Anda di halaman 1dari 28

RENCANA BISNIS BROWNIES KENTANG DENGAN MELIHAT

ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS


PROPOSAL
UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATAKULIAH
Studi Kelayakan Bisnis
yang dibina oleh Ibu Rizki Febriani, S.E, M.M
Oleh:

Farida A. R.

(130413604684)

Geby Anggaeno L

(130413614997)

Mira Aprilia Harlista

(130413611633)

Santri Arum P. Radita

(120413423994)

Septiana Crisnawati

(130413611634)

Yana Anggraini

(130413604662)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
Mei 20

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Untuk ikut serta dalam memajukan perekonomian Indonesia dan
usaha kecil menengah, masyarakat saat ini sudah terbilang banyak
dan beraneka ragam membuka jenis usaha yang unik dan kreatif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan membuka usaha kecil
mengah dapat membantu perekonomian Indonesia. Untuk itu kami
membuka usaha kecil menengah dalam bidang usaha makanan
berupa kue yang sekarang ini sedang menarik untuk dijadikan
sebuah usaha.
Kedai kue adalah usaha yang dibilang cukup popular saat ini.
Banyaknya keinginan masyarakat mencoba sesuatu yang baru,
menjadi celah bagi kami untuk membuat usaha kue. Dapat
diperkirakan usaha kue ini dapat menarik berbagai konsumen mulai
dari

kalangan

anak-anak,

remaja,

dewasa

dan

lansia

untuk

menikmati makanan atau kue ini yang mulai diminati oleh seluruh
lapisan masyarakat.
Dari latar belakang di atas, maka kami tertarik membuka usaha makanan
(kue) dengan nama yaitu Brownies Kentang.
B. Gambaran Umum Usaha
Visi
Menjadi salah satu usaha kue yang berbeda, berkualitas,
terkenal, dan mampu bersaing dengan usaha makanan kue
lainnya.
Misi

Usaha kue bergizi yang terkenal di masyakat.


Usaha kue yang bahan bakunya berbeda pada umumnya,
Usaha makanan kue yang memuaskan pelanggan dan menjadi kue terlaris dan
paling di gemari oleh semua kalangan.
Tujuan usaha

Makanan (kue) dengan kreasi dan variasi rasa yang berbeda

dan unik yang berkualitas, higenis dan halal


Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik,
pemasok dan masyarakat sekitar.
Dalam usaha kue brownies kentang ini, kita membuat sesuatu hal yang baru

pada bisnis kue atau brownies pada umumnya. Usaha brownies ini di buat dari bahan
baku kentang beda dengan bahan baku pembuatan brownies pada umumnya. Tentu
hal ini sangat menarik pelanggan. Semua pembuatan terbuat dari bahan yang aman
dan jauh dari kata tidak higenis. Modal untuk usaha ini didapatkan dari patungan ke 6
anggota tersebut. Dalam usaha ini pembagian tugas dilakukan sesuai kompetensi
masing-masing.

BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Untuk mengetahui kelayakan dari usaha ini, pertama kami


akan melakukan kajian aspek pasar dan pemasaran sebagai
berikut.

A. Segmentasi, Targeting dan Positioning


Pada masa sekarang ini, tingkat persaingan semakin ketat begitu juga dalam
bidang kuliner. Para pelaku usaha yang menginginkan usahanya dapat bertahan dan
berkembang maka harus pandai memutar otak untuk memasarkannya. Maka dari itu,
peran pemasran dalam suatu usaha begitu penting, sebab pemasaran akan menentukan
kelanjutan usaha suatu perusahaan. Salah satu kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan
dalam pemasaran adalah melakukan segmentasi pasar, targeting dan positioning yang
akan diuraikaan di bawah ini :
a. Segmentasi
Segmentasi pasar berarti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda yang mungkin akan memerlukan produk atau marketing mix yang
berbeda. Segmentasi pasar dari Brownis Kentang adalah masyarakat kota
maupun kabupaten untuk semua golongan.
b. Targeting
Melakukan evaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih satu segmen
pasar untuk dilayani. Pasar sasaran atau target Brownis Kentang mencakup
segala usia, baik lansia, dewasa, remaja, anak-anak yang menggemari makanan
sehat dan inovatif.
c. Positioning
Penentuan posisi pasar dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan
dimasuki. Maka harus pula menentukan posisi mana yang kana ditempati dalam
segmen tersebut. Posisi pasar dari Brownis Kentang adalah menciptakan image
di benak konsumen sebagai usaha yang memproduksi inovasi makanan
menyehatkan dan juga lezat. Makanan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
gizi dan vitamin konsumen segala usia dnegan harga yang kompetitif.
B. Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli dan akses untuk
membeli. Artinya permintaan akan terjadi apabila didukung oleh kemampuan yang
dimiliki seorang konsumen untuk membeli. Akses untuk memperoleh produk yang
Brownis Kentang tawarkan juga sangat menentukan besarnya permintaan, oleh

