Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

ANALISA PERANCANGAN KERJA II


PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG
(MTM DAN MOST)
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah
Analisa Perancangan Kerja II

Oleh :

Nama

: Ade Komarudin

NPM

: 1303003

Dosen

: Erwin Gunadhi, Ir., MT

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2016

BAB I
PENGUKURAN KERJA

1; Pengertian
Usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang oprator
terlatih dan qualified dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang
spesifikasik pada tingkat kerja yang nor,al dalam lingkungan kerja yang
terbaik pada saat itu
Pada garis besarnya teknik pengukuran waktu kerja ini dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. pengukuran waktu kerja secara langsung
2. pengukuran keja secara tidak langsung
Definis pengukuran kerja tidak langsung
Definis pengukuran kerja tidak langsung yang menjadi bahasan kita kali
ini adalah : melakukan perhitungan waktu kerja pengamat tanpa menggunakan
alat stopwact dan tidak perlu langsung mengamati ke lokasi kerja, hanya
melakukan perhitungan waktu kerja dengan membaca tabel waktu yang
tersedia, asalkan mengetahui jalanya pekerjaan melalui elemen-elemen
pekerjaan atau elemen-elemen gerakan. Cara ini bisa dilakukan dalam
aktivitas data waktu baku (standart data) dan data waktu gerakan
(predetermined time system)
2; Tujuan
Penilitian kerja dan metode kerja pada dasarnya akan memusatjan
perhatiannya pada bagaimana (how) suatu macam pekerja, dengan
mengaplikasikan prinsip teknik pebgaturan cara kerja yang optimal dalam
sistem tersebut.maka akan diperoleh alternatif metode pelaksaan kerja yang
diangap memberikan hasil yang paling efektif dsn efesien.

Suatu pekerjaan dikatakan efesien apabila suatu pekerjaan dikerjakan paling


singkat.
Maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik pengukuran kerja Waktu
baku ini sangat diperlukan terutama sekali untuk:
a; Man power planning (perencanaan kebutuhan tenaga kerja)
b; Estimasi biaya-biaya untuk upahkaryawan
c; Penjadwalan produksi danpenganggaran
d; Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan
e; Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja

Beberapa aktivitas pengukuran kerja seringkali dilaksanakan hanya untuk


satu jenis operasi tertentu saja dan sama sekali tidak ada pemikiran bahwa data
yang diperoleh akan bisa dimanfaatkan untuk operasi kerja lainnya..

BABA II
METODE

1; Waktu Baku
Berisi data dari waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang telah diteliti pada waktu yang lalu.
Dengan demikian bila ada kegiatan yang sama dengan kegiatan yang
waktunya sudah ada sebelumnya, maka waktu penyelesaian pekerjaan itu
sudah dapat ditentukan.
Waktu yang dibutuhkan secara WAJAR oleh pekerja NORMAL untuk
menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam system kerja Terbaik Saat
Itu.
WB = WN +
1

No
1 Setiap

Kelebihan
elemen

No
Kekurangan
gerakan 1 Belum ada data waktu gerakan berupa

diketahui waktunya, jadi waktu

tabel-tabel

penyelesaian dapat ditentukan

menylurah dan terperinci .

sebelum pekerjaan dilakukan.

Relatif singkat
3

3 Pengembangan metode kerja

yang

Tabel yang digunakan ntuk orang erop


Dibutuhkan untuk ketelitian yang tinggi
untuk seorang pengamat, karna akan

lama
4 produknya

gerakan

saja tidak cocok untuk orang indonesia

2 Biaya lebih murah

Perancangan

waktu

berpengaruh terhadap hasil perhitungan


produk,

jika

berpengaruh

terhadap waktu kerja.

