TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kualitas
10
11
Para ahli yang lainnya yang bisa disebut sebagai para pencetus
kualitasjuga mempunyai pendapat yang berbeda tentang pengertian kualitas,
diantaranyaadalah:
Joseph Juran mempunyai suatu pendapat bahwa:
Quality is Fitness for Use.
Yang bila diterjemahkan secara bebas berarti kualitas (produk)
berkaitandengan enaknya barang tersebut digunakan (Suyadi
Prawirosentono, 2007:5).
M.
N.
Nasution
(2005:2-3)
menjelaskan
pengertian
kualitas
12
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah keseluruhan corak dan karakteristik dari
barang dan jasa yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat
ini dan di masa yang akan datang.
Kualitas
yang
baik
menurut
produsen
adalah
apabila
produk
produk
rusak.
Namun
demikian
perusahaan
dalam
13
b.
c.
khas
mutu/kualitas
suatu
produk
yang
andal
harus
multidimensikarena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi
konsumendengan melalui berbagai cara. Oleh karena itu, sebaiknya setiap produk
harusmempunyai ukuran yang mudah dihitung (misalnya, berat, isi, luas) agar
mudahdicari konsumen sesuai dengan kebutuhannya.Di samping itu harus ada
ukuranyang bersifat kualitatif, seperti warna yang unik dan bentuk yang menarik.
Jadi,terdapat spesifikasi barang untuk setiap produk, walaupun satu sama lain
sangatbervariasi tingkat spesifikasinya.
Secara umum, dimensi kualitas menurut Garvin(dalam Gazperz, 1997:3)
sebagaimana ditulis oleh M. N. Nasution (2005: 4-5) danDouglas C.
Montgomery (2001:2) dalam bukunya, mengidentifikasikan delapandimensi
kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitasbarang,
yaitu sebagai berikut:
14
1.
2.
Reliability, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam
membeli barang tersebut.
3.
Durability, daya tahan produk atau suatu refleksi umur ekonomis berupa
ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
4.
Aesthetics,merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilainilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari
preferensi individual.
5.
6.
7.
8.
15
semakin
banyaknya
perusahaan
yang
berkembang
di
16
17
kualitas suatuproduk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
dan dapatmemenuhi kepuasan konsumen.
Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
2.
3.
4.
bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah
mungkin.
18
pengendalian
kualitas
merupakan
bagian
dari
pengendalian
Market (Pasar)
Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus
bertumbuh
pada
laju
yang
eksplosif.
Konsumen
diarahkan
untuk mempercayai bahwa ada sebuah produk yang dapat memenuhi hamper
setiap kebutuhan. Pada masa sekarang konsumen meminta dan memperoleh
produk yang lebih baik memenuhi ini.Pasar menjadi lebih besar ruang
19
Money (Uang)
Meningkatnya persaingan dalam banyak bidang bersamaan dengan
fluktuasi ekonomi dunia telah menurunkan batas (margin) laba. Pada waktu
yang bersamaan, kebutuhan akan otomasi dan pemekanisan mendorong
pengeluaran mendorong pengeluaran biaya yang besar untuk proses dan
perlengkapan yang baru. Penambahan investasi pabrik, harus dibayar melalui
naiknya
produktivitas,
menimbulkan
kerugian
yang
besar
dalam
Management (Manajemen)
Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan antara beberapa
kelompok khusus.Sekarang bagian pemasaran melalui fungsi perencanaan
produknya, harus membuat persyaratan produk. Bagian perancangan
bertanggung jawab merancang produk yang akan memenuhi persyaratan itu.
Bagian produksi mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk
memberikan kemampuan yang cukup dalam membuat produk sesuai dengan
spesifikasi
rancangan.
Bagian
pengendalian
kualitas
merencanakan
20
pengukuran kualitas pada seluruh aliran proses yang menjamin bahwa hasil
akhir memenuhi persyaratan kualitas dan kualitas pelayanan, setelah produk
sampai pada konsumen menjadi bagian yang penting dari paket produk total.
Hal ini telah menambah beban manajemen puncak,khususnya bertambahnya
kesulitan dalam mengalokasikan tanggung jawab yang tepat untuk
mengoreksi penyimpangan dari standar kualitas.
4.
Men (Manusia)
Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan
seluruh bidang baru seperti elektronika komputer menciptakan suatu
permintaan yang besar akan pekerja dengan pengetahuan khusus. Pada waktu
yang sama situasi ini menciptakan permintaan akan ahli teknik sistem yang
akan mengajak semua bidang spesialisasi untuk bersamamerencanakan,
menciptakan dan mengoperasikan berbagai sistem yangakan menjamin suatu
hasil yang diinginkan.
5.
Motivation (Motivasi)
Penelitian
tentang
motivasi
manusia
menunjukkan
bahwa
atas
tercapainya
tujuan
perusahaan.Hal
ini
21
6.
