1. Sepak Bola
Pengertian
Permaianan
Sepak Bola:
Sepak Bola berasal
dari dua kata
yaitu "Sepak": dan
"Bola". Sepak
atau meyepak
dapat di
artikan menendang
(menggunakan
kaki) sedangkan
"bola" yaitu
alat permainan yang berbentuk bulat berbahan karet, kulit atau sejenisnya. Dalam permainan
sepak bola, sebuah bola disepak/tendang oleh para pemain kian kemari. Jadi secara singkat
pengertian Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola kian
kemari yang dilakukan oleh pemaian, dengan sasaran gawang dan bertujuan memasukan bola ke
gawang lawan.
Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan Teknik Dasar permainan
Sepak bola. Teknik Dasar Permainan sepak bola dapat diartikan gerak dasar yang harus dikuasai
oleh seorang pemain sepak bola. Jika seseorang ingin melakukan permainan sepak bola, ia harus
tahu dan mampu melakukan teknik dasar atau gerak dasar permainan tersebut. Apa sajakah
teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai?
Teknik Dasar Permainan Sepak Bola:
Teknik menendang bola;
Yaitu teknik menyentuh atau mendorong bola menggunakan kaki. Teknik ini merupakan faktor
yang dominan dalam permainan sepak bola. Teknik menendang bola dapat di bagi menjadi
beberapa bagian:
1. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam.
2. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian luar.
3. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung
Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:
Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki
yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.
Badan berdiri agak tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk
menendang bola dengan posis pergelangan kaki diputar ke arah luar.
Selanjutnya tendang bola dengan sentuhan kaki bagian dalam, untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut:
Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:
Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki
yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.
Badan berdiri agak tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk
menendang bola dengan posisi pergelangan kaki diputar ke arah dalam.
Selanjutnya tentang bola dengan sentuhan kaki bagian luar, untuk lebih jelas perhatikan
gambar berikut:
Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung adalah sebagai berikut:
Sikap badan dibelakang bola dan agak condong ke depan, salah satu kaki didepan sebagai
kaki tumpu dan menghadap ke sasaran dengan lutut sedikit ditekuk.
Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap bola, lalu
ayunka ke depan sehingga mengenai bola tepat pada punggung kaki, sedangkan
perkenaan terhadap bola berada ditengah-tengah.
Selanjutnya gerakan kaki mengikuti arah lepasnya bola, untuk lebih jelas perhatikan
gambar berikut:
Teknik menggiring bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan kaki
bagian punggung baik menggunakan kaki kanan, kaki kiri, atau kaki kanan dan kiri secara
bergantian.
Teknik Menyundul Bola
Menyundul bola adalah gerakan mendorong bola menggunakan kepala khususnya bagian dahi,
gerakan ini dilakukan jika bola berada di udara atau melayang. Berikut ini contoh gambar
pemaian sedang melakukan menyundul bola.
2. Badminton
2.
Jari telunjuk diposisikan dibagian depan menghadap ke ujung raket, Jempol tangan
memangku ditangkai raket di sisi belakang dan selain jari telunjuk, jari ditekuk dibawah tangkai
raket.
2. Teknik pukulan
a. Servis
Yaitu Pukulan pertama (permulaan) untuk memulai permainan dengan memukul shutlecock.
Jenis- jenis servis dalam permainan bulutangkis sebagai berikut :
1.
Servis Panjang (Deep singles service)
2.
Servis Pendek (Short doubles service)
3.
Variasi Servis Pendek (Short doubles service)
b. Forenhand
Yaitu teknik untuk menerima dan mengembalikan shutlecock. Jenis- jenis forenhand dalam
permainan bulutangkis sebagai berikut :
1.
Forenhand Clear
2.
Forenhand Overhead (pukulan di ats kepala)
3.
Forenhand Drop (pukulan lambat dan pelan jatuh dimuka net)
4.
Backhand
3. Pencak Silat
Pencak silat adalah salah satu seni ilmu bela diri. Seni beladiri pencak silat mengandung
beberapa aspek nilai, diantaranya yaitu mental spiritual, seni budaya, beladiri, olahraga. Dalam
perlombaan pakaian pesilat harus berwarna hitam, dengan sabuk sesuai dengan sudutnya (merah
dan biru). Di Indonesia, pencak silat diatur oleh IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).
