Hand Out Bacteri
Hand Out Bacteri
Disusun Oleh :
Evi Wulandari
Firdausi Nuzuliya
Hanif Achmadi
BAcTERIa
Kalian mungkin pernah makan nata de
Untuk Kelas X
MA AL-MAARIF SINGOSARI
BAKTERI
KABUPATEN MALANG
Apa yang kalian ketahui tentang bakteri? Bakteri merupakan suatu organisme/makhluk yang
tidak kasat mata, namun sebenarnya ada begitu banyak di sekeliling kita, bahkan di dalam tubuh kita
Bagaimana karakteristik bakteri? Bakteri termasuk organisme yang paling sederhana. Bakteri
CIRI-CIRI
BAKTERI)
merupakan
suatu(KARAKTERISTIK
sel tunggal (uniseluler).
Apa yang kalian ketahui tentang sel?
Sel merupakan bagian terkecil dalam makhluk hidup. Manusia tersusun dari banyak sel,
misalnya sel kulit, sel darah, sel otot, dan lain-lain. Jika ditotal manusia memiliki sekitar 35 triliyun
sel, oleh karena itu manusia disebut sebagai organisme multiseluler. Nah, berbeda dengan manusia,
bakteri terdiri dari satu sel saja, oleh karena itu bakteri tidak dapat dilihat dengan mata, namun dapat
dilihat dengan bantuan mikroskop sehingga disebut sebagai organisme mikroskopis. Diameter
bakteri biasanya sekitar 0,2 m dan panjangnya 2-8 m.
Bagaimana bentuk bakteri yang tampak pada mikroskop? Jika kalian dapat melihat bakteri di
bawah lensa mikroskop, maka kalian akan melihat ada berbagai macam bentuk bakteri, seperti di
bawah ini:
Dari ketiga bentuk dasar di atas, sel-sel bakteri bisa membuat bentuk yang bermacam-macam,
seperti di bawah ini:
1. Macam-macam bentuk bakteri coccus
dua-dua
(diplococci)
menjadi
bakteri
(tetrad)
HABITAT
Bakteri ada dimana-mana. Bakteri bisa ada di
dalam tubuhmu, udara yang kamu hirup, tanah yang kamu pijak, dan benda-benda yang kamu
sentuh. Bakteri juga bisa ada di dalam tubuh hewan dan tumbuhan, tersebar luas di seluruh
permukaan bumi dan juga lautan.
CARA
BAKTERI MENDAPAT
Bakteri memperoleh makanan dengan berbagai
membutuhkan makanan untuk menghasilkan energi. Ada 2 cara bakteri mendapat makanan ,
yaitu heterotrof dan autrotrof
BAKTERI
Heterotrof
Pengurai
(dari
organisme
mati/produk)
Autotrof
Dari
organisme
hidup
Parasitisme
Mutualisme
1. Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof mendapat makanan dari organisme lain. Jika mendapatkan
makanan dari organisme yang sudah mati, bakteri itu disebut bakteri pengurai.
Sedangkan jika mendapatkan makanan dari organisme yang masih hidup, maka
disebut bakteri heterotrof saja.
a. Bakteri Pengurai (saprofit)
Bakteri pengurai memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme yang sudah mati atau
dari suatu produk.
- Dari sisa organisme: Misalnya bakteri yang ada di tanah atau di tempat sampah
akan menguraikan daun-daun yang gugur, kotoran hewan, sisa sayuran, dsb,
kemudian hasil uraian itu menjadi nutrisi bagi bakteri. Oleh karena itu bakteri ini
-
Bakteri ini memperoleh makanan dari inangnya, bisa manusia, hewan atau tumbuhan,
dan merugikan inang tersebut, misalnya menyebabkan penyakit. Contoh bakteri
c.
makanan sapi.
