PENDAHULUAN
BAB 2
ISI
2.1 Tinjauan Teori
Menurut Samsudin (2008) Pengendalian hama terpadu merupakan sistem yang
mendukung dalam pengambilan keputusan untuk memilih dan menggunakan taktik
pengendalian hama, satu cara atau lebih yang dikoordinasi secara harmonis dalam satu
strategi manajemen, dengan dasar analisa biaya dan keuntungan yang berpatokan pada
kepentingan produsen, masyarakat dan lingkungan.
Pengendalian Hama Terpadu atau PHT adalah cara pengendalian yang digunakan
untuk mencapai stabilitas produksi, dengan kerugian seminimal mungkin bagi kesehatan
manusia dan lingkungan. Timbulnya PHT merupakan koreksi terhadap sistem
2
o
o
o
o
Terdapat berbagai jenis serangga hama padi menurut Ir.Idham Sakti Harhap dan
Ir.Budi Tjahjono M.Agr yaitu :
1. Penggerek Batang Padi
Terdapat empat jenis spesies penggerek batang padi yaitu penggerek batang padi
kuning (scirpophaga incertulas), penggerek batang padi putih (scirpophaga
innotata), penggerek batang padi bergaris (chilo supessalis) dan penggerek batang
padi merah jambu (sesamia infers). Tiga jenis yang disebut pertama tergolong
kedalam family Pyralidae dan yang terakhir tergolong family Noctuidae yang
semuanya termasuk ordo Lepidoptera.
2. Hama Ganjur
Hama Ganjur (orseolia oryzae) tergolong dalam family Cecidomyiidae, ordo diptera.
Serangga ini termasuk dalam ordo yang sama dengan lalat dan nyamuk. Ganjur
merupakan hama penting pada awal fase vegetative sampai selesainya masa
pembentukkan anakan.
3. Walang Sangit
Walang sangit Leptocorisa acuta tergolong family Alydidae, ordo hemiptera. Kalau di
ganggu walang sangit akan meloncat dan terbang sambil mengeluarkan bau.
Kehilangan hasil akibat walang sangit biasanya tidak begitu besar karena mereka
hanya menyerang selama fase masak susu. Faktor yang mendukung peningkatan
populasi walang sangit adalah terdapatnya hutan didekat pertanaman padi, populasi
gulma si sekitar sawah cukup tinggi dan penanaman yang tidak serempak di suatu
hamparan sawah.
4. Kepinding Tanah
Kepinding tanah tergolong salam family pentatomidae ordo hemiptera. Tiga jenis
kepinding tanah yang penting di Asia yaitu Scotino coarctata, scotinophara burida,
scotinophara vermiculata .Hama ini dapat menyebabkan kahilangan hasil yang cukup
tinggi.
5. Ulat Grayak
Sebelum disebut ulat grayak, hama ini disebut ulat tentara (terjemahan dari kata
army worm) karena kalau akan menyerang tanaman mereka datang secara
bergerombol. Ulat grayak menyerang tanaman pada malam hari. Banyak jenis ulat
grayak yang menyerang tanaman padi, tetapi yang paling umum terdapat adalah tiga
jenis yaitu : Mythimma separate, spodoptera mauritia dan spodoptera litura. Ketiga
jenis serangga ini tergolong dalam family Noctuidae, ordo Lepidoptera.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Serangga Hama Padi
Serangga tergolong ke dalam kelompok hewan yang memiliki tubuh beruasruas.Tubuh serangga terdiri dari tiga bagian yaitu kepala , toraks dan abdomen. Ciriciri serangga yaitu tubuh bersegmen, berangka luar, bentuk tubuh bilateral simetris,
sistem pperedaran darah terbuka , sistem syaraf tangga tali, alat pernapasan dengan
trachea atau insang trachea.
Serangga yang termasuk ke dalam hama padi yaitu penggerek batang padi ,hama
ganjur , walang sangit , kepinding tanah dan ukat grayak.
2.2.1.1 Penggerek Batang Padi
Penggerek batang padi memiliki empat jenis spesies yaitu
penggerek batang padi kuning (scirpophaga incertulas), penggerek
batang padi putih (scirpophaga innotata), penggerek batang padi
bergaris (chilo supessalis) dan penggerek batang padi merah jambu
(sesamia infers). Penggerek batang padi kuning , penggerek batang
padi putih , penggerek batang padi bergaris tergolong kedalam
family Pyralidae dan penggerek batang padi merah jambu
tergolong family Noctuidae yang semuanya termasuk ordo
Lepidoptera.
Semua jenis penggerek batang padi mempunyai cara hidup
dan gejala kerusakan yang persis sama. Hama penting yang
merusak padi yaitu penggerek batang padi karena secara nyata
merusak sehingga menguranggi jumlah mulai yang dapat di panen
atau fase vegetative. Penggerek batang padi juga mematikan titik
tumbuh sehingga mengurangi jumlah anakan. Penggerek batang
padi tidak bisa dikendalikan dengan insektisida. Jika berakhirnya
musim hujan populasi penggerek batang padi biasanya meningkat.
Penggerek batang padi mempunyai daur hidup yang sempurna
mulai dari imago, telur, larva , pupa dan imago , imago itu aktif
pada malam hari dan terbang ke sawah untuk meletakkan telur.
Larva
Larva yang baru ditetaskan sering menggantungkan
tubuhnya pada daun padi dengan benang sutera dan bila
tertiup angina akan pindah ke tanaman lainnya. Mereka
kadang-kadang membuat tabung dari potongan daun, lalu
menjatuhkan diri ke air dan berenang ke tanaman lain, hal
ini merupakan waktu mereka untuk memencar ke tanaman
lain. Larva muda memakan daun atau seludang daun.
Larva-larva instar selanjutnya masuk ke dalam batang dan
makan pada bagian dalam batang didekat pangkalnya.
Larva instar terakhir di dalam batang dapat bergerak turun
ke bawah permukaan tanah untuk berdapose kalau keadaan
tidak menguntungkan.
7
Pupa
Pupa
terbentuk
di
dalam
batanng
beberapa
nya. Setiap imago betina dapat meletakkan telur sebanyak 200300 butir selama hidupnya 2-3 bulan.
Telur berbentuk seperti cakram, berwarna merah, coklat
gelap dan diletakkan secara berkelompok , kelompok telur
biasanya terdiri dari 10-20 butir. biasanya telur tersebut diletakkan
pada permukaan atas daun di dekat ibu tulang daun. Nimfa
berwarna hijau kekuningan dan hidup bergerombol, sepintas
nimfa tidak terlihat karena warnanya menyerupai daun. Stadium
nimfa 17-27 hari dan terdiri dari 5 instar.
cukup
tinggi.
Jika
populasi
tinggi
mereka
dapat
11
menimbulkan
persalahan
yang
berarti,
populasi
biasanya
meningkat.
Morfologi ulat grayak yaitu imago, telur, larva dan pupa.
Imago berwarna merah coklat pucat pada sayap depan terdapat
dua bintik bulan yang berwarna pucat, sayap belakang berwarna
gelap pada bagian atasnya dan putih pada bagian bawahnya. Pada
sayap depan terdapat bercak hitam dan putih dengan garis
bergelombang yang berwarna kuning. Sayap belakang berwarna
putih. Imago adalah penerbang yang kuat dan dapat berimigrasi
berpuluh kilo meter pada siang hari bersembunyi dibagian
pangkal batang padi. Pada malam hari mereka terbang kawin dan
meletakan telur. Imago betina mampu meletakan telur sampai
sekitar 800 1000 butir. Lama hidup imago kurang lebih 7 hari.
Telur berbentuk bulat dan diletakan dalam kelompok yang
terdiri dari 100 butir per-kelompok. Larva mempunyai warna
variasi dari hijau sampai merah jambu. Disepanjang tubuh
terdapat empat garis memanjang yang berwarna abu-abu dan
hitam. Telur menetas pada waktu dini hari dan menjadi larva yang
baru. Pada siang hari larva beristirahat pada batang-baang padi
diatas permukaan air, tubuh larva yang beristirahat berbentuk
seperti huruf C. Larva aktif makan pada malam hari akan tetapi
pada siang hari jika langit berawan gelap maka larva akan
menunjukan keaktifanya. Pupa terdapat dipangkal batang atau
pada batang padi, atau didaerah rumput.
12
2.2.2
Gejala Serangan yang Di Timbulkan dari Setiap Hewan yang Menjadi Hama dan
Menyebabkan Penyakit Pada Padi
Gejala serangan penggerek batang padi
Keempat jenis penggerek batang padi ini menimbulkan gejala
kerusakan yang sama karena cara hidupnya sama. Liang-liang gerek
yang dibuat larva dapat memutuskan perjalanan air dan unsur hara dari
akar sehingga dapat melemahkan tanaman padi. Kerusakan yang
timbul tergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Kalau seragan
terjadi pada fase vegetative maka daun tengah mati karena titik
tumbuhnya dimakan.
Akan tetapi mereka juga dapat menghisap cairan batang padi. Nimfa lebih
aktif daripada imago, akan tetapi imago dapat merusak lebih hebat karena
hidupnya yang lebih lama.
Hal ini menyebabkan daun berubah warna menjadi coklat kemerahan atau
13
sampai tepi daun. Larva tua dapat memakan tulang daun dan
mengkonsumsi lebih banyak dibandingkan larva muda. Larva akan
menjadi aktif pada musim hujan. Mereka hidup selama beberapa generasi
pada gulma dan kemudian jika terdapat penanaman padi mereka akan
pindah.
2.2.3 Pengendalian Hama Terpadu
Ekosistem alami seharusnya stabil dan seimbang, jika ekosistem
alami yang stabil tidak akan terdapat masalah yaitu terdapatnya hama .
Dengan munculnya hama, manusia berusaha untuk mengendalikannya.
Manusia memulai pengendalian hama dengan cara yang paling sederhana
yaitu menangkap dan membunuh setiap hama. Selanjutnya manusia
mengatur tanaman sedemikian rupa sehingga populasi hama tidak bisa
berkembang dan memanfaatkan peranan musuh alami dalam pengendalian
hama. Dan akhirnya ditemukan pestisida untuk membunuh hama.
Pestisida merupakan pembasmi hama yang sangat ampuh sehingga
semakin lama semakin dikembangkan, dan bahan kimia tersebut mudah
sekali didapatkan. Pestisida jika di aplikasikan melewati dosis anjuran dan
14
dilakukan
perubahan
didalam
ekosistem
tersbut
sehingga
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hewan yang menjadi hama dan menyebabkan penyakit pada padi adalah
tanaman padi.
Gejala serangan hama ganjur diketahui dengan adanya puru-puru ganjur pada
rumpun padi. Puru berwarna hijau kekuningan berbentuk seperti daun bawang
merah. Mekanisme terbentuknya paru adalah akibat larva memakan secara
langsug atau terjadinya rangsangan kimiawi oleh larva. Puru akan tampak satu
Gejala serangan ulat grayak hanya memakan daun, muali dari ujung sampai tepi
daun. Larva tua dapat memakan tulang daun dan mengkonsumsi lebih banyak
dibandingkan larva muda. Larva akan menjadi aktif pada musim hujan. Mereka
hidup selama beberapa generasi pada gulma dan kemudian jika terdapat
3.2 Saran
Lakukan pengendalian hama menggunakan pestisida yang aman bagi lingkungan
agar tidak menyebabkan kerusakan ekosisitem lakukan pengendalian secara rutin agar
hama tidak meyebar dan merusak tanama serta tidak gagalnya dalam memanen.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap,Idham Sakti dan Tjahjono Budi. Jakarta .Pengendalian Hama Penyakit Padi.
Seri Pertanian-lxxx/v/274/88. : Penebar Swadaya.
17
18