Data

waktu

pekejaan

sesuaidengan kondisi pekerjaan.

harus

2; Waktu normal
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan pekerja dalam kondisi
wajar
WB = WN +
1

3; Data Waktu Gerakan


Pengertian : data waktu dari elemen-elemen gerakan baku, bukan data
elemen pekerjaan tapi jauh lebih detil lagi yaitu elemen gerakan Terdiri dari :
a; Analisa waktu gerakan (MTA)
b; Waktu gerakan baku (MTS)
c; Waktu gerakan dimensi (DMT)
d; Faktor kerja (WF)
e; Pengukuran waktu metode (MTM)
f; Maynard operation sequence time (MOST)

A. Metode time measurement (MTM)


Pengukuran Waktu Metoda (Methods-Time Measurement) adalah suatu
sistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi
gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam
dalam film.
Sistem ini didefenisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap
operasi atau metoda kerja (manual operation) ke dalam gerakan-gerakan dasar
yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dab kemudian
menetapkan

stantard

waktu

dari

masing-masing

gerakan

tersebut

berdasarkan ,acam gerakan dan kondisi-kondisi kerja masing-masing yang


ada.
The data for the development of MTM was obtained from motion pictures
(using mechanical cameras) of skilled workers performing a wide range of
motions.

Each motion was separately defined and tabulated for setting the standard
times, MTM was accepted as a standard method in many countries all over
the world
MTM-1 the basic MTM module
Basic time unit: TMU = time Measurement Unit
1 TMU

= 0.00001 hour
= 0.0006 min
= 0.036 sec

Elemen dasar
;

Reach (R): move the hand or finger to a destination affected by the


length of the motion and the type of reach

Move (M): transport an object to a destination affected by length of a


motion, the weight of the object and the type of move

Grasp (G): secure sufficient control on one or more objects with the
fingers or hand in order to permit the performance of the next required
motion affected by the size shape and location of the object

Position (P): align, orient, and engage object with another object (when
only minor motions required) affected by the ease of handling, symmetry
and the amount of pressure required for insertion

Release (RL): relinquish control of an object by the fingers or hand

Disengage (D): break contact between one object to another affected by


the amount of effort required

Turn (T): the motion employed to turn the hand, either empty or loaded, by
a movement that rotates the hand, wrist, and forearm about the long axis
of the forearm affected by the degree of rotation and by the weight of the
object

Apply pressure (AP)

Eye Travel (ET): considered only when the eyes must direct the hand or the
body movements (includes eye focus and eye travel time) affected by the
distance between the travel points and the distance between the eye to the line
of travel
Body leg and foot motion (BMF): other motions which are associated with the
body and legs (walking, standing, bending etc.)

B. MOST
Atau lebih sederhana dikatakan sebagai perpindahan objek. Dalam metode
MOST objek dipindahkan menurut dua cara

Diambil dan dipindahkan secara bebas

Diambil dan digerakkan dengan menggeser diatas permukaan benda lain


Untuk tiap tipe kegiatan bisa terjadi urutan gerakan yang berbeda-beda.

Oleh sebab itu dilakukan pemisahan model urutan kegiatan dalam metode
MOST.
Pemisahan model urutan gerakan ini dibedakan atas 3 urutan gerakan yang
ketiga-tiganya menggambarkan kerja manual.
1; Urutan Gerakan Umum (The general move sequence).
2; Urutan gerakan terkendali (The controlled move sequence).
3; Urutan gerakan memakai alat (The tool use sequence).
Urutan Gerakan Umum (The general move sequence).
Pemindahan objek secara manual dari satu tempat ke tempat lain secara
bebas.
Dengan urutan kegiatan dalam gerakan umum :
A : jarak gerakan (action distance), terutama dalam arah horizontal
B : gerakan badan (body motion), terutama dalam arah vertikal
G : proses pengendalian (gain control)
P : penempatan (place)

Urutan gerakan terkendali (The controlled move sequence).


A meliputi semua gerakan atau perpindahan jari, tangan, kaki, dengan
dengan pembebanan atau tidak.
B gerakan badan
G

semua

gerakan

manual

yang

dilakukan

untuk

mendapatkan

pengendalian objek dan juga gerak melepaskan pengendalian.