karena itu masalah lokasi yang mudah dijangkau sangat kami perhatikan untuk
besarnya permintaan.
a. Perkembangan Permintaan Sekarang
Apabila dicermati, permintaan terhadap makanan yang sehat dan juga cocok
selera masyarakat dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
makanan sehat sebagai penunjang kebutuhan gizi dan vitamin bagi tubuh. Dalam
hal kuliner, umumnya konsumen selalu ingin mencoba hal baru, makanan yang
sehat saja tidak cukup untuk konsumen kembali membeli produk kami, yang harus
diperhatikan adalah rasa yang enak dan sesuai dengan selera masyarakat kota
maupun kabupaten. Usaha Brownies Kentang ini selalu berusaha menjaga kualitas
produknya agar masyarakat yang sudah menjadi pelanggan tetap menyukai cita
rasa produk kami dan menjadi pelanggan yang loyal.
Brownies Kentang yang kami produksi banyak digemari oleh masyarakat kota
maupun kabupaten, selain sebagai camilan di sela-sela makan berat produk kami
juga banyak dibeli konsumen sebagai oleh-oleh. Hal tersebut membawa
keuntungan tersendiri bagi usaha kami, sebab dengan begitu tidak hanya
masyarakat sekitar saja yang mengenal produk kami, tapi produk kami juga akan
dikenal oleh semua masyarakat. Dengan begitu permintaan terhadap produk kami
juga dapat meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang
mengenal dan menggemari produk kami.
Prospek Permintaan di Masa Mendatang
Banyak pelaku usaha memperdiksi bahwa bidang kuliner akan digemari
masyarakat dalam jangka waktu yang cukup panjang, selama masih tercipta inovasiinovasi dalam kuliner maka hal yang disebut dengan wisata kuliner masih terusdiburu
oleh konsumen. Oleh karena itu kami optimis bahwa dengan menciakan inovasi
produk secara terus-menerus, maka permintaan terhadap Brownies Kentang tidak
akan surut. Bahkan inovasi yang tepat dan disukai oleh masyarakat mampu
mempertahankan dan menarik banyak pelanggan yang loyal. Selain trend mengenai
wisata kuliner, semakin lama masyarakat akan semakin memperhatikan gaya hidup
sehat. Hal tersebut akan membuka peluang kami semakin lebar lagi, sebab seiring
dengan semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan gaya hidup sehat, maka
semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi makanan sehat.
Namun hal yang harus diperhatikan ialah munculnya para pesaing di bidang
kuliner dengan jenis produk yang sama. Saat ini bisa dikatakan saingan utama kami,
namun dalam masa mendatang bukan suatu hal yang tidak mungkin akan
bermunculan banyak pesaing. Dalam menghadapi para pesaing di masa mendatang,
maka mulai dari sekarang kami terus melakukan riset terhadap inovasi produk yang

disukai konsumen, hal tersebut kami lakukan semata-mata untuk menjaga tingkat
permintaan agar nantinya tidak menurun.
Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada
berbagai tingkat harga pada suatu waktu waktu tertentu. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi penawaran dari produk kami, antara lain harga barang tersebut
yaitu Brownis kentang, harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti
atau barang pelengkap dari produk kami), teknologi, harga input (biaya produksi),
tujuan perusahaan, dan fakto khusus (misalnya kemudahan akses).
Perkembangan Penawaran Sekarang
Perkembangan penawaran unit usaha kami saat ini bisa dikatakan normal
dengan target margin laba yang efektif. Hal tersebut disebabkan karena harga jual
dari produk kami yang termasuk kategori cukup terjangkau, sehingga dengan bidikan
segmen pasar yang sudah ada, kami optimis laba margin dapat tercapai dengan
jumlah penawaran yang kami produksi. Selain hal tersebut, harga dari bahan baku
yaitu Kentang juga saat ini masih terbilang normal, sehingga jumlah penawaran dari
produk kami dapat tetap stabil. Untuk membuat usaha Brownis Kentang kami
menjadi lebih baik, maka secara berkala kami akan meningkatkan jumlah penawaran,
tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan secara instan sebab kami juga harus
memperhatikan kondisi pasar terlebih dahulu.
Prospek Penawaran di Masa Mendatang
Mengingat besarnya peluang bagi kami untuk mengembangkan unit usaha
kami di bidang kuliner, maka yang akan kami lakukan pada masa mendatang ialah
menawarkan produk yang lebih bervariasi. Dengan adanya variasi produk maka kami
dapat meningkatkan jumlah penawaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan
besarnya margin laba yang akan kami peroleh. Varian produk yang nantinya akan
kami hasilkan tidak hanya terbatas dari rasa namun juga dari segi manfaat. Cara
penawaran tersebut juga akan semakin variatif dan lebih kompetitif karena akan
ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi
penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi
agar produk kami semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Prediksi kami pada masa mendatang, akan semakin banyak orang-orang
yang bersosialisasi di dunia maya dan jejaring sosial juga akan semakin berkembang,
atas dasar tersebut kami akan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk
meningkatkan penawaran. Selain dari segi teknologi, kami juga memiliki prospek
untuk memperluas jaringan usaha kami. Sehingga tidak hanya terbatas, tapi juga di
berbagai kota lain yang membawa potensi bagi usaha kami untuk berkembang.

Analisis Kelayakan Pemasaran


Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik
pembobotan berskala 1 5.
Keterangan:
Sangat lemah : 1
Kuat
:4
Lemah
:2
Sangat kuat : 5
Sedang
:3
Table 4.1 Model Matriks Pembobotan Berskala
No.

