Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Padi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai sumber utama makanan
pokok dan dalam perekonomian bangsa Indonesia. Kita ,khususnya petani padi harus
memperhatikan faktor yang mempengaruhi tingkat produksi padi. Hama dan penyakit
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produksi padi. Pada pertengahan tahun
70-an Indonesia mengalami sebuah bencana nasional budidaya padi.yang disebabkan oleh
hama wereng coklat. Selain hama wereng coklat yang menjadi bencana nasional tikus juga
menjadi masalah besar di banyak daerah. Terdapat pula hama dan penyakit lain yang telah
tercatat sebagai faktor potensial dalam penurunan produksi padi.
Pengendalian terhadap padi perlu di laksanakan sebab pentingnya faktor hama dan
penyakit di atas. Usaha penggendalian hama dan penyakit dimasukkan sebagai salah satu
program Panca Usaha dalam budidaya padi.
Identifikasi terhadap jasad pengganggunya menjadi salah satu syarat keberhasilan upaya
pengendalian hama dan penyakit. Identifikasi ini dapat dibantu dengan pengenalan terhadap
gejala serangan yang ditimbulkannya . oleh karena itu pembahasan mengenai gejala serangan
dalam makalah ini sangat penting.
Terdapat beberapa macam cara pengendalian hama dan penyakit padi. Dalam
pelaksanaanya sebaiknya cara-cara dilakukan secara terpadu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja hewan yang menjadi hama dan menyebabkan penyakit pada padi ?
2. Apa saja gejala serangan yang di timbulkan dari setiap hewan yang menjadi hama dan
menyebabkan penyakit pada padi?
1

3. Bagaimana cara pengendalian hama pada padi ?


1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja hewan yang menjadi hama dan memnyebabkan penyakit padi.
2. Untuk mengetahui gejala serangan yang di timbulkan dari setiap hewan yang menjadi
hama dan menyebabkan penyakit pada padi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pengendalian hama padi.
1.4 Manfaat Makalah
Dengan adanya makalah ini kita bisa mengetahui hewan apa saja yang menjadi hama , gejala
serangan yang di timbulkan dari setiap hewan yang menjadi hama dan menyebabkan
penyakit pada padi dan menyebabkan penyakit pada padi serta bagaimana cara
pengendaliannya.
1.5 Metode Penyusunan
Metode penyusunan makalah ini dengan studi pustaka.

BAB 2
ISI
2.1 Tinjauan Teori
Menurut Samsudin (2008) Pengendalian hama terpadu merupakan sistem yang
mendukung dalam pengambilan keputusan untuk memilih dan menggunakan taktik
pengendalian hama, satu cara atau lebih yang dikoordinasi secara harmonis dalam satu
strategi manajemen, dengan dasar analisa biaya dan keuntungan yang berpatokan pada
kepentingan produsen, masyarakat dan lingkungan.
Pengendalian Hama Terpadu atau PHT adalah cara pengendalian yang digunakan
untuk mencapai stabilitas produksi, dengan kerugian seminimal mungkin bagi kesehatan
manusia dan lingkungan. Timbulnya PHT merupakan koreksi terhadap sistem
2

pengendalian hama secara konvensional yang selalu mengutamakan penggunaan


pestisida untuk memberantas hama tanaman. Penggunaan pestisida secara berlebihan
untuk membunuh hama, sering kali juga membunuh organisme selain hama dalam suatu
ekosistem. Apabila yang terbunuh justru organisme yang menguntungkan bagi
pengendalian hama maka pada suatu saat akan terjadi ledakan hama sekunder yang besar
sehingga penggunaan pestisida kurang efektif lagi.
Dalam pertanian, organisme pengganggu tanaman adalah semua organisme yang
dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena menimbulkan
kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman
budidaya. OPT juga bisa diartikan sebagai faktor biotik (mahluk hidup) yang
menyebabkan gangguan pada tanaman.
Dalam pengertian sehari-hari OPT dibagi menjadi 3 kelompok :
1) Hama (serangga, tungau,hewan menyusui, burung dan moluska).
2) Penyakit (jamur, bakteri, virus dan nematoda)
3) Gulma atau Tumbuhan Pengganggu
(Budi 2007)

Contoh pengendalian hama terpadu dapat diterapkan untuk pengendalian hama


wereng coklat adalah sebagai berikut:
o Penggunan varietas unggul tahan wereng dengan menggilir penggunaan varietas
tahan.
3

o
o
o
o

Melakukan penanaman yang serempak pada daerah yang luas.


Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman lain.
Melakukan sanitasi tanaman dan lingkungan.
Penyemprotan dengan insektisida yang efektif.
(Ir.Idham Sakti Harhap dan Ir.Budi Tjahjono M.Agr)

Terdapat berbagai jenis serangga hama padi menurut Ir.Idham Sakti Harhap dan
Ir.Budi Tjahjono M.Agr yaitu :
1. Penggerek Batang Padi
Terdapat empat jenis spesies penggerek batang padi yaitu penggerek batang padi
kuning (scirpophaga incertulas), penggerek batang padi putih (scirpophaga
innotata), penggerek batang padi bergaris (chilo supessalis) dan penggerek batang
padi merah jambu (sesamia infers). Tiga jenis yang disebut pertama tergolong
kedalam family Pyralidae dan yang terakhir tergolong family Noctuidae yang
semuanya termasuk ordo Lepidoptera.
2. Hama Ganjur
Hama Ganjur (orseolia oryzae) tergolong dalam family Cecidomyiidae, ordo diptera.
Serangga ini termasuk dalam ordo yang sama dengan lalat dan nyamuk. Ganjur
merupakan hama penting pada awal fase vegetative sampai selesainya masa
pembentukkan anakan.
3. Walang Sangit
Walang sangit Leptocorisa acuta tergolong family Alydidae, ordo hemiptera. Kalau di
ganggu walang sangit akan meloncat dan terbang sambil mengeluarkan bau.
Kehilangan hasil akibat walang sangit biasanya tidak begitu besar karena mereka
hanya menyerang selama fase masak susu. Faktor yang mendukung peningkatan
populasi walang sangit adalah terdapatnya hutan didekat pertanaman padi, populasi

gulma si sekitar sawah cukup tinggi dan penanaman yang tidak serempak di suatu
hamparan sawah.
4. Kepinding Tanah
Kepinding tanah tergolong salam family pentatomidae ordo hemiptera. Tiga jenis
kepinding tanah yang penting di Asia yaitu Scotino coarctata, scotinophara burida,
scotinophara vermiculata .Hama ini dapat menyebabkan kahilangan hasil yang cukup
tinggi.
5. Ulat Grayak
Sebelum disebut ulat grayak, hama ini disebut ulat tentara (terjemahan dari kata
army worm) karena kalau akan menyerang tanaman mereka datang secara
bergerombol. Ulat grayak menyerang tanaman pada malam hari. Banyak jenis ulat
grayak yang menyerang tanaman padi, tetapi yang paling umum terdapat adalah tiga
jenis yaitu : Mythimma separate, spodoptera mauritia dan spodoptera litura. Ketiga
jenis serangga ini tergolong dalam family Noctuidae, ordo Lepidoptera.

2.2 Pembahasan
2.2.1 Serangga Hama Padi
Serangga tergolong ke dalam kelompok hewan yang memiliki tubuh beruasruas.Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian yaitu kepala , toraks dan abdomen. Ciriciri serangga yaitu tubuh bersegmen, berangka luar, bentuk tubuh bilateral simetris,

sistem pperedaran darah terbuka , sistem syaraf tangga tali, alat pernapasan dengan
trachea atau insang trachea.
Serangga yang termasuk ke dalam hama padi yaitu penggerek batang padi ,hama
ganjur , walang sangit , kepinding tanah dan ukat grayak.
2.2.1.1 Penggerek Batang Padi
Penggerek batang padi memiliki empat jenis spesies yaitu
penggerek batang padi kuning (scirpophaga incertulas), penggerek
batang padi putih (scirpophaga innotata), penggerek batang padi
bergaris (chilo supessalis) dan penggerek batang padi merah jambu
(sesamia infers). Penggerek batang padi kuning , penggerek batang
padi putih , penggerek batang padi bergaris tergolong kedalam
family Pyralidae dan penggerek batang padi merah jambu
tergolong family Noctuidae yang semuanya termasuk ordo
Lepidoptera.
Semua jenis penggerek batang padi mempunyai cara hidup
dan gejala kerusakan yang persis sama. Hama penting yang
merusak padi yaitu penggerek batang padi karena secara nyata
merusak sehingga menguranggi jumlah mulai yang dapat di panen
atau fase vegetative. Penggerek batang padi juga mematikan titik
tumbuh sehingga mengurangi jumlah anakan. Penggerek batang
padi tidak bisa dikendalikan dengan insektisida. Jika berakhirnya
musim hujan populasi penggerek batang padi biasanya meningkat.
Penggerek batang padi mempunyai daur hidup yang sempurna
mulai dari imago, telur, larva , pupa dan imago , imago itu aktif
pada malam hari dan terbang ke sawah untuk meletakkan telur.

Penggerek batang padi pada siang hari berdiam diri dan


bersembunyi di balik daun padi atau gulma-gulma disekitarnya.
Penggerek batang padi penerbang yang kuat , mampu terbang
sampai 2 km . Penggerek batang padi juga tertarik dengan cahaya .
Penggerek batang padi betina menghasilkan sebanyak 200-300
butir dalam hidupnya selama 4 hari.
Berikut merupakan penjelasan daur hidup dari penggerek batang
padi :
Telur
Telur diletakkan berkelompok terdiri dari 5-200
butir per-kelompok pada daun. Bentuk telur dan tempat
diletakkannya sangat bervariasi tergantung spesiesnya.

Larva
Larva yang baru ditetaskan sering menggantungkan
tubuhnya pada daun padi dengan benang sutera dan bila
tertiup angina akan pindah ke tanaman lainnya. Mereka
kadang-kadang membuat tabung dari potongan daun, lalu
menjatuhkan diri ke air dan berenang ke tanaman lain, hal
ini merupakan waktu mereka untuk memencar ke tanaman
lain. Larva muda memakan daun atau seludang daun.
Larva-larva instar selanjutnya masuk ke dalam batang dan
makan pada bagian dalam batang didekat pangkalnya.
Larva instar terakhir di dalam batang dapat bergerak turun
ke bawah permukaan tanah untuk berdapose kalau keadaan
tidak menguntungkan.
7

Pupa
Pupa

terbentuk

di

dalam

batanng

beberapa

sentimeter di bawah permukaan tanah. Imago keluar dari


pupa dan merangkak ke luar dari lubang keluar yang telah
dibuat sebelumnya oleh larva sebelum menjadi pupa.

2.2.1.2 Hama Ganjur


Selama musim penghujan baik di sawah beririgasi maupun
disawah redah hujan populasi hama ganjur meningkat. Serangga
ini tidak menyerang salah satu jenis padi yaitu padi gogo. Imago
ganjur berbentuk seperti nyamuk berwarna kemerahan. Hama
ganjur jantan berukuran lebih kecil daripada serangga betina.
Abdomen hama ganjur betina berwarna merah terang. Dalam
hidupnya selama 4 hari hama ganjur menghasilkan 100-250 butir
telur.
Telur diletakkan sendiri-sendiri 3-4 di permukaan pangkal
daun. Telur berbentuk bulat lonjong dengan warna bervariasi.
Telur akan menetas dalam waktu 3-4 hari setelah di letakkan.
Larva berbentuk seperti tempayak berwarna abu-abu
dengan panjang tubuh larva instar terakhir 5 mm. setelah menetas
dari telur larva bergerak ke pucuk melalui suatu lapisann tipis
embun pada pagi hari. Larva akan mati apabila kelembaban tetap
rendah selama 24 jam atau lebih.

Pupa berukuran panjang 5 mm, berwarna merah jambu


terang, pupa mempunyai duri-duri abdomen untuk penahan jika
bergerak ke atas.

2.2.1.3 Walang Sangit

Walang sangit Leptocorisa acuta tergolong family Alydidae, ordo


hemiptera. Walang sangit akan meloncat dan terbang sambil
mengeluarkan bau jika di ganggu. Kehilangan hasil padi akibat
walang sangit biasanya tidak begitu besar karena mereka hanya
menyerang selama fase masak susu. Tanaman yang terakhir akan
mendapat serangan terberat untuk daerah-daerah yang tidak
dilakukan penanaman serempak. Populasi walang sangit akan
meningkat jika terdapatnya hutan didekat pertanaman padi,
populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi dan penanaman
yang tidak serempak di suatu hamparan sawah.
Morfologi walang sangit yaitu imago, telur dan nimfa.
Tubuh imago ramping dengan antena dan tungkai yang relative
panjang. Warna tubuh hijau kuning kecoklatan dan panjangnya
berkisar antara 15-30 mm, walang sangit akan menjadi aktif kalau
datang musim hujan. Kalau di ganggu imago akan terbang sambil
mengeluarkan bau yang berasal dari kelenjar bau pada abdomen

nya. Setiap imago betina dapat meletakkan telur sebanyak 200300 butir selama hidupnya 2-3 bulan.
Telur berbentuk seperti cakram, berwarna merah, coklat
gelap dan diletakkan secara berkelompok , kelompok telur
biasanya terdiri dari 10-20 butir. biasanya telur tersebut diletakkan
pada permukaan atas daun di dekat ibu tulang daun. Nimfa
berwarna hijau kekuningan dan hidup bergerombol, sepintas
nimfa tidak terlihat karena warnanya menyerupai daun. Stadium
nimfa 17-27 hari dan terdiri dari 5 instar.

2.2.1.4 Kepinding Tanah


Family pentatomidae ordo hemiptera merupakan golongn
kepinding tanah . Di Asia terdapat tiga jenis kepinding tanaha
yaitu Scotino coarctata, scotinophara burida, scotinophara
vermiculata . Kepinding tanah menyebabkan kahilangan hasil
yang

cukup

tinggi.

Jika

populasi

tinggi

mereka

dapat

menyebabkan tanaman padi menjadi puso, sehingga ini lebih


menyukai tanaman padi yang kurang terpelihara.
Morfologi kepinding tanah yaitu imago, telur, nimfa. Imago
berwarna coklat gelap dengan panjang tubuh 7-10 mm. pada siang
hari imago selalu bergerombol di pangkal batang padi tepat di atas
permukaan air, sedangkan malam hari mereka aktif makan dengan
menghisap cairan tanaman dari tiap-tiap anakan. Imago dapat
melewati musim kering dalam bentuk dorman di dalam celah10

celah tanah yang berumput. Imago betina mampu meletakkan


telur sebanyak 200 butir. Lama hidup imago dapat mencapai 7
bulan.
Telur berwarna merah jambu kehijauan dan di letakkan
dalam barisan-barisan pararel yang jumlahnya lebih dari 15 butir
bentuk telur seperti tong kecil yang kira-kira tingginya 1 mm.
Telur tersebut

diletakkan pada permukaan bawah daun dekat

dengan permukaan air. Stadium telur 4-7 hari. Nimfa berwarna


coklat kuning dengan bintik hitam. Cara hidupnya sama dengan
imago yaitu aktif makan pada malam hari, sedangkan siang hari
beristirahat.
2.2.1.5 Ulat Grayak
Dulunya ulat grayak disebut ulat tentara (terjemahan dari kata
army worm) karena kalau akan menyerang tanaman mereka
datang secara bergerombol. Tanaman pada malam hari akan di
ganggu Ulat grayak. Terdapat tiga jenis ulat grayak yang paing
umum yaitu : Mythimma separate, spodoptera mauritia dan
spodoptera litura. Ketiga jenis serangga ini tergolong dalam
family Noctuidae, ordo Lepidoptera.
Populasi ulat grayak biasanya bersifat local dan perantaan musuh
alami cukup berarti dalam menekan populasi di bawah ambang
ekonomi, walaupun kadang-kadang mengalami eksplosi. Ulat
grayak dapat dijumpai diseluruh lingkungan pertanaman pada,
tetapi pada sawah-sawah beririgasi biasanya mereka tidak begitu

11

menimbulkan

persalahan

yang

berarti,

populasi

biasanya

meningkat.
Morfologi ulat grayak yaitu imago, telur, larva dan pupa.
Imago berwarna merah coklat pucat pada sayap depan terdapat
dua bintik bulan yang berwarna pucat, sayap belakang berwarna
gelap pada bagian atasnya dan putih pada bagian bawahnya. Pada
sayap depan terdapat bercak hitam dan putih dengan garis
bergelombang yang berwarna kuning. Sayap belakang berwarna
putih. Imago adalah penerbang yang kuat dan dapat berimigrasi
berpuluh kilo meter pada siang hari bersembunyi dibagian
pangkal batang padi. Pada malam hari mereka terbang kawin dan
meletakan telur. Imago betina mampu meletakan telur sampai
sekitar 800 1000 butir. Lama hidup imago kurang lebih 7 hari.
Telur berbentuk bulat dan diletakan dalam kelompok yang
terdiri dari 100 butir per-kelompok. Larva mempunyai warna
variasi dari hijau sampai merah jambu. Disepanjang tubuh
terdapat empat garis memanjang yang berwarna abu-abu dan
hitam. Telur menetas pada waktu dini hari dan menjadi larva yang
baru. Pada siang hari larva beristirahat pada batang-baang padi
diatas permukaan air, tubuh larva yang beristirahat berbentuk
seperti huruf C. Larva aktif makan pada malam hari akan tetapi
pada siang hari jika langit berawan gelap maka larva akan
menunjukan keaktifanya. Pupa terdapat dipangkal batang atau
pada batang padi, atau didaerah rumput.

12

2.2.2

Gejala Serangan yang Di Timbulkan dari Setiap Hewan yang Menjadi Hama dan
Menyebabkan Penyakit Pada Padi
Gejala serangan penggerek batang padi
Keempat jenis penggerek batang padi ini menimbulkan gejala
kerusakan yang sama karena cara hidupnya sama. Liang-liang gerek
yang dibuat larva dapat memutuskan perjalanan air dan unsur hara dari
akar sehingga dapat melemahkan tanaman padi. Kerusakan yang
timbul tergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Kalau seragan
terjadi pada fase vegetative maka daun tengah mati karena titik
tumbuhnya dimakan.

Gejala serangan hama ganjur


Diketahui dengan adanya puru-puru ganjur pada rumpun padi.

Puru berwarna hijau kekuningan berbentuk seperti daun yang merah.


Mekanisme terbentuknya paru adalah akibat larva memakan secara
langsug atau terjadinya rangsangan kimiawi oleh larva. Puru akan tampak
satu minggu setelah larva mencapai titik tumbuh.

Gejala serangan walang sangit


Nimfa dan imago menghisap butir padi pada fase masak susu.

Akan tetapi mereka juga dapat menghisap cairan batang padi. Nimfa lebih
aktif daripada imago, akan tetapi imago dapat merusak lebih hebat karena
hidupnya yang lebih lama.

Gejala serangan kepinding tanah


Nimfa dan imago menghisap cairan tanaman pada pelepah daun.

Hal ini menyebabkan daun berubah warna menjadi coklat kemerahan atau
13

kuning. Kalau serangan terjadi pada fase pembentukan anakan maka


tanaman padi menjadi kerdil dan anakannya sedikit. Kalau populasi sangat
tinggi maka serangan kepinding tanah dapat mematikan seluruh tanaman
pada suatu area, sehingga tampak seperti puso akibat serangan wereng
coklat.

Gejala Serangan Ulat Grayak


Larva muda ulat grayak hanya memakan daun, mulai dari ujung

sampai tepi daun. Larva tua dapat memakan tulang daun dan
mengkonsumsi lebih banyak dibandingkan larva muda. Larva akan
menjadi aktif pada musim hujan. Mereka hidup selama beberapa generasi
pada gulma dan kemudian jika terdapat penanaman padi mereka akan
pindah.
2.2.3 Pengendalian Hama Terpadu
Ekosistem alami seharusnya stabil dan seimbang, jika ekosistem
alami yang stabil tidak akan terdapat masalah yaitu terdapatnya hama .
Dengan munculnya hama, manusia berusaha untuk mengendalikannya.
Manusia memulai pengendalian hama dengan cara yang paling sederhana
yaitu menangkap dan membunuh setiap hama. Selanjutnya manusia
mengatur tanaman sedemikian rupa sehingga populasi hama tidak bisa
berkembang dan memanfaatkan peranan musuh alami dalam pengendalian
hama. Dan akhirnya ditemukan pestisida untuk membunuh hama.
Pestisida merupakan pembasmi hama yang sangat ampuh sehingga
semakin lama semakin dikembangkan, dan bahan kimia tersebut mudah
sekali didapatkan. Pestisida jika di aplikasikan melewati dosis anjuran dan
14

frekuensi terlalu sering sehingga mengakibatkan perngaruh yang tidak


dihendaki.
Pengaruh yang tidak dikehendaki maka permasalahan hama
semakin kompleks sehingga munculah sistem pengendalian hama terpadu.
Sistem pengendalian hama terpadu adalah suatu sistem yang mengelola
populasi hama dengan cara teknik yang cocok dalam suatu cara yang
terpadu untuk mengurangi populasi hama dan tidak menimbulkan
kerusakan.
Dasar utama pengendalian hama terpadu adalah pendekatan
ekologi. Lahan pertanian adalah suatu ekosistem tersendiri yang disebut
ekosistem pertanian. Semua perlakuan dalam daya tanaman memberikan
ciri tersendiri dari ekosistem tersebut. Serangga hama memperoleh
makanan dan perlindungan dalam ekosistem seperti ini. Oleh karena itu
harus

dilakukan

perubahan

didalam

ekosistem

tersbut

sehingga

pertumbuhan populasi hama terhambat selain itu ambang ekonomi hama


terhambat. Ambang ekonomi adalah suatu tingkat populasi hama yang
dapat menimbulkan kerusakan secara ekonomik. Apabila tingkat in
tercapai berarti faktor ekologi tidak dapat menahan meningkatnya populasi
yang berarti populasi hama harus dikendalikan oleh faktor lain. Faktor lain
tersebut adalah pestisida akan tetapi peggunaan pestisida harus seminimal
mungkin.
Tingkat populasi hama perlu diketahui secara periodik. Dengan
diketahui secara periodik akan diketahui kapan tingkat poulasi tersebut
mencapai ambang ekonomi. Maka dari itu perlu dilakukan pengamatan
yang teratur.
15

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hewan yang menjadi hama dan menyebabkan penyakit pada padi adalah

penggerek batang padi, hama ganjur, walang sangit, kepinding tanah.


Gejala serangan penggerek batang padi menimbulkan gejala kerusakan yang sama
karena cara hidupnya sama. Liang-liang gerek yang dibuat larva dapat
memutuskan perjalanan air dan unsur hara dari akar sehingga dapat melemahkan

tanaman padi.
Gejala serangan hama ganjur diketahui dengan adanya puru-puru ganjur pada
rumpun padi. Puru berwarna hijau kekuningan berbentuk seperti daun bawang
merah. Mekanisme terbentuknya paru adalah akibat larva memakan secara
langsug atau terjadinya rangsangan kimiawi oleh larva. Puru akan tampak satu

minggu setelah larva mencapai titik tumbuh.


Gejala serangan Walang sangit menghisap butir padi pada fase masak susu. Akan
tetapi mereka juga dapat menghisap cairan batang padi. Nimfa lebih aktif
daripada imago, akan tetapi imago dapat merusak lebih hebat karena hidupnya

yang lebih lama.


Gejala serangan Kepinding tanah menghisap cairan tanaman pada pelepah daun.
Hal ini menyebabkan daun berubah warna menjadi coklat kemerahan atau kuning.
Kalau serangan terjadi pada fase pembentukan anakan maka tanaman padi
menjadi kerdil dan anakannya sedikit.
16

Gejala serangan ulat grayak hanya memakan daun, muali dari ujung sampai tepi
daun. Larva tua dapat memakan tulang daun dan mengkonsumsi lebih banyak
dibandingkan larva muda. Larva akan menjadi aktif pada musim hujan. Mereka
hidup selama beberapa generasi pada gulma dan kemudian jika terdapat

penanaman padi mereka akan pindah pada padi.


Pengendalian hama terpadu dapat diterapkan adalah sebagai berikut:
a. Penggunan varietas unggul dengan menggilir penggunaan varietas tahan.
b. Melakukan penanaman yang serempak pada daerah yang luas.
c. Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman lain.
d. Melakukan sanitasi tanaman dan lingkungan.
e. Penyemprotan dengan insektisida yang efektif.

3.2 Saran
Lakukan pengendalian hama menggunakan pestisida yang aman bagi lingkungan
agar tidak menyebabkan kerusakan ekosisitem lakukan pengendalian secara rutin agar
hama tidak meyebar dan merusak tanama serta tidak gagalnya dalam memanen.

DAFTAR PUSTAKA

Harahap,Idham Sakti dan Tjahjono Budi. Jakarta .Pengendalian Hama Penyakit Padi.
Seri Pertanian-lxxx/v/274/88. : Penebar Swadaya.
17

Documents. (tanpa tahun). BAB II Tinjauan Pustaka. Tersedia :


http://www.document.tips

18

Anda mungkin juga menyukai