Anda di halaman 1dari 9

AKAD MUDHARABAH

1. Pengertian Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata adhdharby fi ardhi yaitu berpegian untuk urusan dagang.
Disebut juga qiradh yang berasal dari kata alqardhu yang berarti potongan, karena pemilik
memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungan.
PSAK 105 mendefinisikan mudharabah sebagai akad kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (pemilik dana/shahibul maal) menyediakan seluruh dana, sedangkan
pihak kedua (pengelola dana/mudharib) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi
di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya di tanggung oleh
pemilik dana. Kerugian akan di tanggung pemilik dana dan sepanjang kerugian itu tidak di
akibatkan oleh kelalaian pengelola dana, apabila kerugian yang terjadi di akibatkan oleh
kelalaian pengelola dana maka kerugian ini akan di tanggung oleh pengelola dana.
Akad mudharabah merupakan salah satu transaksi investasi yang berdasarkan
kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur terpenting dalam akad mudharabah, yaitu
kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana. Oleh karena kepercayaan merupakan
unsur terpenting maka mudharabah dalam istilah bahasa inggris disebut trust financing.
Pemilik dan yang merupakan investor disebut beneficial ownership atau sleeping partner
dan pengelola dana disebut managing trustee atau labour partner. (syahdeini, 1999)
Kepercayaan penting dalam akad mudharabah karena pemilik dana tidak boeh ikut
campur dalam managemen perusahaan atau proyek yang dibiayai dengan dana pemiik dana
tersebut, kecuali sebatas memberikan saran dan melakukan pengawasan pada pengelola
dana. Apabila usaha tersebut mengalami kegagalan dan terjadi kerugian yang
mengakibatkan sebagian atau seluruh modal yang ditanamkan oleh pemilik dana habis,
maka yang menanggung kerugian keuangan hanya pemilik dana. Sedangkan pengelola dana
tidak sama sekali menanggung atau tidak harus mengganti kerugian atas modal yang hilang,
kecuali kerugian tersebut sebagai akibat kesengajaan, kelalaian atau pelanggaran akad yang
dilakukan oleh pengelola dana. Pengeola dan hanya menanggung kehilangan atau resiko
berupa waktu, pikiran dan jerih payah yang telah dilakukan selama mengelola proyek atau
usaha tersebut.
Dalam mudharabah pembagian keuntungan harus dalam bentuk presentase/nisbah,
misalnya 70:30, 70% untuk pengelola dan dan 30 % untuk pemilik dana. Sehingga besarnya
keuntungan yang diterima tergantung pada laba yang dihasilkan.keuntungan yang di bagikan
dan tidak boleh menggunakan nilai proyeksi akan tetapi harus menggunakan realisasi nilai
AKAD MUDHARABAH

Page 1

keuntungan, yang mengacu pada laporan hasil usahayang secara periodik disusun oleh
pengelola dana dan diserahkan oleh pemilik dana.
2. Jenis Akad Mudharabah
Dalam PSAK mudharabah diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu:
a) Mudharabah muthalaqah
Adalah mudharabah dimana pemiik dan memberikan kebebasan kepada pengelola dan
dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah ini disebut juga investasi tidak terikat.
Mudharabah ini tidak di tentukan masa berlakunya, tidak ditentukan line of trade, line of
industry, atau line of service yang akan dikerjakan.
b) Mudharabah muqayyadah
Adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola antara
lain mengenai dana, lokasi, cara dan/ objek investasi atau sektor usaha. Misalkan tidak
mencampurkan dana yang dimiliki oleh pemilik dan dengan dana lainnya.
c) Mudharabah musytarakah
Adalah mudharabah dimana pengelolaan dana menyertakan modal atau dana nya dalam
kerjasama investasi.
3. Dasar Syariah
a. Sumber hukum akad mudharabah
menurut ijmak ulama, mudharabah hukumnya jaiz (boleh). Mudharabah telah dipraktikan
secara luas oleh orang orang sebelum masa islam dan beberapa sahabat nabi Muhammad
SAW. Jenis bisnis ini sangat bermanfaat dan selaras dengan prinsip dasar ajaran syariah.
Oleh karena itu akad ini diperbolehkan secara syariah.
Al-Quran
Apabilah telah ditunaikan shalat maka bertaubatlah kamu dimuka bumi dan carilah
karunia Allah SWT (QS 62:10)
...maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain hendaklah yang
dipercaya itu menunnaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah

Tuhannya.... (QS 2:283)


As-Sunnah
Dari Shalih bin Suaib r.a bahwa Rasullullah SAW bersabda, tiga hal yang
didalamnya

terdapat

keberkatan:

jual

beli

secara

tangguh,

muqaradhah

(mudharabah) dan mencampur adukan gandum dengan jewawut untuk keperluan


rumah tangga bukan untuk dijual (Hr. Ibnu Majah).
b. Rukun dan ketentuan syariah akad mudharabah
Rukun mudharabah ada 4 yaitu:
1) Pelaku, terdiri atas pemilik dan dan pengolah dana
2) Objek mudharabah: modal dan kerja
3) Ijab kabul/serah terima
4) Nisbah keuntungan
Ketentuan syariah adalah sebagi berikut:
AKAD MUDHARABAHH

Page 2

1). Pelaku
Pelaku arus cukup hukum dan baligh.
Pelaku akad mudharabah dapat dilakukan sesama muslim atau dengan non muslim.
Pemilik dana tidak boleh ikut campur dalam pengelolaan usaha tetapi ia boleh
mengawasi.
2). Obbjek mudharabah ( modal dan kerja )
Modal
1. Modal diserahkan dalam bentuk uang atau aset lainnya
2. Modal harus tunai dan tidak utang.
3. Modal harus diketahui dengan jelas jumlahnya sehingga dapat dibedakan dari
keuntungannya.
4. Pengelola dana tidak diperkenankan untuk memudharabahkan kembali modal
mudharabah dan apabila terjadi maka dianggap terjadi pelanggaran kecuali atas
izin pemilik dana.
5. Pengelola dan tidak diperbolehkan untuk meminjamkan modal kepada orang
lain.
6. Pengelola dana memiliki kebebasan untuk mengatur modal menurut
kebijaksanaan dan pemikirannya sendiri selama tidak dilarang secara syariah.
Kerja
1. Kontribbusi pengelola dan dapat berbentuk keahlian, keterampilan, selling, skill,
2.
3.
4.
5.

managemen skill dan lain lain.


Kerja adalah hak pengelola dana
Pengelola dana harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah
Pengelola dana harus mematuhi semua ketetapan yang ada dalam kontarak.
Dalam hal pemilik dana tidak melakukan kewajiban atau melakukan
pelanggaran terhadap kesepakatab, pengelola dan sudah menerima modal dan

sudah bekerja maka ia berhak mendapatkan imbalan/ganti rugi/upah.


Ijab qabul
Adalah peryataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak pihak pelaku akad
yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau melalui cara caca

komunikasi modern.
Nisbah keuntungan
1. Pengelola dana mendapatkan imbalan atas kerjanya, pemilik dana mendapatkan
imblan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan harus diketahui dengan
jelas oleh kedua pihak.
2. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak
3. Pemilik dana tidak boleh meminta pembagian keuntungan dengan menyertaan

nilai nominal tertentu karena dapat menimbulkan riba.


c. Berakhirnya akad mudharabah
Akad mudarabah dapat berakhir kareba hal hal berikut (Sabbiq, 2008)
Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya maka mudharabah berakhir pada
waktu yang telah ditentukan
AKAD MUDHARABAH

Page 3

Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri


Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal
Pengelola dana tidak menjalankan amnahnya sebagai pengelola usaha untuk

menciptakan tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad.


Modal sudah tidak ada.
4. Prinsip Pembagian Hasil Usaha (PSAK 105 PAR 11)
Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarakan pengakuan penghasilan
usaha mudharabah, dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atau
realisasi penghasilan hasil usaha dari pengolaan dana. Untuk menghindari perselisihan
dalam hal biaya yang dikeluarkan oleh pengelola dana, dalm akad harus disepakati biaya
biaya apa saja tang dapat dikurangkan dari pendapatan.
a. Berdasarkan prinsip laba rugi (profit sharing) maka nasbah pemilik dana : pengola dana =
30:70.
b. Berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto /
laba kotor bukan pendapatan usaha, dengan nisbah pemilik dana : pengelola dana =
10:90.
Jika akad mudharabah lebih dari satu periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam
periode terjadinya hak bagi hasil sesui nisbah yang disepakati (PSAK 105 par 20).
5. Bagi Hasil Untuk Akad Mudharabah Musytarakah (PSAK 105 PAR 34)
Ketentuan bagi hasil untuk akad jenis ini dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu:
a. Hasil investasi dibagi antara pengelola dana dan pemilik dana sesuai nisbah yang
disepakati, selanjutnya bagian hasil investasu setelah dikurangi untuk pengelola dan
tersebut di bagi antara pengelola dan dengan pemilik dan sesuai sesuai dengan porsi
modal masing masing, atau
b. Hasil investasi di bagi antara pengola dana dan pemilik dana sesuai dengan porsi modal
masing masing, selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurang untuk pengelola dana
tersebut dibagi antara pengla dana dengan pemilik dana sesuai dengan nisbah yang
disepakati. jika terjadi kerugian atas investasi maka kerugian dibagi sesuai dengan porsi
modal para musytarik (pengola dana).
6. Perlakuan Akuntansi (PSAK105)
a. Akuntansi untuk pemilik dana
1) Dana mudharabah yang disalurkan oleh pemilik dana diakui sebagai investasi
mudharabah pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset non kas kepada pengola
dan.
2) Pengukuran investasi mudharabah
Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayaarkan
AKAD MUDHARABAHH