Item yang Dinilai

Kriteria Penilaian
Sangat
lemah

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat
Kuat

SDM

Pesaing

Konsumen

Teknologi

Model/Trend

Armada Pemasaran

Harga

Promosi

Distribusi

10

Produk dan Lini Produk

11

Mutu Produk

12

Peraturan Pemerintah

13

Lingkungan Bisnis

14

Ketersediaan Bahan Baku

15

Rencana Pemasaran

16

Penyimpanan Produk

17

Margin Laba

18

Ketersediaan Modal

19

Pangsa Pasar

20

Manajemen Pemasaran

Total Bobot

15

Interval = Nilai tertinggi dari interval Nilai terendah dari interval


Jumlah kelas

48

15

=51
5
= 0,8
1,00 1,80
= Sangat tidak layak
1,81 2,60
= Tidak layak
2,61 3,40
= Sedang
3,41 4,20
= Layak
4,21 5,00
= Sangat layak
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan
rumus:
Kelayakan usaha = Total bobot : Jumlah item yang dinilai
= 78 : 20
= 3,9
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,9 maka usaha Brownies Kentang dari sisi
pemasaran dikatakan dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 4,20.
Strategi Bauran Pemasaran
Karena luasnya kegiatan pemasaran, maka dalam melaksanakan kegiatan
pemasaran produk, kami akan menekankan pada strategi bauran pemasaran
(marketing mix) melalui, strategi produk, strategi harga, strategi lokasi, serta strategi
promosi.
a. Strategi Produk
Produk utama yang kami tawarkan di pasaran ialah Brownies Kentang,
mengapa menjadi produk utama kami, sebab selama ini belum ada brownies dengan
berbahan dasar kentang. Oleh sebab itu kami mengutamakan brownies kentang
tersebut, karena kami memandang produk tersebut sebagai produk yang berbeda
dengan yang telah ada di pasar.
Merek dari produk kami ialah Brownies Kentang, mengapa kami memilih
kata itu sebagai merek, karena kata tersebut mudah diingat dan memiliki kesan hebat
serta menarik. Merek yang mudah diingat sangat penting dalam hal pemasaran, sebab
dengan begitu akan menimbulkan brand awareness di benak masyarakat. Selain
merek yang mudah diingat, kami juga menciptakan kemasan yang menarik, karena
pada umumnya konsumen membeli produk untuk dibawa pulang, maka kami
menciptakan tas kemasan yang dapat dipakai lagi. Ketika konsumen menggunakan
tas tersebut, akan terjadi proses pemasaran secara tidak langsung. Oleh karena itu
kami menciptakan tas kemasan yang menarik dari segi desain dan warna.

Dalam strategi produk, kami juga menyertakan label dari BPOM RI dan
label halal dari MUI. Hal tersebut penting kami lakukan sebab dapat menumbuhkan
rasa percaya dari konsumen. Dengan adanya label dari BPOM RI maka konsumen
akan percaya bahwa produk kami telah teruji aman dan memenuhi standar kualitas
pangan, yang pada gilirannya konsumen tidak akan ragu-ragu lagi untuk
mengonsumsi Brownies Kentang. Sedangkan label halal dari MUI dapat
menumbuhkan rasa percaya khususnya bagi kosumen yang beragama muslim. Label
halal tersebut menunjukkan bahwa segala bahan makanan yang digunakan untuk
membuat Brownies Kentang adalah bahan makanan yang halal.
b. Strategi Harga
Harga adalah salah satu aspek yang paling penting dalam marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Kami sangat
berhati-hati dalam menentukan harga, agar harga tersebut tetap dapat dijangkau dan
juga agar margin laba yang kami targetkan tetap tercapai.
Strategi Lokasi dan Distribusi
Penentuan lokasi merukan hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan
pemasaran. Kawasan yang strategis juga harus ditunjang dengan kemudahan akses
menuju kawasan kedai kami.Apabila kawasan lokasi kedai kami sudah strategis,
maka yang terpenting ialah lay out atau desain dari kedai agar mampu menarik
perhatian kosumen. Suasana ruangan kedai cukup luas dan lega, selain itu kami
memberikan warna yang nyaman dan pencahayaan yang cukup terang. Tata letak
kursi dan meja serta fasilitas lainnya kami tata sedimikian rupa agar dapat membuat
kosumen yang datang merasa nyaman dan betah. Meskipun kami tidak ingin
membuat kosumen menunggu dalam mendapatkan brownies pesanannya, namun
kami juga menyiapkan ruang tunggu yang nyaman bagi para kosumen. Hal yang tidak
kalah penting dalam lay out ialah ventilasi, sebab ventilasi yang baik akan membuat
sirkulasi udara juga baik sehingga udara di dalam kedai pun segar. Kami sangat
memperhatikan desain secara detail dalam kedai, untuk itu kami juga memberikan
hiasan di dalam kedai. Hiasan tersebut berupa lukisan, tanaman, dll.
Strategi Promosi
Tujuan dari promosi ialah menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Terdapat empat macam
sarana promosi yang kami gunakan dalam mempromosikan Brownis Kentang, empat
sarana promosi tersebut ialah, periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan
penjualan pribadi.

