Laporan Dokcil
Laporan Dokcil
KEGIATAN
Di SDIT DARUL ABROR DESA TANJUNG
KAMUNING
PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN UNTUK TERWUJUDNYA
SEKOLAH SEHAT YAITU DENGAN
UPAYA PELAKSANAAN UPAYA
KESEHATAN SEKOLAH SALAH
SATUNYA MENYELENGGARAKAN
Pelatihan
KADER KESEHATAN
Dokter SEKOLAH
Kecil
MELALUI PELATIHAN DOKTER KECIL
TAHUN 2016
I.
PENDAHULUAN
Beberapa dekade mendatang generasi emas Indonesia diharapkan
dapat dibangun melalui pendidikan ahklak dan kesadaran generasi anak saat
ini terhadap masalah gizi dan kesehatan. Sasaran pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada kelompok/populasi umur
tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh
karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang (dr. Awi
Muliadi, 2015).
Beberapa hal yang melatar belakangi program ini antara lain, populasi
anak usia sekolah yang mencapai 30% dari jumlah penduduk (Depkes,
2008), kegiatan lintas sektoral terlaksana dengan lancar karena terorganisir
dengan baik di institusi-institusi sekolah, pendidikan dan pelayanan
kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih baik daripada diberikan pada
usia yang sudah agak terlambat, masalah kesehatan yang dialami anak usia
sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi, anak usia sekolah
merupakan generasi penerus yang potensial dan sumber daya manusia
(SDM) yang sangat berharga bagi negara, serta banyak kegiatan dapat
diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (dr. Awi
Muliadi, 2015).
Peran anak untuk mewujudkan hal tersebut dapat disalurkan melalui
program dokter kecil. Dokter kecil atau biasa disingkat Dokcil adalah peserta
didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap
diri
sendiri,
teman,
keluarga
dan
lingkungannya.
Tujuan
untuk turut
II.
TUJUAN KEGIATAN
Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan mereka mampu untuk :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III.
b.
c.
d.
2.
3.
Bagi Guru:
a.
4.
a.
5.
IV.
SASARAN KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan dokter kecil ini yaitu siswa kelas 4 dan kelas
5 di SDIT Darul Abror yang belum pernh mengikuti kegiatan Dokter Kecil
sebelumnya sebanyak 35 Peserta.
V.
PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari UPTD
Puskesmas Tarogong DTP
VI.
VII.
Tanggal
Tempat
Waktu
MATERI
1. Materi Dasar
a. Program UKS
b. Program Dokcil
2. Materi Inti
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
VIII.
Kesehatan Lingkungan
Pencegahan penyakit Menular
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Indera penglihatan
Kesehatan indera pendengaran
Imunisasi
Gizi
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
NAPZA
Pemeriksaan Kesehatan Peserta
SUMBER BIAYA
Sumber biaya di bebankan kepada BOK pada kegiatan Upaya
Kesehatan Sekolah (UKS) UPTD Puskesmas Tarogong (DTP)
IX.
Materi
Check In Peserta
Pre Test
UKS dan Dokcil
Istirahat
Kesehatan Lingkungan
Pencegahan Penyakit Menular
Kesehatan Gigi dan Mulut
Istirahat, Sholat
Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran
Check In Peserta
Imunisasi
Gizi
Istirahat
P3K
Napza
Penanggulangan Napza
Istirahat, Sholat
Pemeriksaan Kesehtan Peserta dan Simulasi
Post Test Doa Penutup
c. Penelitian penglihatan
d. Pemeriksaan cacar, BCG
e. Pemeriksaan kesehatan gigi
2.
3.
Pengobatan sederhana
4.
5.
6.
Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat
bermain, lapangan bermain.
7.
8.
Rujukan.
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku
laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
a.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS
UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan
kesehatan
dilaksanakan
dengan
kegiatan
yang
b.
c.
OBAT-OBATAN SEDERHANA
A. Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan
1. Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci
2. Penyimpanan obat dipisah-pisahkan
a. Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)
b. Obat luar
c. Obat keras
3. Tempat obat/botol obat diberi etiket yang jelas
a. Etiket obat yang diminum
b. Etiket obat luar berwarna biru (misalnya salep-salep)
c. Etiket obat keras, ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)
4. Tempat obat :
a. Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
b.
Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kalengkaleng kecil dan ditutup dengan baik
c. Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot
plastik) dan ditutup dengan rapat
5. Membersihkan dan menyimpan alat-alat
a. Alat-alat seperti penekan lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat
seharusnya :
- Dicuci bersih setelah dipakai
- Direbus dan diangkat setelah sepuluh menit mendidih
- Dikeringkan dan disimpan di tempat khusus (almari)
b. Baskom dan bengkok setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai
kering (sebelumny digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi
bedak supaya tidak lengket, ditiupkan udara dalam kantong, baru disimpan
c. Pengatur suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun,
keringkan digosok dengan kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam
larutan lysol.
Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f.
Kassa steril
g.
Gunting
h.
Pinset
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab
gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak
sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat
cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan
memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan
pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan
tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap
Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan ,
menghisap asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f.
2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b.
Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
2)
3)
4)
c. Penggolongan
1)
Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat
cepat dan tidak teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat
(150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1)
Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat
perdarahan di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala
lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan perdarahan
dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya
2)
3)
4)
5)
6)
4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang
rusaknya. Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan
ke dalam
b.
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan
Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
g.
KEBERSIHAN PRIBADI
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu
diingat, dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus
dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa hidup bersih tidak
senang melihat lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu dikkotori oleh
debu yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan kita akan
penuh daki bau yang tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, mandi
yang baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah bangun tidur (pada
pagi hari) dan setelah bekerja (artinya setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari)
sebaiknya dilakukan pada sore hari. Bagian muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5
kali sehari adalah suatu upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka hidup
bersih dan menjaga kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air
yang bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk
mengeringkan tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta perhatikanlah
kuku jari tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran yang
menempel dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang bersih dan
sesuai dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian
disamping melindungi badan juga menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk
kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak penampilan
kita akan berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh kawan-kawan.
Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun
sebelum makan dan sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah
dimasak, gunakan jambankalau mau buang air besar/buang air kecil dan bersihkan
tempat tinggal kita dari sampah dan genangan air.
B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan postur
tubuh artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan artinya enak
dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta
disetrika, agar tampak rapih.
C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga keberihan dan
kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah suatu kewajiban yang tidak
bisa ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut disukuri bila kita
memiliki tubuh dan badan yang normal dan sehat.
Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita memerlukan istirahat baik jiwa
dan rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan antara kesehatan
jasmani rohani oleh karena itu istirahat yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah
obat agar kita tetap sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur
selama 8 jam, maka gunakanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan
nyenyakagar sewaktu kita bangun tubuh sudah segar dan siap melakukan kegiatan atau
aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu contoh bentuk
rekreasi yang menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari
minggu, sepeda santai, senam kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu upaya
untuk menjaga kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani.
Menyisir rambut
b.
c. Pakai alas kaki atau sandal yang pas dan tidak sempit
PEMBIDAIAN
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar
tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak
bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi
sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya
sudah ditutupisofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.
4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut
yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Uruturutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka
selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh
bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang
tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya
dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah
letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami
cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai
fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah
kerusakan lebih lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan
dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke
tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan
pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan
setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan
sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang:
pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan
memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama
bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat
digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si
penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan
pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya
dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu
pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian
yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan
syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah
atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur.
Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang
dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara
keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis,
Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan
Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.
Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat
menimbulkan kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.
D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b.
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f.
g. Bidan praktek
h.
i.
Klinik
Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
2.
Anak SD kelas 1
: DT
3.
: TT
4.
: TT
5.
Ibu Hamil
: TT
6.
Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu
bayi
: Hepatitis B
2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada
tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara
3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini
disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini
tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar
gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus.
Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.
4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi
kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini
disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat
melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak
menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang
menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi
kepada tulang rahang
menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan
yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan memakai zat
perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang mengandung gula dan lengket.
(permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan
gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini
akan melarutkan lapisan luar gigi (email) sehingga menjadi keropos dan berlubang.
Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan menyebabakan peradanagn gusi sehingga
gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena
mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang giri ini akan memperparah
peradangan gusi.
Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas
mendongos.
b. Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah.
4. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi seperti
dalam gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.
5. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan pendek
dan lembut
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA
A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi sangat
besar untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari lingkungan
kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang sejak awal dadri
pertumbuhan
fisik
maupun
mentalnya
akan
mendapatkan
rangsangan
dalam
B. Bagian-Bagian Mata
1) Kelopak Mata
2) Bulu mata
3) Konjungtiva (selaput lendir)
4) Kornea (selaput bening)
5) Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar
kembali bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a) Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
b) Arah kedua bola mata kedepan.
Kirim ke Puskesmas
Hindarkan alatnya
Segera sesudah terkena, mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama 30
menit terus menerus. Segera kirim ke Puskesmas.
4. Trauma mata
Tanda-tanda :
-
5. Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi atau
kapas balan.
PENUTUP
Petugas UKS