Anda di halaman 1dari 9

KONSEP ANALISIS KUANTITATIF DAN PENGUKURAN pH

Nisrina hanifah Aditedja


133020281
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
Analisis kuantitatif adalah Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui kadar suatu zat (Svehla,
1985). Analisa kuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel.
Pengertian lain dari analisa kuantitatif adalah analisa yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kadar senyawa kimia dalam suatu bahan
atau campuran bahan.Tujuan dari percobaan konsep analisis kuantitatif adalah untuk menentukan pH larutan, membuat dan
membakukan larutan, menentukan konsentrasi dan dapat memilih indikator yang tepat pada larutan untuk titrasi sesuai pH indikator dari
larutan tersebut. Prinsip percobaan dari konsep analisis kuantitatif dan pengukursn pH yaitu berdasarkan metode Asidimetri dan
Alkalimetri, dimana pereaksi standar bereaksi dengan larutan yang di uji dengan dibantu oleh indikator sebagai petunjuk TAT (Titik Akhir
Titrasi) sehingga bereaksi secara kuantitatif. Berdasarkan teori Arrhenius (1884), bahwa apabila suatu elekton melarut, sebagian dari
elektrolit ini terurai menjadi partikel positif dan partikel negatif yang disebut ion.
Key words : analisis kuantitatif, tujuan percobaan, prinsip percobaan,

PENDAHULUAN
Analisis kuantitatif adalah Analisa kuantitatif adalah suatu
analisa yang digunakan untuk mengetahui kadar suatu
zat (Svehla, 1985). Analisa kuantitatif berkaitan dengan
penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang
terkandung dalam suatu sampel. Pengertian lain dari
analisa kuantitatif adalah analisa yang bertujuan untuk
mengetahui jumlah kadar senyaw kimia dalam suatu
bahan atau campuran bahan. Dalam konsep analisis
kuantitatif pada percobaan kali ini kita menggunakan
metode titrasi. Macam-macam Analisa Kuantitatif yaitu
Analisa Titrimetri, Analisis titrimetri dianggap lebih baik
dalam menunjukkan proses titrasi dibandingkan dengan
analisis volumetri (Pudjaatmaka dan Setiono, 1994).
Analisa titrimetri adalah pemeriksaan jumlah zat yang
didasarkan pada pengukuran volume larutan pereaksi
yang dibutuhkan untuk bereaksi secara stoikiometri
dengan zat yang ditentukan (Rivai, 2006). Yang kedua
Analisa Gravimetri , Analisa gravimetri merupakan cara
pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan sederhana
dibandingkan dengan pemeriksaan zat lainnya. Analisa
gravimetri adalah analisa yang menyangkut pengukuran
berat (Rivai, 2006). Proses pemisahan hendaknya cukup
sempurna hingga kualitas analit yang tak terendapkan

secara analitis tak dapat terdeteksi (Day dan Underwood,


2002). Dan yang ketiga Analisa Instrumental, Analisa
kuantitatif instrumental didasarkan pada interaksi energy
dengan materi (matter- energy interaction). Juga
didasarkan pada pengukuran besaran fisik untuk
menetukan jumlah zat atau komponen yang dicari atau
non-stoikhiometri. Diatas disebutkan interaksi materi
energy. Energy ada bermacam-macam antara lain
cahaya, listrik, panas, maka instrumental ini juga
bermacam-macam menurut macam energy yang
digunakan dan dalam penggunaan energy tertentu. Istilah
instrumental merujuk pada suatu instrumen yang khusus
dalam tahap-tahap pengukuran suatu sampel (Day dan
Underwood, 2002). Pengukuran pH Salah satu
pengukuran yang sangat penting dalam berbagai cairan
proses (industri, farmasi, manufaktur, produksi makanan
dan sebagainya) adalah pH, yaitu pengukuran ion
hidrogen dalam suatu larutan. Larutan dengan harga pH
rendah dinamakan asam sedangkan yang harga pH-nya
tinggi dinamakan basa. Skala pH terentang dari 0 (asam
kuat) sampai 14 (basa kuat) dengan 7 adalah harga
tengah mewakili air murni (netral).