1. Teknik pembentukan sikap
Teknik gerakan dalam melakukan pencak silat adalah pembentukan sikap dasar, pembentukan
gerak dasar, teknik dasar serangan, dan teknik dasar pembelaan. Pada pelajaran kali ini yang
akan kita bahas tentang olahraga pencak silat adalah pembentukan sikap dasar.
Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak, yaitu meliputi pembentukan sikap
jasminah dan sikap rohaniah. Sikap jasmaniah adalah kesiapan fisik untuk melakukan gerakangerakan dengan kemahiran teknik yang baik. Sikap rohaniah adalah kesiapan mental dan pikiran
untuk melakukan tujuan dengan waspada, siaga, praktis, dan efisien. Pembentukan sikap dasar
4. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang atletik tepatnya cabang lempar yang sering ikut dalam
perlombaan. Tidak sepopuler olahraga permainan, tapi tetap saja banyak atlet yang tumbuh di
olahraga ini. Olahraga ini lebih mengarah ke kekuatan dan keseimbangan serta hal-hal lain yang
menunjang dalam melakukan tolak peluru.
Teknik dasar tolak peluru adalah pokok kajian kita kali ini, teknik dasar tolak peluru mungkin
mudah jika hanya kita pahami dalam bentuk teori, tapi sulit dalam praktek. Tapi akan lebuh
mudah melakukan praktek jika telah memahami teori teknik dasar tolak peluru sebelumnya.
Teknik Dasar Tolak Peluru
Teknik dasar tolak peluru terbagi atas teknik memegang peluru, teknik awalan dan gaya
melontar/menolak peluru.
Teknik Memegang Puluru
Peluru diletakkan pada pangkal ujung jari. Telapak tangan, jari telunjuk, jari tengah, dan jari
kelingking adalah titik tolak yang utama dan membantu dalam menolak.
Jari-jari tidak boleh berjauhan, jari kelingking dan ibu jari menjaga peluru agar tidak
jatuh.
Siku diangkat setinggi bahu, peluru menempel pada tulang rahang bagian bawah.
Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya,
lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan berada pada
kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.
Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada
rahang., sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.
Gerakkan akan menolak kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri sebanyak 23 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan.
kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki kiri
bergeser
Waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan yang
memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk parabola diikuti
pandangan mata arah jalannya peluru.
Sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak keluar dari
lingkaran.
Tolak Peluru awalan membelakangi tolakan (Gaya O'Brien)
Sikap awal, berdiri membelakangi sektor tolakkan dengan berat badan ada di kaki kanan
sambil tubuh dibungkukkan.
kaki kiri berada dibelakang sedikit terangkat, tetapi ujung kaki masih berpijak dengan
tanah.
Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu yang menempel dengan
daun telinga, sedangkan tangan kiri ditekuk ke atas menyilang di atas wajah.
Gerakannya, tubuh dalam keadaan rendah penuh kombinasi, sambil kaki kiri diayunayunkan ke depan dan ke belakang kemudian peluru ditolakkan.
Pada waktu menolakkan peluru diikuti berat badan diputar ke belakang sambil kaki
digeser ke belakang.
Posisi akhir, setelah peluru ditolakkan dengan keras yang diikuti pandangan mata,
kemudian berat badan ganti pada kaki kiri.
5. Lompat Tinggi
Pengertian Lompat Tinggi adalah salah satu cabang olahraga yang mengandalkan kekuatan
otot kaki dan otot perut. Perlu adanya latihan keras agar kita dapat memperoleh kemampuan
untuk melakukan lompatan yang tinggi. Dalam melakukan lompat tinggi ini memerlukan
beberapa tahap atau urutan agar memperoleh lompatan yang maksimal.
Ketika ingin melakukan lompat tinggi bukan hanya sekedar melompat saja, tetapi di dalamm
melompat tinggi memiliki beberapa gaya.
