Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN

KEGIATAN
Di SDIT DARUL ABROR DESA TANJUNG
KAMUNING

PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN UNTUK TERWUJUDNYA
SEKOLAH SEHAT YAITU DENGAN
UPAYA PELAKSANAAN UPAYA
KESEHATAN SEKOLAH SALAH
SATUNYA MENYELENGGARAKAN
Pelatihan
KADER KESEHATAN
Dokter SEKOLAH
Kecil
MELALUI PELATIHAN DOKTER KECIL

TAHUN 2016

I.

PENDAHULUAN
Beberapa dekade mendatang generasi emas Indonesia diharapkan

dapat dibangun melalui pendidikan ahklak dan kesadaran generasi anak saat
ini terhadap masalah gizi dan kesehatan. Sasaran pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada kelompok/populasi umur
tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh
karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang (dr. Awi
Muliadi, 2015).
Beberapa hal yang melatar belakangi program ini antara lain, populasi
anak usia sekolah yang mencapai 30% dari jumlah penduduk (Depkes,
2008), kegiatan lintas sektoral terlaksana dengan lancar karena terorganisir
dengan baik di institusi-institusi sekolah, pendidikan dan pelayanan
kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih baik daripada diberikan pada
usia yang sudah agak terlambat, masalah kesehatan yang dialami anak usia
sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi, anak usia sekolah
merupakan generasi penerus yang potensial dan sumber daya manusia
(SDM) yang sangat berharga bagi negara, serta banyak kegiatan dapat
diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (dr. Awi
Muliadi, 2015).
Peran anak untuk mewujudkan hal tersebut dapat disalurkan melalui
program dokter kecil. Dokter kecil atau biasa disingkat Dokcil adalah peserta
didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap

diri

sendiri,

teman,

keluarga

dan

lingkungannya.

Tujuan

diadakannya program dokter kecil ini adalah untuk meningkatkan partisipasi


peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sehingga
siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan
lingkungannya serta dapat menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya.
Pelatihan Dokter Kecil merupakan bagian dari program UKS yang
dilakukan bekerja sama dengan SD/MI di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tarogong (DTP) Program ini bertujuan memberikan pendidikan tentang gizi,
kesehatan dan kebersihan diri bagi para siswa SD dan guru sekolah. Hal ini
sejalan dengan misi UPTD Puskesmas Tarogong (DTP)

untuk turut

mewujudkan lingkungan sehat dan perilaku sehat dalam upaya pencegahan


penyakit sesuai dengan tujuan kesehatan.

II.

TUJUAN KEGIATAN
Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan mereka mampu untuk :
1.

Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan


pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi, pengukuran
Tinggi Badan dan Berat Badan dan penyuluhan kesehatan.

2.

Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan


kesehatan di sekolah, antara lain distribusi obat cacing, vitamin,
dll, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Pertolongan
Pertama Pada Penyakit (P3P).

3.

Memperoleh pembekalan materi pelatihan, misalnya pengenalan


tanda-tanda penyakit, kesehatan lingkungan, dll.

4.

Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah dan


lingkungan sekolah, tempat suci, WC, kamar mandi, persediaan
air bersih, tempat sampah, saluran pembuangan, termasuk
upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

5.

Pencatatan dan pelaporan, antara lain pencatatan dan pelaporan


kegiatan dalam BUku Harian Dokter Kecil.

6.

Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru


UKS/Kepala Sekolah/guru yang ditunjuk.

III.

Manfaat Kegiatan Pelatihan


1.

Bagi Dokter Kecil:


a.

Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan


sehat.

b.

Memiliki ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan


sederhana.

c.

Bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup


sehat bagi kawan-kawannya.

d.
2.

Bagi Peserta Didik Lainnya:


a.

3.

Memiliki rasa kepedulian social

Ikut tergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.

Bagi Guru:
a.

Meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid


dan petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekolah.

4.

Bagi Orang Tua Peserta Didik:

a.

Meningkatkan kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup


bersih dan sehat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungannya
serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan
peningkatan kesehatan anak sekolah.

5.

Bagi Masyarakat dan Lingkungannya:


a.

Masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan sehat yang


diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kualitas
lingkungan hidup sehingga dapat menurunkan angka kesakitan
dan kematian.