Tujuan percobaan kosep analisis kuantitatif dan


pengukuran pH adalah untuk menentukan pH larutan,
membuat dan membakukan larutan, menentukan
konsentrasi dan dapat memilih indikator yang tepat pada
larutan untuk titrasi sesuai pH indikator dari larutan
tersebut.
Prinsip percobaan konsep analisis kuantitatif
dan pengukuran pH adalah berdasarkan metode
Asidimetri dan Alkalimetri, dimana pereaksi standar
bereaksi dengan larutan yang di uji dengan dibantu oleh
indikator sebagian dari elektrolit ini terurai menjadi
partikel positif dan partikel negatif yang disebut ion.

METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam percobaan
konsep analisis kuantitatif dan pengukuran pH adalah
aquadest, NaOH, HCl, NaB4O7, 10H2O, H2C2O4, 2H2O,
metal merah, dan penolphtahlein. Alat yang digunakan
dalam percobaan percobaan konsep analisis kuantitatif
dan pengukuran pH adalah buret, pipet seukuran 10 ml,
pipet seukuran 25 ml, corong,klem, statif, labu
erlenmeyer, gelas kimia, botol semprot, pH meter,
indikator universal, dan kertas lakmus.

Gambar 1. Pembuatan Larutan H2C2O4 dan Penentuan Konsentrasi NaOH

Gambar 2. Penentuan Kadar HCl dan Cuka B

Na2B4O7

Gambar 3. Pembuatan Larutan Boraks dan Konsentrasi HCl

Gambar 4. Penentusn Konsentrasi NaOH dan Penentuan kadar cuka A

Celupkan

Larutan Sampel
Gambar 5. Pengukuran pH dengan pH Meter

Celupkan

Larutan Sampel
Gambar 6. Pengukuran ph dengan Indikator Universal

Larutan sampel
Gambar. 7 Pengukuran pH Dengan Kertas Lakmus

Hasil dan Pembahasan


Alkalimetri
Dari hasil percobaan alkalimetri volume asam oksalat 0,1 M yang digunakan sebanyak 20 ml terhadap indikator
penolphtahlein dan memerlukan larutan HCl sebanyak 25 ml, dengan konsentrasi HCl 0,042 N, konsentrasi NaOH 10 ml
sebesar 0,125 N dan kadar cuka sebanyak 0,00255%.
Asidimetri
Dari hasil percobaan asidemetri volume boraks 0,05 M yang digunakan sebanyak 20 ml terhadap indikator metal merah
memerlukan larutan HCl sebanyak 22,8 ml dengan konsentrasi 0,055 N, konsentrasi NaOH sebesar 0,079 N dan kadar
cuka sebesar 0,1 %
Pengukuran pH
Dalam percobaan kali ini pengukuran pH digunakan tiga indikator yaitu: menggunakan kertas lakmus, indikator universal,
dan pH meter. Diperoleh hasil sebagai berikut :
Sampel A pada kertas lakmus menunjukkan bahwa sampel dalam keadaan pH netral, dalam indikator universal
menunjukkan pH 7, dan dalam pH meter menunjukkan pH di angka 7,27. Sampel B pada kertas lakmus sampel
menunjukkan keadaan netral dalam indikator universal menunjukkan pH 7 dan dalam pH meter menunjukkan pH sebesar
7,57. Sampel C pada kertas lakmus menunjukkan dalam keadaan pH netral, pada indikator universal menunjukkan pH
sebesar 7 dan dalam pH meter menunjukkan pH sebesar 6,55. Sampel D pada kertas lakmus menunjukkan sampel dalam
keadaan basa, dalam indikator universal menunjukkan pH 12 dan dalam ph meter menunjukkan pH sebesar 10,25. Sampel
D pada kertas lakmus menunjukan sampel dalam keadaan pH netral, pada indikator universal menunjukkan pH 7 dan dalam
pH meter menunjukkan pH sebesar 7,57

No
1

Percobaan
Alkalimetri

Hasil
N HCl

= 0,042 N

Asidimetri

Kertas Lakmus

4
5

N NaOH = 0,125 N
% cuka = 0,00255%
N NaOH = 0,079 N
N HCl
= 0,055 N
% cuka = 0,1%
Sampel A
= lakmus merah tetap merah, lakmus biru tetap biru (netral)
Sampel B
= Lakmus merah tetap merah, lakmus biru tetap biru (netral)
Sampel C
= Lakmus merah tetap merah, lakmus biru tetap biru (netral)
Sampel D
= Lakmus merah menjadi biru (basa)
Sampel E
= Lakmus merah tetap merah, lakmus biru tetap biru (netral)

Anda mungkin juga menyukai