Ada beberapa yang telah kami rangkum diantaranya sebagai berikut:
1.Awalan yaitu gerakan berlari menuju mistar
2.Tolakan yaitu gerakan kaki kita dalam menumpu pada lantai untuk menaikkan badan
3.Melayang yaitu gaya dan kedudukan badan ketika berada di udara dan di atas mistar
4.Mendarat yaitu jatuhnya badan kita di atas matras
Dalam melakukan Lompatan ada beberapa gaya-gaya yang telah kami publikasikan kepada anda
yang kesusahan atau pusing tentang cabang atletik Lompat Tinggi
Gaya gunting, gaya gunting ini dilakukan oleh seorang pelompat menuju ke palang secara
bersudut dan melonjak dengan kaki yang berada di luar dari palang. semasa melepasi palang,
pelompat berada dalam keadaan duduk berlunjur.
Gaya timur, gaya timur dilakukan oleh seorang pelompat menuju ke palang secara lurus dari
hadapan 90 derajat. saat melonjak, kaki kita bebas diayunkan secara tegak ke hadapan badannya
dan pelompat melepasi palang secara mengiring.
Gaya guling barat, pada gaya ini sebenarnya hampir sama pada gay yang diatas yaitu pelompat
menuju ke palang secara bersudut 90 derajat, kemudian pelompat melonjak dengan kaki yang
lebih dekat dengan palang. Kaki lonjakan berada dalam keadaan bengkok semasa pelompat
berguling selari dengan palang untuk melakukan pelepasan.
Gaya pelana, gaya ini sebenarja juga hampir sama dengan gaya guling barat. pelompat menuju
ke palang secara bersudut. ketika melepasi palang, maka pelompat memandang ke bawah dan
keadaan badannya seolah-olah meniarap diatas palang.
Gaya fosbury flop, gaya ini adala gaya yang populer pada masa saat ini, gaya ini pelompat
menuju ke palang dengan membelakangi mistar.
Gaya gunting, gaya gunting ini dilakukan oleh seorang pelompat menuju ke palang secara
bersudut dan melonjak dengan kaki yang berada di luar dari palang. semasa melepasi palang,
pelompat berada dalam keadaan duduk berlunjur.
Tahap awalan ditandai dengan adanya pengubahan posisi badan dari condong ke depan menjadi
tegak, yang berikutnya menjadi condong ke belakang dengan titik berat badan agak direndahkan
untuk memperoleh pelencangan tungkai tolak dan ayunan kaki ayun yang lebih panjang pada
waktu menolak.
Perendahan titik berat badan dilakukan dengan cara melebarkan langkah dan membengkokkan
lutut pada setiap langkah lari irama awalan. Tahap lari irama awalan ini dimulai pada langkah
yang kedua atau ketiga sebelum menolak.
Tujuan awalan dalam lompat tinggi antara lain :
menciptakan arah gerak horizontal yang optimal, yang bisa diubah ke dalam kecepatan tolakan
vertikal
mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan melalui irama awalan
mempersiapkan diri untuk memperoleh sudut lepas landas yang akan menguntungkan dalam
melampaui mistar.
Tahap menolak ditandai oleh jejak tumit kaki tolak pada titik tolakan yang jaraknya kira2 80cm.
Dari garis di antara kedua tiang mistar. Pada thap ini kecondongan badan ke belakang terlihat
jelas, dengan sudut kecondongan tersebut kira-kira antra 100-120 derajat. Tungkai dan tubuh
bagian atas garis yang hampir lurus.
Dari posisi itu, selanjutnya telapak kaki tolak membuat gerak guling dari mulai tumit sampai
ujung kaki.
Tujuan tolakan dalam lompat tinggi adalah :mengubah arah gerak horizontal ke arah gerak
vertikal yang agak curammengembangkan kecepatan menolak pada sudut lintasan titik berat
badan yang optimal memperoleh saat-saat untuk memutar yang diperlukan pada tahap melewati
mistar.
Setelah Melewati Mistar
kemudian menolak, tubuh dan bergerak ke atas dan dan terjadi pengubahan posisi tubuh dari
yang hampir vertikal ke posisi horizontal untuk dapat melewati mistar. Sementara itu terjadi
putaran pada poros bahu dan panggul sambil bergerak menuju ke arah mistar dengan sikap badan
yang agak pasif dan mengendur.
Tujuan melewati mistar dalam lompat tinggi adalah :
membawa titik berat badan sedikit mungkin pada mistar tanpa menyentuh atau
menjatuhkannnya.
membawa bagian-bagian dari tubuh melewati mistar dengan nyaman tanpa menyentuh atau
menjatuhkannya.
menciptakan kondisi agar pendaratan dapat dilakukan dengan selamat.