PRAKTIKUM HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH TUBE TEST
Nama
NIM
: 20113011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Golongan darah ABO merupakan sisitem golongan darah manusia yang paling
banyak ditemukan dan sampai saat ini merupakan golongan darah yang penting dalam
transfusi darah, karena terdapat pada regular antibody, yaitu Anti-A dan Anti-B yang
reaktif pada suhu 370C. Regular antibodi ini mengaktifasi komplemen dan menyebabkan
kehancuran sel darah merah intravaskuler. Pemeriksaan golongan darah ABO merupakan
salah satu langkah sebelum melakukan proses transfusi darah. Oleh karena itu perlu
diketahui teknik dalam melakukan pemeriksaan golongan darah ABO, agar mendapatkan
hasil yang akurat sesuai dengan golongna darah donor dan pasien.
Sejak penemuan Landsteiner (1901) sampai sekarang, telah diketemukan lebih
dari 400 antigen golonqan darah dalam eritrosit. Tapi untuk kegunaan praktek, klinis
yang terpenting hanya sistem golongan darah ABO dan Rh. Pada sistem golongan darah
ABO hanya ada 4 golongan darah yaitu. A, B, AB dan 0. Golongan tersebut.
berdasarkan atas ada atau tidak adanya antigen A dan antigen B.
Dalam pelayanan kesehatan modern, transfusi darah merupakan salah satu hal
yang penting dalam menyelamatkan jiwa pasien dan meningkatkan derajat kesehatan.
Indikasi tepat transfusi darah dan komponen darah adalah untuk mengatasi kondisi yang
menyebabkan morbiditas dan mortalitas bermakna yang tidak dapat diatasi dengan cara
lain. Dalam perkembangannya transfusi darah harus dilaksanakan sesuai dengna prosedur
ketat oleh tenaga profesional menggunakan darah yang aman dan berkualitas. Sebelum
melakukan transfusi darah perlu diketahui syarat-syarat dalam melakukan transfusi, agar
proses transfusi dapat berlangsung seperti yang diharapkan.
B. Tujuan
1. Untuk mendapatkan suspensi sel 100% ( Wash Packed Cell )
2. Untuk mengetahui golongan darah seseorang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berkurang
e. Komponen darah lainnya dapatdiberikan pada pasien lain (Sugiharto. 1989)
b) Transfusi suspensi trombosit
Tujuan transfusi suspensi trombosit adalah menaikkan kadar trombosit darah.
Dosis suspensi trombosit yang diperlukan dapat dihitung kira-kira sebagai berikut :
50 ml suspensi trombosit menaikkan kadar trombosit 7500-10.000/mm pada resipien
dengan
darah
penuh
diperlukan
untuk
mengembalikan
dan
fenotifnya, maka disebut alelik. Alel adalah bentuk alternatif suatu gen tunggal, misalnya
gen yang mengendalikan sifat keturunannya (Fessenden dan Fessenden .1996).
Penggumpalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam plasma)
diubah menjadi fibrin yang berupa jaring-jaring. Perubahan tersebut disebabkan oleh
trombin yang terdapat dalam darah sebagai pritrombin. Pembentukan trombin dari
protrombin tergantung pada adanya tromboplastin dan ion Ca2+ (Fessenden dan
Fessenden .1996).
Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh, mengangkut karbondioksioda dari jaringan tubuh ke paru-paru,
mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa makanan dari
seluruh jaringan tubuh ke alat-alat ekskresi, mengangkut hormon dari kelenjar endokrin
ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga
stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat tubuh
yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan
membentuk antibodi (Subrata,Ganda. 1989).
Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda.
Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Sistem
penggolongan yang umum dikenal dalam sistem ABO. Pada tahun 1900 dan 1901
Landstainer menemukan bahwa penggumpalan darah (Aglutinasi) kadang-kadang terjadi
apabila eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah orang lain. Pada orang lain lagi,
campuran tersebut tidak mengakibatkan penggumpalan darah. Berdasarkan hal tersebut
Landstainer membagi golongan darah manusia menjadi 4 golongan, yaitu: A, B, AB, dan
O. Dalam hal ini di dalam eritrosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam
serumnya terkandung zat anti yang disebut sebagai antibodi atau aglutinin. Dikenal 2
macam antigen yaitu dan , sedangkan zat antinya dibedakan sebagai anti A dan anti B
(Subrata,Ganda. 1989).
F. Hal yang membedakangolongan darah manusia ditentukan bedasarkan jenis
antigen dan antibody yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :
a. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membrane selnya dan menghasilkan antibody terhadap antigen B
dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya
dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau Onegatif.
b. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan Sel darah
merahnya dan menghasilkan antibody terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darh B-negatif atau O-negatif.
c. Individu dengan golongan darah Ab memiliki sel darh merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A maupun B. Sehingga,
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah Ab-positf tidak dapat mendonorkan darah
kecuali pada sesama Ab-positif.
d. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibody terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darh dari sesama O-negatif
(Sugiharto. 1989).