IV.

SASARAN KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan dokter kecil ini yaitu siswa kelas 4 dan kelas
5 di SDIT Darul Abror yang belum pernh mengikuti kegiatan Dokter Kecil
sebelumnya sebanyak 35 Peserta.

V.

PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari UPTD
Puskesmas Tarogong DTP

VI.

VII.

WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari

: Selasa s.d Rabu

Tanggal

: 21-22 Juni 2016

Tempat

: SDIT Darul abror

Waktu

: 07.30 s.d 13.30 WIB

MATERI
1. Materi Dasar

a. Program UKS
b. Program Dokcil

2. Materi Inti
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
VIII.

Kesehatan Lingkungan
Pencegahan penyakit Menular
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Indera penglihatan
Kesehatan indera pendengaran
Imunisasi
Gizi
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
NAPZA
Pemeriksaan Kesehatan Peserta

SUMBER BIAYA
Sumber biaya di bebankan kepada BOK pada kegiatan Upaya
Kesehatan Sekolah (UKS) UPTD Puskesmas Tarogong (DTP)

IX.

LAMPIRAN HASIL KEGIATAN

Lampiran Hasil kegiatan Pelatihan (jadwal Kegiatan)


Waktu
07.30-07.45
07.45-08.30
08.30-09-15
Hari Pertama
09.15-09.30
09.30-10.15
10.15-11.00
11.00-11.45
11.45-12.15
12.15-13.00
07.30-07.45
07.45-08.30
08.30-09-15
09.15-09.30
09.30-10.15
Hari Kedua
10.15-11.00
11.00-11.45
11.45-12.15
12.15-13.00
13.00-selesai

Materi
Check In Peserta
Pre Test
UKS dan Dokcil
Istirahat
Kesehatan Lingkungan
Pencegahan Penyakit Menular
Kesehatan Gigi dan Mulut
Istirahat, Sholat
Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran
Check In Peserta
Imunisasi
Gizi
Istirahat
P3K
Napza
Penanggulangan Napza
Istirahat, Sholat
Pemeriksaan Kesehtan Peserta dan Simulasi
Post Test Doa Penutup

Lampiran Hasil kegiatan Pelatihan (Peserta Kegiatan)

Lampiran Hasil kegiatan Pelatihan (materi pelatihan)

PENGERTIAN DOKTER KECIL


A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan
sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada
khususnya dan sekolah pada umumnya.
B. Tugas Dan Kewajiban
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
2. Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha
kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah,
misalnya :
a. Pekan kebersihan
b. Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
a. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
a. Pekan kesehatan mata, dll

C. Kriteria Peserta Dokter Kecil


1. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil
3. Berprestasi di sekolah
4. Berbadan sehat
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat

7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong


8. Di izinkan orang tua
D. Kegiatan Dokter Kecil
1.

Menggerakkan teman asal saling mengadakan :

a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi


b.

Penimbangan dan pengukuran tinggi badan

c. Penelitian penglihatan
d. Pemeriksaan cacar, BCG
e. Pemeriksaan kesehatan gigi
2.

Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya

3.

Pengobatan sederhana

4.

Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah

5.

Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas,


perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat
sampah, saluran pembuangan.

6.

Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat
bermain, lapangan bermain.

7.

Pencatatan dan pelaporan.

8.

Rujukan.

E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku
laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.

g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :


1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.

2. Kegiatan yang ada di kelas


a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no.
23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan
sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa
serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik/siswa yang di dalamya mencakup :

a.

Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup


sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan
di perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS
UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan

kesehatan

dilaksanakan

dengan

kegiatan

yang

bersifat komprehensif (terpadu dan menyeluruh), meliputi:


a.

Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)

b.

Kegiatan pencegahan (preventif)

c.

Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)

3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat Mencakup:


a. Kegiatan bina lingkungan fisik
b.

Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial

C. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) departemen yaitu
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama, departemen kesehatan dan
departemen dalam negeri. Kerjasama 4 Departemen ini dituangkan dalam surat
keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984.