Dalam periklanan kami memanfaatkan pemasangan spanduk di lokasi-lokasi


strategis serta penyebaran brosur di gerai-gerai yang telah melakukan kerja sama
dengan kami. Selain itu kami juga melakukan promosi melalui dunia maya terutama
di jejaring social yang sedang booming jaman sekarang ini. Kami melakukan promosi
melalui Facebook, Twitter, Blogspot, dan juga Website pribadi perusahaan kami.
Promosi yang kami lakukan dengan publisitas tersebut dengan menjadi
sponsor pada suatu acara tertentu. Misalnya acara hiburan, perlombaan, atau acara
yang dilaksanakan oleh Pemerintah setempat. Sedangkan untuk kegiatan penjualan
pribadi dilakukan oleh salesman dan salesgirl dari perusahaan kami.

BAB III

ASPEK TEKNIS/OPERASI

A. Rencana Pengembangan
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penentuan
kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan
teknis/operasi. Hal-hal yang kami perhatikan dalam aspek ini ialah masalah lokasi,
sarana dan prasarana yang digunakan, tenaga ahli dan tenaga biasa yang
dipekerjakan, bahan baku utama produk, serta bangunan dan tata letak bangunan.
a. Evaluasi Lokasi
Penentuan lokasi sangat penting karena apabila perusahaan salah dalam
menentukan lokasi yang dipilih akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
biaya yang harus dikeluarkan. Harga produk yang akan dipasarkan nantinya juga
sangat tergantung pada lokasi pabrik yang dipilih, karena harga pasar akan
terpengaruh dengan jarak lokasi pabrik dengan pasar. Selanjutnya akan sangat
terkait dengan kemampuan bersaing barang yang diproduksi yang nantinya akan
berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Lokasi yang kami pilih untuk menjalankan usaha Kedai Brownies Kentang
terletak di Jalan Mayjend Wiyono Kav.1 No.2 Kelurahan Polehan, Kecamatan
Blimbing, Malang, 65117. Lokasi ini dapat di katakan dekat dengan pasar sebab
terletak di kawasan perumahan pendudukdan unit usaha lain. Karena dekat
dengan kawasan perumahan penduduk, maka kami juga dekat dengan tenaga
kerja. Selain itu transportasi di kawasan ini juga terbilang memadai.
b. Sarana dan Prasarana
Sarana yang kami gunakan dalam kegiatan usaha ini ialah Mesin Pengadukan
Adonan, Mesin Pencetakan Adonan, Mesin Pengukusan, Kompor Gas, Etalase
Penghangat, Lemari Es, Meja Saji, Mesin Kasir, Meja Makan, Kursi, AC, Sofa
Tunggu, Lahan Parkir, Toilet, Kendaraan, dll. Sedangkan untuk prasarana, kami
menggunakan gedung seluas 1400m2 untuk kantor, dapur pembuatan brownies,
dan kedai brownies.

c. Tenaga Ahli dan Tenaga Biasa


Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha kami
adalah tenaga ahli Pemasaran, Keuangan, SDM dan Produksi serta seorang ahli
boga yang termasuk dalam Staf Produksi. Sedangkan untuk tenaga biasa yang
kami gunakan adalah Supervisor, Pelayanan, Karyawan Staf, Pramusaji, Kasir,
Cleaning Service, Driver dan Tenaga Serabutan.
d. Bahan Baku Utama
Bahan baku utama yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan usaha ini
antara lain: margarin, dark cooking chocolate (lelehkan), kentang kukus
(dihaluskan), kuning telur, putih telur, gula pasir, SP, tepung terigu protein
sedang, coklat bubuk, baking powder, coklat pasta. Tentunya dalam memilih
bahan baku tersebut, kami memiliki standar kualitas tersendiri untuk
menghasilkan brownies kentang yang layak untuk dipasarkan dan dijual.
e. Bangunan dan Tata Letak Bangunan
Tata letak (lay-out) adalah suatu proses dalam menentukan bentuk dan
penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi.
Lay-out dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia dan
lokasi sehingga efisiensi operasi dapat tercapai. Tujuan penentuan lay-out adalah
optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan
oleh sistem produksi menjadi optimal.
Keuntungan yang diperoleh dengan adanya penentuan lay-out:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan


Efisiensi pemakaian ruangan
Biaya investasi dan produksi bisa dikurangi
Kelancaran aliran material
Efisiensi biaya pengangkutan material dan barang jadi
Kebutuhan persediaan yang rendah
Adanya kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang lebih baik

Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, Kedai Brownies Kentang
didirikan di atas tanah seluas 1400m2 dimana luas tanah untuk bangunan kedai 300

m2, dapur pembuatan bakpao 500 m2 dan 700 m2 untuk tempat parkir. Kami
menggunakan konsep open kitchen dimana pelanggan dapat melihat proses
pembuatan brownies, oleh karena itu kami menggabungkan dapur dengan kedai di
lantai 1. Untuk luas bangunan kantor atau perusahaan adalah 500 m2 di lantai 2. Tata
letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai kedai, ruang tunggu, dapur, toilet,
dan tempat parkir.
B. Rencana Pengoperasian Usaha
Rencana pengoperasian usaha brownies kentang kami meliputi tiga hal,
yaitu proses operasi usaha, kebutuhan bahan operasi, dan kegiatan perawatan mesin.
Ketiga hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
a. Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana produksi, penjualan, rencana
persediaan produk, penjadwalan tenaga kerja dan penggajian, pengawasan
kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
b. Kebutuhan Bahan Operasi
Kebutuhan bahan operasi Kedai Brownies Kentang dikelola oleh masing masing
departemen dan nantinya dikoordinasikan dengan pimpinan mengenai kebutuhan
bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
c. Kegiatan Perawatan Mesin
Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin yang kami
pekerjakan pada waktu tertentu, bukan merupakan pegawai tetap. Jenis perawatan
yang kami laksanakan sesuai dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya
perawatan Mesin Pengadukan Adonan, Mesin Pencetakan Adonan, Mesin
Pengukusan, Kompor Gas, Etalase Penghangat, Lemari Es, Mesin Kasir, AC, dan
Kendaraan. Kegiatan perawatan mesin ini perlu kami lakukan untuk menjaga
produktivitas masing-masing mesin sampai dengan umur ekonomisnya. Apabila
mesin dirawat dengan baik maka dapat menekan biaya beban akumulasi depresiasi
mesin dan peralatan.
C. Risiko Aspek Teknis
Risiko yang akan dihadapi dalam aspek teknis adalah:

a) Kesalahan menentukan lokasi, baik lokasi pabrik, kantor, maupun gudang


sehingga terjadi inefisiensi biaya.
b) Kesalahan menata lay-out pabrik, kantor, gudang maupun toko sehingga
kurang menarik bagi konsumen.
c) Kesalahan memilih teknologi yang digunakan sehingga operasional
perusahaan tidak optimal dan cepat ketinggalan jaman.
d) Risiko sistem informasi terutama terkait komputerisasi.
e) Pemasok tidak memenuhi komitmen yang sudah mereka buat.
f) Berkurangnya daya saing produk dengan produk sejenis di pasar.

BAB IV
ASPEK MANAJEMEN ORGANISASI

A. Pengertian Aspek Manajemen


Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha.
Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika
manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen sendiri juga
terdapat kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa berjalan lebih mudah. Aturan itu sendiri bisa
tergambar jelas melalui fungsi-fungsi manajemen berikut:

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha
akan dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam unitunit tertentu agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si pemegang
unit.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah dimulai oleh
seluruh unit. Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai
pekerjaan sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan kepadanya.
4.

Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaan agar
tetap sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi berbagai penyimpangan selama proses
pelaksanaan kerja.
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya meliputi segala sesuatu yang dipersiapkan perusahaan
berkaitan dengan kinerja SDM, yakni dalam penempatan posisi kerja sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Dalam konsep manajemen SDM terdapat hal yang berkaitan erat
seperti adanya kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik dalam mengatur orang lain demi
tercapainya tujuan. Dalam manajemen SDM juga diterapkan fungsi-fungsi manajemen
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang bersifat
operatif seperti pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja.
1.

Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah hal yang pertama kali dilakukan sebelum memulai suatu

usaha, yakni dengan cara mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi seperti
identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian tugas, wewenang, tanggung jawab, bahan dan alat
dan kondisi kerja, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan jabatan, agar tidak salah posisi

dan bekerja sesuai dengan porsinya secara optimal. Analisis diperlukan juga untuk
mengevaluasi suatu unit pekerjaan itu sendiri apakah suatu jabatan/ unit itu diperlukan atau
tidak.
Persyaratan jabatan seperti persyaratan pendidikan, pengalaman, pelatihan, psikologi
dan persyaratan khusus tersebut diperlukan agar seseorang yang akan masuk bekerja bisa
bekerja dengan baik nantinya. Informasi analisis jabatan juga berguna bagi manajemen SDM,
penarikan tenaga kerja, orientasi, pelatihan dan pengembangan dan lainnya.
2.

Perencanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia adalah mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan, yakni tentang jumlah tenaga kerja berdasarkan perkiraan hasil
produksi dan dalam sistem manajerial juga berdasarkan jumlah jabatan yang tersedia dalam
struktur organisasi perusahaan.
3.

Pengadaan tenaga kerja


Pengadaan dan pencarian tenaga kerja baru dilakukan setelah analisis jabatan dan

perencanaan SDM sudah terpenuhi dalam rangka mengisi jabatan yang tersedia. Pengadaan
tenaga kerja sendiri merupakan proses untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan juga bidang pengoperasian usaha di
lapangan, meliputi:

a.

Penarikan (Recruitment)
Penarikan adalah proses untuk mencari calon karyawan yang memenuhi syarat

tertentu sehingga dari mereka perusahaan bisa memilih orang-orang yang tepat untuk mengisi
lowongan yang ada. Calon karyawan tersebut bisa diperoleh dari dalam organisasi (internal)
dan juga dari luar organisasi (eksternal). Penarikan dari internal biasanya untuk keperluan
pengembangan atau perluasan perusahaan dengan memindahkan atau menaikkan jabatan dari
sebelumnya, sedangkan bagi perusahaan baru hanya diperlukan dari eksternal saja.
b.

Seleksi (Selection)

Setalah dilakukan pencarian tenaga kerja, tahap selanjutnya adalah menyeleksi


seluruh calon tenaga kerja yang paling memenuhi kriteria yang terdiri dari uji materi, uji
kesehatan, uji psikologi dan yang terakhir adalah wawancara (interview).
c.

