Anda di halaman 1dari 6

B.

Kandidiasis Oral
a. Definisi
Kandidiasis oral merupakan suatu infeksi dalam rongga mulut yang
disebabkan oleh jamur. Jamur/Kandida sebenarnya merupakan flora normal
mulut, namun berbagai faktor seperti adanya gangguan sistem imun
maupun penggunaan obat-obatan seperti obat antibiotik dan steroid dapat
menyebabkan flora normal tersebut menjadi pathogen.
b. Etiologi
Kandidiasis oral merupakan suatu infeksi jamur yang umumnya
disebabkan oleh jamur Kandida albikan. Selain Kandida albikan, ada 10
spesies Kandida yang juga ditemukan yaitu C.tropicalis, C.parapsilosis,
C.krusei, C.kefyr, C. glabrata, dan C.guilliermondii, C.pseudotropicalis,
C.lusitaniae, C.stellatoidea, dan C.dubliniensis, dengan C.albikan yang
paling dominan dijumpai dan paling berperan dalam menimbulkan
kandidiasis oral. Faktor predisposisi terjadinya kandidiasis oral terdiri atas
faktor lokal dan sistemik.
Beberapa faktor lokal tersebut seperti penggunaan gigi tiruan,
xerostomia, dan kebiasaan merokok. Selain faktor lokal, beberapa faktor
sistemik seperti penyakit defisiensi imun (HIV/AIDS), kemoterapi,
radioterapi, dan penggunaan obat antibiotik dan steroid juga dapat
menyebabkan timbulnya kandidiasis oral.
c. Epidemiologi
Oral candidiasis merupakan infeksi mulut yang paling sering terjadi.
Penyakit ini biasa menginfeksi pasien yang sangat lemah, bayi, orang tua,
dan pasien yang mengalami penurunan kerja sistem imun dengan prevalensi
persebaran
10% - 15% dan 25% - 75% dari populasi keseluruhan
adalah carrier atau pembawa.
d. Klasifikasi dan Gambaran Klinis
1. Kandidiasis Pseudomembranosus Akut
Kandidiasis ini biasanya disebut juga sebagai thrush. Secara klinis,
pseudomembranosus kandidiasis terlihat sebagai plak mukosa yang
putih atau kuning, seperti cheesy material yang dapat dihilangkan dan
meninggalkan permukaan yang berwarna merah.

Kandidiasis ini terdiri atas sel epitel deskuamasi, fibrin, dan hifa
jamur dan umumnya dijumpai pada mukosa labial, mukosa bukal,
palatum keras, palatum lunak, lidah, jaringan periodontal dan orofaring.
Thrush dijumpai sebesar 5% pada bayi bayu lahir dan 10% pada orang
tua yang kondisi tubuhnya lemah.Keberadaan kandidiasis
pseudomembranosus ini sering dihubungkan dengan penggunaan
kortikosteroid, antibiotik, xerostomia, dan pada pasien dengan sistem
imun rendah seperti HIV/AIDS.
2. Kandidiasis Atrofik Akut ( Kandidiasis Erimatosus)
Tipe kandidiasis ini kadang dinamakan sebagai antibiotic sore
tongue atau juga kandidiasis eritematus dan biasanya dijumpai pada
mukosa bukal, palatum, dan bagian dorsal lidah dengan permukaan
tampak sebagai bercak kemerahan.

Penggunaan antibiotik spektrum luas maupun kortikosteroid


sering dikaitkan dengan timbulnya kandidiasis atrofik akut.22 Pasien
yang menderita kandidiasis ini mengeluh adanya rasa sakit seperti
terbakar.
3. Kandidiasis Atrofik Kronik
Kandidiasis atrofik kronik disebut juga denture sore mouth atau
denture related stomatitis, dan merupakan bentuk kandidiasis paling
umum yang ditemukan pada 24-60% pemakai gigi tiruan. Gambaran
klinis denture related stomatitis ini berupa daerah eritema pada mukosa
yang berkontak dengan permukaan gigi tiruan.

Gigi tiruan yang menutupi mukosa dari saliva menyebabkan


daerah tersebut mudah terinfeksi jamur.
Berdasarkan gambaran klinis yang terlihat pada mukosa yang
terinflamasi di bawah gigi tiruan rahang atas, denture stomatitis ini
dapat diklasifikasikan atas tiga yaitu :
Tipe I : tahap awal dengan adanya pin point hiperemi yang
terlokalisir
Tipe II : tampak eritema difus pada mukosa yang berkontak
dengan gigi tiruan
Tipe III : tipe granular (inflammatory papillary hyperplasia)
yang biasanya tampak pada bagian tengah palatum keras.
4. Kandidiasis Hiperplastik Kronik
Kandidiasis ini sering disebut juga sebagai Kandida leukoplakia
yang terlihat seperti plak putih pada bagian komisura mukosa bukal atau
tepi lateral lidah yang tidak bisa hilang bila dihapus.

Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau


keganasan. Kandida leukoplakia ini dihubungkan dengan kebiasaan
merokok.
5. Median Rhomboid Glositis

Median Rhomboid Glositis merupakan bentuk lain dari atrofik


kandidiasis yang tampak sebagai daerah atrofik pada bagian tengah
permukaan dorsal lidah, dan cenderung dihubungkan dengan perokok
dan penggunaan obat steroid yang dihirup.
e. Diagnosa

Diagnosa yang tepat diperoleh dari pemeriksaan yang teliti. Diagnosa


kandidiasis oral yang dapat dilakukan meliputi anamnesa, pemeriksaan
klinis, dan pemeriksaaan penunjang seperti pemeriksaan sitologi eksfoliatif,
metode kultur swab, uji saliva, dan biopsi.
Berdasarkan hasil anamnesa dapat diperoleh informasi mengenai
keadaan rongga mulut yang dialami pasien. Pasien yang menderita
kandidiasis oral bisa mempunyai keluhan terhadap keadaan rongga
mulutnya, namun ada juga yang tidak menyatakan adanya keluhan pada
rongga mulutnya. Keluhan yang bisa terjadi pada kandidiasis oral seperti
adanya rasa tidak nyaman, rasa terbakar, rasa sakit, dan pedih pada rongga
mulut.
Pemeriksaan klinis dilakukan dengan melihat gambaran klinis lesi yang
terdapat pada rongga mulut. Gambaran klinis kandidiasis oral yang terlihat
bisa berbeda-beda sesuai dengan tipe kandidiasis yang terjadi pada rongga
mulut pasien. Di samping itu, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
sitologi eksfoliatif, kultur swab, uji saliva, dan biopsi sangat diperlukan
dalam mendukung diagnosa kandidiasis oral.
f. Penatalaksanaan
Diawali dengan menjaga kebersihan rongga mulut dapat dengan
membersihkan daerah mukosa bukal, menyikat gigi, lidah, dan
membersihkan gigi tiruan bagi yang memakainya.
Gigi tiruan harus dibersihkan dan direndam dalam larutan pembersih
seperti klorheksidin yang efektif dalam menghilangkan Kandida dibanding
dengan hanya menyikat gigi tiruan. Ketika membersihkan mulut dengan
antifungal topikal, gigi tiruan harus dilepaskan sehingga terjadi kontak
antara mukosa dengan antifungal. Di samping itu, pemakai gigi tiruan
disarankan untuk melepas gigi tiruan pada malam hari atau setidaknya enam
jam sehari.
Penatalaksaan oral candidiasis dapat dilakukan dengan cara pemberian
obat anti jamur. Terdapat tiga teknik pengobatan berdasarkan jenisnya
sebagai berikut :

g. Pencegahan
Sebelum mengalami oral candidiasis lebih baik kita mencegahnya. Hal
ini disebakan oral candidiasis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam
mulut, rasa nyeri di bagian mukosa mulut, lidah, dan tenggorokan, serta
adanya burning sensation di mulut.
Pencegahan oral candidiasis dapat dilakukan dengan beberapa
tindakan yaitu sebagai berikut:
1. Memelihara kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari,
berkumur dengan antiseptic mouthwash (seperti Listerine atau
Vardesol), berkumur dengan 3% larutan hidrogen peroksida setelah
menyikat gigi.

2. Mengonsumsi makanan yang baik dengan mengurangi atau


menghindari gula karena merupakan makanan bagi Candida, mengurangi
dan menghindari alkohol karena alkohol mengubah gula dan mempercepat
pertumbuhan Candida, mengonsumsi banyak bawang putih karena
merupakan anti jamur alami, mengonsumsi susu atau yoghurt yang
mengandung bakteri Acidophilus karena membantu menjaga keseimbangan
tubuh dan melawan mikroorganisme pengganggu seperti Candida.

Anda mungkin juga menyukai