Makalah Kelompok 3 Baja
Makalah Kelompok 3 Baja
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Besi merupakan logam yang paling banyak terdapat di alam. Besi juga
diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu kira-kira 4,7
- 5 % pada kerak bumi. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi dan
jarang dijumpai dalam keadaan bebas, kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan
tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besi magnetit ( Fe 3O4) mengandung besi
65 %, hematite ( Fe2O3 ) mengandung 60 75 % besi, limonet ( Fe2O3 . H2O )
mengandung besi 20 % dan siderit (Fe2CO3). Dalam kehidupan, besi merupakan
logam paling biasa digunakan dari pada logam-logam yang lain. Hal ini
disebabkan karena harga yang murah dan kekuatannya yang baik sreta
penggunaannya yang luas.
Bijih besi yang dapat diolah harus mengandung senyawa besi yang besar.
Bijih besi adalah suatu zat mineral yang mengandung cukup kadar besi untuk
dileburkan kira-kira 20 %. Komposisi dan bentuk bijih besi berbeda-beda, jika
besi dipanaskan bersama-sama karbon pada suhu 1420 oK 1470oK maka akan
terbentuk suatu alloy..
Seiring dengan perkembangan zaman banyak teknologi baru yang
bermunculan untuk menghasilkan besi . Salah satu sebabnya adalah karena besi
memiliki kegunaan yang sangat banyak dan terlebih lagi karena bijih besi yang
relatif melimpah dipenjuru dunia. Oleh karena itu penting untuk kita mempelajari
lebih lanjut mengenai besi tersebut.
Baja karbon
Baja paduan
Baja perkakas dan dies
Baja tahan karat
Besi tuang
Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih fokus pada masalah
dan tujuan, maka dengan ini penyusun membatasi masalah terhadap sifat,
kelebihan dan kekurangan, aplikasi, dan contoh dari masing-masing sub bab.
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Logam dan Besi
2.1.1 Logam
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan
kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal
adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan
ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis
diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari
nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semilogam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam.
Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam
banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium,
tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.
Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut
semua unsur yang lebih berat daripada helium.
a. Paduan logam
Paduan logam merupakan pencampuran dari dua jenis logam atau lebih
untuk mendapatkan sifat fisik, mekanik, listrik dan visual yang lebih baik. Contoh
paduan logam yang populer adalah baja tahan karat yang merupakan
pencampuran dari baja (Fe) dengan Krom (Cr).
b. Logam mulia
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang
biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina. Logamlogam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam
jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik
yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada
perangkat elektronik.
c. Logam berat
Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau
lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap
berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh.
Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian
pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak
layak konsumsi.
d. Logam transisi
Logam transisi didefinisikan secara tradisional sebagai semua unsur kimia
pada blok-d pada tabel periodik, termasuk seng (Zn), kadmium (Cd), dan merkuri
(Hg). Ini berarti adalah golongan 3 sampai 12 di tabel periodik. IUPAC kemudian
mendefinisikan logam transisi sebagai semua unsur yang memiliki orbit elektron d
yang tidak lengkap atau yang hanya dapat membentuk ion stabil dengan orbit d
yang tidak lengkap. Berdasarkan definisi ini ketiga unsur di atas (Zn, Cd, dan Hg)
tidak termasuk ke dalam logam transisi. Berdasarkan definisi tradisional, terdapat
40 unsur yang termasuk logam transisi dengan nomor atom 21 sampai 30, 39
sampai 48, 71 sampai 80, dan 103 sampai 112. Nama transisi diperoleh
berdasarkan posisi unsur-unsur tersebut di tabel periodik.
2.1.2 Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai
dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan
nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah
logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya:
potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi
yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia
dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi
besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng
bekas cepat hancur.
5. Galvanisasi (pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan
berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink
dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini
terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh
karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang
kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai
katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami
oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah
digalvanisasi, sehingga tahan karat.
6. Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat
dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang
mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga
dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi
perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam
yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika
logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan
berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja
yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang
magnesium harus diganti.
a. Aluminium
(Latin: alumen, alum) Orang-orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan
alum sebagai cairan penutup pori-pori dan bahan penajam proses pewarnaan. Pada
tahun 1761 de Morveau mengajukan nama alumine untuk basa alum dan
Lavoisier, pada tahun 1787, menebak bahwa ini adalah oksida logam yang belum
ditemukan.
Wohler yang biasanya disebut sebagai ilmuwan yang berhasil mengisolasi
logam ini pada 1827, walau aluminium tidak murni telah berhasil dipersiapkan
oleh Oersted dua tahun sebelumnya. Pada 1807, Davy memberikan proposal
untuk menamakan logam ini aluminum (walau belum ditemukan saat itu), walau
pada akhirnya setuju untuk menggantinya dengan aluminium. Nama yang terakhir
ini sama dengan nama banyak unsur lainnya yang berakhir dengan ium.
Aluminium juga merupakan pengejaan yang dipakai di Amerika sampai
tahun
1925
ketika
American
Chemical
Society
memutuskan
untuk
larutan
hidrotermal,
sedangkan
pengkonsentrasian
secara
mekanis
Endapan plaser.
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga
telah
SM.
belajar
memisahkan
perak
dari
timah
sejak
3000
.
Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras
dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh
emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan
listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak
yang sangat kecil. Elemen ini sangat stabil di udara murni dan air, tetapi langsung
ternoda ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida atau udara yang mengandung
belerang.
d. Timah
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan
logam miskin keperakan, dapat ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi
dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan
untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama
dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang
diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk,
ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan,
terdengar suara yang sering disebut tin cry (tangisan timah) ketika
sebatang unsur ini dibengkokkan.
Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika
dipanaskan, timah abu-abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2
derajat Celcius menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur
tetragonal. Ketika timah didinginkan sampai suhu 13,2 derajat Celcius, ia pelanpelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan oleh
10
ini,
campuran
logam
kristal
timah-niobium
menjadi
11
murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam
lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan
besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan
pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah
dan gedung, serta komponen industri. Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun
1751 dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit). Nikel berwarna putih
keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa,
sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas
dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal,
yang dapat
mengandungi
aloi
logam
besi-nikel.
Sekitar
5%
dan
magnetit
(Fe3O4),
hembus (blast furnace) pada suhu sekitar 2000 C. Dalam relau hembus, bijih
besi, karbon dalam bentuk kok, dan fluks seperti batu kapur diisikan di bahagian
atas relau, sementara semburan udara panas dipaksa untuk masuk ke dalam relau
di bahagian bawah. Dalam relau, kok bertindak balas dengan oksigen dalam
hembusan udara untuk menghasilkankarbon monoksida:
2 C + O2 2 CO
Karbon monoksida mengurangkan bijih besi (dalam persamaan kimia di bawah,
hematit) kepada besi lebur, menjadi karbon dioksida di dalam proses tersebut:
3 CO + Fe2O3 2 Fe + 3 CO2
12
lain-lain silikat.
Fluks
biasa
termasuklah
batu
kapur
terbesar
menghasilkan 70% daripada pengeluaran bijih besi dunia. 1100 Jt bijih besi
digunakan untuk menghasilkan lebih kurang 572 Jt besi mentah.