P meluruskan objek, mengurut objek, sebelum pengendalian objek
dilepaskan

Urutan gerakan memakai alat (The tool use sequence).

A meliputi semua gerakan atau perpindahan jari, tangan, kaki, dengan


dengan pembebanan atau tidak.

B gerakan badan

semua

gerakan

manual

yang

dilakukan

untuk

mendapatkan

pengendalian objek dan juga gerak melepaskan pengendalian.

P meluruskan objek, mengurut objek, sebelum pengendalian objek


dilepaskan.

Activity
General Move

Manual Handling
Seguence Model
ABG ABP A

Controlled Move

ABG MXIA

Tool Use

ABG ABP ABPA

Subactivities
A - Action Distances
B - Body Motion
G - Gain Control
P Place
M - Move controlled
X - Process time
I Align
F Fasten
L- Loosen
C - Cut
S - Surface treat
R Record
M - Measure

BAB III
PEMBAHASAN

Dalam studi ini kami mencoba membahas studi kasusu ini mengunakan
penghitungan kerja secara tidak langsung dengan mencarri waktu baku terlebih
dahulu dari
Data waktu baku
Data waktu Proses pewarnaan
Pengukuruan Tidak Langsung
Sebagai contoh akan kami coba untuk menetapkan waktu baku untuk
proses pewarnaan pada sarung tenun ikat Tradisional

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Deskripsi Kegiatan
Mengambil benang yang sudah di ikat
Memindahkan air pada bak pencelupan
Memindahkan benang pada bak pencelupan
Mencelupkan benang
Memukuli benang dengan alat
Memeras benang
Pengulangan pemeresan
Pencelupan benang dengan bahan pewarna
Pengulangan pencelupan
Mengambil benang
Membawa ketempat pengeringan
Menempatkan benang pada tempat pengeringan
Pelepasan benang dengan solder
Total

Perhitungan

Waktu/mnt
0.5
0.3
0.2
0.1
5
2
1
3
6
0.5
3
1
5
30,7

Waktu Normal
Wn = Ws x p
Wn = 30,7 x 1
= 30,7
Wn = waktu normal
Ws = waktu standart
P = 1 bekerja secara normal
P < bekrja terlalu lambat
P > bekerja terlalu cepat

Waktu baku
WB = WN + 1 (ellowance)
WB = 30,7 + 1
= 31,7
Waktu siklus
Ws = Xi / N
Ws = 30,7 / 13
= 2,36
Jadi didapatkan perhitungan waktu sebagai berikut
Waktu normal : 30,7
Waktu baku

: 31,7 menit

Waktu siklus : 2,36 menit

Methods Time Measurement ( MTM )

Studi Gerakan

Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan


bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Analisis dilakukan agar
gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan
sehingga akan diperoleh penghematan dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat
pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan
tersebut (Sutalaksana, 1979).
Gerakan-gerakan dasar dipelajari untuk memudahkan penganalisaan
terhadap gerakan-gerakan. Terdapat 17 gerakan dasar yang diuraikan atau elemen
gerakan yang dinamai therblig. Sebagian besar dari therblig ini merupakan
gerakan-gerakan dasar tangan, karena pada setiap pekerjaan produksi gerakan
tangan merupakan gerakan yang sering dijumpai, terlebih lagi dalam pekerjaan
yang besifat manual.
Gagasan untuk mengefektifkan penerapannya muncul dari seorang
konsultan methode engineering ternama dari jepang Mr. Shiego Singo. Ia
mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilberth menjadi empat
kelompok, yaitu (apk.lab.uii.ac.id) :
1. Kelompok Utama (Objective Basic Division)
a. A : Assemble (Merakit)
b. DA : Diassemble (Mengurai Rakit)
c. U : Use (Menggunakan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok utama ini bersifat memberikan nilai
tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan dengan cara
mengefisienkan gerakan.