Material (Bahan)
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para
ahliteknik
memilih
bahan
padasebelumnya.Akibatnya
dengan
spesifikasi
batasan
yang
bahan
lebih
menjadi
ketat
lebih
dari
ketat
untuk
memuaskan
pelanggan
telah
terdorong
teknologi
komputer
membuka
kemungkinan
untuk
22
9.
yang
pesat
dalam
perancangan
produk,
persyaratan
prestasi
yang
lebih
tinggi
bagi
Action
PDCA
Do
Check
23
2.
3.
atau
meneliti
merujuk
pada
penetapan
apakah
24
2.
3.
4.
5.
6.
memperoleh
makapengendalian
terhadap
hasil
pengendalian
kualitas
suatu
kualitas
produk
yang
dapat
efektif,
dilaksanakan
(2007;72),
terdapat
beberapa
standar
kualitas
yang
2.
Standar
kualitas
melaksanakannya).
proses
produksi
(mesin
dan
tenaga
kerja
yang
25
3.
4.
5.
2.
Pemeriksaan atas produk sebagai hasil proses pembuatan. Hal ini berlaku
untuk barang setengah jadi maupun barang jadi. Pemeriksaan yang dilakukan
tersebut memberi gambaran apakah proses produksi berjalan seperti yang
telah ditetapkan atau tidak.
3.
4.
Mesin, tenaga kerja dan fasilitas lainnya yang dipakai dalam proses produksi
harus juga diawasi sesuai dengan standar kebutuhan. Apabila terjadi
penyimpangan, harus segera dilakukan koreksi agar produk yang dihasilkan
memenuhi standar yang direncanakan.
26
Sedangkan
Sofjan
Assauri
(1998:210)
menyatakan
bahwa
2.
27
28
Pengendalian
kualitas
secara
statistik
dilakukan
dengan
proses
yang
digunakan
untuk
mengawasi
standar,
2.
29
biaya-biaya bahan sering kali mencapai 3 sampai 4 kali biaya buruh, sehingga
dengan perbaikan yang telah dilakukan dalam hal pemanfaatan bahan dapat
memberikan penghematan yang menguntungkan.
3.
Acceptance Sampling
Didefinisikan sebagai pengambilan satu sampel atau lebih secara acak
dari suatu partai barang, memeriksa setiap barang di dalam sampel tersebut
dan memutuskan berdasarkan hasil pemeriksaan itu, apakah menerima atau
menolak keseluruhan partai.Jenis pemeriksaan ini dapat digunakan oleh
pelanggan untuk menjamin bahwa pemasok memenuhi spesifikasi kualitas
atau oleh produsen untuk menjamin bahwa standar kualitas dipenuhi sebelum
pengiriman.Pengambilan sampel penerimaan lebih sering digunakan daripada
pemeriksaan 100% karena biaya pemeriksaan jauh lebih besar dibandingkan
dengan biaya lolosnya barang yang tidak sesuai kepada pelanggan.
2.
Process Control
30
b.
Proses
Proses produksi tidak selalu berada dalam keaadaan terkendali,
karena lemahnya prosedur, operator yang tidak terlatih pemeliharaaan
mesin yang tidak cocok dan sebagainya, maka variasi produksinya
biasanya jauh lebih besar dari yang semestinya.
31
32
2.
3.
4.
33
2.
Machine (mesin);
3.
4.
Method (metode);
5.
Environment (lingkungan);
Adapun kegunaan dari diagram sebab-akibat adalah:
1.
34
2.
3.
4.
5.
6.
Menentukan standarisasi dari operasi yang sedang berjalan atau yang akan
dilaksanakan.
7.
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
2.1.7.4 Histogram
Histogram adalah suatu alat yang membantu untuk menentukan variasi
dalam proses. Berbentuk diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data
yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini umumnya dikenal dengan
distribusi frekuensi.Histogram menunjukkan karakteristik-karakteristik dari data
35
36
2.
3.
4.
5.
kendali
digunakan
untuk
membantu
mendeteksi
adanya
Upper Control Limit/batas kendali atas (UCL), merupakan garis batas atas
untuk suatu penyimpangan yang masih diijinkan.
37
2.
3.
2.
3.
4.
5.
titik
pada
peta
kendali
yang
membentuk
grafik,
Deret.
Apabila terdapat 7 titik berturut-turut pada peta kendali yang selalu berada di
atas atau di bawah garis tengah secara berurutan.
2.
Kecenderungan.
38
Bila dari 7 titik berturut-turut cenderung menuju ke atas atau ke bawah garis
tengah atau membentuk sekumpulan titik yang membentuk garis yang naik
atau turun.
3.
Perulangan.
Dari sekumpulan titik terdapat titik yang menunjukkan pola yang hampir
sama dalam selang waktu yang sama.
4.
5.
Pelompatan.
