Bahan Kimia DR Batubara
Bahan Kimia DR Batubara
Dengan
carbonization),
suhu
tinggi
jika
suhu
di
(high-temperature
atas
900 oC
disebut
carbonization).
Pada
zat cairnya agak banyak, sedangkan karbonitasi suhu tinggi hasil gas
lebih banyak dan zat cairnya sedikit.
Karbonitasi suhu rendah menghasilkan zat cair yang sangat
berbeda dari yang dihasilkan pada karbonitasi suhu tinggi, walaupun
batubara yang digunakan sama. Zat cair
rendah mengandung lebih banyak asam ter dan basa ter dari pada
zat cair karbonitasi suhu tinggi. Pada karbonitasi suhu tinggi, zat cair
yang dihasilkan adalah air, ter, dan minyak ringan mentah. Produk
gasnya berupa hidrogen, metana, etilena, karbon monoksida, karbon
dioksida, hidrogen sulfida, amonia dan nitrogen. Produk lain selain
kokas dikelompokkan sebagai bahan kimia batubara atau hasilsampingan.
Distilasi
destruktif
batubara
atau
karbonitasi
batubara,
kompleks
lingkar-hetero
dan
romatisasi
secara
dikeluarkan,
dikembalikan
dan
digunakan
untuk
3.2.
Produksi
Ter
dan
ter
mentah
di
Amerika
Serikat(dalam jutaan)
yang
paling
rumit
dan
paling
mahal.
Pembangunannya
mampu
menahan
tegangan
yang
diembannya
selama
buah, tetapi pada Gambar 3.3. hanya terlihat dua) dan masuk ke
dalam tanur yang dindingnya berada pada suhu sekitar 1100 oC.
Permukaan batubara di dalam tungku itu diratakan lalu lubang
pemuatnya ditutup. Pemanasan berlangsung dan muatan dibiarkan di
dalam tanur sampai mengkokas seluruhnya, sehingga tidak ada lagi
zat yang menguap keluar. Suhu rata-rata di pusat muatan pada akhir
pada akhir pemanasan sampai 980oC dan suhu gas pemanas rata-rata
adalah 1290oC. Suhu ini berbeda-beda sesuai dengan kondisi operasi,
waktu pengokasan, lebar tanur, jenis batubara, kandungan air dan
kehalusan butiran. Tanur kokas hasil sampingan sekarang tidak lagi
dioperasikan untuk membuat kokas berkualitas tinggi untuk pabrik
baja. Pada akhir waktu pengokasan (biasanya 17 jam) pintu-pintu
pada ujung tanur dibuka, dan seluruh massa yang merah panas itu
didorong keluar melalui tanur dari ujung yang satu ke ujung yang lain
dalam waktu kurang dari satu menit dengan alat pendorong
Bahan Ajar PIK I-67
produk
distilasi
yang
dapat
dikondensasi
dicairkan
dan
gas
didinginkan
dan
kandungan
benzena
dan
toluennya
Ter yang dipisahkan dari induk pengumpul dan ekstraktor ter, atau
presipitator listrik diendapkan dari cairan amonia dan bersama
minyak ringan, mendapat perlakukan berikutnya sesuai denga skema
Bahan Ajar PIK I-69
Produknya ialah :
ter-pitch yang keluar dari pemasak pipa berkisar 350 oC saja, dengan
demikian mencegah terjadinya perengkahan termal dan penguapan
di dalam pipa pemasak.
Tanur koppers-Becker merupakan tanur cerobong vertikal yang
paling banyak digunakan di Amerika Serikat. Gambar penampang
tegaknya terlihat pada Gambar 3.4. Semua tanur ini berjenis
regenerasi
dan
masing-masing
mempunyai
regenerator
kalor,
biasanya dari sisi ke bawah dari sisi yang satu lagi dan keluar melalui
regenerator bawah. Aliran udara dan gas buang di bolak-balik dari sisi
yang satu ke yang lain setiap setengah jam.
Kokas dan arang-char dapat dibuat dengan proses kontinu,
tetapi produk cair dan kokas yang terbentuk sangat berbeda dari hasil
sampingan tanur. Karbonisasi suhu rendah pernah dianggap sebagai
cara yang cukup potensial untuk menghasilkan gas bahan bakar dan
arang-char reaktif, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar tak
berasap untuk pemanasan rumah tangga. Beberapa proses kontinu,
misalnya reaktor Lurgi-Spulgas, sering berhasil digunakan di Eropa. Di
Amerika Serikat, kebutuhan akan cairan karbonisasi suhu rendah
tidak pernah besar dan arang charnya pun tidak banyak dipakai
sebagai bahan bakar rumah tangga. Karena itu proses ini tidak
pernah
berkembang.
Karbonisasi
suhu
tinggi
kontinu
biasanya
Gambar 3.6. Diagram alir dari penyulingan batubara-ter yang berkesinambungan (tanpa dehidrasi
ter)
Bahan Ajar PIK I-72
pada
suhu kira-kira 75oC. Di sini gas itu didinginkan dengan air sampai
suhunya menjadi 30oC. Gas itu dibawa ke kipas pembuang yang lalu
memapatkan gas itu. Pada waktu kompresi, suhu gas naik sampai
50oC. Gas itu lalu dialirkan ke ekstraktor gas, tempat gas itu
terlempar keluar karena bertumbukan dengan permukaan logam. Di
pabrik-pabrik yang lebih baru, ekstraktor ter gas itu membawa tiga
perempat dari amonia dan 95 persen dan minyak ringanyang semula
ada di dalam gas yang keluar dari tanur.
Gas dimasukkan ke dalam saturator atau penjenuh (Gambar
3.3) yang berisi larutan asam sulfat 5 sampai 10%, tempat amonia
diserap dan membentuk kristal amonia sulfat. Gas itu masuk ke
saturator melalui distributor yang yang ditempatkan di bawah
permukaan cairan asam. Saturatur itu terbuat dari bejana tertutup
dari baja berlapis kaca. Konsentrasi asam juga dijaga dengan
menambahkan asam sulfat 60oBe dan suhunya dijaga 60oC dengan
menggunakan pemanas ulang dan kalor netralisasi. Kristal amonium
sulfat dikeluarkan dari dasar saturator dengan ejektor udara mapat,
atau pompa sentrifugal dan dikeluarkan airnya di meja penetas,
cairan induk dikembalikan ke dalam saturator. Garam itu dikeringkan
Bahan Ajar PIK I-73
basa
seperti
(NH4)2HPO4
dan
(NH2)3PO4
yang
kemudian
bahan
bakar
rumah
tangga.
Ternyata
dijual
dan
digunakan
untuk
pembakaran
di
dalam
tanur.
Suhu
Tabel
tinggi, Suhu
kg
rendah,
kg
Kokas tanur
Kokas halus
Semikokas (12% atsiri)
Ter
Amonium sulfat
Minyak ringan
Gas
715
46,5
39
10
10
1750
720
75
9
8
125
adalah
campuran
dari
berbagai
unsur
kimia,
pada
laju
produksi
tanur
dan
untuk
distilasi
pertama.
Hasilnya
biasanya
masih
harus
ada
beberapa
yang
beroperasi),
banyak
mengalami
Gambar
3.8).
Operasinya
disempurnakan
dengan
dengan
sentrifugasi
dan
dimurnikan
dengan
barat
jika
cara
pemakaian
yang
menguntungkan
bisa
dengan
disalahpahami
untuk
pelarut
(solvent
menyatakan
Extraction)
perlakuan
suhu
biasanya
tinggi
yang
Mestinya
yang
dimurnikan
dengan
solvent).
Dow
Chem.
Co
yang juga digunakan sedikit di dalam resin termoset dan film larut-air.
Pemulihan batubara dari belerang tidak mudah, namun makin banyak
dilakukan. Di negara-negara yang kekurangan belerang (H 2S dari gas
dan belerang dari kubah garam), melakukan pemulihan pirit dari
batubara dan hasilnya mencapai 10.000 t setahun di Inggris dan
Jerman. Sulfonasi digunakan secara terbatas untuk pembuatan resin
pertukaran ion dalam penukaran air.
3.4.1. Hidrogenolisis (Hidrogenasi Pirolisis)
Berbagai penelitian dilakukan di Amerika dan negara lain
mengenai hidrogenasi katalitik dan langsung terhadap batubara.
Kebanyakan
proses
ini
berupa
hidrogenolisis
atau
hidrogenasi
refining)
dan
dilakukan
bersama
pemisahan
zat
cair,
penggalakan
penelitian
batubara,
baik
mengenai
meningkatnya
kebutuhan
AS
akan
bahan
bakar
dan