2. Kelompok Penunjang (Physical Basic Division)


a. RE : Reach (Menjangkau)
b. G : Grasp (Memegang)
c. M : Move (Membawa)

d. RL : Released Load (Melepas)


Gerakan-gerakan dalam kelompok penunjang ini diperlukan, tetapi tidak
memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan
dengan meminimkan gerakan.
3. Kelompok Pembantu (Mental atau Semi-Mental Basic Division)
a. SH : Search (Mencari) b. ST : Select (Memilih)
c. P

: Position (Mengarahkan)

d. H : Hold (Memegang untuk Memakai)


e. I

: Inspection (Memeriksa)

f. PP : Preposition (Mengarahkan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok pembantu ini tidak memberikan nilai
tambah dan mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan kerja untuk kelompok ini
dilakukan dengan pengaturan kerja yang baik atau menggunakan alat bantu.
4. Kelompok Gerakan Elemen Luar
a. R : Rest
b. Pn : Plan 2.2

Pengidentifikasian MTM mempertimbangkan tiga tipe pengendalian yang


berguna untuk mengetahui arus pergerakan kerja yaitu, pengendalian otot yaitu,
besarnya tergantung kebutuhan. Pengendalian pengelihatan atau mata yaitu
pandangan yang fokus, perpindahan dan sudut pandang. Pengendalian mental
yaitu, motivasi dari gerakkan. MTM tidak hanya MTM-1 terdapat beberapa
macam MTM lainnya yaitu (Yudiantyo, 2003):

a.

MTM1 digunakan untuk siklus yang berulang-ulang.

b.

MTM2 merupakan perkembangan dari MTM1.

c.

MTM3 yaitu digunakan untuk produksi kecil, perawatan dan


aktifitas konstruksi.

d.

MTMC1 digunakan untuk buruh tak langsung.

e.

MTMC2 merupakan perkembangan dari MTMC1.

f.

MTMV digunakan untuk buruh langsung dalam bengkel mesin.

g.

MTMM digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yang


menggunakan alat-alat optik. 4M yaitu merupakan komputerisasi dari
Methods Time Measurement-1 (MTM-1).

Adapun tingkat kesulitan yang berpengaruh terhadap pengontrolan dan


pengendalian gerakannya dibagi dalam tiga kategori. Berikut ketiga kesulitannya
yaitu:
1;

2;

3;

Tingkat Pengendalian Rendah:


Pergerakkannya otomatis. Mudah mempelajarinya atau
melakukannya. Tidak memerlukan koordinasi antara mata dan
tangan, dan hanya memerlukan pengendalian tenaga yang sedikit
atau minimum. Sedikit otot yang bekerja. Merupakan tipe yang
efisien dari bagian pergerakkan tubuh. Sudah terampil,
pergerakkannya tanpa kesadaran atau konsentrasi yang tinggi,
karena sudah terprogram dalam otak.
Tingkat Pengendalian Sedang:
Memerlukan beberapa ketepatan dan ketetlitian dalam
pergerakkan. Koordinasi antara mata dan tangan cukup diperlukan,
tapi tidak banyak atau terlampau sulit. Memerlukan beberapa
koordinasi otot sampai akhir dari pergerakkan tersebut. Cukup
banyak gerakan-gerakan yang membutuhkan kesadaran atau
konsentrasi yang khusus. Memerlukan informasi dari penglihatan
ke otak, dengan tujuan menentukan gerakan selanjutnya. Pekerja
bekerja tanpa latihan atau trainint yang lama atau sulit.
Tingkat Pengendalian Tinggi:
Membutuhkan ketepatan yang tinggi dalam pergerakan.
Koordinasi mata dan tangan mutlak dan tanpa henti. Otot bekerja
lebih ekstra. Butuh konsentrasi yang tinggi. Butuh ketelitian yang
tinggi. Informasi dari alat-alat sensorik sangat dibutuhkan sekali
untuk memulai pergerakkannya. Sebelum operator bekerja harus
melalui training yang sungguh-sungguh dan lama terlebih dahulu.