Apabila beberapa titik yang jatuh dekat batas kendali tertentu secara tiba-tiba
titik selanjutnya jatuh di dekat batas kendali yang lain
Gambar 2.3
Bentuk-bentuk Penyimpangan
39
Salah satu pola teknik untuk mengetahui pola yang tidak umum adalah
dengan membagi peta kendali ke dalam enam bagian yang sama dengan garis
khayalan. Tiga bagian di antara garis tengah dan batas kendali atas sedangkan tiga
bagian lagi di antara garis tengah dengan batas kendali bawah.
Pola normal dari variasi tersebut akan terjadi apabila:
1.
Kira-kira 34% dari titik-titik jatuh berada di antara kedua garis khayalan yang
pertama, yang dihitung mulai dari garis tengah sampai dengan batas garis
khayalan kedua.
2.
Kira-kira 13,5% dari titik-titik jatuh berada di antara kedua garis khayalan
kedua.
3.
Kira-kira 2,5% dari titik-titik jatuh di antara kedua garis khayalan ketiga.
Untuk
mengendalikan
kualitas
produk
selama
proses
produksi,
makadigunakan peta kendali yang secara garis besar di bagi menjadi 2 (dua) jenis:
40
1.
b.
2.
41
b.
Peta kendali kerusakan per unit (np chart) Digunakan untuk menganalisis
banyaknya butir yang ditolak per unit.
c.
d.
42
Gambar
2.4
menunjukkan
teknik-teknik
SPC
dipilih
dengan
PDCA
1. Memahami kebutuhan
peningkatan kualitas
PLAN
2. Menyatakan masalah
43
DO
Check Sheet, Pareto Diagram,
Histogram, Cause Effect Diagram,
Scatter Diagram
6. Meneliti hasil
perbaikan
CHECK
7. Menstandarisasikan
solusi terhadap masalah
8. Memecahkan masalah
selanjutnya
ACTION
2.2
1.
Penelitian Terdahulu
La Hatani (2008)
Meneliti tentang Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti
MelaluiPendekatan Statistical Quality Control (SQC), studi kasus pada
perusahaan
rotiRizki
penyimpangan
standar
perusahaan.Padahal
Kendari.Variabel
mutuproduk
perusahaan
penelitiannya
yang
telah
telahmelakukan
adalah
terjadi
ditetapkan
pengawasan
oleh
kualitas
44
3.
Process
penelitiannya
Control(Studi
yaitu
penyebab
Kasus
Pt.
Intermasa).Variabel
cacat
produk.Metode
analisis
45
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Peneliti
La Hatani
(2008)
Judul
Variabel
Manajemen
Pengendalian
Mutu
Produksi Roti
Melalui
Pendekatan
Statistical
Quality
Control
(SQC).
Terjadi
penyimpangan
standar mutu
produk yang
telah
ditetapkan
oleh
perusahaan.
Alat
Analisis
Statistical
Quality
Control
(SQC)
dengan
metode
diagram
kendali P
(P-charts)
Kesimpulan
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
tingkat standar
yang diharapkan oleh
perusahaan belum
tercapai
karena proporsi rata-rata
produk yang rusak/
cacat yang dijadikan
sampel masih diluar batas
toleransi kerusakan
produk.
46
Fajar Sidik
N. dan
Hotniar
Siringoringo
(2008)
Analisis Cacat
Produk Botol
Milkuat 100
ml.
Penyebab
cacat
Diagram
tulang ikan
dan uji
korelasi
Ainul Haq
(2012)
Pengukuran
Kualitas
Produk
Dengan
Motode
Statistical
Process
Control
(Studi Kasus
PT. Intermasa)
Produk.
Peta Kendali
C,
Histogram,
Diagram
Tulang Ikan.
Dwi
Haryono
(2010)
Analisis
Pengendalian
Kualitas
Produk Cup
240 Ml dengan
Metode CChart pada PT.
Dzakya Tirta
Utama
Karangpandan
Penyebab
cacat
Peta Kendali
C
2.3
Kerangka Pemikiran
Di
dalam
menghadapi
meningkat,perusahaan
dituntut
persaingan
untuk
dapat
bisnis
yang
menghasilkan
semakin
produk
yang
atau
distandarkanatau
conformance
to
requirement.Suatu
47
kualitas
dapat
dilakukan
secara
statistik
dengan
menggunakan alat bantu yang terdapat pada SPC (Statistical Process Control).
Pengendalian kualitas secara statistik yaitu sebuah proses yang digunakan untuk
menjaga standar, mengukur dan melakukan tindakan perbaikan terhadap produk
atau jasa yang diproduksi (Heizer dan Render, 2006:268). Pengendalian kualitas
secara statistik dapat digunakan untuk menerima atau menolak produk yang telah
48
ditelusuri
sehingga
menghasilkanusulan/rekomendasi
perbaikan
49
Gambar 2.5
Kerangka Pemikiran