Penempatan (Placement)
Penempatan adalah pencocokan seseorang dengan jabatan yang telah disediakan

yang diikuti dengan orientasi, dimana terdapat penjelasan di dalamnya tentang tugas-tugas
yang akan dilakukan sesuai dengan standar kerja yang berlaku.
4. Kompensasi
Kompensasi adalah suatu imbalan atau penghargaan kepada setiap personel yang
bekerja di suatu perusahaan dan kompensasi ini penting adanya demi mencapai tujuan yang
diinginkan yang bertalian langsung dengan keberlangsungan karyawan yang bekerja.
Umumnya kompensasi ini berupa kompensasi finansial sperti upah, gaji, komisi, bonus dan
asuransi. Ada juga yang nonfinansial berupa rasa aman, pujian dan pengakuan, fleksibilitas
karier dan peluang untuk kenaikan penghasilan.
5.

Pengembangan
Pihak manajemen perlu untuk melakukan program pengembangan pada setiap

karyawannya untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan agar mampu memenuhi


tuntutan organisasi dalam menghadapi persaingan dan perubahan. Pelatihan dan
pengembangan ini bisa dilakukan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran perusahaan.
6.

Integrasi
Integrasi adalah penyesuaian keinginan karyawan dengan manajemen, yakni

bagaimana karyawan bisa menyelaraskan antara kepentingan pribadinya dengan kepentingan


perusahaan agar sama-sama menguntungkan melalui penyampaian aspirasi mereka. Dengan
adanya Serikat Buruh khususnya di Indonesia memungkinkan keinginan karyawan terhadap
perusahaan bisa dijembatani seperti keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan, kenaikan
gaji dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah pekerjaan.
7.

Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja biasa disebabkan oleh faktor usia (masa pensiun),
permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi dan adanya pemecatan karena adanya
kesalahan.
C.

Pengertian Organisasi
Manajemen adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, dan dari tujuan itu memerlukan

wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut yang dikenal dengan
nama organisasi yang biasa ada dalam perusahaan-perusahaan. Organisasi secara statis
berupa tempat kerjasama atau melaksanakan tugas yang telah direncanakan, organisasi secara
dinamis berupa proses kerjasama atas tujuan yang telah dirancang, sedangkan organisasi
formal menurut klasik adalah organisasi yang terencana, dibawah satu kekuasaan atau
pimpinan, yang memiliki satu tujuan. Organisasi formal ini merupakan organisasi yang
dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas dan tersusun.
D.

Bentuk-bentuk Organisasi
Bentuk dari organisasi tentu harus disesuaikan dengan bidang usahanya dan juga

disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis bentuk organisasi:


1.

Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak, dibedakan lagi menjadi

dua:
a) Organisasi yang memiliki pimpinan puncak satu orang. Contoh: pimpinan perusahaan
perseorangan.
b) Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang. Contoh: pimpinan di
PT atau firma.
2.

Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya,baik itu wewenang

lini, staf maupun fungsional sebagai berikut:


a)

Wewenang lini, ialah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya

tujuan-tujuan tertentu. Organisasi lini sendiri adalah organisasi yang hanya memiliki
hubungan lini dalam organisasinya. Organisasi seperti ini merupakan bentuk organisasi yang
berskala kecil dengan sedikit jumlah karyawan yang belum atau sedikit memiliki spesialisasi.
Organisasi lini biasanya dipimpin langsung oleh si pemilik perusahaan, hubungan antara

karyawan dan atasan masih bersifat langsung tanpa perantara, jumlah karyawannya sedikit,
tingkat spesialisasi dan alat-alatnya belum beragam dan organisasinya kecil.
Keuntungan organisasi ini adalah garis kepemimpinan tegas karena berhubungan
langsung dengan karyawan, kesatuan kepemimpinan terjamin, karena hanya dipimpin oleh
satu orang dan juga tingkat tanggung jawabnya sangat tinggi, karena masing-masing unit
hanya dipegang oleh satu orang. Selain itu rasa solidaritas antar karyawan masih tinggi,
karena sudah saling mengenal.Selain itu terdapat kelemahan yang ada di organisasi ini, yaitu
mengenai tujuan dari organisasi dan tujuan pribadi yang seringkali tidak bisa dibedakan,
kesempatan karyawan yang terbatas karena dikendalikan seluruhnya oleh pimpinan dan juga
kecenderungan pimpinan yang bertindak otoriter.
b)

Wewenang staf, ialah wewenang yang membantu si pemilik wewenang lini agar bekerja

lebih efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Organisasi lini dan staf sendiri masih
mempertahankan sistem kewenangan vertikal, artinya masih ditangan satu orang pimpinan,
tapi dalam rangka memperlancar pekerjaan pimpinan, ia mendapat bantuan dari staf, dimana
tugas dari staf adalah memberikan bantuan, saran-saran dan pelayanan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Garis kepemimpinan masih
dipegang satu pimpinan, staf hanya memiliki wewenang staf saja. Pekerjaan lini staf itu
bukan ditentukan oleh aktifitasnya, tapi hubungannya dengan bagian-bagian lain. Iininya
bagian lini bisa menjadi staf. Contoh: jika bagian penjualan meminta pendapat kepadanya,
maka dia disebut staf.
Organisasi lini dan staf biasanya terdiri dari jumlah karyawan yang banyak,
organisasinya besar dan kompleks, dan hubungan natar pimpinan dan karyawan tidak secara
langsung. Dalam organisasi ini, wewenang staf dibagi menjadi dua, yaitu staf ahli yang terdiri
dari staf penasihat, staf pelayan, staf pengendali dan staf fungsional dan personal staf yang
juga terdiri dari pembantu (assistant) dan staf umum (generalstaff).
c)

Wewenang fungsional, ialah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau

departemen agar dapat mengambil keputusan tentang hal-hal yang ada di departemen yang
lain. Organisasi fungsional sendiri adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan sifat-sifat
dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi ini terfokus pada pembagian
kerja. Pimpinan menyerahkan masalah tertentu kepada manajer yang kemudian dilimpahkan
kepada pelaksana, dengan demikian, para bawahan yang menerima perintah dari beberapa

atasan yang memiliki tanggung jawab dan keahlian masing-masing.


