10 Sabun PDF
10 Sabun PDF
ABSTRACT
192
Hernani et al. : Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas ...
PENDAHULUAN
Lengkuas (Alpinia galanga L.
Swartz) merupakan salah satu tanaman dari famili Zingiberaceae yang rimpangnya dapat dimanfaatkan sebagai
obat. Secara tradisional, lengkuas
sering digunakan sebagai obat sakit
perut, karminatif, anti jamur, anti
gatal, bengkak, anti allergi, dan anti
hipoglikemik (Kubo et al. 1991; Akhtar
et al. 2002; Matsuda et al. 2003).
Bahkan ekstrak lengkuas dapat dimanfaatkan untuk menghambat oksidasi
lemak dan meningkatkan stabilitas
mikrobia pada daging giling (Cheah
dan Gan 2000). Pada konsentrasi 0,050,10% dapat memperpanjang masa
simpan daging giling sampai 7 hari.
Komponen kimia utama yang
memberikan aroma pada lengkuas
adalah senyawa asetoksikhavikol asetat (ACA/galangal asetat) yang bersifat sebagai anti allergi, anti oksidan,
dan anti jamur (Jansenn dan Scheffer
1985). Galangal asetat tidak stabil
dalam bentuk larutan karena mudah
mengalami reaksi hidrolisis, dan senyawa ini tidak terdapat dalam minyak
atsiri lengkuas. Senyawa antijamur
lainnya dari lengkuas dan sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan
jamur Trichophyton mentagrophytes
dan Candida albicans adalah (E)-8,17
epoksilabd-12-en-15, 16-dial, (E)-8(17)-12-labadiene-15, 16 dial, dan
galanolakton (Haraguchi et al. 1996;
Windono dan Sutarjadi 2002). Senyawa-senyawa tersebut termasuk dalam
golongan diterpen. Biasanya terdapat
korelasi yang sangat positif antara
struktur senyawa kimia dengan
aktivitas biologi, dan pada gilirannya
terhadap efek terafitik yang diberikan
(Aftab dan Sial 2004). Senyawa anti
jamur yang ditemukan dari jenis
193
194
Hernani et al. : Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas ...
Komposisi/Composition (%)
1
2
3
6,8
6,6
6,4
19,8
19,6
19,4
6,0
6,0
6,0
20,1
19,9
19,7
9,8
9,6
9,4
15,0
15,0
15,0
13,8
13,6
13,4
1,0
1,0
1,0
0.2
0,2
0,2
6,5
6,5
6,5
1,0
2,0
3,0
1; 2; dan 3. Model rancangan
percobaannya adalah
Yij = + Ai +
i(j)
195
Uji efektivitas
Uji organoleptik
196
Hasil analisis/
Analysis result
(%)
Materia Medika
Indonesia (1978)
(%)
7,80
9,12
2,93
Tidak dipersyaratkan
3,9
3,7
31,22
5,2
21,60
1,7
Hernani et al. : Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas ...
Kadar air sari larut dalam alkohol dan air jauh melebihi ketentuan
standar. Gupta (1999) menerangkan
bahwa kadar sari larut dalam alkohol
dan kadar sari larut dalam air dilakukan untuk mengetahui jumlah zat berkhasiat yang dapat larut dalam suatu
pelarut, baik alkohol maupun air.
Senyawa yang dapat larut dalam
alkohol dari lengkuas, antara lain
galangin, eugenol, kaemferol, dan
kuersetin.
Ekstraksi
Rendeman ekstrak lengkuas
yang dihasilkan rata-rata sebesar
24,86%. Kualitas ekstrak yang dihasilkan mempunyai nilai pH 4,31; sisa
pelarut 10,65%; dan kelarutan dalam
alkohol 80% adalah 1:3. Tingginya sisa
pelarut pada ekstrak dapat disebabkan
karena pelarut mengekstrak lebih
banyak komponen yang terkandung
dalam minyak atsiri, sehingga pelarutnya lebih banyak yang terikat dengan
komponen minyak atsiri tersebut
(Hustiyani 1994), mengakibatkan sedikitnya pelarut yang menguap pada
saat proses penguapan. Kelarutan
dalam etanol ditunjukkan dengan perbandingan jumlah ekstrak dan jumlah
etanol yang dapat melarutkan ekstrak
tersebut. Perbandingan kelarutan 1:10,
bahan masih dikategorikan larut dalam
pelarutnya (Anonymous 1998).