OBAT-OBATAN SEDERHANA
A. Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan
1. Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci
2. Penyimpanan obat dipisah-pisahkan
a. Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)
b. Obat luar
c. Obat keras
3. Tempat obat/botol obat diberi etiket yang jelas
a. Etiket obat yang diminum
b. Etiket obat luar berwarna biru (misalnya salep-salep)
c. Etiket obat keras, ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)
4. Tempat obat :
a. Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
b.

Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kalengkaleng kecil dan ditutup dengan baik

c. Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot
plastik) dan ditutup dengan rapat
5. Membersihkan dan menyimpan alat-alat
a. Alat-alat seperti penekan lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat
seharusnya :
- Dicuci bersih setelah dipakai
- Direbus dan diangkat setelah sepuluh menit mendidih
- Dikeringkan dan disimpan di tempat khusus (almari)

b. Baskom dan bengkok setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai
kering (sebelumny digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi
bedak supaya tidak lengket, ditiupkan udara dalam kantong, baru disimpan
c. Pengatur suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun,
keringkan digosok dengan kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam
larutan lysol.

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat
dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)
B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan
C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K
P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
(polisi/keamanan setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

D. Peralatan P3K terdiri atas


1. Bahan yang minimal harus tersedia
a. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.
b. Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.
2. Alat minimal yang disediakan
a. 10 pembalut cepat
b.

Pembalut gulung

c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f.

Kassa steril

g.

Gunting

h.

Pinset

E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab
gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak
sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat
cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan
memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan
pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan
tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap

F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :


Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :
Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan
mengancam jiwa korban, misalnya
1.

Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan ,
menghisap asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f.

Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan

2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b.

Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.

c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang


d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannya berkurang

e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)


f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya
merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat
vital lain kekurangan darah oleh berbagai sebab
b. Penyebab :
1)

Kekurangan darah/cairan (muntaber)

2)

Luka bakar yang luas

3)

Nyeri yang hebat

4)

Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu

c. Penggolongan
1)

Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat

(100x/menit), korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau


2)

Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan

cepat dan tidak teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat
(150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang

e. Tindakan P3K
1)

Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat
perdarahan di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala
lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan perdarahan
dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya

2)

Pakaian korban dikendorkan

3)

Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat

4)

Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan


perdarahannya

5)

Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian

6)

Bila munteber beri oralit

4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang
rusaknya. Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan
ke dalam
b.

Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah

c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan

PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR


A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b. Menghindari kontak dengan penderita
c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita
d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih
B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita
b.

Vaksinasi dengan BCG semasa bayi

c. Makan makanan yang bergizi


D. ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas)
Contoh: influenza, dan radang tenggorokan
Pencegahan:
a. Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah
b.

Hindari kena hujan

c. Kurangi minuman dingin


d. Hindari daerah yang berasap dan berdebu
e. Hindari kontak dengan penderita
f.

Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan

g.

Ingus jangan dibuang sembarangan

E. Penyakit pada saluran pencernaan


Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman
b.

Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun

KEBERSIHAN PRIBADI
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu
diingat, dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus
dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa hidup bersih tidak
senang melihat lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu dikkotori oleh
debu yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan kita akan
penuh daki bau yang tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, mandi
yang baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah bangun tidur (pada
pagi hari) dan setelah bekerja (artinya setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari)
sebaiknya dilakukan pada sore hari. Bagian muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5
kali sehari adalah suatu upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka hidup
bersih dan menjaga kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air
yang bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk
mengeringkan tubuh kita setelah mandi.

Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta perhatikanlah
kuku jari tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran yang
menempel dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang bersih dan
sesuai dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian
disamping melindungi badan juga menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk
kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak penampilan
kita akan berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh kawan-kawan.

Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun
sebelum makan dan sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah
dimasak, gunakan jambankalau mau buang air besar/buang air kecil dan bersihkan
tempat tinggal kita dari sampah dan genangan air.

B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan postur
tubuh artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan artinya enak
dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta
disetrika, agar tampak rapih.

C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga keberihan dan
kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah suatu kewajiban yang tidak

bisa ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut disukuri bila kita
memiliki tubuh dan badan yang normal dan sehat.

