Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Umumnya bioetanol dibuat dari tanaman-tanaman berpati seperti

singkong, ubi, dan jagung. Akan tetapi tanaman-tanaman tersebut


memiliki nilai guna lain sebagai bahan pangan sehingga apabila tanaman
tersebut digunakan sebagai bahan baku dalam memproduksi etanol
secara komersial maka akan menimbulkan persaingan antara bahan
pangan dan energi.
Berbagai hasil penelitian semakin menguatkan pendapat bahwa alga
adalah sumber energi alternatif terbaik di dunia, sementara di Indonesia
sendiri alga tumbuh menyebar hampir di seluruh perairan Indonesia.
Menurut Prof I Nyoman Kabinawa, periset alga di Pusat Penelitian
Bioteknologi, alga yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi atau
minimal mengandung 25% karbohidrat cocok untuk dijadikan bioetanol.
Alga hijau (Spirogyra) menyimpan karbohidrat sebanyak 33-64% dan 1121% lemak sehingga cocok sebagai bahan baku bioetanol . Bioetanol
sendiri diolah dari karbohidrat atau pati yang terkandung dalam bahan
alam.

Melalui

penelitian

ini,

penulis

mengangkat

ganggang

hijau

(Spirogyra) sebagai salah satu solusi alternatif dalam produksi bioetanol


yang nantinya dapat menjadi bahan bakar alternatif. Hal ini karena
ganggang hijau (Spirogyra) dapat hidup di air tawar dan tersebar dimanamana, selain itu Spirogyra memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun beberapa rumusan masalah yang dapat ditarik,

yaitu:
1. Bagaimana cara mengolah alga hijau (Spirogyra) untuk menghasilkan
bioetanol melalui proses fermentasi?
2. Berapa kadar bioetanol yang dihasilkan dari alga hijau dengan pelarut
h2so4? (belum pasti)
3.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian yang direncanakan ini secara khusus
bertujuan :
1. Membuat bahan bakar bioetanol dari alga hijau (spirogyra).
2. ..
3. ..
1.4 Manfaat
1.5 Tinjauan Pustaka
1. Alga Hijau Spirogyra sp.
Spirogyra genus dari alga hijau ordo Zygnematales. Ia biasa ditemukan di air tawar. Spirogyra
mampu berfotosintesis, memiliki sel eukariotik. Pigmen utama yang dikandung alga hijau adalah
klorofil. Tubuhnya berbentuk filamen yang tidak bercabang. Panjang tubuhnya mencapai 1 kaki
(30,48 cm). Benang tersusun oleh protoplasma yang transparan dan setiap sel memiliki 1 atau
lebih kloropas yang memanjang dari ujung ke ujung berbentuk spiral. Pada kloropas yang
berbentuk pita terdapat pirenoid. Pirenoid tersebut dikelilingi oleh butiran tepung.

Sel tunggal spyrogyra


Sel spirogyra memiliki inti yang terletak di tengah, sitoplasmanya terbungkus oleh dinding sel,
serta memiliki vakuola yang besar. Lapisan gelatin yang tipis melindungi seluruh sel sehingga
memberikan karakter tertentu pada spirogyra. Pada siang hari, fotosintesis berlangsung cepat dan
oksigen yang dihasilkan disimpan di antara filamen. Pada saat itu, Spirogyra akan naik ke
permukaan air. Pada malam hari, oksigen dilarutkan kembali ke dalam air.

Anda mungkin juga menyukai