Sifat Fisika Besi
Ciri-ciri fisik
Fase
padat
13
Titik lebur
1811 K
(1538 C, 2800 F)
Titik didih
3134 K
(2861 C, 5182 F)
Kalor peleburan
13,81 kJ/mol
Kalor penguapan
340 kJ/mol
Kapasitas kalor
Tekanan uap
P/Pa
pada T/K
1
1728
10
1890
100
2091
1k
2346
10 k
2679
100 k
3132
Ciri-ciri atom
Struktur kristal
Bilangan oksidasi
2, 3,
4,
(oksida amfoter)
Elektronegativitas
Energi ionisasi
Jari-jari atom
140 pm
156 pm
Jari-jari kovalen
125 pm
besi, Fe, 26
Deret kimia
logam transisi
14
8, 4, d
Penampilan
metalik
mengkilap
keabu-abuan
Massa atom
55,845(2) g/mol
Konfigurasi elektron
2, 8, 14, 2
Lain-lain
Sifat magnetik
feromagnetik
Resistivitas listrik
(20 C) 96,1 nm
Konduktivitas termal
Ekspansi termal
Kecepatan
suara(suhu
5120 m/s
Modulus Young
211 GPa
Modulus geser
82 GPa
Modulus ruah
170 GPa
Nisbah Poisson
0,29
4,0
Kekerasan Vickers
608 MPa
Kekerasan Brinell
490 MPa
kamar)
(elektrolitik)
Isotop
iso
NA
waktu paruh
DM
DE(MeV) DP
54
5,8%
>3,1E22 tahun
penangkapan 2
55
syn
91,72%
2,2%
0,28%
syn
syn
2,73 tahun
penangkapan
Fe stabil dengan 30 neutron
Fe stabil dengan 31 neutron
Fe stabil dengan 32 neutron
44,503 hari
1,5E6 tahun
-
Fe
Fe
56
Fe
57
Fe
58
Fe
59
Fe
60
Fe
54
Cr
0,231
55
1,565
3,978
59
Mn
Co
Co
60
15
2. Phosphor
Phosphor dalam baja karbon akan mengakibatkan kerapuhan dalam keadaan
dingin. Semakin besar prosentase phosphor semakin tinggi batas tegangan
tariknya, tetapi impact strength dan ductility nya turun. Prosentase phosphor pada
baja paling tinggi 0.08 %, tetapi pada baja karbon rendah prosentasenya 0.15
0.20 % untuk memperbaiki sifat mach inability nya yaitu supaya chips/tatal yang
terjadi tidak sambung-menyambung melainkan dapat putus-putus.
3. Sulfur
Prosentasi sulfur pada baja karbon 0.04 %. Sulfur dapat mempengaruhi sifat
rapuh panas. Baja Karbon berdasarkan prosentase kadar karbonnya
dikelompokkan menjadi 3 macam :
16
17
Berdasarkan komposisi baja paduan dibagi menjadi, Baja tiga komponen (terdiri
satu unsur pendu dalam penambahan Fe dan C) dan Baja empat komponen (terdiri
dua unsur pemadu dst). Sebagai contoh baja paduan kelas tinggi terdiri: 0,35% C,
1% Cr,3% Ni dan 1% MO.
Struktur:
Baja paduan diklasifikasikan berdasarkan :
1. Baja pearlit
2. Baja martensit
3. Baja austenit
4. Baja ferric
5. Karbid atau ledeburit.
Baja pearlit (sorbit dan troostit), didapat, jika unsur-unsur paduan relatif
kecil maximum 5% Baja ini mampu dimesin, sifat mekaniknya maningkat oleh
heat treatment (hardening &tempering) Baja martenst, unsur pemadunya lebih
dari 5 %,sangat keras dan sukar dimesin.Baja austenit, terdiri dari 10 30% unsur
pemdu tertentu (Ni, Mn atau CO) Misalnya : Baja tahan karat (Stainlees
steel),nonmagnetic dan baja tahan panas (heat resistant steel).Baja Ferrit, terdiri
dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya rendah. Tidak
dapat dikeraskan.Baja Karbid (ledeburit), terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur
penbentuk karbid (Cr, W, Mn, Ti, Zr).
Penggunaan
Berdasarkan
penggunaan
dan
sifat-sifanya,
baja
paduan
Sesudah di heat treatment baja jenis ini sifat-sifat mekanikya lebih baik dari
pada baja karbon biasa. Baja Perkakas, dipakai untuk alat-alat potong,
komposisinya tergantung bahan dan tebal benda yang dipotong/disayat, kecepatan
potong, suhu kerja.
-Baja perkakas paduan rendah, kekerasannya tak berubah hingga pada suhu
250 C.
-Baja perkakas paduan tinggi, kekerasannya tak berubah hingga pada suhu
600C.