Page 4

Investasi mudharabah dalam bentuk aset non kas diukur sebagai nilai wajar aset

non kas pada saat penyerahan.


Ada 2 alasan tidak digunakannya dasar historycal cost untuk mengukur aset nonkas
(Siwantoro, 2003).
Penggunaan nilai yang disetujui oleh pihak yang melakukan kontrak untuk

mencapai satu tujuan akuntansi keuangan.


Penggunaan nilai yang disetujui oleh pihak yang melakukan kontrak nilai aset
nonkas menuju aplikasi konsep representational faithfulness dalam pelaporan.

No
1

Keterangan
Debit
Jurnal pada saat penyerahan kas
Investasi mudharabah
xxx
Kas
Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan

Kredit
xxx

Investasi Mudharabah dalam bentuk non kas diukur sebesar nilai wajar aset non kas pada
saat penyerahan kemungkinan
No
1

Keterangan
Jika nilai wajar lebih tinggi dari nilai tercatatnya maka selisih
diakui sebagai keuntungan dan di amortisasi sesuai jangka
waktu akad mudharabah
Jurnal pada saat penyeraha aset nonkas
Investasi mudharabah
Kauntungan tanggunhan
Aset nonkas
Jurnal amortisasi keuntungan tangguhan
Keuntungan tangguhan
Keuntungan
Jika nilai wajar lebih rendah dari nilai tercatatnya, maka
selisihnya diakui sebagai kerugian dan diakui pada saat
penyerahan aset nonkas
Jurnal:
Investasi mudharabah
Kerugian
Aset nonkas mudharabah

Debit

kredit

Xxx
xxx
xxx

xxx
xxx

Xxx
xxx
xxx

3). Penurunan nilai jika investasi mudharabah dalam bentuk nonkas


No
1

Keterangan
Jurnal pada saat penyerahan kas
Investasi mudharabah
Kas
No
Keterangan
Penurunan nilai sebelum usaha dimulai
Jurnal:

AKAD MUDHARABAH

Page 5

Debit

Kredit

xxx
xxx
Debit

kredit

Kerugian innvestasi mudharabah


Investasi mudharabah
Penurunan nilai setelah usaha dimulai
Jurnal:
Jurnal pada saat terjadi kerugian
Kerugian investasi mudharabah
Penyisian investasi mudharabah
Jurnal pada saat bagi hasil
Kas
Penyisihan investasi mudharabah
Pendapatan bagi hasil mudharabah

xxx
xxx

xxx
xxx
xxx
xxx
xxx

4). Kerugian
No
1

Keterangan
Kerugian yang terjadi dalam satu periode sebelum akad
mudharabah berakhir
Jurnal:
Kerugian innvestasi mudharabah
Penyisihan kerugian Investasi mudharabah

Debit

kredit

xxx
xxx

5). Hasil usaha


No
1

Keterangan
Bagi hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana dan
diakui sebagai piutang
Jurnal:
Piutang pendapatan bagi hasil
Pendapatan bagi hasil mudharabah
Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil
Jurnal:
kas
piutang pendapatan bagi hasil

Debit

kredit

xxx
xxx

xxx
xxx

6). Akad mudharabah berakhir


No
1

Keterangan
Jurnal:
Kas/piutang/aset nonkas
Penyisihan kerugian investasi mudharabah
Investasi mudharabah
Keuntungan investasi mudharabah
Atau
Kas/piuatang/aset nonkas

AKAD MUDHARABAHH

Page 6

Debit

kredit

xxx

xxx
Xxx
xxx

xxx

Penyisihan kerugian investasi mudharabah


Kerugian investasi mudharabah
Investasi mudharabah

xxx
xxx
xxx

7). Penyajian
Pemilik dana menyajikan investasi mudhrabah dalam laporan keuangan sebesar nilai
tercatat, yaitu nilai investasi mudharabah dilurangi penyisihan kerugian (jika ada).
8). Pengungkapan
Pemilik dana mengungkapkan hal hal yang terkait dengan transaksi mudharabah,
tetapi tidak terbatas pada:
Isi kesepakatan utama usaha mudharabah
Rincian jumlah investasi mudharabah
Penyisian kerugian investasi mudharabah
Pengungkapan yang diperlukan sesuai dengan PSAK ni 105 tentang penyajian
laporan keuangan syariah.
b. Akuntansi Untuk Pengelola Dana
1) Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui sebagai dana
syirkah komporer sebesar jumlah kas atau nilai wajaraset non kas diterima.
2) Pengukuran dana syirkah temporer
Dana sirkah temporer diukur sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang
diterima.
Jurnal:
Kas/aset nonkas
Dana syirkah temporer
3) Penyaluran kembali dana syirkah temporer
No
1

xxx
xxx

Keterangan
Jurnal pencatatan ketika menerima pendapatan bagi hasil dari
penyaliran kembali dana syirkah temporer
Jurnal:
kas
pendapatan yang belum dibagikan
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer yang
sudah diperhitungkan teteapi belum dibagikan kepada pemilik
dana diakui sebagai kewajiban sebesar bagi hasil yang menjadi
porsi hak pemilik dana.
Jurnal:
Beban bagi hasil mudharabah
Utang bagi hasil mudharabah
Jurnal pada saat pengelola dana membayar bagi hasil
Utang bagi hasil mudharabah
Kas

AKAD MUDHARABAH

Page 7

Debit

kredit

xxx
xxx

xxx
xxx
xxx
xxx

4) Apabila pengelola dana mengelola sendiri dana mudharabah berarti ada pendapatan
dan beban yang diakui dan pencatatanya sama pada akuntansi pada umumnya.

No
1

Keterangan
Pada saat mencatat pendapatan
Jurnal:
Kas/piutang
Pendapatan
Pada saat mencatat beban
Jurnal:
Beban
Kas/utang
Jurnal penutup yang dicatat diakhir periode (apabila untung)
Jurnal:
Pendapatan
Beban
Pendapatan yang belum dibagikan (kewajiban)
Jurnal ketika dibagihasilkan
Jurnal:
Pendapatanyang belum dibagikan
Utang bagi hasil mudharabah
Jurnal penutup yang dibuat apabila terjadi kerugian
Jurnal:
Pendapatan
Penyisihan kerugian
Beban

Debit

kredit

xxx
xxx

xxx
xxx

xxx
xxx
xxx

xxx
xxx

xxx
xxx
xxx

5) Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelola dana diakui sebagai beban
pengelola dana.
6) Diakhir akad
No
1

Keterangan
Diakhir akad
Jurnal:
Dana sirkah temporer
Kas/aset nonkas
Jika ada penyisihan kerugian
Jurnal:
Dana sirkah temporer
Kas/aset nonkas
Penyisihan kerugian

kredit

xxx
xxx

xxx
xxx
xxx

7) Penyajian

AKAD MUDHARABAHH

Debit

Page 8

a. Dana syirkah dari pemilik dana disajikan sebesar nilai tercatatnya untuk setiap jenis
mudharabah: yaitu sebesar dana syirkah temporer dikurangi dengan penyisihan
kerugian (jika ada).
b. Bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum diserahkan
kepada pemilik dana disajikan sebagai pos bagian hasil ayng belum dibagikan sebgai
kewajiban.
8) Pengungkapan
a. Pengelola dana mengungkapkan isi mudharabah seperti porsi dana, pembagian hasil
usaha, aktivitas usaha mudaharabah.
b. Rincian dan syirkah temporer yang diterima berdasarkan jenisnya.
c. Penyaluran dana yang berasal dari mudharabah muqayadah, pengungkapan yang
dilakukan sesuai PSAK ni 101 tentang penyajian laporan keuangan syariah.

AKAD MUDHARABAH

Page 9

Anda mungkin juga menyukai