Organisasi fungsional biasanya membagi tugas secara tegas dan dapat dibedakan,
bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan. Kelebihannya adalah keuntungan
adanya spesialisasi yang optimal akan terampil di bidangnya masing-masing dan efisiensi
produktifitas dapat ditingkatkan.Terdapat satu lagi jenis organisasi, yaitu organisasi gabungan
(lini, staf dan fungsional) yang diterapkan pada organisasi besar dan kompleks. Pada tingkat
dewan direksi (boardofdirector) diterapkan tipe organisasi kru dan staf, sedangkan pada
madya diterapkan tipe organisasi fungsional.
Dikarenakan modal usaha dalam Brownies Kentang ini merupakan modal bersama, sehingga
pembagian tugas yang telah disepakati bersama sebelumnya adalah sebagai berikut:

KEUANGAN

PRODUKSI

PELAYANAN

PEMASARAN

KONSUMEN

1 orang

Keuangan

2 orang

2 orang

1 orang

: Gebby Anggaeno
: Bidang keuangan bertugas sebagai kasir yang mana harus dapat melayani
pembayaran konsumen dengan ramah dan sopan, serta membuat laporan
keuangan setiap hari.

Produksi

: Septiana Crisnawati & Farida Aprilia


: Bidang produksi bertugas sebagai penyedia bahan baku pembuatan Brownies
Kentang, pemrosesan, hingga pengemasan atau penyajian

Pelayanan Konsumen: Mira Aprilia & Yana Anggraini


: Bidang pelayanan konsumen bertugas sebagai penyambut kedatangan
pelanggan, serta mengantarkan makanan dan minuman yang dipesan
pelanggan, dan bertanggung jawab atas semua pelayanan yang diberikan
kepada pelangganBrownies Kentang. Selain itu, pelayanan konsumen juga
bertugas membantu membersihkan perlengkapan makan yang kotor, serta
memiliki tugas untuk membersihkan ruangan yang ada diBrownies Kentang.
Pemasaran : Santri Arum Pratnya Radita
: Bidang pemasaran bertugas mempromosikan kepada masyarakat, serta
melakukan survei-survei yang dapat meningkatkanpengunjung
datang dan bertanggung jawab dalam menjalanistrategi

ASPEK KEUANGAN
Biaya Tetap
No
1
2
3
4
5

Keterangan
Mixer
Pisau
Plastik
Kompor gas
Loyang

akan

pemasaran usaha.

BAB V

BIAYA TETAP (FC)


Banyaknya Harga (Satuan)
2
Rp 150.000
2
Rp 5.000
1 kg
Rp 10.000
1
Rp 500.000
2
Rp 10.000

yang

Jumlah
Rp 300.000
Rp 10.000
Rp 10.000
Rp 500.000
Rp 10.000

6
7
8

Tabung elpiji
Biaya promosi
biaya listrik dan air

1
-

Rp 150.000
Rp 100.000
Rp 200.000

Rp 150.000
Rp 100.000
Rp 200.000

Biaya Variabel
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keterangan
Telor
Margarin
Kentang
Gula pasir
Santan
Cokelat
Tepung terigu
Garam
Cokelat pasta
baking powder

BIAYA VARIABEL (VC)


Banyaknya
Harga (Satuan)
7
Rp 1.300
1
Rp 12.000
1 kg
Rp 9.000
1 kg
Rp 10.000
1
Rp 2.000
1
Rp 12.000
1/2 kg
Rp 7.000
1/2 kg
Rp 3.000
1
Rp 20.000
1
Rp 5.000

Jumlah
Rp 9.100
Rp 12.000
Rp 9.000
Rp 10.000
Rp 2.000
Rp 12.000
Rp 7.000
Rp 3.000
Rp 20.000
Rp 5.000

Total biaya
Total BiayaTetap = Rp 1.280.000
Total BiayaVariabel = Rp89.100
Total Biaya = Rp1.369.100
Harga per unit :
Harga jual brownies kentang satu Loyang sebesar Rp 80.000. target penjualan
brownies kentang per hari 10 loyang.
Waktu berjualan yaitu hari senin s/d jumat:
TR = P x Q
= Rp 80.000 x 10 loyang
= Rp 800.000 per hari
= Rp 3.200.000 per bulan
= Rp 38.400.000 per bulan

keuntungan = TR TC
= Rp3.200.000 Rp 1.369.100
= Rp1.830.900 per bulan
Bep produksi =