Biasanya karposisinya terdiri dari 0,8% C, 18% W, 4% Cr, dan 1% V. Ada
lagi terdiri 0,9% C, 9 W, 4% Cr dan 2-2,5% V. Baja dengan sifat fisik khusus,
dapat dibedakan sebagai berikut
Invar : memiliki koefisien muai sama dengan nol pada suhu 0 100 C.
Digriakan untuk alat ukur presisi.
19
Elinvar : memiliki modulus elastisitet tak barubah pada suhu 50C sampai
100C. Digunakan untuk pegas arloji dan berbagai alat ukur fisika.
Paduan patong
Paduan potong digunakan untuk alat-alat potong yang beroperasi sampai
suhu 1000-1100C. tidak dapat dimesn secara biasa. Diproduksi dangan dua cara :
casting cutting alloys atau stellites, terdiri dari sejumlah besar cobalt dan
wolfram, memiliki kekerasan (HRc= 60-65) dan mencair pada suhu tinggi.
Batang-batang tuangan paduan ini dengan ketebalan 5-10mm digunakan
untuk memperkeras permukaan dengan disambung pada ujung alat-alat
potong untuk meningkatkan umur (lama pemakaian).
20
Kekerasan
Ketangguhan
Tahan aus
Red hardness
Individual application:
Machinability
21
drastis
harus
mempunyai
sifat
nondeforming
yang
baik
unsur
paduan,
kecuali
cobalt,
menaikkan
hardenability
Bila diperlukan kekerasan sampai ke bagian dalam maka dipilih high alloy
steel (deep hardening)
Shallow hardening steel, seperti group W, group F,dan beberapa group P
harus diquench dengan air
3.Toughness
Ketangguhan didefinisikan sebagai kemampuan menahan beban tanpa
menjadi patah, bukan kemampuan menyerap energi selama deformasi
Perkakas biasanya harus kaku (rigid), tidak boleh terjadi deformasi plastic
sedikitpun
Perkakas dengan kadar karbon rendah dan medium (group S dan H) akan
mempunyai ketangguhan paling baik, karenanya dikelompokkan dalam
shock resisting tool steel
Shallow hardening steel dengan inti yang tangguh dan lunak dianggap
mempunyai ketangguhan baik
Cold-work tool steel, yang kadar karbonnya tinggi, cenderung agak getas
dan dikatakan ketangguhannya rendah
22
4. Wear resistance
Didefiniskan sebagai ketahanan terhadap abrasi atau ketahanan terhadap
kehilangan toleransi dimensi
Dimiliki oleh semua baja perkakas tetapi ada beberapa baja perkakas yang
sangat baik sifat tahan ausnya terutama yang mengandung partikel-partikel
karbida yang tak larut
Wear resistance teruatama dibutuhkan oleh perkakas potong bermata
tunggal
5. Red-hardness
Disebut juga hot-hardness, dikatakan sebagai kekerasan pada temperatur
tinggi
Red-hardness banyak berkaitan dengan ketahanan terhadap tempering
pada baja
Sifat ini diperlukan pada perkakas potong kecepatan tinggi dan perkakas
untuk hot-working
Unsur paduan carbide former, seperti chromium, tungsten, molybdenum
sangat memperbaiki sifat ini
Baja dengan kandungan unsur-unsur tersebut dalam jumlah banyak akan
memiliki sifat red-hardness yang sangat baik
23
6. Machinability
Kemampuan suatu bahan untuk dipotong dan menghasilkan permukaan
yang halus
Faktor yang berpengaruh: kekerasan pada kondisi anealed, strukturmikro
dan banyaknya karbida
Baja perkakas lebih sulit dimachining dibandingkan dengan baja
konstruksi
Carbon tool steel (group W) mempunyai machinability paling baik
diantara baja perkakas
Machinability dan workability menurun dengan makin tingginya kadar
karbon dan paduan
Unsur pembentuk karbida yang kuat seperti chromium, vanadium dan
molybdenum membentuk sejumlah besar partikel karbida sesudah annealing
sehingga baja sulit dimachining
7. Resistance to decarburization
Keluarnya karbon dari baja yang terjadi selama baja dipanaskan (heat
treatment) diatas 700 oC
Jika terjadi decarburasi maka kekerasan yang diharapkan tidak akan
tercapai
Dekarburasi dapat dicegah dengan beberapa cara perlindungan (misal
pemanasan pada protective atmosphere)
Perkakas dengan desain yang kompleks dan tidak dapat digrinding setelah
pengerasan tidak boleh mengalami decarburasi
Shock-resisting tool steel paling jelek, hot-work tool steel agak baik dan
carbon tool steel paling baik ketahanan terhadap decarburasi
24
25
Air-hardenable.
26
Mengandung 8% Mo, 4% Cr .
c. Group L (low alloy) paduan utama Chrom, dengan Vanadium, Molybden dan
Nikel.
d. Group F (Carbon Tungsten) shallow hardening, water quench. Dengan kadar
karbon dan tungsten yang tinggi sangat tahan aus.
28
Baja tahan karat dalam membentuk mechanical propertis nya dipengaruhi oleh
beberapa unsur, seperti:
Karbon (C)
Karbon merupakan unsur pengeras utama dalam baja, pada baja tahan karat
karbon berfungsi untuk memperluas gamma loop, juga sebagai pembentuk
29
Nikel (Ni)
Nikel adalah unsur penstabil austenit. Penambahan unsur Ni kedalam
paduan Fe-Cr akan memperluas daerah gamma, sehingga daerah ferit akan
mengecil.[5]
Pada
temperatur
austenisasi
rendah
mendorong
terjadinya
penghalusan butir dan dapat meningkatkan ketangguhan bila dipadu dengan krom.
Krom (Cr)
Semua baja tahan karat mengandung Cr yang berfungsi sebagai unsur
penstabil ferit. pada diagram kesetimbangan Fe-Cr terlihat bahwa kandungan
krom diatas 12% memperlihatkan ferit dapat langsung mengendap dari fasa cair
membentuk delta-ferit. Semakin tinggi kandungan Cr daerah austenit yang
terbentuk akan semakin menyempit, sehingga daerah ferit menjadi lebih luas dan
mengikat oksigen sehingga meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan
oksidasi pada temperatur tinggi. Krom juga merupakan unsur pembentuk karbida
yang dapat berikatan dengan besi, karbon dan dengan unsur lainnya.
30
Molibdenum (Mo)
Molibdenum pada baja tahan karat berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
dan sebagai pembentuk fasa kedua dalam baja tahan karat feritik dan austenitik.
Dalam baja tahan karat martensitik, molibdenum dapat meningkatkan kekerasan
dan pada temperatur tempering yang tinggi akan membentuk endapan karbida.
diinginkan
Besi tuang berisi 2-4% karbon dan mengandung
Belerang (S), menyebabkan besi tuang keras dan getas, cepat mengeras
dan menyebabkan cacat berupa pori-pori udara, kandungan belerang tdk
boleh lebih dari 0,1%.
Fosfor (P), membuat besi mudah mencair dan bertambah getas, bila
mengandung fosfor lebih dari 0,3% besi tuang menjadi hilang
kekerasannya dan tidak mudah dikerjakan, bila menginginkan besi yang
halus dan tipis , kadar fosfornya 1-1,5%.
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi dalam bentuk hematit
(Fe2O3), magnetit (Fe3O4), limonit Fe(OH)2, dan siderit (FeCO3). Besi merupakan
logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu merangkumi sebanyak
95 peratus daripada semua tan logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Gabungan
harganya yang murah dengan kekuatannya menjadikan ia amat diperlukan,
32
terutama dalam penggunaan seperti kereta, badan kapal bagi kapal besar, dan
komponen struktur bagi bangunan.
Baja karbon adalah baja yang hanya terdiri dari besi ( Fe ) dan karbon ( C ).
Baja Karbon berdasarkan prosentase kadar karbonnya dikelompokkan menjadi 3
macam: baja karbon rendah, baja karbon menengah dan baja karbon tinggi.
Cara pencegahan korosi: pengecatan, pelumuran dengan oli atau gemuk,
pembalutan dengan plastik, tin planting, galvanisasi, cromium plating, sacrificial
protection.
33