2. Bakteri Autotrof
Bakteri ini bisa membuat makanan sendiri, seperti tumbuhan dengan cara fotosintesis,
karena dia mempunyai klorofil (pigmen untuk melakukan fotosintesis). Contohnya
adalah Thiocytis sp
Bakteri juga bisa menghasilkan produk yang berguna, misalnya bakteri nitrit dan
nitrat menghasilkan nitrit dan nitrat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Bakteri pada
proses pembuatan yogurt menghasilkan zat sisa asam yang merubah struktur susu
menjadi yogurt.
CARA BAKTERI
Bakteri ada yang bergerak dan ada juga yang tidak bergerak. Bakteri bisa bergerak dengan
sendirinya maupun dengan bantuan alat gerak, yaitu flagela (bulu cambuk)
CARA BAKTERI
Bakteri bisa berkembang biak selama 20 menit sekali. Dalam satu jam, 1 sel bakteri bisa
berkembangbiak menjadi 8 sel baru.
Bakteri berkembangbiak dengan cara pembelahan biner.
Gambar.
Pembelahan
biner.
Bakteri
menggandakan
DNAnya
STRUKTUR SEL
Struktur sel bakteri masih sederhana. Pada dasarnya sel bakteri tersusun dari 4 bagian, yaitu.
1.
2.
3.
4.
Dinding luar
Sitoplasma
Materi Genetik (DNA)
Organel sel
4
3
2
1. Dinding Luar
Dinding luar terdiri dari tiga lapis, berturut-turut dari luar ke dalam adalah: lapisan
lendir, dinding sel dan membran sel.
Lapisan lendir/kapsul
Lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu. Jika
lapisan tersebut tebal disebut kapsul, jika tipis disebut lapisan lendir. Fungsinya membantu
sel bakteri melekat pada suatu permukaan atau dengan sel bakteri yang lainnya. Contohnya
bakteri penyebab gigi berlubang menempel pada permukaan gigi. Kapsul biasanya dimiliki
bakteri yang ganas (virulen), karena berfungsi untuk melindungi diri dari sel kekebalan tubuh
jika bakteri masuk ke dalam tubuh hewan/manusia
Dinding sel
Dinding sel bakteri berfungsi memberikan bentuk tertentu pada bakteri dan sebagai
pelindung bagi sel bakteri. Dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan (gabungan dari
protein dan polisakarida).
Membran sel
Membran sel berada di dalam dinding sel. Membran sel merupakan pembungkus
sitoplasma. Membran sel tersusun dari protein dan lipid. Membran sel memiliki banyak
fungsi, yang terpenting adalah sebagai pengatur zat yang keluar-masuk ke dalam sel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan di dalam sel. Sitoplasma mengandung banyak zat yang
dibutuhkan untuk kehidupan sel, seperti air, enzim, glukosa, protein, materi genetik, organel
sel, dan lain-lain.
3. Materi genetik (DNA)
Materi genetik bakteri adalah DNA (asam deoksiribonukleat). Bisa juga disebut
plasmi
d
DN
A
Plasmid
DNA bebas di
dalam
sitoplasma,
berbentuk
4. Organel sel
Organel sel merupakan benda-benda dalam sitoplasma yang memiliki fungsi tertentu.
Organel dalam sel bakteri hanya sedikit, yaitu ribosom dan granula penyimpanan. Ribosom
tersusun
dari
protein
yang
bakteri
melakukan
konjugasi.
CATATAN PENTING !
Karakteristik dan struktur bakteri di atas adalah karakter dan struktur
EUBATERIA. Ada kelompok bakteri yang ternyata mempunyai perbedaan dengan
eubacteria, sehingga dikelompokkan dalam kelompok tersendiri, yaitu
ARCHAEBACTERIA. Berikut ini merupakan perbedaan antara Eubacteria dan
Archaebacteria
ASPEK
EUBACTERIA
ARCHAEBACTERIA
Dinding Sel
Mengandung
peptidoglikan
DNA saja
iya
Tidak
iya
Tidak
Tersebar luas
Materi Genetik
(kromosom)
Sensitifitas
terhadap
Antibiotik
Agen Infeksi
terhadap manusia
Habitat