D. Makan dan Minum


Untuk menjaga kesehatan tubuh, makan dan minum adalah merupakan kebuuthan
pokok manusia untuk dapat bergerak dan menjalankan aktivitas kegiatan apapun, tubuh
memerlukan energi atau tenaga yang kesemuanya ini diperoleh dari apa yang kita makan,
minum sehari-hari. Makanan yang seimbang mengandung unsur:
a. Hidrat arang/ karbohhidrat: nasi, roti, sagu, jagung dan lain-lain
b. Protein: daging, telur, tahu, tempe, dll
c. Vitamin dan mineral: sayur-sayuran dan buah-buahan
d. Air minum untuk memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh kita
e. Istirahat, rekreasi dan kesehatan mental (rohani)

Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita memerlukan istirahat baik jiwa
dan rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan antara kesehatan
jasmani rohani oleh karena itu istirahat yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah
obat agar kita tetap sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur
selama 8 jam, maka gunakanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan
nyenyakagar sewaktu kita bangun tubuh sudah segar dan siap melakukan kegiatan atau
aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu contoh bentuk
rekreasi yang menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari

minggu, sepeda santai, senam kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu upaya
untuk menjaga kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani.

E. Kebersihan Atau Kesehatan Pribadi Meliputi


1. Melindungi jaringan dibawahnya
Fungsi kulit:
a. Melindungi jaringan dibawahnya
b. Melindungi cairan tubuh
c. Mengatur suhu tubuh
d. Sebagai indera peraba
e. Membentuk vitamin D
f. Sebagai alat sekresi
Cara memelihara kulit:
a. Mandi dan memakai sabun minimal 2kali sehari
b.

Habis mandi dikeringkan dengan handuk yang bersih

c. Memakai pakaian yang bersih


2. Memlihara kebersihan rambut
Rambut berfungsi untuk melindungi kepala terhadap suhu yang datang dari luar baik
panas maupun dingin
Cara merawat rambut:
a. Mencuci rambut dengan teratur 2 kali seminggu
b.

Menyisir rambut

3. Mamlihara kebersihan mata


Fungsi mata:
a. Sebagian indera penglihatan

b.

Membantu keseimbangan dan menyampaikan pesan

Cara membersihkan mata:


a. Ambil kapas simpan di ujung lidi
b.

Celupkan di boorwater atau air matang

c. Usapkan dari arah pinggir ke tengan menuju ke arah hidung


4. Memelihara kebersiahan kuku
Cara membersihkan kuku:
a. Memotong kuku sekurang-kurangnya 1 kali seminggu
b.

Mencuci kuku dengan sabun

5. Memelihara kesehatan hidung


Didalam hidung terdapat bulu dan lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk
dari kotoran debu sehingga udara masuk ke paru-paru lebih bersih
6. Memelihara kebersihan telinga
Fungsi telinga sebagai alat pendengarn dan keseimbangan tubuh
Cara membersihkan:
a. Bersihkan daun telinga pada waktu mandi ingat lekuk-lekuknya
b.

Bersihkan kotoran berkali-kali

c. Telinga jangan sampai kemasukan air


7. Memelihara kebersihan mulut dan gigi
Lihat uraian pada kesehatan gigi dan mulut
8. Membersihkan kaki dan tangan
Cara memelihara:
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu
b.

Cuci kaki setiap kali kotor

c. Pakai alas kaki atau sandal yang pas dan tidak sempit

9. Pakai pakaian dan keperluan pribadi atau peralatan yang bersih


Cara memelihara:
a. Mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih
b.

Pakai-pakaian yang sesuai dengan ukuran badan

c. Jangan memaki pakaian atau barang pribadi milik orang lain


d. Jangan menggantung pakaian di kamar
e. Bedakan pakaian sekolah dengan pakaian rumah
10. Memelihara kebersihan sesudah buang air besar dan buang air kecil
Kotoran manusia banyak sekali mengandung kuman yang berbahaya bagi kesehatan oleh
karena itu jarang dibuang sembarangan tapi harus di jamban atau WC bukan di sungai,
buang air kecil tidak boleh dilantai kamar mandi, sesudah buang air kecil disiram sampai
bersih agar tidak menimbulkan bau.

PEMBIDAIAN

A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar
tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak
bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).

c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.


d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.