R/C Rasio =

TC
Total produksi

TR
TC

1.369 .100
=
10

3.200 .000
= 1.369 .100

= 136.910

= 2,33

Dari aspek keuangan hasil analisis keuangannya menggunakan perhitungan


biaya bahwa total biaya yang dikeluarkan dalam brownies kentang sebesar Rp
1.369.100,- dalam satu kali produksi dan penerimaan yang didapatkan dari hasil
penjualan brownies per harinya sebesar Rp 800.000,-per bulannya penerimaannya
sebesar Rp 3.200.000,- dan dalam 1 tahun bisnis brownies kentang mendapatkan
penerimaan dari hasil penjualan sebesar Rp 38.400.000,-. Usaha brownies kentang ini
dapat dikatakan sebagai usaha yang layak dijalankan dan efisien serta
menguntungkan, hal ini disebabkan oleh nilai R/C ratio yang didapatkan pada bisnis
brownies kentang sebesar 2,33 dengan nilai tersebut bisnis brownies kentang yang
telah dijalankan bisa disimpulkan sebagai usahalayak dijalankan, efisien dan
menguntungkan. Hal ini sesuai dengan nilai indikator usaha layak dijalankan, efisien
serta menguntungkan yaitu nilai R/C1. Bep atau titik impas di mana posisi jumlah
pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan
ataupun kerugian dalam bisnis brownies kentang sebesar 136.910
Modal awal :
Modal awal dalam bisnis brownies kentang ini yaitu menggunakan modal
sendiri yaitu sebesar = Rp 3.000.000
Pengembalian Modal :

Pengembalian modal =

Totalmodal awal
keuntungan per bulan

Rp 3.000 .000
Rp 1.830 .900

= 1,6bulan (48

hari)

BAB VI
ASPEK HUKUM
A. Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama Brownies Kentang dikarenakan bergerak dalam
bidang usaha kuliner yang memproduksi sejenis brownies yang berbahan baku dasar

berupa kentang yang enak dan sehat, dengan harapan mampu menjadi brownies
kentang yang digemari seluruh masyarakat yang tidak hanya terbatas di kota Malang
saja.
B. Legalitas usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan
usaha untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan
berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan
dengan aspek hukum adalah:
1. Tanda Daftar Perusahaan
Usaha brownies kentang memiliki izin usaha dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Malang, serta sudah terdaftar sebagai pelaku usaha penjualan
komoditas makanan. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar
perusahaan, perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan
dalam wilayah negara Indonesia denga tujuan memperoleh laba.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Sebagai badan usaha, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami
ke Departemen Direktorat Jenderal Pajak Kota Malang. NPWP merupakan nomer
yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Kepemilikan NPWP penting sebab
usaha kami dapat memberikan penghasilan kepada pemerintah.
3. Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai identitas para pemilik
usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan polehan yang dikenal dengan nama Kartu
Tanda Penduduk (KTP) beserta tanda identitas lainnya yang diperlukan.

BAB VII
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
Tujuan dari aspek ini yaitu untuk mengetahui kelayakan produk brownis kentang
kami yang ditinjau dari aspek Amdal. Dengan dibuatnya produk ini kami berharap:
1. Dengan adanya produk yang harganya terjangkau bagi kalangan mahasiswa,
enak dan bergizi akan menjadi jajanan yang khususnya disukai oleh para
mahasiswa.

2. Memberikan paradigma baru kepada masyarakat terutama para mahasiswa


yang menyukai jajanan.
3. Jika usaha ini nantinya akan dapat berkembang, kami pasti akan membuka
lapangan pekerjaan baru terutama di kalangan mahasiswa apabila mereka
ingin kerja sambil kuliah (kerja sampingan).
4. Dalam memproduksi brownis kentang, kami selalu memperhatikan aspek
lingkungan sekitar. Kami berusaha semaksimal mungkin agar selama
melakukan proses produksi tidak terjadi pencemaran lingkungan. Untuk
mewujudkan semua itu kami berkomitmen untuk selalu melakukan proses
produksi dengan baik dan benar.
5. Berkaitan dengan dampak limbah yang dihasilkan, dapat dikatakan bahwa
usaha ini relatif tidak menghasilkan limbah yang membahayakan bagi
manusia maupun lingkungan sekitarnya.
6. Pengaruh usaha terhadap kesehatan masyarakat. Usaha brownis kentang ini
berdampak positif terhadap kesehatan, karena di dalam proses pembuatannya
kita tidak menggunakan bahan pengawet makanan dan menggunakan bahan
kentang yang kaya akan nutrisi, sumber pati, vitamin dan serat. Sehingga
usaha ini nantinya tidak akan mengganggu kesehatan masyarakat khususnya
para mahasiswa.
Jadi, berdasarkan penilaian yang terpapar di atas, semuanya memberikan dampak
positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan. Untuk itu usaha brownis kentang ini
LAYAK untuk dilaksanakan.
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah ditinjau dari berbagai aspek bahwa usaha Brownis Kentang sangat
layak untuk dikembangkan karena usaha makanan ini memberikan gizi yang baik
serta manfaat yang menyehatkan tubuh. Sehingga cocok untuk dijadikan makanan
pelengkap atau makanan sehari-hari yang juga dapat memanjakan lidah para
konsumen.

B. Saran
Pemerintah diharapkan juga dapat mendukung tumbuh dan berkembangnya
usaha kecil Brownies Kentang ini agar dapat menjadi usaha besar yang bukan hanya
di satu daerah saja tetapi dapat menjadi usaha besar di Indonesia sehingga dapat
menambah pendapatan pemerintah setempat maupun Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai