Anda di halaman 1dari 8

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN ( PBL )

KEPANITERAAN KLINIK MADYA ( KKM )


BAG/SMF ILMU PENYAKIT THT-KL
FK UNUD/RSUP SANGLAH DENPASAR

I.

II.

IDENTITAS PENDERITA
Nama

: BA

Tanggal Lahir

: 30/06/ 1961

Umur

: 54 tahun 3 bulan

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: Pegawai Swasta

Pendidikan

: SMA

Suku Bangsa

: Bali (Indonesia)

Agama

: Hindu

Status Perkawinan

: Menikah

Alamat

: Desa Timuhun, Banjarangkan, Klungkung

No. Rekam Medik

: 18.73.39

Diagnosa

: Otomikosis

Tanggal Ke Poli THT RSUD Klungkung

: 14 September 2016

Tanggal Kunjungan

: 15 September 2016

ANAMNESIS
Keluhan Utama

: gatal pada telinga kiri sejak 7 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Penderita datang ke poliklinik THT RSUD Klungkung dengan keluhan
utama gatal di telinga kiri sejak 7 hari yang lalu. Awalnya terasa sedikit
gatal pada telinga kiri namun semakin lama gatal dirasakan semakin
memberat. Keluhan dirasakan terus menerus oleh pasien, sampai
mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Keluhan gatal dikatakan berkurang
apabila pasien mengorek-ngorek telinganya dan semakin berat ketika

pasien beristirahat atau menjelang tidur. Selain gatal pada telinga kiri,
pasien juga mengatakan mengalami gangguan pendengaran, telinga
kirinya terasa penuh dan tidak nyaman. Keluhan lain seperti nyeri pada
telinga dan keluar cairan dari telinga disangkal. Riwayat demam, batuk,
dan pilek juga disangkal.
Riwayat Penyakit Terdahulu :
Penderita sebelumnya pernah mengalami keluhan yang sama sebanyak 1
kali sekitar 6 bulan yang lalu dan membaik setelah mendapatkan
pengobatan di rumah sakit.
Riwayat Pengobatan :
Penderita mengaku belum pernah berobat ke dokter maupun membeli obat
sendiri untuk penyakit yang dideritanya tersebut.
Riwayat Alergi :
Riwayat alergi terhadap makanan tertentu, debu maupun terhadap obatobatan tertentu disangkal oleh penderita.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama dengan
penderita. Riwayat penyakit telinga dalam keluarga disangkal.
Riwayat Pribadi dan Sosial :
Penderita bekerja sebagai pegawai di sebuah toko peralatan rumah tangga
dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Penderita
tinggal bersama seorang istri dan dua orang anaknya. Di lingkungan
sekitar rumah maupun tempat kerjanya tidak ada yang mengalami keluhan
yang sama dengan penderita.

III.

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital
Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Compos Mentis

Tekanan darah

: 110/80 mmHg

Nadi

: 84 x/menit

Respirasi

: 16 x/menit

Temperatur

: 36,8 C

Berat badan

: 66 kg

Status General :
Kepala

: Normocephali

Muka

: Simetris, parese nervus fasialis (-/)

Mata

: Anemis (-/-), ikterus (-/-), reflek pupil (+/+) isokor

THT

: Sesuai status lokalis

Leher

: Kaku kuduk (-)


Pembesaran kelenjar limfe (-/-)
Pembesaran kelenjar parotis (-/-)
Kelenjar tiroid (-)

Thorak

: Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur ()


Po

: Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

Abdomen

: Distensi (-), BU (+) N, hepar/lien tidak teraba

Ekstremitas

: dalam batas normal

Status Lokalis
Telinga
Daun Telinga
Liang Telinga
Discharge
Membran Timpani
Tumor
Mastoid

Kanan
N
Lapang
(-)
Intak
(-)
(-)

Kiri
N
Mikotic plug (+)
(-)
Sulit Dievaluasi
(-)
(-)

Tes Pendengaran
- Weber

Lateralisasi ke kiri

- Rinne
- Schwabach

Positif

Negatif

Sama dengan pemeriksa

Memanjang

Kanan
Normal
Lapang

Kiri
Normal
Lapang

Hidung
Hidung luar
Kavum Nasi
Septum
Discharge
Mukosa
Tumor
Konka
Sinus
Koana

Deviasi (-)
(-)
Merah muda
(-)
Dekongesti
Nyeri tekan (-)
Normal

Tenggorok
Dispnea
Sianosis
Mukosa
Stridor
Suara
Tonsil
Dinding belakang
Laring
IV.

(-)
Merah muda
(-)
Dekongesti
Nyeri tekan (-)
Normal

Keterangan
(-)
(-)
Merah muda
(-)
Normal
T1, kesan tenang
Normal
Tidak dievaluasi

DIAGNOSIS
Otomikosis Auris Sinistra

V.

DATA KELUARGA
Data keluarga penderita tercantum pada tabel di bawah ini:

No.
1.
2.
3
4
VI.

Nama

Jenis

Umur

Status

Pekerjaan

BA
NKS
IPSY
NMR

Kelamin
L
P
L
P

54 th
50 th
16 th
12 th

Ayah
Ibu
Anak
Anak

Pegawai Swasta
IRT
Pelajar
Pelajar

STATUS SOSIAL EKONOMI

Pasien adalah seorang laki-laki berusia 54 tahun, agama Hindu, beralamat


di Desa Timuhun. Berdasarkan kunjungan yang dilakukan, diketahui
bahwa keluarga pasien termasuk keluarga dengan keadaan sosial ekonomi
menengah. Pasien merupakan pegawai swasta yang bekerja di sebuah toko
perlengkapan rumah tangga dengan penghasilan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan Istri pasien adalah seorang
ibu rumah tangga yang kesehariannya mengerjakan pekerjaan rumah dan
mengurus kedua orang anaknya yang masih duduk di bangku SMA dan
SD. Pasien tinggal bersama istri dan kedua orang anaknya. Pasien dan
keluarganya adalah orang yang sederhana dan cukup bersih dilihat dari
penampilannya.
Kehidupan sosial keluarga pasien terkesan baik, ini nampak dari
keramahan dan sambutan yang diberikan ketika kunjungan dilakukan.
Hubungan antara keluarga juga terlihat harmonis dan hangat. Demikian
pula dengan tetangga, karena letak rumah antar tetangga yang
berdampingan, pasien mengenal hampir semua tetangga di sekitar
rumahnya.

VII.

LINGKUNGAN FISIK
Penderita tinggal disebuah rumah permanen sederhana yang dibangun
diatas tanah milik orang tuanya seluas 2 are. Sumber air bersih berasal dari
PAM dan penerangan rumah berasal dari listrik PLN. Bangunan rumah
pasien terlihat terawat, beratapkan genteng, dinding rumah berupa tembok
bata yang sudah diplester dan dicat dengan cat berwarna putih, plafon
terbuat dari triplek dan lantai terbuat dari keramik. Bangunan terdiri dari
teras depan, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
Keadaan di dalam rumah terkesan cukup bersih. Pencahayaan dan sirkulasi
udara di rumah penderita nampak cukup baik, namun sirkulasi udara dan
pencahayaan didalam kamar tidur penderita tidak terlalu baik karena
jendela kamar ditutupi korden dan tidak dibuka sehingga terkesan lembab.
Halaman rumah penderita tidak terlalu luas. Halaman rumah diplester
dengan semen dan dipakai untuk menaruh sepeda motor dan hewan

peliharaan yaitu seekor anjing. Kondisi perumahan di sekitarnya cukup


bersih walaupun tampak berhimpitan. Didepan rumah terdapat selokan
yang tidak dialiri air.

VIII. DENAH RUMAH


1
3

4
S

6
5
7

8
12

10
IX.

Keterangan :
1. Pintu masuk
2. Merajan
3. Halaman
4. Teras
5. Ruang Keluarga
6. Kamar Tidur
7. Kamar Tidur
8. Kamar Tidur
9. Kamar Mandi
10. Dapur
11. Ruang Makan
12. Gudang

11

RESUME
Penderita adalah seorang laki-laki berusia 54 tahun, agama Hindu, tinggal
di Desa Timuhun, bekerja sebagai pegawai swasta, datang dengan keluhan
utama gatal di telinga kiri sejak 7 hari yang lalu. Awalnya terasa sedikit
gatal pada telinga kiri namun semakin lama gatal dirasakan semakin
memberat. Keluhan dirasakan terus menerus sampai mengganggu
aktivitasnya sehari-hari. Keluhan gatal dikatakan berkurang apabila pasien
mengorek-ngorek telinganya dan semakin berat ketika pasien beristirahat
atau menjelang tidur. Selain gatal pada telinga kiri, pasien juga
mengatakan mengalami gangguan pendengaran, telinga kirinya dikatakan
terasa penuh dan tidak nyaman. Keluhan lain seperti nyeri pada telinga dan
keluar cairan dari telinga disangkal. Riwayat demam, batuk, dan pilek juga
disangkal.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan status general dalam batas normal.


Status lokalis THT pada telinga kiri didapatkan mikotic plug dan membran
timpani sulit dievaluasi. Telinga kanan dalam batas normal. Tes penala
yaitu tes Weber menunjukkan terdapat lateralisasi ke telinga kiri. Rinne
positif pada telinga kanan dan rinne negatif pada telinga kiri. Tes
schwabach pada telinga kanan sama dengan pemeriksa sedangkan pada
telinga kiri memanjang. Diagnosis saat pasien berkunjung ke poliklinik
THT adalah Otomikosis Auris Sinistra.
Kunjungan pada hari Kamis, 15 September 2016. Kunjungan diawali
dengan memperkenalkan diri kepada anggota keluarga pasien dan
menjelaskan tujuan dari kunjungan tersebut. Sambutan keluarga pasien
sangat ramah. Dari wawancara didapatkan pasien tinggal bersama istri dan
kedua orang anaknya. Keadaan ekonomi pasien tergolong cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasien tinggal di rumah permanen
dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik kecuali pada kamar utama
yang terkesan lembab. Sumber air berasal dari PDAM dan sumber listrik
berasal dari PLN. Kondisi perumahan di sekitarnya cukup bersih walaupun
tampak berhimpitan.

X.

SARAN
1. Memberikan pengertian dan pemahaman tentang penyakit yang
diderita. Penjelasan yang diberikan adalah tentang otomikosis secara
umum mengenai penyebab, gejala klinis, dan pengobatan.
2. Menyarankan kepada penderita untuk teratur menggunakan obat yang
diberikan serta kontrol ke poli THT-KL RSUD Klungkung sesuai
dengan waktu yang ditentukan atau setelah obat habis.
3. Penderita sebisa mungkin dihindarkan dari kebiasaan membersihkan
telinga berlebihan dengan memasukan air dan sementara hindari
aktivitas yang berhubungan dengan air seperti berenang untuk menjaga
kelembaban pada telinga sehingga bakteri atau jamur tidak mudah
tumbuh. Pastikan telinga selalu dalam kondisi yang kering dengan

mencegah masuknya air ke dalam telinga, misalnya dengan menutup


telinga dengan kapas pada saat mandi dan keringkan telinga tiap kali
selesai mandi atau keramas.
4. Pasien juga kita sarankan untuk menjaga kesehatan dengan istirahat
yang cukup, makan teratur dan bergizi, serta berolah raga dengan
tujuan meningkatkan daya tahan tubuh serta mencegah infeksi.
5. Kebiasaan penderita yang sering mengorek telinga perlu dibatasi
karena mengorek telinga secara berlebihan dapat menimbulkan lecet
peda liang telinga dan mempermudah infeksi liang telinga. Dan hindari
mengorek telinga dengan barang-barang kotor seperti korek api dan
garukan.
6. Penderita sebaiknya lebih memperhatikan tentang ventilasi udara di
dalam kamar sehingga kamar tidak terlalu lembab, membuka jendela
dan tirai di pagi hari untuk mempermudah pertukaran udara dan sinar
matahari cukup masuk ke dalam rumah sehinga keadaan rumah tidak
menjadi lembab.
7. Komunikasi, informasi dan edukasi penting diberikan kepada penderita
karena penyakit ini bersifat berkepanjangan dan rekurensi yang tinggi
serta kadang perlu waktu pengobatan yang lama.

Anda mungkin juga menyukai