3. Macam-macam alat balut


a. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai
ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm.
Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan,
pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita
dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang
lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
Cara membalut:
Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya saling
menarik.
Kedua ujung diikatkan secukupnya.
c. Pita (pembalut gulung)
Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering
adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah
kendor.

Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:


2,5 cm : untuk jari-jari
5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.

d. Plester (pembalut berperekat)


Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir,
untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan plester
disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk
membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan plester.
Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan
kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
Luka diberi antiseptik
Tutup luka dengan kassa
Letakkan pembalut plester.
e. Pembalut lainnya
Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru
dibuka saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.
Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk menutup
luka-luka kecil.
f. Kassa steril

Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi
sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya
sudah ditutupisofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.

4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut
yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Uruturutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka
selama didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh
bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang
tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya
dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.

Kemudian berikan balutan yang menekan.

Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan


dengan cara:
Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan
yang lebih mantap dapat diberikan.
Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15
menit.
Pengikatan dengan tourniquet.
Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima jari
di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau
kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu
dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya
denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan
kasa steril.
Elevasi bagian yang terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.

Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah
letaknya di sebelah distal.
Tidak mudah kendor atau lepas.

B. PEMBIDAIAN

1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami
cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai
fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah
kerusakan lebih lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan
dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke
tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan
pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus
dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan

setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan
sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang:
pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan
memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama
bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat
digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.

4. Jenis Alat Bidai


a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat
dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam
keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di
lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang
paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha

c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si
penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan
pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.

5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya
dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu
pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian
yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan
syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah
atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur.
Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang
dibidai.

f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara
keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.

IMUNISASI

A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis,
Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.

B. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


1. TBC
2. Dipteri
3. Pertusis
4. Tetanus
5. Campak
6. Polio
7. Hepatitis B

C. Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi


Manfaat imunisasi adalah:
-

Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan
Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.

Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.

Bahaya bila tidak diimunisasi:


-

Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat
menimbulkan kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.

D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b.

Rumah sakit bersalin

c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f.

Dokter spesialis kebidanan

g. Bidan praktek
h.
i.

Klinik
Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)

E. Siapa yang harus di imunisasi


1.

Bayi (0-11 bi)

: BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B

2.

Anak SD kelas 1

: DT

3.

Anak SD kelas VI (Wanita)

: TT

4.

Calon Penganten (Wanita)

: TT

5.

Ibu Hamil

: TT

6.

Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu
bayi

: Hepatitis B

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Bagian-bagian terpenting dari mulut


1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas

2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada
tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara

3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini
disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini
tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar
gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus.
Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.

4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi
kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini
disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat
melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak
menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang
menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi
kepada tulang rahang

B. Penyakit gigi dan mulut


Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos)
dan gusi berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan

menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan
yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan memakai zat
perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang mengandung gula dan lengket.
(permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan
gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini
akan melarutkan lapisan luar gigi (email) sehingga menjadi keropos dan berlubang.
Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan menyebabakan peradanagn gusi sehingga
gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena
mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang giri ini akan memperparah
peradangan gusi.

C. Kelainan rongga mulut


1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk
a.

Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas
mendongos.

b. Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah.

D. Cara menyikat gigi yang baik


1. Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-mundur
berulang-ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi
2. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam
3. Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan
bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.

4. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi seperti
dalam gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.
5. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan pendek
dan lembut
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA
A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi sangat
besar untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari lingkungan
kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang sejak awal dadri
pertumbuhan

fisik

maupun

mentalnya

akan

mendapatkan

rangsangan

dalam

pengembangan selanjutnya. Dengan indera penglihatan seseorang akan mengadakan


kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu menyesuiikan dan mempertahankan
kehidupannya dalam lingkungannya serta mampu menghindarkan diri dari berbagai
ancaman yang mungkin aad disekitarnya.

B. Bagian-Bagian Mata
1) Kelopak Mata
2) Bulu mata
3) Konjungtiva (selaput lendir)
4) Kornea (selaput bening)
5) Pupil (manik-manik)

C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan

- Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan


seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan memperlihatkan
seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu terhadap penderiata dan
menentukan ukuran huruf terkecil yang da[at dikenal/ dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
Mata yang kiri atau kanan ditutup.
Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari baris atas
kebawah dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan tajam
penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam penglihatan 6/10.
Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a) Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.
b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c)

Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.

d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar
kembali bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a) Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
b) Arah kedua bola mata kedepan.