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Pra Analitik
1. Alat
Alat yang digunakan pada pembuatan suspensi sel dan pemeriksaan
golongan darah meliputi pipet pasteur,torniquet, kapas, spuit, tabung centrifuge,
rak tabung, centrifuge, obyek glass, pengaduk disposibble, alat di pastikan bersih.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan suspensi sel dan pemeriksaan
golongan darah meliputi : alkohol 70%, pz ( NaCl 0,85 % ), Antisera A, Antisera
B, Antisera AB.
3. Sampel
Sampel yang digunakan dalam pembuatan suspensi sel menggunakan
darah vena. Prosedur pengambilan darah vena :
a.
b.
Menyiapkan alat
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Jika darah sudah kelihatan keluar, dengan ibu jari tangan kiri
memegang spuit dan empat jari yang lain menahan siku, sedang tangan kanan
menarik torak ( jangan sampai timbul gelembung udara )
n.
o.
p.
q.
4. Probandus
Nama
: Mr.X
Usia
: Y tahun
Jenis Kelamin : Z
B. Analitik
1. Metode
Tube test
2. Prinsip
Pemeriksaan Golongan darah direct
Mencari jenis aglutinogen dalam permukaan sel darah merah dengan
penambahan antibody yang sudah diketahui jenisnya.
3. Prosedur
a.
Pembuatan Suspensi Sel
- Dengan menggunakan AKG
1) Disiapkan semua alat dan bahan
2) Disiapkan larutan Na Citrat : Darah yaitu dengan
3)
4)
5)
6)
perbandingan 1:9
Dicampur secara merata
Dicentrifuge dengan kecepan 3000 RPM selama 3-5 menit
Kemudian supernatan ( plasma ) dibuang
Sediment yang tersisa dicuci dengan PZ 3-4 X, sampai
supernatant jernih
7) Sedimen yang tersisa adalah Washed Packed Cell
Tanpa menggunakan AKG
1) Disiapkan semua alat dan bahan
2) Darah yang baru diampbil dibiarkan membeku sampai
sempurna, sampai serum / cairan keluar
3) Kemudian serum diambil dan bekuan yang tersisa dibuang
4) Setelah bekuan dibuang akan tersisa sedimen sel dibagian
bawah
5) Dicuci dengan PZ 3-4 X, sampai didapat supernatan yang
jernih
6) Selanjutnya supernatan dibuang dan yang tertinggal hanya
b.
c.
A. Pasca Analitik
1. Interpretasi Hasil
+4 = Gumpalan besar dan cairan jernih di sekitarnya
+3 = Sebagian sel menggumpal besar dan cairan jernih di sekitarnya\
+2 = Gumpalan agak besar dan cairan agak merah di sekitarnya
+1 = Gumpalan kecil dan cairan merah di sekitarnya
+ lemah = Gumpalan tidak terlihat jelas ,harus dengan bantuan mikroskop
2. Hasil
Tab 1 = + lemah
Tab 2 = + lemah
Tab 3 = + 3
Tab 4 = + 2
Tab 5 = Negatif
Tab 6 = + lemah
Tab 7 = + 4
Tab 8 = + lemah
3. Pembahasan
Anatomi dan Fisiologi Sel Darah Merah (SDM)
1. Sel Darah Merah Pekat : Diberikan pada kasus kehilangan darah yang tidak
terlalu berat, transfusi darah pra operatif atau anemia kronik dimana volume
plasmanya normal.
2. Sel Darah Merah Pekat Cuci : Untuk penderita yang alergi terhadap protein
plasma.Sel Darah Merah Miskin Leukosit : Untuk penderita yang tergantung
pada transfusi darah.
3. Sel Darah Merah Pekat Beku yang Dicuci : Diberikan untuk penderita yang
mempunyai
antibodi
terhadap
sel
darah
merah
yang
menetap.
Sel Darah Merah Diradiasi : Untuk penderita transplantasi organ atau sumsum
tulang.
4. LEUKOSITGRANULOSIT KONSENTRAT : Diberikan pada penderita yang
jumlah leukositnya turun berat, infeksi yang tidak membaik/ berat yang tidak
sembuh dengan pemberian Antibiotik, kualitas Leukosit menurun.
5. TROMBOSIT : Diberikan pada penderita yang mengalami gangguan jumlah
atau fungsi trombosit.
d.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dari pemeriksaan golongan darah ABO dengan metode Tube test dengan sampel X
didapatkan hasil golongan darah O dan resus +
B. Saran
1. Dianjurkan kepada praktikan untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
2. Dianjurkan kepada praktikan untuk memperhatikan expayed reagen yang di gunakan
3. Dianjurkan kepada praktikan untuk melakukan pemeriksaan sesuai prosedur
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden dan Fessenden .1996. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Poedjiati, Anna. 1994. Dasar dasar Biokimia. Jakarta : UI Press
Subrata,Ganda. 1989. Penuntun Laboratorium Klinis. Jakarta : PT. Dian Rakyat
Sugiharto. 1989. Biokimia. Jakarta : Erlangga
Tim Dosen. 2011. Petunjuk Praktikum Biokimia I. Surakarta : Laboratorium Kimia FKIP UNS