Ekstrak lengkuas mengandung
minyak atsiri yang akan memberikan
aroma cukup kuat seperti bau minyak
kayu putih dan kamfor, berbau seperti
rempah dengan komponen sineol 1,8
(20,4%), -fenkhil asetat (18,3%),
kamfor (7,7%), (E)-metil sinamat
(4,2%), dan guaicol (3,3%) (Jirovetz
et al. 2003). Senyawa pemberi aroma
pada lengkuas yang telah diidentifikasi
oleh Someya et al. (2001) adalah 3
senyawa hidroksi 1,8 sineol glukopiranosida, yaitu (1R, 2R, 4S)- dan (1S,
2S,
4R)-trans-2-hidroksi-1,8-sineol
beta-D-glucopiranosida, dan (1R, 3S,
4S)-trans-3-hidroksi-1,8-sineol betaD-glucopiranosida sebagai prekursor
komponen aroma.
Karakteristik sabun transparan
Karakteristik sabun yang dihasilkan biasanya dipengaruhi oleh distribusi dari asam-asam lemak yang digunakan (George 1994). Asam-asam
lemak yang digunakan pada penelitian
ini berasal dari minyak kelapa dan
minyak jarak.
Kadar air
Berdasarkan analisis keragaman diketahui bahwa kadar air sabun
transparan tidak berbeda nyata terhadap perubahan konsentrasi ekstrak
lengkuas. Sabun transparan dengan
penambahan ekstrak lengkuas 1; 2;
dan 3, masing-masing mempunyai
kadar air 17,44; 17,46; dan 17,46.
Bila dibandingkan dengan standar kadar air maksimal yakni 17, ternyata
kadar air sabun transparan tidak terlalu melampaui ketentuan. Banyaknya
air yang ditambahkan pada sabun
akan berpengaruh terhadap kelarutan
sabun. Semakin banyak air yang terkandung dalam sabun maka sabun
akan semakin mudah menyusut pada
saat digunakan (Spitz 1996). Kadar air
terbaik untuk sabun transparan sesuai
ketentuan SASO adalah 17%, dan
apabila kadar airnya 17% maka
berarti kualitas sabun tersebut kurang
begitu baik (Anonymous 2009).
Jumlah asam lemak dan kadar
fraksi yang tidak tersabunkan
Konsentrasi ekstrak lengkuas
ternyata berpengaruh sangat nyata
197
198
Hernani et al. : Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas ...
Busa
Untuk stabilitas busa, stabilitas
emulsi dan kekerasan sabun tidak
berpengaruh secara nyata terhadap
peningkatan konsentrasi ekstrak lengkuas (Tabel 3). Busa merupakan salah
satu parameter penting dalam penentuan mutu sabun mandi. Pada penggunaannya, busa berperan dalam
proses pembersihan dan melimpahkan
wangi sabun pada kulit. Adanya
senyawa tidak jenuh (asam lemak
tidak jenuh) dalam campuran minyak,
tidak
akan
menstabilkan
busa
(Gromophone 1983).
Kekerasan
Tingkat kekerasan ditentukan
dengan mengukur kedalaman jarum
penetrasi pada sabun. Kedalaman ini
biasanya dinyatakan dalam sepersepuluh milimeter dari nilai yang tercantum pada skala penetrometer.
Semakin tinggi kedalaman penetrasi
jarum menunjukan bahwa suatu sampel semakin lunak. Ada kecenderungan, meningkatnya konsentrasi lengkuas, kekerasan sabun akan melunak.
Bila sabun terlalu lunak akan
menyebabkan sabun mudah larut dan
menjadi cepat rusak (Anonymous,
2007).
Stabilitas
busa/Foam
stability (%)
Stabilitas emulsi/
Emulsion stability
(%)
Kekerasan mm/
detik/Hardness
mm/second
1%
2%
3%
64,38 a
62,29 a
62,08 a
88,11 a
87,73 a
87,61 a
2,85 a
2,87 a
2,91 a
199
Sabun
transparan
yang
mengandung ekstrak lengkuas 2 dan
3% memiliki diameter hambat terhadap T. mentagrophytes lebih kecil
dibandingkan diameter hambat M.
canis pada pengenceran 1.000; 3.000;
dan 5.000 ppm (Gambar 4). Hasil
penelitian Trakranrungsie et al. (2008)
dinyatakan bahwa ekstrak lengkuas
lebih efektif menghambat M. canis dari
pada T. mentagrophytes. Hal ini ditunjukkan dari nilai IC50 M. canis =
26,057,4 dan T. mentagrophytes
45,536,1.
Beberapa senyawa aktif antijamur pada lengkuas adalah golongan
senyawa fenolik, seperti metil eugenol
dan eugenol asetat. Senyawa metil
eugenol sangat efektif dalam menghambat
pertumbuhan
jamur
T.
mentagrophytes dan Pseudomonas
acne (Kubo et al. 1991). Harborne
(1987) menerangkan bahwa senyawa
fenolik mampu membentuk kompleks
dengan protein melalui ikatan hidrogen. Senyawa ini berikatan dengan
asam amino dari protein kemudian
akan membentuk produk konjugasi
yang akan mengakibatkan terlambatnya metabolisme sel. Senyawa antijamur dari lengkuas ini memiliki grup
lipofil dan hidrofil dalam molekulnya
sehingga memiliki kemampuan untuk
menurunkan tegangan permukaan.
Uji organoleptik
Uji organoleptik yang dilakukan
pada penelitian ini adalah uji kesukaan
atau uji hedonik. Panelis yang diminta
penilaiannya adalah kelompok panelis
tidak terlatih.
200
Hernani et al. : Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas ...
41.89a
42
41
40
39
38
37
36
35
34
33
32
36.64b
35.72c
3.61c
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2.69b
1.80a
A
B
Gambar 1. Hubungan antara konsentrasi ekstrak lengkuas dengan jumlah asam
lemak (A) dan kadar fraksi tak tersabunkan (B)
Figure 1. Correlation between galangal extract concentration and amount of fatty
acid (A) and saponification fraction content (B)
2.88c
Kadar alkali bebas (%)
Free alkaline (%)
2.32b
2.5
2
1.5
1.18a
1
0.5
0
1
10.7
10.6
10.5
10.4
10.3
10.2
10.1
10
9.9
9.8
10.63a
10.31a
10.09a
10.63a
10.31b
10.09c
201
16
20
14
12
10
18
8
6
4
2
16
14
12
10
8
6
4
2
1
T. mentagrophyte
M.canis
T.mentagrophyte
M.canis
6.67
100%
6.67
56.67
60%
40%
66.67
53.3
53.3
0%
Biasa Netral
30
40
10
3.33
6.67
3.3
16.67
3.33
20%
Suka Like
6.67
0%
43.3
40%
16.67
10
36.67
43.3
60%
30
20%
80%
Frekuensi kesukaan
Like frequency
23.3
80%
Frekuensi kesukaan
23.3
Biasa Netral
100%
6.67
10
10
80%
46.67
60%
53.3
80
40%
20%
0%
43.33
26.67
3.33
10
6.67
Gambar 5. Penilaian kesukaan panelis terhadap warna (A) dan tekstur (B)
Figure 5. Panelist preferences on color (A) and texture (B)
100%
10
20
13.33
50
70
80%
60%
60
40%
20%
30
23.33
3.33
0%
1
13.33
3
A
B
Gambar 6. Penilaian kesukaan panelis terhadap busa (A) dan kesan kesat (B)
Figure 6. Panelist preferences on foam (A) and roughness (B)
202
Hernani et al. : Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas ...
KESIMPULAN
Karakteristik sabun transparan
hasil formulasi dengan penambahan
ekstrak lengkuas pada konsentrasi 1;
2; dan 3% memiliki kisaran kadar air
17; 44-17,46%, jumlah asam lemak
35,72-44,80%, fraksi yang tidak tersabunkan 1,80-3,61%, bagian tidak
larut dalam alkohol 1,18-2,88%, alkali
bebas 10,09-10,68%, pH 10,09-10,63,
stabilitas busa 62,08-64,38%, stabilitas
emulsi 87,61-88,11%, dan kekerasan
2,85-2,91 mm/detik. Sabun dengan
penambahan ekstrak lengkuas 1; 2;
dan 3% mampu menghambat pertumbuhan jamur M. canis dan T.
mentagrophytes. Daya hambat terhadap M. canis lebih tinggi dibandingkan
daya hambat terhadap M. mentagrophytes. Hasil uji organoleptik menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap
warna dan busa yang dihasilkan dari
konsentrasi 1; 2; dan 3% ekstrak
lengkuas, sedangkan terhadap kesan
kesat tidak berbeda nyata. Kesukaan
panelis terhadap warna semakin
menurun dengan peningkatan konsentrasi ekstrak yang ditambahkan.
SARAN
Pemberian aroma pada sabun
bisa dilakukan dengan menambahkan
berbagai jenis essence sesuai dengan
keinginan.
DATAR PUSTAKA
Adenkule, A.A. and S.O. Okoli. 2004.
Antifungal Activity of the Crude
Extract of Alafia barberi Oliver
(Apocynaceae) and Chasmanthera
dependens Hoscht (Menispermaceae). Hamdard. XLV(3):52-56.
203
Anonymous.
2007.
Saponification
Table Plus the Characteristic of
Oils in Soap. http://www.soapmakingresource.com/saponificatio
n-table.html. 12 Pebruari 2007.
Anonymous.
2009.
US
Patent
5417876-Transparent Soap formulations and Methods of Making
Same.
http://www.patentstrom.US/paten
t/5417876/description.html.
nd
204
Hernani et al. : Formula Sabun Transparan Antijamur dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas ...
205