D. Menjaga Kesehatan Mata


1. Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti
sayu-sayuran hijau, telur, buah-buahan dll.).
2. Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.
3. Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca dan
menulis. Sinar lampu yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri.
Letak lampu hendaknya cukup jauh dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn dari
tubuh. Bacaan terletak kira-kira 40cm dari mata.
4. Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata.
Istirahatlah sejenak bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang
jauh atau pemandangan yang hijau/ berwarna-warni.
5. Jangan mnggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena bisa
menular seperti handuk, saputangan dan alt tulis.
6. Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya.

E. Kelainan-Kalainan Mata Dan Penanganannya


1. Konjungtivitis (radang selaput lendir)
Tanda-tanda :
-

mata merah dengan/ tanpa kotoran

perih dan kadang-kadang gatal serta berair.

tidak disertai penurunan tajam penglihatan


Tindakan :

Kirim ke Puskesmas

Hindarkan alatnya

Awasi apakah meneruskan pengobatan

2. Keratitis (Radang selaput bening mata)


Tanda-tanda :
-

Mata merah dan sila

Disertai penurunan tajam penglihatan


Tindakan : kirim segera ke Puskesmas

3. Trauma zat kimia pada mata


Tindakan :
-

Segera sesudah terkena, mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama 30
menit terus menerus. Segera kirim ke Puskesmas.

4. Trauma mata
Tanda-tanda :
-

Robek pada kelopak mata

Luka sayat pada selaput bening mata.


Tindakan :

Tutup mata dengan pembalut steril

Jangan menekan bola mata dengan apapun

Kirim segera ke Puskesmas

5. Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi atau
kapas balan.

F. Pemeriksaan Pendengaran /Telinga


Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan
kelainan yang menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka yang
menderita gangguan pendengaran (pengaturan tempat duduk dan sebagainya)

Alat yang dipakai :


1. a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.
2. Kayu/ pita pengukur jarak.
3. Ruangan/ tempat yang tenang.
Cara :
Pemeriksaan dengan cara berbisik :
a. Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid
b. Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.
c. Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet.
Dahulukan telinga kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap pemeriksa serta
lobang telinga kiri ditutup rapat dengan tangan kirinya.
Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap.
Anak sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa.
Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka pendengaran anak
adalah 20/ 20 atau 6/ 6
Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan maju satu
meter dan berbisik mengulang kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang dengan jelas
maka pendengaran anak tersebut adalah 5/6 atau 15/20
Demikian seterusnya, dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara yang sama.
d. Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e. Bagi anak-anak kelas I dan II karena masih kecil penjelasannya harus sedemikian rupa
sehingga tidak bingung dan ragu-ragu.
f. Pemeriksaan pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila dianggap perlu.

Pemeriksaan dengan jam tangan


Yaitu dengan mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak tidak dapat
mendengarkan lagi detik jarum jam tersebut (beberapa cm)
Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan (THT).
Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui kelainan diteruskan
ke rumah sakit.
Tanda-tanda dan keluhan pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran.
1. Kurang perhatian/ kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.
2. Terlamabat menjawab jika dipanggil
3. Sering salah menjawab
4. Kurang mengerti atau tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan
dikelas.
5. Memalingkan kepala untuk mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang yang
berbicara.
6. Suka menarik diri dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak yang
anti sosial atau pemarah, penangis.
7. Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat.

PENUTUP

Demikian Laporan kegiatan ini di buat untuk di jadikan bahan


sebagaimana mestinya, dan semoga kegiatan ini memberikan
manfaat bagi kita semua.

Garut, 23 Juni 2016


Kepala Puskesmas
UPTD Tarogong (DTP)

dr. H. Eddy Kusmayadi


NIP. 196104291989031003

Petugas UKS

Hj. Yani Triana Lindayani, S.Kep.Ners. MM


NIP. 196505051988032023

FOTO KEGIATAN PELATIHAN DOKTER


KECIL

Anda mungkin juga menyukai