Terdapat tiga tahap dalam melakukan pengukuran waktu kerja


dengan metoda MTM-1 yaitu, pendahuluan, observasi, perhitungan
dan pengecekan.

2.3

Gerakan Dalam MTM-1


Pengumpulan informasi adalah idetifikasi kegiatan yang antara lain
melioputi; lokasi kegiatan, indetifikasi bahan dan bagian-bagiannya,
peralatan yang dipakai, tata letak tempat kerja, kondisi pekerjaan, kualitas
dan pengukuran jarak. MTM-1 ini tedapat 10 jenis elemen gerakan dasr
yang berlaku dan 1 jenis penggunaan tekanan dalam pergerakan, yaitu
(Yudiantyo,2003):
a.

Menjangkau (Reach) Reach atau menjangkau adalah

gerakan dasar yang digunakan bila dimaksud utama gerakan adalah


memnidahkan tangan atau jari tangan ke suatu tempat tujuan atau lokasi
yang baru. Pergerakan ini, tangan dalam keadaan kosong atau tidak
membawa obyek apapun.
b.

Membawa (Move) Gerakan Move atau membawa adalah

gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk


membawa suatu obyek ke suatu sasaran. Ciri-ciri utama dari pergerakan
ini adalah pada saat pergerakkan tangan, tangan dalam kondisi membawa
obyek
c.

Memutar (Turn) Gerakan turn atau memutar adalah gerakan

memutar tangan sepanjang sumbu tangan/lengan bawah. Gerakan ini seprti


gerakan memutar obeng. Gerakan turn dibagi dalam 3 kategori yang
didasarkan atas berat obyek yang diputar, yaitu:
a.

Kecil/Small

b.

Sedang/Medium, lebih besar 57%dari small

c.

Besar/Large, lebih besar 200%dari small

d.

Apply Pressure (AP) Apply pressure

adalah pemakaian tekanan pada waktu pergerakan.


Gerakan yang termasuk dalam gerakan ini mengencangkan
sekrup dengan obeng. Pembagian apply pressure dibagi dua
yaitu kasus A dan kasus B, yang masing-masing
dinotasikan dengan APA dan APB.
d.

Memegang (Grasp) Grasp adalah elemen gerakan dasar

menguasai benda. Pergerakannya baik jari atau dengan tangan atau dalam
arti memegang.
e.

Melepas (Release) Release adalah gerakan melepaskan.

Pergerakannya seperti penguasaan obyek oleh jari atau tangan.


f.

Mengarahkan (Position) Position adalah mengerahkan.

Gerakan dasar yaitu dari jari atau tangan yang dipergunakan untuk
meluruskan, mengorientasikan atau mengarahkan sebuah obyek dengan
obyek lainnya, dengan tujuan memperoleh hubungan yang spesifik.
g.

Melepaskan (Disengage)

Disengage adalah melepaskan.

Gerakan dasarnya yaitu untuk memisahkan suatu obyek ke obyak yang


lain.
h.

Eye Travel (ET) dan Eye Focus (EF) Eye travel adalah

gerakan mata yang dipergunakan untuk mengubah pandangan dari suatu


lokasi ke lokasi yang lain. Eye focus adalah konsentrasi mata atau
penglihatan mata terhadap suatu obyek pada waktu tertentu dengan
maksud memperjelas penglihatan.
i.

Body, Leg, and Foot Motion

Gerakan ini terdiri dari

gerakan tubuh dan gerakan kaki. Pembagiannya adalah sebagai berikut:


a.

Horizontal motion.

b.

Leg dan Foot motion.

c.

Vertical Motion.

j.

Crank (C) Crank adalah putar. Gerakan memutar dari jari

tangan, tangan,pergelangan tangan, dan lengan, dimana perputaran


tersebut bersumbu pada siku atau bahu.

Anda mungkin juga menyukai