Anda di halaman 1dari 11

Bab 10.

METODE PENGUMPULAN DATA


SUMBER DATA
Data bisa diperoleh dari sumber primer atau sekunder. Data primer mengacu pada
informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peniliti yang berkaitan dengan variabel minat
untuk tujuan spesifik studi. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari
sumber yang telah ada.
Beberapa contoh sumber data primer (primary data) adalah responden individu,
kelompok fokus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peniliti dan di mana pendapat
bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu, atau sumber umum seperti majalah
atau buku tua dan internet. Contoh sumber data sekunder (secondary data) adalah catatan atau
dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, Internet
dan seterusnya.
SUMBER DATA PRIMER
Kelompok Fokus (Focus Group)
Kelompok fokus biasanya terdiri atas 8 hingga 10 anggota dengan seorang moderator
yang memimpin diskusi selama kira-kira 2 jam mengenai suatu topik, konsep, atau produk
tertentu. Diskusi kelompok fokus mengenai suatu topik khusus di lokasi dan waktu tertentu
memebri peluang untuk format yang fleksibel dan mengalir lancar bagi anggota. Kelompok
fokus relatif tidak mahal dan bisa menghasilkan data yang bisa diandalkan dalam waktu
singkat.
Peran Moderator
Moderator memperkenalkan topik, mengamati, serta mencatat dan/atau mengarahkan
diskusi. Moderator tidak pernah menjadi bagian integral diskusi, tetapi hanya mengemudikan
kelompok secara persuasif untuk memperoleh semua informasi relevan, dan membantu
anggota kelompok untuk melewati setiap kebuntuan yang mungkin terjadi. Moderator juga
memastikan bahwa semua anggota berpartisipasi dalam diskusi dan bahwa tidak ada anggota
yang mendominasi kelompok.

Sifat Data yang Diperoleh Melalui Kelompok Fokus


Meskipun data yang diperoleh melalui anggota kelompok yang homogen tersebut
merupakan metode pengumpulan data yang paling murah dan juga dapat dianalisis dengan
cepat, analisis isi dari data tersebut hanya memberikan informasi kualitatif (qualitative) dan
tidak kuantitatif (quantitative). Kelompok fokus digunakan untuk (1) studi eksploratif
(exploratory studies), (2) membuat generalisasi berdasarkan informasi yang dihasilkan
olehnya, dan (3) mengadakan survei sampel.
Videokonferensi
Melatih moderator di lokasi berbeda menjadi mudah melalui videokonferensi
(videoconferencing). Dengan menyoroti seorang anggota tertentu isyarat dan petunjuk
nonverbal orang tersebut bisa diperoleh, saat, dan jika diinginkan. Dengan langkah besar
dalam kemajuan teknologi, dan adanya fasilitas komunikasi dengan moderator melalui pesan
seketika (instant message), videokonferensi sebagai suatu instrumen untuk memperoleh
informasi dari berbagai kelompok di lokasi yang jauh benar-benar merupakan prospek yang
menjanjikan di masa depan.
Panel
Panel, seperi halanya kelompok fokus, merupakan sumber informasi primer untuk tujuan
penilitian. Sementara kelompok fokus bertemu untuk satu sesi kelompok satu-kali, panel
(anggota) bertemu lebih dari sekali. Dalam kasus di mana pengaruh intervensi atau perubahan
tertentu perlu dipelajari selama suatu periode waktu, studi panel sangat berguna. Individu
dipilih secara acak sebagai anggota panel untuk sebuah tujuan.
Panel Statis dan Dinamis
Panel bisa statis (static), yaitu anggota yang sama berada dalam panel selama periode
waktu yang diperpanjang atau dinamis (dynamic), yaitu anggota panel berganti dari waktu ke
waktu saat berbagai fase studi sedang berlangsung. Keuntungannya adalah bahwa hal tersebut
memberikan ukuran yang baik dan peka mengenai perubahan yang terjadi di antara dua titik
waktu-alternatif yang lebih baik dibanding menggunakan dua kelompok berbeda pada dua
waktu berbeda. Kerugiannya, anggota panel dapat menjadi sangat peka terhadap perubahan
sebagai akibat dari wawancara yang terus menerus sehingga opini mereka mungkin tidak lagi
mewakili apa yang orang lain dalam populasi mungkin pegang.

Ukuran Umum
Ukuran jejak (trace measures), atau juga dikenal sebagai ukuran umum (yang tidak
langsung tampak-unobtrusive), berasal dari sumber primer yang tidak melibatkan orang.
SUMBER DATA SEKUNDER
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan oleh seseorang, dan bukan
peniliti yang melakukan studi mutakhir. Keuntungan mencari sumber data sekunder adalah
penghematan waktu dan biaya memperoleh informasi. Tetapi, data sekunder sebagai satu-satunya
sumber informasi mempunyai kekurangan dalam hal menjadi usang, dan tidak memenuhi
kebutuhan spesifik dari situasi atau keadaan tertentu.
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penilitian. Ada
beberapa metode pengumpulan data, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Data
bisa diperoleh dengan berbagai cara, dalam lingkungan berbeda-lingkungan atau lab-dan dari
sumber yang berbeda. Metode pengumpulan data meliputi wawancara (interview), kuesioner
(questionniare), observasi (observation)
BAGIAN I: WAWANCARA
Salah satu metode pengumpulan data adalah mewawancara responden untuk memperoleh
informasi mengenai isu yang diteliti. Wawancara bisa terstruktur atau tidak terstruktur, dan
dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau online.
WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR DAN TERSTRUKTUR
Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara disebut tidak terstruktur karena pewawancara tidak memasuki situasi wawancara
dengan urutan pertanyaan yang terencana untuk ditanyakan kepada responden. Tujuan
wawancara tidak terstruktur (unstructure interviews) adalah membawa beberapa isu pendahuluan
ke permukaan supaya peniliti dapat menentukan variabel yang memerlukan investigasi
mendalam lebih lanjut.
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur (structure interviews) adalah wawancara yang diadakan ketika diketahui
pada permulaan informasi apa ayng diperlukan. Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang

direncanakan untuk ditanyakan kepada responden, entah secara pribadi, melalui telepon, atau
media PC. Pertanyaan besar kemungkinan difokuskan pada faktor-faktor yang mengemuka
selama wawancara tidak terstruktur dan dianggap relevan dengan masalah.
Melatih Pewawancara
Pewawancara harus memahami sepenuhnya mengenai penilitian dan dilatih mengenai cara untuk
memulai wawancara, bagaimana meneruskan pertanyaan, bagaimana memotivasi responden
untuk menjawab, apa yang perlu digali dalam jawaban, dan bagaimana menutup wawancara.
Tinjauan Wawancara Tidak Terstruktur dan Terstruktur
Dalam penilitian terapan, teori tentatif-tentative theory (teori sementara) dari faktor yang
berkontribusi pada masalah sering dikonseptualisasi berdasarkan informasi yang diperoleh dari
wawancara tidak terstruktur dan terstruktur.
Beberapa Tips dalam Mewawancara
Pewawancara dapat membiaskan data jika kepercayaan dan hubungan yang baik tidak terbangun
dengan orang yang diwawancara, atau jika respons diartikan secara salah, terdistorsi atau jika
pewawancara secara tidak sengaja mendorong atau melemahkan jenis respons tetentu melalui
sikap tubuh dan ekspresi wajah. Mendengarkan orang yang diwawancara dengan penuh
perhatian, menunjukkan minat terhadap apa yang disampaikan responden, menggunakan
kebijaksanaan dalam bertanya, mengulangi dan/atau mengklarifikasi pertanyaan yang diajukan,
dan menegaskan beberapa jawaban untuk memastikan pemahaman lengkap. Pewawancara juga
dapat mengurangi bias dengan berusaha konsisten dalam cara bertanya saat setiap orang
diwawancarai, dengan tidak mendistorsi atau memalsukan informasi yang diterima, dan dengan
tidak memengaruhi respons subjek dengan cara apapun.
Membangun Kredibilitas, Hubungan, dan Memotivasi Orang untuk Merespons
Proyeksi profesionalisme, antusiasme, dan kepercayaan adalah penting bagi pewawancara.
Pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan, kefasihan, dan antusiasme karena itu
merupakan kualitas yang harus ditunjukkan oleh seorang peniliti untuk membangun kredibilitas
dengan organisasi yang mempekerjakannya dan anggotanya.
Teknik Bertanya
1.
2.
3.
4.

Corong
Pertanyaan tidak bias
Mengklarifikasi Persoalan
Membentu responden untuk memikirkan keseluruhan persoalan

5. Membuat catatan
Tinjauan Tips Untuk Mewawancara
Membangun kredibilitas peniliti dengan sistem klien dan anggota organisasi adalah penting
untuk kesuksesan proyek peniliti. Peniliti perlu membangun hubungan dengan responden dan
memotivasi mereka untuk memberikan respons secara relatif bebas dari bias dengan
menyingkirkan semua kecurigaan, ketakutan, kegelisahan, dan kekhawatiran yang mungkin
mereka miliki tentang ketakutan, kegelisahan, dan kekhawatiran yang mungkin mereka miliki
tentang penilitian dan konsekuensinya.
Wawancara Tatap Muka dan Telepon
Wawancara Tatap Muka
Kelebihannuya adalah peniliti dapat menyesuaikan pertanyaan sesuai kebutuhan, mengklarifikasi
keraguan, dan memastikan bahwa responden dipahami dengan tepat, dengan mengulangi atau
mengatakan kembali pertanyaan. Kekurangannya adalah keterbatasan geografis yang
menghalangi survei dan sumber daya yang sangat banyak yang diperlukan jika survei tersebut
dilaksanakan secara nasional atau internasional.
Wawancara Telepon
Kelebihannya adalah sejumlah orang yang berbeda dapat dicapai (seluruh negeri atau bahkan
secara internasional) dalam periode waktu yang relatif singkat. Kekurangannya adalah responden
bisa mengakhiri wawancara tanpa peringatan atau penjelasan, dengan meletakkan gagang
telepon.
Tambahan Sumber Bias dalam Data Wawancara
Data yang bias akan muncul jika responden diwawancara saat mereka sangat sibuk atau sedang
berada dalam suasana hati yang buruk.
Wawancara dengan Bantuan Komputer
CATI dan CAPI
CATI (computer assisted telephone interviewing), yang digunakan dalam organisasi penilitian
(research organization), berguna sebab respons terhadap survei bisa diperoleh dari orang-orang
di seluruh dunia karena PC dihubungkan (networked) pada sistem telepon. CAPI (computer
assisted personal interviewing) membutuhkan investasi besar dalam peranti keras dan lunak.
CAPI memiliki kelebihan dalam hal bisa dikelola sendiri (self-administreted); yaitu, responden
dapat menggunakan komputer mereka sendiri untuk menjalankan program setelah menerima

peranti lunak dan memasukkan respons mereka, sehingga mengurangi kesalahan dalam
merekam.
Layanan Survei dengan Bantuan Komputer
Keuntungan menggunakan layanan survei adalah (1) peniliti bisa mulai menganalisis data,
bahkan sementara survei lapangan masih berlangsung, karena hasil dapat ditransmisikan kepada
klien melalui modem dalam bentuk mentah atau tabulasi; (2) data dapat secara otomatis
dibersihkan dan kesalahan (error), jika ada, diperbaiki bahkan saat data tersebut dikumpulkan;
(3) bias yang timbul karena mengurutkan pertanyaan dengan cara tertentu (dikenal sebagai efek
urutanordering effects) bisa dihilangkan karena pola awal acak yang berarti dapat dimasukkan
ke dalam proses bertanya; (4) pola lompatan dapat diprogramkan ke dalam proses; dan (5)
pertanyaan bisa disesuaikan untuk memasukkan teknologi reponden mengenai konsep ke dalam
pertanyaan berikutnya.
Keuntungan Paket Peranti Lunak
Komputer membuat dampak besar pada pengumpulan data. Dengan kemajuan besar teknologi
dan penurunan biaya peranti keras dan lunak, wawancara dengan bantuan komputer cukup
menjanjikan untuk menjadi metode pengumpulan data yang utama di masa depan.
BAGIAN II: KUESIONER
Kuesioner (questionnaires) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya
yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas.
Kuesioner yang Diberikan secara Pribadi
Jika survei terbatas di suatu daaerah lokal, dan organisasi bersedia serta mampu mengumpulkan
kelompok karyawan untuk mengisi kuesioner di tempat kerja, cara yang baik untuk memperoleh
data adalah memberikan kuesioner secara pribadi. Keuntungannya peniliti atau seseorang
anggota dari tim penilitian dapat mengumpulkan semua respons lengkap dalam periode waktu
singkat.
Kuesioner Surat
Kelebihan dari kuesioner surat adalah daerah geografis yang luas dapat dicakup dalam survei.
Kuesioner surat

diharapkann memperoleh tingkat respon yang lebih baik jika responden

diberitahu sebelumnya tentang survei yang akan datang, dan organisasi penilitian terkemuka
yang melaksanakan survei dengan surat pengatarnya tersendiri.
PEDOMAN UNTUK DESAIN KUESIONER

Prinsip desain kuesioner bisa difokuskan pada tiga bidang yaitu:


1. Susunan kata dalam pertanyaaan.
Prinsip susunan kata mengacu pada faktur: (1) ketepatan isi pertanyaan dan Tujuan
pertanyaan; (2) bagaimana pertanyaan disampaikan dan tingkat kefasihan bahasa yang
digunakan; (3) tipe dan bentuk pertanyaan yang diajukan; (4) mengurutkan pertanyaan, dan
(5) data informasi pribadi atau data klasifikasi yang dicari dari responden.
2. Perencanaan bagaimana variabel akan dikategorikan, diskalakan, dan dikodekan setelah
respons diterima.
3. Penampilan kuesioner secara keseluruhan
PRINSIP PENGUKURAN
Ketepatan skala yang digunakan bergantung pada jenis data yang perlu dikumpulkan. Berbagai
mekanisme penyusunan skala yang membantu kita untuk menentukan skala secara tepat
hendaknya dipergunakan sebagaimana mestinya. Bila mungkin, skala interval (interval scale)
dan rasio (ratio scale) sebaiknya digunakan dalam perbandingan dengan skala nominal (nominal
scale) serta ordinal (ordinal scale).
PENAMPILAN UMUM ATAU GETUP KUESIONER
Kuesioner yang atraktif dan rapi dengan pendahuluan yang tepat, instruksi, dan kumpulan
pertanyaan yang dipersiapkan dengan baik dan alternatif respons akan memudahkan responden
untuk menjawab.
Pendahuluan yang Baik
Pendahuluan yang baik secara jelas mengungkapkan identitas peniliti dan menyampaikan tujuan
survey, mutlak diperlukan. Penting pula untuk membangun suatu hubungan dengan responden
dan memotivasi mereka untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner dengan sepenuh hati dan
antusias.
Menyusun Pertanyaan, Memberi Instruksi dan Petunjuk, serta Penjajaran yang Baik
Menyusun pertanyaan secara logis dan rapi dalam bagian yang tepat dan memeberikna instruksi
tentang bagaimana melengkapi item-item di setiap bagian akan membantu responden untuk
menjawabnya tanpa kesulitan.
Data Pribadi
Informasi tentang Penghasilan dan Data Pribadi Lainnya yang Sensitif
Meskipun informasi demografi bisa diperoleh, entah pada permulaan atau di akhir kuesioner,
informasi yang bersifat sangat pribadi dan rahasia seperti penghasilan, keadaan kesehatan, dan

sebagainya, jika benar-benar dianggap perlu untuk survei, sebaiknya ditanyakan pada akhir
kuesioner, dan bukannya di awal.
Pertanyaan Terbuka di Akhir
Kuesioner bisa memasukkan sebuah pertanyaan terbuka di akhir yang memungkinkan responden
untuk mengomentari aspek apa pun yang mereka inginkan.
Menyimpulkan Kuesioner
Kuesioner sebaiknya diakhiri dengan sebuah catatan yang sopan, yang mengingatkan responden
untuk memeriksakan kembali semua item yang telah diisi.
Mencoba Dulu Pertanyaan Terstruktur
Wawancara terstruktur dimana pertanyaan diberikan kepada responden dalam urutan yang telah
direncanakan sebelumnya, atau kuesioner yang digunakan dalam sebuah survei, adalah penting
mencoba terlebih dulu instrumen untuk memastikan bahwa pertanyaan dipahami oleh responden
(yaitu, tidak ada ambiguitas dalam pertanyaan) dan bahwa tidak ada masalah dengan susunan
kata atau pengukuran.
DESAIN DAN SURVEI KUESIONER ELEKTRONIK
Survei kuesioner online mudah didesain dan disebarkan jika komputer mikro dihubungkan ke
jaringan komputer. Tingkan nonresponden media PC mungkin tidak lebih tinggi dibanding
respons kuesioner surat. Dengan meningkatnya kemampuan penggunakan komputer, kita bisa
berharap administrasi kuesioner elektronik akan semakin berperan besar di masa depan.
BAGIAN III: METODE PENGUMPULAN DATA LAINNYA
Survei Observasional (Observational Surveys)
Sementara wawancara dan kuesioner mengungkap respons dari subjek, adalah mungkin untuk
memeperoleh data tanpa mengajukan pertanyaan kepada responden. Orang dapat diamati dalam
lingkungan kerja mereka sehari-hari atau dalam situasi lab, dan aktivitas serta perilaku mereka
atau item minat lainnya bisa dicatat dan direkam. Peiliti dapat memainkan salah satu dari dua
peran ketika mengumpulkan data observasional lapangan yaitu sebagai pengamat nonpartisipan
(Nonparticipant-Obeserver) atau pengamat partisipan (Participant-Observer)
Studi Observasional Terstruktru versus Tidak Terstruktur
Pengamat mempunyai kumpulan kategori aktivitas atau fenomena yang telah direncanakan
sebelumnya untuk dipelajari, hal tersebut merupakan studi observasional terstruktur (structured
observational studies). Sedangkan, jika pengamat akan mencatat secara praktis semua yang

diobservasi maka hal tersebut disebut studi observasional tidak terstruktur (ustructured
observational studies).
Kelebihan dan Kekurangan Studi Observasional
Kelebihan Studi Observasional

Data yang diperoleh melalui observasi peristiwa, sebagaimana adanya, pada umumnya lebih

dapat dipercaya dan bebas dari bias responden.


Dalam studi observasional, lebih mudah untuk mencatat akibat dari pengaruh lingkungan

pada hasil spesifik.


Lebih mudah untuk mengobservasi kelompok individu tertentu.

Kelemahan Studi Observasional

Adalah perlu bagi pengamat untuk hadir secara fisik (kecuali jikasebuah kamera atau sistem
mekanis lainnya dapat menangkap peristiwa yang diminati), sering untuk periode waktu yang

panjang
Metode pengumpulan data ini tidak saja lambat, tetapi juga membosankan dan mahal
Karena periode observasi yang lama, kelelahan pengamat bisa dengan mudah terjadi,

sehingga dapat membiaskan data yang dicatat


Meskipun suasana hati, perasaan, dan sikap bisa ditebak dengan mengobservasi ekspresi

wajah dan perilaku nonverbal lain, proses pemikiran negatif individu tidak dapat ditangkap
Pengamat harus dilatih tentang apa yang diobservasi dan bagaimana caranya, serta cara-cara
untuk menghindari bisa pengamat.

Bias dalam Studi Observasional


Data yang diobservasi dari sudut pandang peniliti kemungkinan besar mudah mendapat bias dari
pengamat. Bisa saja terjadi kesalahan mencatat, kehilangan ingatan, dan kesalahan dalam
menginterpretasikan aktivitas, perilaku, peristiwa, dan isyarat nonverbal.
Pengumpulan Data Melalui Observasi Mekanis
Ada situasi di mana mesin dapat menyediakan data dengan mencatat peristiwa yang diminati
sebagaimana adanya, tanpa seorang peniliti perlu hadir secara fisik. Data yang diobservasi secara
mekanis tersebut bebas bias.
Metode Proyektif
Ide atau pemikiran tertentu yang tidak dapat dengan mudah diungkapkan dengan kata-kata atau
yang tetap berada pada tingkat bawah sadar dalam pemikiran responden selalu dapat diangkat ke
permukaan melalui penilitian motivasional (motivational research).

MULTIMETODE PENGUMPULAN DATA


Karena hampir semua metode pengumpulan data memiliki beberapa bias yang berkaitan
dengannya, mengumpulakn data melalui multimetode dan dari berbagai sumber akan menambah
keketatan penilitian. Jika pertanyaan serupa menimbulkan jawaban yang berbeda dalam
kuesioner dan selama wawancara, maka suasana ketidakyakinan pun muncul dan kita akan
cemderung membuang data yang mengalami bias.
LINGKUNGAN DI MANA DATA DIPEROLEH
Data bisa dikumpulkan dengan berbagai cara yang disebut sebelumnya dalam lingkungan seharihari tempat kerja. Data juga bisa diperoleh dalam situasi lab buatan di mana variabel dikontrol
dan dimanipulasi, atau data bisa dikumpulkan di rumah-rumah responden, di jalan, melalui surat,
atau dalam lingkungan di mana sistem jaringan lokal (Local Area Network-LAN) tersedia.
DIMENSI INTERNASIONAL DARI SURVEI
Persoalan Tertentu dalam Instrumentasi untuk Penilitian Lintas Budaya
Persolaan tertentu perlu diperhatikan ketika mendesain instrumen untuk mengumpulkan data dari
berbagai data dari berbagai negara. Instrumen sebaiknya diterjemahkan oleh seorang ahli lokal.
Persoalan dalam Pengumpulan Data
Ada tiga persoalan penting dalam pengumpulan data lintas budaya yaitu kesepadanan respons,
pemilihan waktu pengumpulan data, dan status orang yang mengumpulkan data.
KEUNTUNGAN MANAJERIAL
Manajer mungkin akan memerlukan konsultan untuk melakukan penilitian dan mungkin tidak
melakukan sendiri pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, atau observasi. Tetapi
selama proses tersebut, ketika manajer terpaksa memperoleh informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan melalui wawancara dengan klien, karyawan, atau pihak lainnya, manajer akan tahu
bagaimana mengutarakan pertanyaan yang tidak bias untuk mendapatkan jenis respons yang
bermanfaat.
ETIKA DALAM PENGUMPULAN DATA
Etika dan Penilitian
1. Memperlakukan informasi yang diberikan responden sebagai sangat rahasia dan menjaga
privasi responden merupakan salah satu tanggung jawab utama peniliti.
2. Peniliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penilitian kepada
subjek, terutama dalam ekperimen lab.

3. Informasi pribadi atau yang tampaknya mencampuri sebaliknya tidak ditanyakan, dan jika
hal tersebut mutlak diperlukan untuk penilitian, hal tersebut harus diungkap dengan kepekaan
yang tinggi kepada responden, serta memberikan alasan yang spesifik hal tersebut.
4. Apa pun sifat pengumpulan data, harga dan kehormatan subjek tidak boleh dilanggar.
5. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespons survei dan jika seseorang tidak ingin
memanfaatkan kesempatan untuk berpartisipasi, keinginan yang bersangkutan harus
dihormati.
6. Pengamat nonpartisipan harus sedapat mungkin tidak mencampuri.
7. Dalam studi lab, subjek harus diberitahu sepenuhnya mengenai alasan eksperimen setelah
mereka berpartisipasi dalam studi
8. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka secara fisik atau
mental. Peniliti harus bertanggung jawab secara pribadi atas keamanan mereka.
9. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama studi.
Perilaku Etis Responden
1. Subjek, setelah menyetujui pilihan untuk berpartisipasi dalam sebuah studi, haruss bekerja
sama sepenuhnya.
2. Responden juga wajib menyampaikan respons secara benar dan jujur.

Anda mungkin juga menyukai