634
apabila
menggunakan
konsep
volume
contribution
penjualan
margin-nya
tepat
dimana
sama
membandingkan
antara
biaya
harga
jual
produk
dengan
variabelnya (contribution
margin
biaya
per
12,000,000,000
10,000,000,000
8,000,000,000
TFC
Bi
ay
a
da
n
Pe
ner
6,000,000,000
4,000,000,000
2,000,000,000
TVC
TC
Sale
s
Prof
it
0
(2,000,000,000)
0
141,365 282,730 424,095 565,460
1,413,650
706,825 848,190
12,000,000,000
10,000,000,000
8,000,000,000
TFC
Bi
ay
a
da
n
Pe
ner
6,000,000,000
4,000,000,000
2,000,000,000
0
(2,000,000,000)
TVC
TC
Sales
Profit
0
136,444 272,889
1,227,998 1,364,443
tahun
2005,
2006, dan
2007
Rupiah
adalah
Rp
3.892.160.972,00, Rp 3.859.766.211,00,
dan
Rp
3.832.009.634,00.
Jika
dapat
diketahui
semua
biaya
yang
dikeluarkan
dan
yang
menyatakan
bahwa
dipengaruhi oleh
musim
unit
menurun
maupun
setiap
analisis. Semakin
tahun
dalam
Rupiah
pada
periode
rendah
nilai
BEP
BEP
memungkinkan
dengan
sekecil
BEP, maka
apapun
perubahan
dalam
aktivitas
yang
relatif
besar
untuk
akan
dapat
menghitung
Perusahaan
bagaimana
juga
dapat
perubahan-
Tahu
Keterangan
2005
Penerimaan (Rp/Thn)
Biaya Total (Rp/Thn)
13.217.085.875
12.191.493.110
1.025.592.760 1.12
871.753.846
95
1.692.452.557 1.97
60,6
15,5
13,5
13,5
keuntungan
sebesar
Rp
1.025.592.760,00, Rp 1.127.451.440,00,
dan Rp 1.247.197.090,00.
Rentabilitas Ekonomi menunjukkan
bagaimana
kekayaan
perusahaan
yang
dimiliki
menggunakan
untuk
dapat
dan
selanjutnya
dikalikan
13.8
12.7
Rentabilitas
Ekonomi
merupakan
diperoleh
menghasilkan
dengan
laba
aktiva
tersebut,
yang
dapat
yang
diperhitungkan
untuk
perusahaan.
Semakin
perusahaan
untuk
Rentabilitas
Ekonomi
dan
55,2%.
bahwa
dengan
Hal
aktiva
atau
ini
berarti
kekayaan
tabungan,
persediaan barang,
kendaraan,
piutang
tanah,
bangunan,
dan
peralatan
mesin
sejumlah Rp
dagang,
1.692.452.557,00,
1.976.955.434,00,
dan
Rp
Rp
2.259.569.600,00 dapat
menghasilkan
keuntungan
sebesar
Rp
1.025.592.760,00
(60,6%),
Rp 1.127.451.440,00 (57%), dan Rp
1.247.197.090,00 (55,2%). Hal ini berarti
bahwa
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
perusahaan
laba
telah
adalah
dapat
baik,
dan
menggunakan
rentabilitas
ekonomi
tahun
perusahaan
aktiva
terus
yang
bertambah.
menghasilkan
Berdasarkan
data
dimiliki
Hal
ini
perusahaan
laba
menurun.
tersebut,
walaupun
nilai
rentabilitas
nilainya
menurun,
ekonomi
perusahaan masih
tergolong
suku
bunga
yang
sudah
mampu
menghasilkan
akan
pinjaman.
mampu
Karena
membayar
pabrik
teh
rentabilitas
lebih
penting
diperoleh
dengan
aktiva
yang
Oleh
karena
itu,
hal
penting
adalah
usaha
untuk
dipertinggi
dengan
memangkas
mampu
menutup
semua
biaya
keuntungan
atau
Rentabilitas
melaksanakan
usahanya,
jumlah
produksi,
serta
harga
biaya
produk,
produksi,
dan
bagi
perusahaan,
meningkatkan
karena
penerimaan,
dan
produk,
peningkatan
biaya
negatif
bagi
hal operasionalisasi
akhirnya
akan
perusahaan
dan
pada
mempengaruhi
mana
perubahan-perubahan
akan
operasionalisasi
mempengaruhi
perusahaan,
sehingga
harga,
menaikkan
dan
menurunkan
biaya
produksi,
serta
menaikkan
dan
menurunkan
jumlah
Uraian
Harga
BV
Kenaikan
Harga
Jual
3%
Produksi
BEP(Rp)
Penerimaan
Keuntungan
BEP(Q)
/Unit
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
7235,75
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
15.068.449.375
1.686.083.965
7446.50
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
15.507.336.250
2.124.970.840
7657.25
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
15.946.223.125
2.563.857.715
6814,25
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.190.675.625
808.310.215
6%
6603,50
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
13.751.788.750
369.423.340
9%
6392,75
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
13.312.901.875
-69.463.535
Kenaikan Produksi
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
3%
7025
442.625.410
12.939.740.000
6033
2.144.975
15.068.449.375
1.686.083.965
6%
9%
Penurunan
Harga
Jual
3%
BT
BV
6%
7025
442.625.410
12.939.740.000
5862
2.207.450
15.507.336.250
2.124.970.840
9%
Penuruna
n
Produksi
3%
7025
442.625.410
12.939.740.000
5701
2.269.925
15.946.223.125
2.563.857.715
7025
442.625.410
12.939.740.000
6406
2.020.025
14.190.675.625
808.310.215
6%
7025
442.625.410
12.939.740.000
6610
1.957.550
13.751.788.750
369.423.340
9%
-69.463.535
7025
442.625.410 12.939.740.000
2.247.84015.791.079.007
6828
1.895.075
13.312.901.875
14
3
No.
Uraian
Harga
BV
Produksi
BEP(Rp)
BT
BV
Penerimaan
Keuntungan
BEP(Q)
/Unit
3 Produk,
K
Lanjutan Tabel 9. Analisis
terhadap Harga
Biaya Produksi,
dan Jumlah
Produksi
pada
e
7025 Sensitivitas
442.625.410 12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
n
a
Pabrik Teh Sumber Daun
i
k
7025
464.756.681
13.586.727.000
6524
7025
486.887.951
14.233.714.000
6835
7025
509.019.222
14.880.701.000
7146
7025
420.494.140
12.292.753.000
5903
2.082.500
a
n
B
i
2.082.500
a
y
a
2.082.500
P
r
o
d
u
k
s
i
2.082.500
7025
398.362.869
11.645.766.000
5592
2.082.500
7025
376.231.599
10.998.779.000
5282
2.082.500
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
578.078.820
928.100
6.519.903.575
14.629.562.500
-91.039.451
2.561.445
17.994.151.070
14.629.562.500
-760.157.721
-4.220.908
-29.651.879.400
14.629.562.500
5%
14.629.562.500
10%
14.629.562.500
1
5
%
14.629.562.500
P
e
n
u
r
u
n
a
n
1.916.315.361
374.733
2.632.497.555
2.585.433.631
278.032
1.953.174.250
3.254.551.902
215.794
1.515.954.803
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
B
i
a
y
a
P
r
o
d
u
k
s
i
5
%
10%
15%
K
e
n
a
i
k
a
n
H
a
r
g
a
&
K
e
n
a
i
k
a
n
B
.
P
r
d
u
k
s
i
14
4
3%
5%
6%
10%
Lanjutan Tabel 9. Analisis Sensitivitas terhadap Harga Produk, Biaya Produksi, dan Jumlah Produksi pada
9% Teh Sumber Daun 15%
Pabrik
Penurunan Harga&
5
Kenaikan B.Prduksi
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
3%
5%
7018,68
464.756.681
13.586.727.000
6524
2.082.500
14.616.395.894
564.912.213
939.968
6.597.332.092
6%
10%
6801,61
486.887.951
14.233.714.000
6835
2.082.500
14.164.342.413
-556.259.539
-14.616.130
-99.413.144.531
9%
15%
6584,53
509.019.222
14.880.701.000
7146
2.082.500
13.712.288.931
-1.677.431.290
-907.242
-5.973.764.585
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
6808,12
441.518.846
12.907.390.650
6198
2.082.500
14.177.904.017
828.994.520
723.694
4.926.994.072
Penuruna Harga&
6
n
B,Prdks
Penurunan i
3%
5%
6%
10%
6597,56
418.281.012
12.228.054.300
5872
2.082.500
13.739.412.140
1.093.076.828
576.349
3.802.498.037
9%
15%
6387,00
395.043.178
11.548.717.950
5546
2.082.500
13.300.920.263
1.357.159.135
469.511
2.998.762.059
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
Kenaikan Harga&7
Penurunan Prduksi
3%
3%
7235,75
442.625.410
12.939.740.000
6406
2.020.025
14.616.395.894
1.234.030.484
533.272
3.858.626.120
6%
6%
7446,50
442.625.410
12.939.740.000
6610
1.957.550
14.576.896.075
1.194.530.665
529.248
3.941.044.290
9%
9%
7657,25
442.625.410 12.939.740.000
1.895.075 14.511.063.044
1.128.697.634
533.823
4.087.616.009
6828
No.
Penurunan Harga&
Kenaikan Produksi
Uraian
Harga
BV
BT
BV
Produksi
BEP(Rp)
Penerimaan
Keuntungan
BEP(Q)
7025
442.625.410
/Unit
12.939.740.000 6214
8
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
3%
3%
7018,68
442.625.410
12.939.740.000
6033
2.144.975
15.054.887.771
1.672.522.361
448.867
3.150.454.056
6%
6%
6801,61
442.625.410
12.939.740.000
5862
2.207.450
15.014.202.957
1.631.837.547
471.001
3.203.560.573
9%
9%
6584,53
442.625.410
12.939.740.000
5701
2.269.925
14.946.394.935
1.564.029.525
500.697
3.296.856.909
7025
442.625.410
12.939.740.000
6214
9
2.082.500
14.629.562.500
1.247.197.090
545.482
3.832.009.634
Kenaikan Prdksi&
Kenaikan B.Prdksi
3%
5%
7025
464.756.681
13.586.727.000
6334
2.144.975
15.068.449.375
1.016.965.695
672.792
4.726.366.174
6%
10%
7025
486.887.951
14.233.714.000
6448
2.207.450
15.507.336.250
786.734.299
843.877
5.928.237.491
9%
15%
7025
509.019.222
14.880.701.000
6556
2.269.925
15.946.223.125
556.502.904
1.084.384
7.617.799.659
10
11
Penurunan
Prduksi& Kenaikan
B.Produksi
7025
442.625.410
12.93
3%
5%
7025
464.756.681
13.58
6%
10%
7025
486.887.951
14.23
9%
15%
7025
509.019.222
14.88
7025
442.625.410
12.93
7025
441.518.846
12.90
7025
418.281.012
12.22
Penurunan Prdksi&
Penurunan
B.Prdksi
3%
5%
6%
10%
9%
15%
7025
395.043.178 11.548.717.950 6100
1.893.369 13.300.920.263
1.357.159.135
426.870 2.998.762.059
i
v
b
a
b
a
g
a
e
b
s
u
u
n
t
u
k
p
r
o
d
u
k
s
i
d
a
n
h
a
r
g
a
,
s
e
r
t
a
5
%
14
8
penurunan
harga
jual
dan
Hal
ini
menyebabkan
sehingga
mengalami
kerugian.
Kenaikan biaya produksi sampai
dengan 15% yang diikuti dengan kenaikan
harga sampai dengan 9%, serta kenaikan
produksi sampai dengan 9% dan kenaikan
biaya produksi sampai dengan 15% akan
meningkatkan nilai
dapat
keuntungan.
Adanya
harga
diikuti
produksi
sehingga
sampai dengan
dengan
sampai
kenaikan
dengan
10%
6%
biaya
juga
adanya
kenaikan
harga
14
9
9%, serta penurunan harga dan kenaikan
produksi sampai dengan 9%, perusahaan
masih
mampu
melampaui
BEP
dan
dengan
9%
yang
diikuti
9%
produksi
diikuti
penurunan
biaya
dengan
15%,
sampai
mampu
menutup
biaya
menilai
kembali
estimasi
sehingga
perusahaan
F. Permasalahan
Pabrik Teh Sumber Daun sudah
berdiri cukup lama dan cukup eksis dalam
dunia agribisnis teh saat ini. Tetapi,
hingga saat ini, administrasi perusahaan
belum begitu baik. Administrasi dan
keuangan
perusahaan
dikelola
secara
sehingga
terkadang
pemilik
perusahaan,
dan
lebih
Kecamatan
Takokak,
yang
proses
pengiriman
barang
pun
Daun
masih
dapat
terus
Daun
dalam
keadaan
545.777
Kg
dan
Rp
Sumber
Daun
telah
telah
semua
dikeluarkan
dan
biaya
yang
memperoleh
keuntungan.
2. Rentabilitas
Ekonomi
Pabrik
Teh
Teh
Sumber
Daun
untuk
menghasilkan
keuntungan.
3. Perubahan
variabel
kenaikan
dan
Teh
Sumber
Daun
perlu
DAFTAR PUSTAKA