yang
digunakan
melatarbelakangi adalah
atau
dipancarkan.
Hal
lain
yang
Intensitas suatu radiasi berkurang bila radiasi itu melewati suatu material,
sebab foton-foton itu akan dihamburkan sehingga arahnya tidak lagi seperti semula.
Berkurangnya intensitas radiasi disebabkan oleh efek fotolistrik, efek Compton, dan
efek produksi pasangan.
I = I0x
(II.1)
Dengan :
I0
= intensitas dating pada material
(II.2)
jug
sifat
cahaya
sebagai
pembawa
tenaga.
Meskipun
gelombang
elektromagnetik juga pembawa arus tenaga, namun hal ini tidak dapat digunakan
untuk menjelaskan gejala fotolistrik. Albert Einstein mengemukakan hipotesa bahwa
untuk menerangkan gejala efek fotolistrik cahaya harus dipandang pula sebagai
pancaran unit-unit tenaga atau kuantum-kuantum tenaga yang disebut foton.
Kemudian, muncullah istilah baru dalam ilmu fisika mengenai dualisme partikel
gelombang. (Soedojo,1998)
dapat terpenuhi. Elektronnya tercipta sendiri, bukan milik atom. Lalu, muncullah
positron dan elektron dari ketiadaan. Reaksinya dituliskan :
+ e + e+
Energi photon yang hilang dalam proses ini dirubah menjadi energi relativistik
positron E+ dan elektron E dengan persamaan:
hv = E+ + E
= 2moc2 + [E+ + E]
Karena K+ dan K- selalu positif maka untuk melakukan produksi pasangan,
photon harus memiliki energi sekurang-kurangnya 2moc2=1,02 MeV atau 1,64 X 1013
J.agar dapat mendekati inti berat sehingga terjadi produksi pasangan berupa
elektron dan positron. Foton tersebut termasuk dalam sinar gamma inti atom.secara
perlambang :
Foton = electron + positron
Proses diatas hanya dapat terjadi jika terdapat sebuah atom di sekitar electron
yang memasok momentum pental yang diperlukan,proses kebalikannya ,
Electron + positron = foton
Elektron bila bertemu dengan positron maka keduanya musnah (anihilasi) dan
menjelma menjadi foton sinar gamma.Pada proses produksi pasangan maupun
kebalikannya ini tetap berlaku hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan
momentum.
Kembali pada produksi pasangan tersebut di atas, karena foton berubah
menjadi elektron dan positron, maka dengan sendirinya foton yang ditembakkan
harus mempunyai energi lebih tinggi dari 1,02 MeV. Setelah terjadi produk pasangan
ini, maka mengalami penurunan intensitas. Perubahan ini tergantung dari sifat dan
tebal bahan dengan analisis sebagai berikut :
xD I = -k I D
dI = -k I dx
I = I0 e-kx
I0 = intensitas awal foton
I = intensitas setelah menembus bahan tebal x
x = tebal bahan
k = tetapan absorbsi bahan terhadap foton tertentu
Berarti selama perjalanan dalam media, energinya turun secara eksponensial.
Apabila tebal media x dipilih sedemikian rupa sehingga intensitasnya tinggal separo
yaitu , maka tebal ini disebut tebal lapisan separo harga (Half Value Layer = H.V.L).
Teori ini banyak digunakan dalam perhitungan penlindung radiasi.
(Anonim, 2013)
III.METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Waktu dan Tempat
Eksperimen ini dilakukan pada hari Jumat 18 november 2016, pukul 11.00
12.00 WITA, di Laboratorium Optik, lantai II Fakultas Sains dan Teknologi, UIN
Alauddin Makassar, Samata-Gowa
III.2 Alat dan Bahan
Alat digunakan pada percobaan ini adalah multimeter, Luxmeter, Power
Supply, lensa, Mikrometer sekrup, sumber cahaya halogen, serta celah diafragma.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah kertas warna (hijau, kuning dan pink),
III.3 Prosedur Kerja
1. Menyusun rangkaian seperti gambar berikut :
Celah
Lensa
Kertas
warna
lampu
P.Supply
Voltmasing-masing plat dan catat tegangannya
2. Mengukur tebal
meter
3. Mengatur celah
diafragma lalu menyalakan power supply
Ketebalan (mm)
0,32
0,26
0,20
( )
1
0,32
ln
( 271 )
= 3,125 ln 27
= 10,29
b) Untuk r = 9 ; x = 0,32 mm
1
Id
= x ln
Ip
( )
1
= 0,32
( 1861 )
ln
= 16,33
b. Untuk material kertas kuning
a) Untuk r = 6 ; x = 0,26 mm
1
Id
= x ln
Ip
( )
1
0,26
ln
( 161 )
= 3,85 ln 16
= 10,67
b) Untuk r = 9 ; x = 0,26 mm
1
Id
= x ln
Ip
( )
1
0,26
ln
( 2321 )
= 20,97
c. Untuk material kertas pink
a) Untuk r = 6 ; x = 0,20 mm
1
Id
= x ln
Ip
( )
1
0,20
ln
( 151 )
= 5 ln 15
= 13,54
b) Untuk r = 9 ; x = 0,20 mm
1
Id
= x ln
Ip
( )
1
0,20
ln
( 2191 )
= 26,95
IV.2 Pembahasan
Absorbsi
intensitas
cahaya
pantul,
berkaitan
intensitas
dengan
yang
intensitas
diteruskan
dan
langsung,
intensitas
melewati
suatu
material.
Serta
struktur
material
yag
bahwa
nilai
oefisien
penyerapan
suau
bahan
kuning
dengan
ketebalan
0,26
mm.
Dengan
bahwa
strktur
materi
suatu
bahan
juga
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan koefisien penyerapan () suatu material yaitu dengan cara
membandingkan antara intensitas cahaya yang datang dan intensitas cahaya
yang dipantulkan. Rumusnya yaitu ;
1
It
ln
= x
IO
( )
Saran untuk percobaan ini adalah sebaiknya warna material kertasnya lebih
divariasikan lagi agar praktikan dapat mengetahui perbedaan intensitas dari masingmasing kertas yang memiliki warna berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf dan Enos Taruh. 2015. Fisika Modern. Universitas Negeri Gorontalo
Anonim. 2013. Fisika Modern (Produksi Pasangan).
https://anjelchsuyudono201043033.wordpress.com (Diakses tanggal 29 November
2016)
Muljono. 2003. Fisika Modern. Penerbit : Andi, Yogyakarta
Tim Dosen. 2016. Penuntun Praktikum Fisika Eksperimen I. universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar