Anda di halaman 1dari 29

All About My Escape

Sabtu, 26 Mei 2012

Diagnosa Keluarga & Komunitas _Nanda&NicNoc

DIAGNOSA KELUARGA DAN KOMUNITAS _NANDA & NIC NOC_


KETIDAK EFEKTIFAN POLA MAKAN BAYI
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Pencernaan
Definisi : Gangguan kemampuan bayi untuk mengisap atau mengoordinasi respons
mengisap/melan yang mengakibatkan ketidakadekuatan nutrisi oral untuk kebutuhan
metabolic
Batasan karakteristik
Ketidakmampuan untuk mengoordinasikan mengisap,menlan dan bernapas
Ketidakmampuan untuk memulai mengisap yang efektif
Ketidakmampuan untuk mempertahankan mengisap yang efektif
Faktor yang berhubungan
Abnormalitas anatomic
Keterlambatan neurologis
Gangguan neurologis
Hipersensitivitas oral
Prematuritas
Status puasa yang lama
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Contoh penggunaan bahasa Noc
Menunjukkan kemantapan menyusui bayi : seperti terlihat pada indicator berikut ini
(sebutkan nilainya 1-5; tidak adekuat ,ringan,moderat,kuat,secara total adekuat).
Penyesuaian yang tepat dan respons kelekatan
Cengkeraman dan kompresi yang tepat pada areola
Isapan dan penempatan lidah yang benar
Penelanan yang terdengar
Enam kali atau lebih ngompol (setelah bayi berumur 2-3 hari)
Menujukkan mempertahankan penyusunan, seperti terlihat pada indikator berikut ini
(sebutkan nilainya 1-5 ; tidak adekuat , ringan, moderat, kuat, adekuat secara total)
Pertumbuhan dan perkembangan bayi normal
Ibu bebas dari rasa nyeri tekan pada payudara
Contoh lain
Bayi dapat mengoordinasikan pengisapan dan penelanan dengan pernapasan, sementara
denyut jantung tetap serta warna tidak berubah.
Asupan makanan dan cairan oral adekuat
Intervensi Prioritas NIC
Pemberian makanan melalui slang; memasukkan makanan dan air melalui selang usus
Konseling laktasi: proses interaktif untuk membantu penyusunan yang baik dan berhasil

Pengisapan Non-Nutritif; Latihan mengisap bagi yang mengalami kesulitan mengisap atau
tidak dapat menerima apapun melalui mulut
Perawatan Slang : Jalur Umbilikus : manajemen bayi baru lahir dengan kateter umbilikus
Aktivitas keperawatan :
Pengkajian
Amati kesiapan bayi untuk menyusu ;
Koordinasi mengisap, menelan dan bernapas (34 minggu )
Adanya reflex muntah (32 minggu)
Adanya reflex isap yang matang (32-34 minggu)
Adanya reflex rooting ( 28- 36 minggu)
Kaji setiap hari apakah bayi siap memasuki tahap selanjutnya.
Gunakan lembar alur pemberian makan untuk memudahkan pengkajian ,dokumentasikan
kondisi bayi, kebutuhan oksigen, putting yang di sukai , posisi, formula jenis/suhu,
banyaknya makana yang diberikan dalam 10 menit pertama, total pemberian makanan, total
waktu makan, bobot harian dan pola defekasi
Pada tiap-tiap pemberian makan, amati keterampilan menyusu bayi dengan evaluasi apakah
bayi
Berinisiatif menelan dengan mengoordinasi menelan
Aktif menyusu dari botol
Menyelasaikan pemberian makan pada waktunya
Kehilangan cairan dari mulut minimal
Apabila bayi harus diberi makan melalui slang
Pantau penmpatan selang
Pantau apabila ada bising usus
Konseling laktasi ( NIC )
Tentukan pengetahuan dengan basis penyusunan
Tentukan keinginan ibu dan motivasinya untuk menyusui
Pantau keterampilan ibu dalm membantu bayi mengisap putting
Pendidkan untuk pasien/keluarga
Ajarkan teknik berikut ini untuk meningkatkan keberhasilan bayi menyusui:
Hindarkan teknik yang memungkinkan terputusnya proses menyusui bayi dengan cara aliran
cairan yang pasif tanpa partisipasi bayi (menggoyangkan botol,menaik turunkan putting
dalam mulut bayi)
Sering sendawakan
Pilih putting yang paling sesuai (pertimbangkan ukuran, bentuk,kekencangan, dan ukuran
lubang)
Pertimbangkan variasi formula ( rasa, suhu, dan kekentalan )
Tenangkan bayi sebelum menyusui, selama menyusui, angkat putting saat mulai terjadi tanda
perubahan pernapasan atau keadaan bayi.
Untuk bayi premature, susui jika bayi terbangun dan ingin
Lebihkan porsi susu dalam botol agar memudahkan bayi mengisap dan meminimalkan
terisapnya udara
Posisikan bayi agak tegak dengan kepala menghadap ked3epan dan dagu ke bawah
Berikan pengasuh yang tetap untuk menginterpretasi tanda bayi yang lebih baik dan
memudahkan pembelajaran bayi,libatkan ibu seawall mungkin
Tetap rileks dan sabar ketika menyusui, berikan istirahat singkat , dorong bayi untuk
menyelesaikan menyusu yang tetap
Gunakan teknik fasilitasi (misalnya sebelum menyusui, meningkatkan sensititas oral dengan
menekan jari anda dibibir bayi, pipi dan lidah:; selama menyusu tempatkan jari anda pada

setiap pipi dan di bawah rahang di antara dagu dan tenggorokan untuk memberi sokongan ke
dalam dan keluar pipi dan lidah.
Apabila bayi harus di berikan makan melalui selang,informasikan kepada orang tua
pentingnya memnuhi kebutuhan mengisap bayi.
Konseling Laktasi ( NIC )
Demonstrasikan latihan mengisap,bila di perlukan
Ajarkan mengenai pola defekasi dan miksi bayi, bila diperlukan
Ajarkan tentang tanda masalah untuk dilaporkan kepada praktisi perawatan kesehatan.
Aktivitas kolaboratif
Kembangkan jaringan pendukung untuk menjamin bahwa ibu dibantu dalam penyusunan
setiap hari, apabila terdapat masalah dalam hal penyusuan
Rujuk ke ahli penyusuan atau kelompok pendukung bilamana diperlukan
Rujuk ke terapis apabila bayi tidak mengalami kemajuan dalam menyusu atau mempunyai
gangguan motorik oral
Apabila bayi tidak dapat mempertahankan makan secara oral, gunakan selang enteral sesuai
dengan prosedur
Konsultasikan dengan dokter / ahli nutrisi mengenai kekuatan dan jenis pemberian makanan.
Aktivitas Lain
Atur kunjungan ke rumah dalam waktu 72 jam setelah bayi dipulangkan
Tentukan
metode
penyusuan
paling
tepat
/sesuai
(melalui
putting,bolus
intermitten,pemberian makan kontinu dengan selang nasogatrik, slang jejuna, atau
gastrostomi)
Apabila bayi harus diberi makan melalui selang
Naikkan bagian kepala tempat tidut atau gendong bayi selama pemberian makanan
Berikan dot bagi bayi selama [pemberian makan
Berbicaralah dengan bayi selama proses pemberian makan
Lakukan perawatan kulit di sekitar alat pemberian makanan setiap hari.Pertahankan daerah
pemberian makan dalam keadaan kering.
ganti wadah makanan dan selang setiap 24 jam.
KESIAPAN MENINGKATKAN MENJADI ORANG TUA
Domain 7 : Hubungan peran
Kelas : Peran memberi Asuhan
Definisi ; Pola menyadiakan lingkungan untuk anak atau orang lain yang bergantung
memadai untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan dan dapat di tingkatkan.
Batasan Karakteristik
Anak mengungkapkan kepuasan dengan lingkungan rumah
Dukungan emosi terhadap anak
Dukungan emosi terhadap orang lain yang bergantung
Bukti perlekatan
Menunjukkan harapan yang realistis terhadap anak
Menunjukkan harapan yang realistis terhadap orang lain yang bergantung
Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran jadi orang tua
Kebutuhan anak terpenuhi mis fisik dan emosi
Kebutuhan orang lain yang bergantung terpenuhi mis fisik dan emosi
Orang lain yang bergantung mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan rumah
Tujuan / criteria evaluasi
Contoh penggunaan bahasa NOC

Menunjukkan pelekatan orang tua-bayi,di tandai dengan indicator sebagai berikut ( sebutkan
nilainya 1-5 : tidak pernah,jarang,kadang-kadang,sering atau secara konsisten)
Secara verbal mengungkapakan perasaan positif pada bayi
Sentuhan,usapan,tepukan,ciuman, dan senyuman pada bayi
Mengunjungi kamar anak
Berbicara pada bayi
Posisi berhadapan dan melakukan kontak mata
Menunjukkan menjadi orang tua di tandai dengan indicator sebagai berikut ( 1-5 : tidak
ada,ringan,sedang kuat atau total adekuat)
Memberikan kebutuhan fisik anak
Stimulasi kognitif dan perkembangan social
Stimulasi emosi dan pertumbuhan spiritual
Menunjukkan hubungan mencintai dengan anak
Memberikan perawatan kesehatan episodic dan prepensi regular
Menunjukkan penampilan peran di tandai dengan indicator sebagai berikut ( sebutkan
nilainya 1-5 : tidak ada,ringan,sedang kuat atau total adekuat)
Penampilan dari prilaku peran keluarga
Laporan rasa nyaman dengan peran yang di harapkan
Menunjukkan perilkau pengamanan : lingkungan fisik rumah, di tandai dengan indicator
sebagai berikut: ( sebutkan nilainya 1-5 : tidak ada,ringan,sedang kuat atau total adekuat)
Pemeliharaan detector asap
Pembuangan obat yang tidak digunakan
Penyimpanan tabung pemadam api
Penyimpanan bahan berbahaya untuk mencegah cedera
Memberikan area bermain yang aman
Menggunakan penutup stop kontak
Contoh lain
Orang tua akan
Menunjukkan disiplin yang konstruktif
Mengidentifikasi cara yang efektif untuk mengungkapakan marah/frustasi yang tidak
membahayakan anak
Berpartisipasi dalam konseling
Menggunakan sumber komunitas yang membantu perawatan rumah
Mengindikasikan meminta orang lainuntuk membantu anak akan :
Mencapai tahapan kemajuan fisik ,kognitif dan psikososial pada waktu yang diharapkan
Intervensi prioritas NIC
Perlindungan penganiyaan anak; identifikasi resiko tinggi ,hubungan ketergantungan anak
dan tindakan untuk mencegah penderitaan yang mungkin akan lebih lanjut dari bahaya atau
pegabaian fisik , seksual atau emosional yang optimal pada anak usia prasekolah dan usia
sekolah.
Peningkatan pelekatan : Fasilitasi perkembangan hubungan orang tua-bayi
Peningkatan perkembangan : memfasilitasi atau mengajarkan orang tua/ pemberi perawatan
untuk memudahkan pertumbuhan motorik,bahasa,kognitf,social dan emosi.
RISIKO KETIDAKMAMPUAN MENJADI ORANG TUA
Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan
Definisi : Risiko ketidakmampuan pemberi asuhan primer untuk menciptakan,
mempertahankan, atau memperbaiki lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan optimun anak.

Faktor Risiko
Bayi atau Anak
Perubahan kemampuan perseptual
Gangguan hiperaktivitas kurang perhatian
Keterlambatan perkembangan
Temperamen sulit
Kondisi cacat
Penyakit
Kelahiran kembar
Jenis kelamin tidak sesuai harapan
Kelahiran prematur
Perpisahan lama dari orang tua
Konflik temperamental dengan harapan orang tua
Pengetahuan
Defisiensi pengetahuan tentang perkembangan anak
Defisiensi pengetahuan tentan pemeliharaan kesehatan anak
Defisiensi pengetahuan tentang keterampilan menjadi orang tua
Ketidakmampuan untuk berespons terhadap isyarat bayi
Kurang kesiapan kognitif untuk menjadi orang tua
Fungsi kognitif rendah
Tingkat pendidikan rendah
Keterampilan komunikasi buruk
Cenderung melakukan hukuman fisik
Harapan yang tidak realistis terhadap anak
Fisiologis
penyakit fisik
Psikologis
Jarak antar kehamilanterlalu dekat
Depresi
Proses kelahiran sulit
Ketunadayaan
Jumlah kehamilan banyak
Riwayat penyakit jiwa
Riwayat penyalagunaan zat
Deprivasi tidur
Tidur terputus-putus
Usia orang tua terlalu muda
Sosial
Perubahan dalam unit keluarga
Harga diri rendah kronik
Ayah anak tidak dilibatkan
Kesulitan finansial
Riwayat menjadi korban penganiayaan
Riwayat menjadi pelaku penganiayaan
Ketidakadekuatan pengaturan asuhan anak

Masalah pekerjaan
Kurang akses terhadap sumber
Kurang persatuan keluarga
Kurang model peran orang tua
Kurang asuhan pranatal
Kurang sumber
Kurang jaringan dukungan sosial
Kurang transportasi
Kurang penerapan nilai tentang peran menjadi orang tua
Asuhan pranatal lambat
Kesulitan hukum
Kelas sosioekonomi rendah
Strategi koping maladaptif
Konflik perkawinan
Ibu anak tidak dilibatkan
Perpisahan orang tua-anak
Lingkungan rumah buruk
Model peran orang tua buruk
Keterampilan pemecahan masalah buruk
Kemiskinan
Ketegangan peran
Orang tua tunggal
Harga diri rendah situasional
Isolasi sosial
Stress
Perpindahan
Menganggur
Kehamilan tidak direncanakan
Kehamilan yang tidak diinginkan
GANGGUAN PROSES KELUARGA
Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 2 : Hubungan Keluarga
Definisi : perubahan dalam hubungan dan/atau fungsi keluarga
Batasan Karateristik
Perubahan dalam tugas yang telah ditetapkan
Perubahan ketersediaan untuk menunjukkan respons kasih sayang
Perubahan dalam ketersediaan untuk dukungan emosi
Perubahan dalam pola komunikasi
Perubahan dalam keefektifan dalam menyelesaikan tugas yang diemban
Perubahan dalam ekspresi isolasi dari sumber komunitas
Perubahan dalam ekspresi konflik di dalam keluarga
Perubahan dalam keintiman
Perubahan dalam dukungan bersama
Perubahan dalam pola
Perubahan dalam partisipasi di dalam penyelesaian masalah

Perubahan dalam partisipasi di dalam pembuatan keputusan


Perubahan dalam persatuan kekuatan
Perubahan dalam ritual
Perubahan dalam keluhan somatik
Perubahan dalam perilaku meredakan stress.
Faktor yang berhubungan
Krisis perkembangan
Transisi perkembangan
Pergeseran peran dalam keluarga
Interaksi dengan komunitas
Modifikasi dalam keuangan keluarga
Modifikasi dalam status sosial keluarga
Pergeseran kekuatan anggota keluarga
Pergeseran pada status kesehatan anggota keluarga
Situasi transisi
Krisis situasional
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Pasien/kelurga akan:
Memahami perubahan dalam keluarga
Mengidentifikasi pola koping
Berpartisipasi dalam proses membuat keputusan berhubungan dengan perawatan setelah
rawat inap
Berfungsi untuk saling memberikan dukungan kepada setiap anggota keluarga
Intervensi Prioritas NIC
Peningkatan Integritas Keluarga: Peningkatan terhadap keakraban dan keutuhan keluarga.
Mempertahankan Proses Keluarga: Meminimalkan efek gangguan proses keluarga
Peningkatan Normalisasi: Membantu orang tua dan anggota keluarga lain, dari anakdengan
penyakit kronisatau ketidakmampuandalam memberikan pengalaman hidup normal untuk
anak dan keluarga mereka.
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
Kaji interaksi antara pasien dan keluarga, waspada terhadap potensial perilaku merusak
Kaji keterbatasan anak, dengan demikian dapat mengakomodasi anak untuk berpartisipasi
dalam aktivitas sehari-hari
Peningkatan Integritas Keluarga(NIC):
Tentukan perasaan bersalah keluarga
Tentukan jenis hubungan keluarga
Pantau hubungan keluarga saat ini
Tentukan gangguan dalam jenis proses keluarga
Identifikasi prioritas konflik diantara anggota keluarga
Pendidikan untuk pasien
Ajari keterampilan merawat pasien yang diperlukan oleh keluarga(misalnya, manajemen
waktu, pengobatan)
Ajari keluarga perlunya kerja sama dengan sistem sekolah untuk menjamin akses
kesempatan pendidikan yang sesuai untuk penderita penyakit kronis atau anak cacat.
Aktivitas Kolaboratif
Gali sumber-sumber di rumah sakit dan di komunitas yang tersedia bersama keluarga

Pelopori konferensi multidisiplin perawatan pasien, dengan melibatkan pasien/keluarga


dalam menyelesaikan masalah dan fasilitas komunikasi.
Berikan perawatan berkelanjutan dengan mempertahankan komunikasi yang efektif antara
anggota staf melalui catatan keperawatan dan rencana perawatan
Rujuk keluarga ke konsultan kesehatan
Tanyakan pelayanan konsultasi sosial untuk membantu keluarga menentukan kebutuhan
pascahospitalisasi dan identifikasi sumber dukungan di komunitas(misalnya, untuk perawatan
anak)
Peningkatan integritas keluarga(NIC): Rujuk untuk terapi keluarga, sesuai dengan indikasi.
Aktivitas Lain
Bantu keluarga dalam mengidentifikasi perilaku yang mungkin menghambatpengobatan
yang dilakukan
Bantu keluarga dalam mengidentifikasi kekuatan personal
Dukung keluarga untuk menyatakan perasaan dan masalahnya secara verbal
Dukung keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan pasien dan bantumerencanakan
perawatan setelah rawat inap
Berikan jam berkunjug yang fleksibel untuk mengakomodasi kunjungan keluarga
Pertahankan rutinitas atau ritual keluarga(misalnya, makan bersama atau mebuat keputusan
keluarga bersama)
Berikan penguatan positif terhadap penggunaan mekanisme koping yang efektif
Bantu keluarga untuk berfokus pada anaknya dibanding dengan penyakit atau
ketidakmampuannya
Dukung kesempatan untuk mendapatkan pengalaman masa anak-anak yang normal pada
anak yang menderita penyakit kronis atau yang tidak mampu
Peningkatan integritas keluarga(NIC):
Berikan privasi untuk keluarga
Fasilitasi komunikasi terbuka diantara anggota keluarga
Diskusikan dengan anggota keluarga tentang tambahan keterampilan koping yang
digunakannya
Bantu keluarga menyelesaikan konflik
PENURUNAN KOPING KELUARGA
Domain : Koping/Toleransi Stress
Kelas 2 : Respons Koping
Definisi : orang terdekat (anggota keluarga atau shabat) yang memberikan dukungan, rasa
nyaman, bantuan, atau motivasi, tidak adekuat, tidak efektif atau mengalami penurunan yang
mungkin diperlukan klien untuk mengelola atau menguasai tugas-tugas adaptif terkait
masalah kesehatannya
Batasan Karakteristik
Objektif
Orang terdekat mengupayakan perilaku asisitif/membantu dengan hasil yang tidak
memuaskan.
Orang terdekat mengupayakan perilaku supportif/ mendukung dengan hasil yang tidak
memuaskan.
Orang terdekat menunjukkan perilaku protektif yang tidak sesuai dengan kemampuan klien.
Orang terdekat menunjukkan perilaku protektif yang tidak sesuai dengan kebutuhan otonomi
klien.
Orang terdekat memasuki komunikasi personal yang terbatas dengan klien

Orang terdekat menarik diri dari klien


Subjektif
Klien mengungkapkan keluhan mengenai respons orang terdekat terhadap masalah
kesehatan
Klien mengungkapkan kekhawatiran mengenai respons orang terdekat terhadap masalah
kesehatannya
Orang terdekat mengungkapkan dasar pengetahuan yang tidak adekuat, yang mengganggu
perilaku mendukung /supportif yang efektif
Orang terdekat mengungkapkan pemahaman yang tidak adekuat yang mengganggu perilaku
mendukung /suportif
Orang terdekat menggambarkan preokupasi dengan reaksi personal (mis. Takut, dukacita,
antisipatif, rasa bersalah, cemas) terhadap kebutuhan klien.
Faktor yang berhubungan
Situasi penyerta yang memengaruhi orang yang penting bagi klien.
Krisis perkembangan yang dapat dihadapi orang yang penting bagi klien
Kelelahan dalam kemampuan suportif/memberikan dukungan dari orang yang penting bagi
klien.
Informasi yang didapat oleh orang yang penting bagu klien tidak adekuat
Pemahaman informasi secara tidak adekuat oleh orang yang penting bagi klien
Informasi yang tidak benar yang didapat oleh orang yang penting bagi klien
Pemahaman yang tidak benar mengenai informasi oleh orang yang penting bagi klien.
Kurangnya dukungan timbal balik
Sedikitnya dukungan yang diberikan kepada klien dan selanjutnya untuk orang yang penting
bagi klien.
Sakit yang berlangsung lama dan menghabiskan kemampuan suportif/memberikan dukungan
dari orang yang penting bagi klien.
Krisis situasional yang dapat dihadapi orang yang penting bagi klien
Disorganisasi keluarga yang sementara
Perubahan peran keluarga secara sementara
Kegelisahan sementara dari orang yang penting bagi klien.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Anggota kelurga akan
Menyadari kebutuhan unit keluarga
Menyadari kebutuhan pasien
Mulai menunjukkan keterampilan interpersonal yang efektif
Mengekspresikan peningkatan kemampuan untuk mengatasi perubahan dalam struktur dan
dinamika keluarga
Mengekspresikan perasaan yang tidak terselesaikan
Berpartisipasi dalam mengembangkan dan mengimplementasikan rencana penanganan
Menggunakan streategi penyelesaian masalah yang lebih fleksibel
Intervensi Prioritan NIC
Keterlibatan Keluarga: Memfasilitasi partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan fisik
dari pasien
Mobilisasi Keluarga: Penggunaan kekuatan keluarga untuk memengaruhi kesehatan pasien
pada arah yang positif
Dukungan Keluarga: Peningkatan minat dan tujuan keluarga

Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
Identifikasi tingkat defisit perawatan diri pasien dan ketergantungan pada keluarga
Bantu interaksi antara pasien dan anggota keluarga; sadari adanya potensial perilaku
merusak
Kaji kemampuan dan kesiapan anggota keluarga untuk belajar
Tentukan tingkat keterlibatan yang diinginkan anggota keluarga denag pasien
Identifikasi harapan keluarga tentang dan untuk pasien
Identifikasi struktur dan peran keluarga
Dukungan keluarga(NIC)
Berikan pujian pada reaksi emosi keluarga terhadap kondisi pasien
Identifikasi sifat dukungan spiritual untuk keluarga
Pendidikan untuk pasien/keluarga
Diskusikan
respons
yang
umumt
terhadap
perubahan
kesehatan
(misalnya,ansietas,ketergantungan dan depresi)
Berikan informasi tentang perubahan kesehatan spesifik dan keterampilan koping yang
dibutuhkan
Ajarkan kepada keluarga tentang keterampilan yang dibutuhkan untukmerawat pasien.
Sebutkan keterampilannya.
Ajarkan, bermain peran, dan puji keterampilan komunikasi yang dapat meliputi mendengar
aktif, refleksi, pernyataan aku, resolusi konflik.
Dukungan keluarga (NIC):
Ajarkan rencana medis dan perawatan dalam perawatan pada keluarga
Berikan pilihan pengetahuan yang dibutuhkan untuk keluarga yang akan membantu mereka
dalam mebuat keputuasan tentang perawatan pasien
Aktivitas Kolaboratif
Selidiki sumber-sumber rumah sakit yang tersedia dan sistem dukungan dengan keluarga
Minta bantuan konsultasi sosial untuk membantu keluarga dalam menentukan kebutuhan
setelah keluar dari rumah sakit dan identifikasi dukungan komunitas
Awali konferensi perawatan pasien multidisiplin, libatkan pasien/keluarga dalam
penyelesaian masalah dan fasilitas komunikasi
Dukungan Keluarga(NIC):
Berikan sumber-sumber spiritual terhadap keluarga dengan tepat.
Adakan respite care yang terus-menerus, bila diindikasikan dan dibutuhkan
Berikan kesempatan untuk mendapatkan dukungan dari kelompok sebaya.
Aktivitas Lain
Tingkatkan hubungan saling percaya, keterbukaan dalam keluarga
Ajurkan pasien/keluarga untuk berfokus pada aspek positif dari situasi pasien
Bantu keluarga dalam mengidentifikasi perilaku yang dapat menghalangi perawatan yang
direncanakan
Bantu keluarga dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien dan unit keluarga secara realistis
Bantu keluarga dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah
Anjurkan keluarga mengidentifikasi kebutuhan untuk perubahan peran guna
mempertahankan integritas keluarga
Beri dorongan kepada keluarga untuk menyadari perubahan pada hubungan interpersonal
Gali dampak nilai yang berkonflik atau gaya koping dalam hubungan keluarga

Anjurkan keluarga untuk mengunjungi dan merawat pasien kapan pun bila memungkinkan;
berikan privasi untuk memfasilitasi interaksi keluarga
Berikan struktur untuk interaksi keluarga. Pertimbangkan isi interaksi, lama waktu
kunjungan, dengan staf selama kunjungan, dan anggota keluarga mana yang akan
berkunjung, berdasarkan rencana perawatan pasien.
Dukungan keluarga(NIC):
Bantu klien untuk memiliki harapan yang realistis
Dengarkan permasalahan, perasaan, dan pertanyaan keluarga
KETIDAKMAMPUAN KOPING KELUARGA
Defenisi: perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang penting lainya) yang
membatasi kapasistas/kemampuanya dan kemampuan klien untuk secara efektif menangani
tugas penting mengenai adaptasi keduanya terhadap masalah kesehatan
Batasan Karakteristik
Pengabaian
Agresi
Agitasi
Menjalani rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
Peningkatan ketergantungan klien
Depresi
Membelot
Tidak menghormati kebutuhan klien
Gangguan realitas mengenai masalah kesehatan klien
Perilaku keluarga yang menggangu kesejahteraan
Permusuhan
Gangguan individualisasi
Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri
Intoleran
Perawatan yang mengabaikan klien dalam hal pengobatan penyakit
Perawatan yang mengabaikan klien dalam hal kebutuhan dasar manusia
Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga lain
Psikosomatis
Penolakan
Merasaskan tanda penyakit klien
Faktor Yang Berhubungan
Penanganan resistensi keluarga terhadap pengobatan yang berubah-ubah
Gaya koping yang tidak sesuai di antara orang terdekat
Hubungan keluarga yang sangat ambivalen
Gaya koping yang tidak sesui antara orang terdekat dank lien untuk menangani tugas adaptif
Orang terdekat lama tidak mengukapkan perasaan (rasa bersalah,cemas,permusuhan,putus
asa)

TUJUAN / KRITERIA EVALUASI


Keluarga akan :
menyadari kebutuhan unit keluarga

menyadari kebutuhan pasien


mulai menunjukan keterampilan interpersonal secara efektif,
menunjukan kemampuan utnuk meneyelesaikan konflik tanpa kekerasan
mengungkapkan perasaan yang tidak terselesaikan
mengidentifikasi dan mempertahankan batasan seksual dalam keluarga
mengidentifikasi agay kopping yang bertentangan
berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang efektif
berpartisipasi dalam perencanaan perawatan
Intervensi prioritas NIC
Dukungan keluarga: peningkatan tujuan dan ketertarikan keluarga. Terapi keluarga:
membantu anggota keluarga untuk membawa keluarganya menunju cara hidup yang lebih
produktif
Aktivitas keperawatan
Juga rujukan pada: aktivitas keperawatan di dalam ketidakefektifan koping keluarga
penurunan hlm.104-106
Pengkajian
dapatkan riwayat pola keluarga tentang perilaku dan interaksi dan perubahan yang telah
terjadi
kaji interaksi antara pasien dan keluarga ,sadri potensial tingkah laku yang merusak
(kekerasan pada lansia ,kekerasan pada anak)
tentukan sumber-sumber fisik,emosi dan pendidikan untuk anggota keluarga
kaji motivasi / keinginan untuk menyelesaikan area yang tidak menyenagkan dan /atau
konflik pada angota keluarga
dukungan keluarga (NIC) : tentukan prognon spiritual sis psikologis untuk keluarga
,identifikasi sifat dukung spiritual untuk keluarga
Pendidikan utnuk pasien/keluarga
diskusikan bagaimana kekerasan merupakan perilaku yang dipelajari dan dapat di tularkan
kepada keturunan
diskusikan dengan keluarga tentang cara yang efektif untuk menunjukan perasaan

Aktivitas kolaboratif
rujukan anggota keluarga /individu kepada kelompok dukungan,penanganan psikiatrik
,layanan social (misalnya program keteergantungan kimia ,layanan perlindungan anak,dan
tempat penampungan istri korban pemukulan )
laporan indikasi kekerasan fisik/seksual yang di atur oleh hokum kepada pejabat yang tepat
dukungan keluarga (NIC): berikan sumber-sumber spiritual untuk keluarga dengan tepat
adakan respite care yang terus menerus bila di indikasikan dan di inginkan
Aktivitas lain
pada diskusi keluarga ,mulai dengan subjek yang paling tidak mengancam secara emosi
bantu keluarga dalam mengidentifikasi kebutuhan psien dan unit keluarga secara realistis
bantu keluarga dalam mengenal masalah
anjurkan partisipasi keluarga dalam seluruh pertemuan kelompok
anjurkan keluarga untuk memperlihatkan poerhatian dan untuk membantu merencanakan
perawatan pascahospitalisasi

bantu motivasi keluarga untuk berubah


bantu kelurga dalam menemukan cara terbaik utnuk menangani perilaku disfungsional
berika pekerjaan rumah untuk anggota keluarga
bantu anggota kelurag dalam mengklarifikasi apa yang mereka harapkan dan butuhkan satu
sama lain
dukungan kleurga (NIC)
Tingkatkan harapan yang realistis dengarkan keluhan,perasaan dan pertanyaan
keluarga,fasiliatasi pengkomunikasian keluhan /perasaan antara pasien dan kelurga atau
antara anggota kelurga.jawab semua pertanyaan anggota keluarga atau bantu meerka untuk
memperoleh jawaban. berikan umpan balik kepada kelurha yang berkaitan dengan koping
mereka. beri perawatan kepada pasien selain keluarga untuk mengurangi beban mereka
dan/atau saat keluarga tidak mampu untuk memberikan perawatan.
KESIAPAN MENINGKATKAN KOPING KELUARGA
defenisi: penatalaksanaa efektif tugas-tugas adaptif oleh anggota keluarga yang
melibatkan tantangan kesehatan klien, yang saat ini menunjukan keinginan dan kesiapan
untuk meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan mengenai diri sendiri dan dalam kaitanya
dengan klien.
Batasan Karakteristik
memilih/mengidentifikasi pengalaman yang mengoptimalkan kesejahteraan
anggota keluarga berupaya menjelaskan dampak krisis pada pertumbuhan
angota keluarga mengubah tujuan untuk meningkatkan gaya hidup
anggota keluarga mengubah sasaran untuk promosi kesehatan
individu mengukapkan minat dalam membuat kontak dengan orang lain yang mengalami
situasi yang sama.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Komunitas:
Mengembangkan rencana untuk pertumbuhan personal
Mengevaluasi dan mengubah rencana sesuai dengan kebutuhan
Mengidetifikasi dan memprioritaskan tujuan personal
Mengimplementasikan rencana
Intervensi Prioritas NIC
Pencapaian Perkembangan : Memfasilitasi atau mengajarkan kepada anggota keluarga
untuk memfasilitasi pertumbuhan motorik kasar, motorik halus, dll.
Dukungan Keluarga : Peningkatan ketertarikan dan tujuan keluarga.
Pendekatan Normalisasi : Bantuan kepada keluarga dan anggota keluarga lainnya dari anak
dengan penyakit kronis atau ketidakmampuan dalam menyediakan pengalaman hidup yang
normal untuk anak dan keluarga meteka
Fasilitas Pemulangan: Mengatur kepulangan pasien dari fasilitas perawatan keshatan.
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian

Kaji sumber fisik, emosi, dan pendidikan dari keluarga.

Identifikasi pengaruh budaya keluarga

Identifikasi adanya defisit perawatan diri pada pasien

Identifikasi struktur dan peran keluarga

Dukungan Keluarga (NIC):


Kaji reaksi emosi keluarga terhadap kondisi pasien
Tentukan beban psikologi keluarga dari prognosis
Iddentifikasi sifat dukungan spiritual untuk keluarga

Pendidikan untuk pasien/Keluarga


Dukungan Keluarga (NIC):
Ajarkan rencana asuhan keperawatan dan medis kepada keluarga
Berikan pengetahuan yang dibutuhkan tentang pilihan-pilihan kepada keluarga yang akan
membantu mereka dalam membuat keputusan tentang perawatan pasien
Bantu keluarga untuk memperoleh kebutuhan, keterampilan, dan peralatan yang dibutuhkan
untuk sustain keputusan mereka tentang perawatan pasien.
Aktivitas Kolaboratif
Identifikasi sumber komunitas yang dapat digunakan untuk meningkatkan status kesehatan
pasien dengan anggota keluarga.
Dukungan keluarga (NIC): Lakukan respite car secara terus-menerus, saat diindikasikan dan
diinginkan
Aktivitas lain
Bantu anggota keluarga dalam mengembangkan rencana untuk pertumbuhan personal.
Rencana dapat meliputi penyelidikan kesempatan kerja , sekolah, kelompok pendukung,
penambahan aktivitas dan latihan
Berikan dukungan emosi dan ketersediaan terhadap anggota keluarga selama implementasi,
evaluasi, dan revisi rencana.
Bantu anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan tujuan personal.
Anjurkan anggota keluarga untuk membandingkan respons awal terhadap krisis dengan
situasi saat ini untuk mengenali adanya perubahan
Berikan kesempatan kepada anggota keluarga untuk memimikrkan dampak penyakit pasien
terhadap struktur dan dinamika keluarga.
Dukungan keluarga(NIC)
Berikan jaminan kepada keluarga bahwa perawatan yang diterima pasien adalah yang terbaik.
Terima nila-nilai keluarga dengan sikap yang tidak menghakimi
Dengarkan keluhan, perasaan dan pertanyaan keluarga.
KETIDAKEFEKTIFAN KOPING KOMUNITAS
Defensi : pola aktivitas komunikasi untuk daptasi dan penyelesaian yang tidak memuaskan
untuk memenuhi tuntutan / permintaan atau kebutuhan komunitas
Batasan Kararkteristik
Konitas tidak memenuhi harapanya sendiri
Penurunan partisipasi komunitas
Konflik komunitas yang berlebihan
Mengukapkan ketidakberdayaan komintas
Mengespresikan kerentanan angka penyakit yang tinggi
Peningkatan amsalah social (bunuh diri di rumah ,vandalism,pembakaran rumah dengan
sengaja,terorisme,perampokan,
pembuuhan
bayi,penganiyaan,perceraian,pengangguran,kemiskinan,militansi,sakit jiwa)
Stressor dipersepsikan secara berlebihan
Faktor Yang Berhubungan
Kurangnay layanan pendukung daklam komunitas
Kuranganya sumber dukungan social di komunitas
Bencana alam
Bencana akibat ulah manusia
Sumber pemecahan masalah yang tidak adekuat

System komunitas yang tidak efektif (kurangnay system medis darurat,system


transportasi,system perencanaan bencana)
System komunikasi yang tidak ada
Tujuan/Intervensi Evaluasi
Komunitas akan :
Mengembangkan peningkatan komunikasi diantara anggotanya
Mengimplementasikan strategi penyelesaianmasalah yang efektif
Mengembangkan kekohesifan kelompok
Mengekspresikan kekuatan untuk mengelolah perubahan dan meningkatkan fungsi
komunitas
Intervensi Prioritas NIC
Pengelolaan Lingkungan : Komunitas Memantau dan memengaruhi kondisi fisik, sosial,
budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kesehatan kelompok serta komunitas.
Pemantauan Kebijakan Kesehatan: Surveilans dan memengaruhi undang-undang
pemerintahan dan organisasi, aturan dan standar yang memengaruhi sitem serta praktek
keperawatan untuk memastikan kualitas asuhan kepada pasien.
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
Kaji penyebab atau faktor resiko yang memengaruhi kemampuan komunitas untuk
beradaptasi atau melakukan koping secara efektif( misalnya, kurang informasi tentang
sumber-sumber yang tersedia).
Kaji pengaruh undang-undang dan standar kesehatan terhadap praktik keperawatan, hasil
pasien dan biaya perawatan kesehatan.
Tentukan ketersediaan sumber-sumber dan tingkat penggunaan tersebut.
Pengelolaan Lingkungan: Komunitas(NIC):
Awali penapisan risiko kesehatan dari lingkungan.
Pantau status resiko kesehatan yang sudah diketahui.
Pendidikan
Bantu untuk mengidetifikasi dan menggerakkan sumber-sumber/ dukungan yang tersedia
(misalnya, bantuan darurat dari Palang Merah).
Informasikan kepada pembuat kebijakan tentang efek kebijakan pada kesejahteraan pasien.
Informasikan kepada konsumen perawatan kesehatan, tentang perubahan pada kebijakan dan
standar kesehatan saat ini serta di masa yang akan datang dn potensial efek pada kesehatan.
Pengelolaan Lingkungan Komunitas (NIC): mengadakan program pendidikan untuk target
kelompok berisiko (misalnya, remaja yang hamil).
Aktivitas Kolaboratif
Pengelolaan Lingkungan Komunitas (NIC):
Berpartisipasi dalam tim multidisplin untuk mengidentifikasi ancaman terhadap keamanan
dalam komunitas.
Menggoordinasikan pelayanan pada kelompok risiko tinggi dan komunitas.
Bekerja dengan kelompok lingkungan untuk mengamankan aturan pemerintah yang sesuai.
Berkolaborasi dalam pengembangan program aksi komunitas.
Aktivitas lain
Berpartisipasi dalam melakukan pendekatan untuk perubahan kebijakan kesehatan dan
standar kesehatan guna meningkatkan perwatan
Mengatur kesempatan kepada anggota komunitas untuk bertemu dan mendiskusikan situasi
(misalnya, organisasi masyarakat, kelompok dan pertemuan desa).

Bantu anggota komunitas untuk menyadari konflik yang menghalangi mereka sehingga
dapat bekerja sama( misalnya : marah dan tidak percaya diri)
Tentukan cara mendesimasikan informasi untuk komunitas (laporan radio, televesi, pamflet
dan pertemuan
Bantu menulis proposal penelitian, bantuan untuk mendapatkan dana program yang
membiutuhkan peningkatan kop[ping komunitas.
Advokaasi untuk komunitas
Pengeloalaan Lingkungan: Komunitas (NIC) :anjurkan tetangga untuk berpatisipasi secara
aktif dalam keamanan komunitas.
KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN DIRI
Domain 1 : promosi kesehatan
Kelas 2
: Manajemen kesehatan
Definisi : Pola pengaturan dan pengintegrasian ke dalam kebiasaan terapeutik hidup seharihari untuk pengobatan penyakit dan sekuelanya yang tidak memuaskan untuk memenuhi
tujuan kesehatan spesifik.
Batasan Karakteristik
Kegagalan untuk mencakupkan kebiasaan pengobatan ke dalam kehidupan sehari-hari
Kegagalan untuk melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko
Membuat pilihan dalam ketidakefektifan hidup sehari-hari untuk memenuhi tujuan kesehatan
Mengungkapkan keinginan untuk mengatasi penyakit
Mengungkapkan kesulitan dalam regimen yang diteteapkan
Faktor yang berhubungan
Kompleksitas system pelayanan kesehatan
Kompleksitas regimen terapeutik
Komflik keputusan
Kesulitan ekonomi
Tuntutan berlebihan (mis individu,keluarga)
Konflik keluarga
Pola perawatan kesehatan keluarga
Ketidakadekuatan jumlah petunjuk untuk bertindak
Kurang pengetahuan
Regimen
Hambatan yang dirasakan
Ketidakberdayaan
Keseriusan yang dirasakan
Kerentanan yang dirasakan
Keuntungan yang dirasakan
Kurang dukungan social
Tujuan/KriteriaEvaluasi
Contoh penggunaan Bahasa NOC
Menunjukkan Perilaku Kepatuhan, dibuktikan dengan indikator sebagai berikut(sebutkan
nilainya 1-5;tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau menunjukkan secara konsisten).
Mencari informasi yang berhubungan dengan kesehatan dari berbagai sumber
Menjelaskan strategi untuk mengurangi perilaku tidak sehat
Melaporkan penggunaan strategi untuk mengurangi perilaku tidak sehat
Melaporkan penggunaan strategi untk memaksimalkan kesehatan
Melakukan pemeriksaan diri dan pemantauan diri

Menggunakan layanan kesehatan yang sesuai kebutuhan


Contoh lain
Pasien akan:
Mengenali dan bertindak berdasarkan kebutuhan untuk mengubah perilakub sehatnya
Memiliki rasa tanggung jawab untuk membuat pilihan yang sehat
Berjuang untuk menyeimbangkan latihan fisik, bekerja, berkreasi dan istirahat.
Mempertahankan diet yang sehat
Mencegah perilaku yang berisiko(misalnya, berkendaraan tanpa sabuk pengaman)
Mengungkapkan keinginan untuk mencari tingkat kesejateraan yang lebih tinggi
Intervensi Prioritas NIC
Pendidikan Kesehatan : Pengembangan dan penentuan anjuran serta pengalaman belajar
untuk memfasilitasi adaptasi yang disadari terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan
individu, keluarga, kelompok atau komunitas.
Bantuan Modifikasi Diri: Penguatan pengaturan diri untuk berubah oleh pasien guna
mencapai tujuan penting kepribadian.
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
kaji motivasi pasien untuk berubah
Pendidikan Keehatan(NIC);
Tentukan keadaan pribadi dan riwayat sosiokultural individu, keluarga atau perilaku sehat
kkomunitasnya.
Tentukan pengetahuan tentang kesehatan saat ini dan perilaku gaya hidup individu, keluarga,
atau kelompok target
Pendidikan untuk pasien/keluarga
Pendidikan Kesehatan (NIC):
Kelompok targe dan rentan usia yang berisiko tinggi akan sangat bermanfaat diberikan
pendidikan kesehatan.
Memprioritaskan identifikasi kebutuhan peserta berdasarkan pada pilihan klien, keterampilan
perawat, sumber yang tersedia, dan kemungkinan berhasilnya pencapaian tujuan
Hindari teknik pendekatan yang menakutkan dan menyeramkan sebagai strategi untuk
memotivasiorang agar merubah perilaku sehat atau gaya hidupnya
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menahan perilaku yang tidak sehat atau
berisiko, dibandingkan dengan hanya memberikan saran untuk mencegah atau mengubah
perilaku
Gunakan presentasi kelompok untuk memberi dukungan dan mengurangi ancaman bagi
peserta yang mengalami masalah atau keinginan serupa, sesuai dengan kebutuhan.
Aktivitas Kolaboratif
Konsultasikan dengan layanan komunitas sebagai langkah utama untuk meningkatkan
kesehatan pasien/keluarga, libatkan pasien/keluarga dalam konsultasi tersebut.
Aktivitas lan
Diskusikan denga pasien/keluargatentang kebiasaan sehat dan tentukan perilaku manaa yang
mungkin diubah untuk mencapai kesehatan yang optimal(misalnya diet, berhetin
merokok,mengurangi stres dan program latihan)
Bantu pasien untuk mengenali kemungkinan hambatan untuk mengubah perilaku
Tekankan pentingnya pemantauan diri pada saat mengubah perilaku
Bantu pasien untuk mengidentifikasi penghargaan intrinsik dan ekstrinsik yang dapat
berperan sebagai motivator untuk mengubah perilaku
Bantu pasien untuk mengenali keberhasilan kecil

Pendidikan kesehatan (NIC): Rencanakan tindak lanjut jangka panjang untuk menguatkan
perilaku sehat adaptasi gaya hidup.

HAMBATAN PEMELIHARAAN RUMAH


a. Definisi : ketidakmampuan mempertahankan secara mandiri lingkungan yang meningkatkan
pertumbuhan secara aman.
b. Batasan karakteristik
Objektif :
Gangguan lingkungan
Ketidaktepatan suhu tempat tinggal
Ketidaktepatan pakaian
Ketidakcukupan linen
Kurang pakaian
Kurang linen
Kurang alat yang diperlukan
Bau menyengatanggota keluarga terlalu besar
Adanya vermin
Gangguan karena ketidakhigienisan yang berulang
Infeksi karena ketidakhigienisan yang berulang
ketidaksediaan alat memasak
lingkungan tidak bersih
subjektif :
anggota rumah tangga menggambarkan krisis finansial
anggota rumah tangga menggambarkan pengeluaran lebih besar daripada pemasukan
anggota rumah tangga mengekspresikan kesulotan dalam mempertahankan rumah mereka
dalam cara yang nyaman
anggota rumah tangga meminta bantuan dalam pemilharaan rumah
c. Faktor yang berhubungan
Kurang pengetahuan
Penyakit
Ketidakadekuatan system pendukung
Cedera
Gangguan fungsi
Ketidakcukupan pengaturan keluarga
Ketidaktepatan perencanaan keluarga
Ketidakcukupan keuangan
Kurang model peran
Tidak mengenal sumber daya tetangga
d. Tujuan/kriteria evaluasi
Contoh penggunaan bahasa NOC
Gangguan manajemen pemeliharaan rumah akan dikurangi atau diperbaiki yang ditunjukkan
dengan menjadi orang tua. Menjadi orang tua : keamanan sosial, penanpilan peran, dan
perawatan diri : terlibat aktif dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Penampilan peran akan ditunjukkan yang dibuktikan dengan indikator keadekuatan
Kemampuan untuk memenuhi yang diharapkan, menampilkan perilaku peran keluarga
Contoh lain
Pasien atau keluarga/anggota keluarga akan :
Mengikuti rencana khusus untuk memelihara rumah

Mengidentifikasi pilihan untuk mengatasi kesulitan keuangan


Menyatakan kesadaran terhadap situasi rumah yang sulit sehubungan dengan ada anggota
keluarga yang sakit
Menyatakan pemahaman terhadap sumber yang tersedia
Melakukan tugas pemeliharaan rumah (mis, belanja, menyiapkan makan, mencuci, berkebun
dan pekerjaan rumah)
Mengendarai mobil (mis, berbelanja)
Menyingkirkan bahaya dilingkungan rumah
Memenuhi kebutuhan kemandirian fisik di dalam rumah
Mengawasi anak-anak (misalnya, teman bermain, dan pengasuh harian)
e. Intervensi prioritas NIC
Bantuan pemeliharaan rumah : membantu pasien/keluarga untuk memelihara kebersihan
rumah, keamanan, dan kenyamanan rumah sebagai tempat tinggal yang menyenangkan
f. Aktivitas keperawatan
Pengkajian
Bantuan pemeliharaan rumah (NIC) : tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah yang dimiliki
pasien
Pendidikan untuk pasien/keluarga
Berikan pesan tertulis untuk pemeliharaan rumah
Bantuan pemeliharaan rumah (NIC) : berikan informasi tentang bagaimana membuat
lingkungan rumah aman dan bersih
Aktivitas kolaboratif
Kaji dan dokumentasikan kebutuhan tindak lanjut setelah pemulangan melalui perawat
kesehatan masyarakat
Hubungi pembuat rencana pemulangan/pekerja sosial untuk menentukan rencana
pemeliharaan rumah (NIC)
Bantuan pemeliharaan rumah (NIC)
Berikan informasi tentang respite care share, sesuai dengan kebutuhan; tawarkan layanan
pemeliharaan rumah, sesuai dengan keperluan
Aktivitas lain
Terima dan dukung tanpa menghakimi realita situasi rumah
Bantu pasien/keluarga/anggota keluarga mengidentifikasi hambatan/bahaya dalam rumah
yang mempengaruhi pemeliharaan rumah
Bantu pasien/anggota keluarga mengidentifikasi dalam unit keluarga, juga system
pendukungnya yang akan membantu pemeliharaan rumah
Pelopori diskusi dengan pasien atau keluarga tentang status kesehatan seluruh anggita
keluarga, karena penyakit dapat mempengaruhi pengelolaan pemeliharaan rumah
Bantuan pemeliharaan rumah (NIC) :
a. Libatkan pasien dalam menentukan perlunya pemeliharaan rumah
b. Usulkan perlunya perubahan structural untuk membuat rumah di tata
c. Usulkan layanan untuk mengontrol hewn peliharaan sesuai dengan kebutuhan rumah
d. Usulkan layanan untuk perbaikan rumah, sesuai dengan kebutuhan
e. Diskusikan biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dan penyediaan sumber-sumber
KETIDAKMAMPUAN MENJADI ORANG TUA
a. Definisi : ketidakmampuan mengasuh primer untuk menciptakan, mempertahankan, atau
memperbaiki lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan optimum anak
b. Batasan karakteristik
Bayi atau anak-anak
Gangguan perilaku

Kegagalan tumbuh kembang


Sering kecelakaan
Sering sakit
Insiden penganiayaan
Insiden trauma (mis, fisik dan psikologis)
Kurang perlekatan
Kurang ansietas perpisahan
Performa akademik buruk
Perkembangan kognitif buruk
Kompetensi sosial buruk
Melarikan diri
Orang tua
Penelantaran
Penganiayaan anak
Pengabaian anak
Sering menghukum
Sikap bermusuhan terhadap anak
Ketidakadekuatan perlekatan
Ketidakadekuatan pemeliharaan kesehatan anak
Ketidaktepatan keterampilan pemberian asuhan
Ketidaktepatan pemberian stimulasi (visual, taktil, auditori)
Keridaktepatan pengaturan pengasuhan anak
Manajemen perilaku tidak konsisten
Asuhan tidak konsisten
Kurang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan anak
Jarang memberi pelukan
Deficit interaksi ibu-anak
Pernyataan negative tentang anak
Deficit interaksi ayah-anak
Interaksi orang tua-anak buruk
Penolakan terhadap anak
Pernyataan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan anak
Lingkungan rumah tidak aman
Mengatakan ketidakmampuan mengendalikan anak
Mengatakan frustasi
Mengatakan ketidakadekuatan peran
c. Faktor yang berhubungan
Bayi atau anak-anak
Perubahan kemampuan perseptual
Gangguan hiperaktivitas kurang perhatian
Keterlambatan perkembangan
Temperamen sulit
Kondisi cacat
Penyakit
Kelahiran kembar
Jenis kelamin tidak sesuai harapan
Kelahiran premature
Pemisahan dari orang tua
Konflik temperamental dengan harapan orang tua

Pengetahuan
Defisiensi pengetahuan tentang perkembangan anak
Defisiensi pengatahuan tentang pemeliharaan kesehatan anak
Defisiensi pengatahuan tentang keterampilan menjadi orang tua
Ketidakmampuan berespon terhadap isyarat bayi
Kurang kesiapan kognitif untuk mengemban peran sebagai orang gtua
Kurang edukasi
Keterbatasan fungsi kognitif
Keterampilan komunikasi buruk
Kecenderungan terhadap hukuman fisik
Harapan yang tidak realistis
Fisiologis
Penyakit fisik
Psikologis
Jarak kehamilan terlalu dekat
Depresi
Proses kelahiran sulit
Ketunadayaan
Jumlah kehamilan banyak
Riwayat penyakit jiwa
Riwayat penyalahgunaan zat
Kurang asuhan pranatal
Deprivasi tidur
Tidur terputus-putus
Usia orang tua terlalu muda
Sosial
Perubahan dalam unit keluarga
Harga diri rendah kronik
Ayah anak tidak dilibatkan
Kesulitan finansial
Riwayat pernah menjadi korban penganiayaan
Riwayat melakukan penganiayaan
Krtidakmampuan mengutamakan kebutuhan anak diatas kebutuhan pribadi
Ketidakadekuatan pengaturan pengasuhan anak
Masalah pekerjaan
Kurang persatuan keluarga
Kurang model peran orang tua
Kurang sumber
Kurang jaringan dukungan sosial
Kurang transportasi
Kurang penerapan nilai menjadi orang tua
Kesulitan hukum
Kelas sosialekonomi rendah
Strategi koping maladaptive
Konflik perkawinan
Ibu anak tidak dilibatkan
Orang tua tunggal
Isolasi sosial
Lingkungan rumah buruk

Model peran orang tua buruk


Keterampilan penyelesaian masalah buruk
Kemiskinan
Adanya tekanan (mis, keuangan, hukum, krisis terkini, pergeseran budaya)
Perpindahan
Ketegangan peran
Harga diri rendah situasional
Menganggur
Kehamilan tidak terencana
Kehamilan yang tidak diinginkan
DISFUNGSI PROSES KELUARGA
a. Definisi : disorganisasi kronis fungsi psikososial, spiritual dan fisiologis unit keluarga yang
menimbulkan konflik, penyangkalan masalah, keengganan untuk berubah, ketidakefektifan
pemecahan masalah, dan rangkaian krisis yang tidak berujung
b. Batasan karakteristik
Perilaku
Penyalahgunaan alkohol
Agitasi
Menyalahkan
Pengingkaran janji
Kacau balau
Kominikasi kontradikasi
Komunikasi mengendalikan
Mengkritik
Defisiensi pengetahuan tentang alkoholisme
Menyangkal masalah
Ketergantungan
Kesulitan bersenang-senang
Kesulitan dengan hubungan dekat
Kesulitan dengan transisi siklus hidup
Penurunan kontak fisik
Gangguan performa akademik pada anak
Gangguan konsentrasi
Memungkinkan pemeliharaan pola minum alcohol
Peningkatan konflik
Kagagalan menyelesaikan tugas perkembangan
Acara khusus keluarga berpusat pada alcohol
Menghakimi diri sendiri secara jelas
Imaturitas
Hambatan komunikasi
Ketidakmampuan menerima bantuan
Ketidakmampuan menerima perasaan dengan rentang luas
Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan
Ketidakmampuan berespon secara konstruktif terhadap peristiwa traumatik
Ketidakmampuan mengekspresikan perasaan dengan rentang luas
Ketidakmampuan memenuhi emosi anggota keluarga
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan spiritual anggota keluarga

Ketidakmampuan menerima bantuan dengan tepat


Ketidakadekuatan pemahaman tentang alkoholisme
Ketidaktepatan ekspresi marah
Ketidakefektifan keterampilan pemecahan masalah
Isolasi
Kurang efektif menghadapi konflik
Kurang dapat diandalkan
Berbohong
Manipulasi
Ketagihan nikotin
Orientasi terhadap peredaan ketegangan, bukan pecapaian tujuan
Komunikasi paradoks
Perebutan kekuasaan
Rasionalisasi
Penolakan untuk mencari bantuan
Mencari penguatan
Mencari persetujuan
Menyalahkan diri sendiri
Penyakit fisik terkait stress
Penyalahguanaan zat, bukan alcohol
Duka cita yang tidak terselesaikan
Penganiayaan verbal terhadap anak
Penganiayaan verbal terhadap orang tua
Penganiayaan verbal terhadap pasangan
Perasaan
Penelantaran
Marah
Ansietas
Merasa berbeda dari orang lain
Merasa tidak dicintai
Tidak dapat membedakan cinta dan kasih saying
Konfusi
Penurunan harga diri
Depresi
Ketidakpuasan
Distress
Merasa malu
Kendali emosi oleh orang lain
Isolasi emosi
Kegagalan
Ketakutan
Frustasi
Rasa bersalah
Ketidak berdayaan
Bermusuhan
Sakit hati
Tidak aman
Kurang identitas
Menyimpan dendam

Kesepian
Kehilangan
Ketidakpercayaan
Salah paham
Alam perasaan selalu berubah
Penolakan
Emosi represi
Tanggung jawab atas perilaku alkoholik
Rasa marah yang disepresi
Rasa malu
Ketegangan
Rasa tidak bahagia
Kerentanan
Merasa tidak berharga
Peran dan hubungan
Perubahan fungsi peran
Masalah keluarga kronik
System komunikasi tertutup
Pemburukan hubungan keluarga
Gangguan ritual keluarga
Gangguan peran keluarga
Gangguan dinamika keluarga
Masalah ekonomi
Penyangkalan keluarga
Faktor yang berhubungan
Penyalahgunaan alcohol
Kepribadian adiktif
Pengaruh biokimia
Riwayat alkoholisme pada keluarga
Riwayat resistensi terhadap terapi pada keluarga
Keluaga tidak menunjukkan penghargaan terhadap otonomi anggota keluarga
Keluarga tidak menunjukkan respek terhadap individualitas anggotanya
Peran menjadi orang tua yang tidak konsisten
Ketidakefektifan komunikasi dengan pasangan
Disfungsi keintiman
Kurang persatuan keluarga
Kurang keterampilan yang penting untuk hubungan
Persepsi buruk tentang dukungan orang tua
Masalah perkawinan
Kewajiban diabaikan
Pola penolakan
Penurunan kemampuan anggota keluarga untuk saling berhubungan demi pertumbuhan dan
kematangan bersama
Hubungan keluarga yang triangulasi
Regisposisi genetic
Ketidakadekuatan keterampilan koping
Kurang keterampilan pemecahan masalah
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Pasien/keluarga akan:

Memahami bahwa alkoholisme adalah penyakit keluarga


Memahami beratnya ancaman terhadap kesejahteraan keluarga
Mengidentifikasi perilaku yang merusak
Mulai untuk mengubah pola disfungsional
Intervensi Prioritas NIC
Mempertahankan proses keluarga: meminimilkan efek gangguan proses keluarga
Penanganan penggunaan zat: perawatan suportif untuk pasien /anggota keluarga dengan
masalah fisik dan psikososial yang berhubungan dengan penggunaan alkohol atau obatobatan
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
Tentukan riwayat penggunaan obat/alkohol
Identifikasi sifat dukungan spiritual untuk keluarga
Penanganan Penggunaan zat(NIC)
Identifikasi bersama pasien tentang faktor (misalnya distres psikologis dan stres) yang
berkontribusi terhadap ketergantungan bahan kimia
Seleksi pasien pada interval waktu tertentu terhadap keberlanjutan penggunaan zat, gunakan
tes urine atau analisis dengan benar.
Pastikan apakah hubungan saling ketergantungan ada dalam keluarga
Pendidikan untuk pasien/keluarga
Berikan informasi pada anggota keluarga tentang alkohol atau bantu mereka menemukan
sumber informasi yang lain
Penanganan pengguanaan zat(NIC): ajarkan pasien dan keluhan tentang obat yang digunakan
untuk menangani penggunaan spesifik
Aktivitas Kolaboratif
Penanganan penggunaan zat (NIC): identifikasi kelompok penduduk dalam komunitas untuk
penanganan penyalahgunaan zat dalam jangka panjang.
Aktivitas lain
Fasilitasi komunikasi diantara anggota keluarga
Berikan umpan balik yang positif terhadap penggunaan mekanisme koping yang adaptif oleh
pasien/keluarga
Penanganan penggunaan zat(NIC):
Jalin hubungan terapetik denga pasien dan keluarga
Bantu pasien/keluarga mengidentifikasi penggunaan pengingkaran sebagai suatu pengganti
untuk mengonfrontasi masalah
Fasilitasi dukungan dari orang yang berarti
Dukung pasien untuk mengontrol sendiri perilakunya
Bantu anggota keluarga mengenali bahwa ketergantungan zat kimia adalah penyakit keluarga
Diskusikan dengan pasien tentang efek berkumpul dengan para pengguna selama waktu
senggang atau kerja
KESIAPAN MENINGKATAN PROSES KELUARGA
a. Definisi : pola fungsi keluarga yang memadai untuk mendukung kesejahteraan anggota
keluarga dan dapat ditingkatkan
b. Batasan karakteristik
Aktivitas mendukung pertumbuhan anggota keluarga
Aktivitas mendukung keamanan anggota keluarga
Terdapat keseimbangan antara otonomi dan persatuan
Batasan anggota keluarga dipertahankan

Komunikasi adekuat
Tingkat energi keluarga mendukung aktivitas kehidupan sehari-hari
Mengekspresikan kesediaan untuk meningkatkan dinamika keluarga
Keluarga beradaptasi terhadap perubahan
Fungsi keluarga memenuhi kebutuhan anggota keluarga
Kebahagiaan keluarga terlihat
Peran keluarga sesuai dengan tahap perkembangan
Peran keluarga fleksibel untuk tahap perkembangan
Tugas keluarga selesai
Saling bergantung dengan komunitas
Hubungan secara umum positif
Menghargai anggota keluarga
Tujuan/kriteria evaluasi
Pasien/keluarga akan:
Memahami perubahan dalam peran keluarga
Mengidentifikasi pola koping
Berpartisipasi dalam prose membuat keputusan berhubungan dengan perawatan setelah
rawat inap
Berfungsi untuk saling memberikan dukungan kepada anggota keluarga
Intervensi prioritas NIC
Peningkatan integritas keluarga: peningkatan terhadap keakraban dan keutuhan keluarga
Peningkatan normalisasi: meminimalkan efek gangguan proses keluarga
Peningkatan normalisasi: membantu orang tua dan anggota keluarga lain dari anak dengan
penyakit kronis atau ketidakmampuan dalam memberikan pengalaman hidup normal utuk
pasien dan anggota keluarga
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
Kaji interaksi antara pasien dan keluarga waspada terhadap potensial perilaku merusak
Kaji keterbatasan anak, sengan demikian dapat mengakomodasi anak untuk berpartisipasi
dalam aktivitas sehari-hari
Peningkatan integritas keluarga(NIC)
Tentukan perasaan bersalah keluarga
Tentukan jenis hubungan keluarga
Pantau hubungan kelluarga saat ini
Tentukan gangguan dalam jenis proses keluarga
Identifikasi prioritas konflik diantara anggota keluarga
Pendidikan untuk pasien/keluarga
Ajari keterampilan merawat pasien yang diperlukan oleh keluarga
Ajari keluarga perlunay kerja sama dengan sistem sekolah untuk menjamin akses keempatan
pendidikan yang seuai untuk penderita penyakit kronis atau anak cacat
Aktivitas Kolaboratif
gali sumber-sumber dirumah sakit dan di komunitass yang tersedia bersama keluarga
pelopori kenfereni multidisplin perawatan pasien, dengan melibatkan pasien/keluarga dalam
menyelesaikan masalah dan fasilitasi komunikassi
berikan perawatan berkelanjutan dengan mempertahankan komunikasi yang efektif antara
anggota staf melalui catatan keperawatan dan rencana keperawatan
rujuk keluarga ke kobsultan keunagan

Aktivitas lain
bantu keluarga dalam mengidentifkasi perilaku yang mungkin menghambat pengobatan yang
dianjurkan
bantu keluarga dalam mengidentifikasi kekuatan personal
dukung keluarga untuk menyatakan perasaan dan masalahnya secara verbal
dukung keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan pasien dan bantu merencanakan
perawatan setelah rawat inap
berikan jam berkunjung yang fleksibel untuk mengakomodasi kunjungan keluarga.

KONFLIK PERAN MENJADI ORANG TUA


a. Defenisi : pengalaman kebimbangan peran pada orang tua dan konflik sebagai respon
terhadap krisis
b. Batasan karakteristik
Ansietas
Menunjukkan gangguan pada rutinitas pengasuhan
Mengungkapkan kekhawatiran tentang persepsi kehilangan kendali terhadap keputusan yang
berkaitan dengan anak individu
Ketakutan
(kedua) orang tua mengekspresikan kekhawatiran tentang perubahan pada peran menjadi
orang tua
(kedua) orang tua mengekspresikan kekhawatiran tentang keluarga (mis, fungsi, komunikasi,
kesehatan)
(kedua) orang gtua menekspresikan perasaan ketidakadekuatan untuk memenuhi kebutuhan
anak (mis, fisik, emosi)
Enggan berpartisipasi didalam aktivitas pengasuhan yang biasa dilakukan
Mengungkapkan perasaan frustasi
Mengungkapkan perasaan bersalah
c. Faktor yang berhubungan
Perubahan pada status perkawinan
Perawatan anak dengan perawatan khusus di rumah
Gangguan kehidupan keluarga akibat regimen perawatan di rumah (mis, terapi, pemberian
asuhan, kurang rehat)
Intimidasi dengan modalitas invasive (mis, intubasi)
Intimidasi dengan modalitas restriktif (mis, isolasi)
Perpisahan dari anak karena penyakit kronik
Fasilitas perawatan spesialis
KESIAPAN MENINGKATKAN KOPING KOMUNITAS
Definisi : pola aktivitas komunitas untuk adaptasi dan pemecahan masalah yang memuaskan
guna memenuhu tuntutan/permintaan atau kebutuhan komunitas terapi dapat ditingkatkan
untuk penatalaksanaan masalah/stressor sat ini dan mendatang
b. Batasan karakteristik
Satu karakteristik atau lebih yang menunjukkan koping efektif :
Perencanaan aktif oleh kominitas mengenai prediksi stressor
Pemecahan masalah aktif oleh komunitas saat menghadapi masalah
Kesepakatan bahwa kemunitas bertanggung jawab terhadap penatalaksanaan stress
Komunikasi positif diantara anggota komunitas
a.

Komunikasi positif diantara komunitas/kumpulan komunikasi dan komunitas yang lebih


besar
Tersedia program untuk rekreasi
Tersedia program untuk relaksasi
Sumber-sumber yang aedekuat untuk mengatasi stressor
Tujuan /Kriteria Evaluasi
Komunitas:
Mempunyai rencana untuk mengtasi masalah dan stresor
Berakses atau mengembangkan program yang didesain untuk meningkatkan kesejahteraan
dari kelompok spesifik dalam populasi(misalnya, program pengontrolan berat badan,
program perencanaan setelah pensiun)
Meneruskan untuk meningkatkan metoda komunikasi dan penyelesaian masalah saat ini
Mengekspresikan kekuatan untuk mengelola perubahan dan meningkatkan fungsi komunitas
Intervensi Prioritas NIC
Pengelolaan lingkungan, komunita: memantau dan memengaruhi kondisi fisik, sosial,
budaya,ekonomi, serta politik yangmemengaruhi kesehatan kelompok dan komunitas.
Pendidikan kesehatan: mengembangkan dan memberikan instruksi dan pengalaman belajar
untuk memfasilitasi adaptasi tingkah laku secara sadar yang kondusif untuk kesehatan
individu, keluarga,kelompok atau komunitas
Pemantauan kebijakan kesehatan: melakukan surveilans dan memengaruhi undang-undang
pemeintah dan organisasi, aturan, standar yang memengaruhi sistem, praktik keperawatan
untuk memastikan kualitas asuhan kepada pasien
Aktivitas keperawatan
Pengkajian
Tentukan ketersediaan sumber dan tingkat penggunaan sumber tersebut
Identifikasi kelompok yang berisiko tinggi untuk melakukan tingkah laku yang tidak sehat
Identifikasi faktor resiko pada kelompoj risiko tinggi yang dapat memotivasi atau
menghalangi perilaku yang sehat
Tentukan perilaku sehat indivisu dan kelompok secara sosiokultural dan historis
Ciptakan dan implementasikan proses evaluasi teratur pada hail pasien selama dan setelah
selesainya program/aktivitass
Kaji efek kebijakan dan standar kesehatan terhadap praktik keperawatan,hasil pasien, dan
biaya perawatan kesehatan
Pengelolaan longkungan:komunitas(NIC): awali penapisan terhadap risiko kesehatan dari
lingkungan
Pendidikan
Bantu untuk mengidentifikasi dan menggerakkan sumber-sumber/dukungan yang
tersedia(misalnya, mencari sumber, san persediaan)
Pilih strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik target populasi yang telah
teridentifikasi
Rencanakan suatu proses untuk menginformasikan kepada konsumen perawatan kesehatan
tentang perubahan pada kebijakan kesehatan pada saat ini dan dimasa yang akan datang
Sediakan materi pendidikan tertulis pada tingkat yang sesusai untuk target kelompok
Pengelolaan lingkungan:komunitas(NIC): membuat program pendidikan untuk target
kelompok berisiko(misalnya, remaja yang hamil)
Aktivitas Kolaboratif

Bantu komunita dalam mengumpulkan dana untuk program keejahteraan (misalnya,


pendidikan, pecegahan merokok)
Pengelolaan lingkungan komunitas (NIC)
Lakukan partisipasi dalam tim multidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman terhadap
keamanan dalam komunitas
Lakukan kolaborasi dalam pengembangan program aksi komunitas
Bekerja dengan kelompok lingkungan untuk mendapatkan aturan pemerintahan yang sesuai
Aktivitas lain
Bangun suatu kerja sama kolaboratif dengan komunitas dan menjelaskan peran perawat
kesehatan komunitas dalam promosi kesejahteraan
Lakukan pendekatan/tulis surat untuk mendesak kebijakan yang meningkatkan
kesehatan(misalnya, jaminan pendidikan kesehatan sebagai keuntungan seorang pegawai;
pengurangan biaya asuransi untuk tingkah laku/gaya hidup sehat
Bantu menulis jaminan dalam mengumpulakn dana untuk program kesejahteraan
Bantu dalam meningkatkan tingkat pendidikan dalam komunitas
Pengelolaan lingkungan komunitas (NIIC)
Tingkatkan kebijakan pemerintah untuk menurunkan risiko tertentu
Anjurkan tetangga untuk berpartisipasi secara aktif dalam keamanan komunitas
Koordinasikan pelayanan untuk kelompok resiko tinggi dan komunitas.

Diposkan oleh nurilaarsyad di 08.29


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

2012 (4)
o
Mei (2)

Diagnosa Keluarga & Komunitas _Nanda&NicNoc

0-....
o
April (2)
Mengenai Saya
nurilaarsyad
Lihat profil lengkapku
Template Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai