Anda di halaman 1dari 3

1.

Pendahuluan
Berdasarkan hasil penelitian para pakar teknologi pangan, kedelai mengandung 40%
protein dengan nilai hayati yang tinggi setelah diolah menjadi produk tertentu.Kedelai
merupakan bahan pangan sumber protein yang dibudidayakan di wilayah dalam negeri dan
terbeli oleh masyarakat dari segalalapisan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Penambahan jenis produk olahan/awetan dari kedelai akan memberikan pengaruh yang
baik terhadap usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekurangan protein, terutama
pada bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang sedabg menyusui. Kekurangan protein merupakan hal
yang sangat serius dan harus segera diatasi, karena dapat mengakibatkan cacat mental dan fisik
yang bersifat permanen terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang digunakan saat-saat ini jika dikonsumsi secara
terus menerus dapat menyebabkan karsinogen dalam tubuh manusia. Bahan tambahan Pangan
(BTP), diantaranya adalah :
1. Pewarna, yaitu BTP yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan.
2. Pemanis buatan, yaitu BTP yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak
atau hampir tidak mempunyai nilai gizi.
3. Pengawet, yaitu BTP yang dapat mencegah menghambat fermentasi, pengasaman atau
peruraian lain pada makanan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba
4. Antioksidan, yaitu BTP yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi lemak
sehingga mencegah terjadinya ketengikan.
5. Antikempal, yaitu BTP yang dapat mencegah mengempalnya (menggumpalnya)
makanan yang berupa serbuk seperti tepung atau bubuk.
6. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, yaitu BTP yang dapat memberikan,
menambah atau mempertegas rasa dan aroma.
7. Pengatur keasaman (pengasam, penetral, dan pendapar), yaitu BTP yang dapat
mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
8. Pemutih dan pematang tepung, yaitu BTP yang dapat mempercepat proses pemutihan
dan atau pematang tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.

9. Pengemulsi, pemantap dan pengental, yaitu BTP yang dapat membantu terbentuknya dan
memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
10. Pengeras, yaitu BTP yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
11. Sekuestran, yaitu BTP yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam makanan,
sehingga memantapkan warna, aroma, dan tekstur.
Selain BTP yang tercantum dalam Peraturan Menteri tersebut, masih ada beberapa BTP
lainnya yang biasa digunakan dalam makanan, misalnya:
l. Enzim, yaitu BTP yang berasal dari hewan, tanaman atau mikroba, yang dapat
rnenguraikan secara enzimatis, misalnya membuat makanan menjadi lebih empuk, lebih
larut, dan lain-lain.
2. Penambah gizi, yaitu bahan tambahan berupa asam amino, mineral atau vitamin, baik
tunggal maupun campuran, dapat meningkatkan nilai gizi makanan.
3. Humektan, yaitu BTP yang dapat menyerap lembab air sehingga mempertahankan kadar air
dan makanan.
Oleh karena itu, dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan yang bergizi tinggi, alamiah
serta mempunyai harga ekonomis yang dapat dijangkau masyarakat maka digunakan kedelai
sebagai bahan baku produk-produk yang akan dikembangkan.
Beberapa manfaat kedelai antara lain :
1. Kedelai mengandung protein dalam konsentrasi yang rrelatif tinggi(40%) dengan nilai
gizi tertinggi diantara protein nabati dari komoditas protein lainnya.
2. Produk produk olahan kedelai sudah biasa dikonsumsi masyarakat sebagai makanan
sehari-hari seperti halnya tempe, tahu, kecap, tauco, susu kedelai, kembang tahu, dan
lain-lain.
3. Kacang kedelai yang diolah menjadi tepung kedelai secara garis besar dapat dibagi
4. menjadi 2 kelompok manfaat utama, yaitu: olahan dalam bentuk protein kedelai dan
5. minyak kedelai. Dalam bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan
6. industri makanan yang diolah menjadi: susu, vetsin, kue-kue, permen dan daging
7. nabati serta sebagai bahan industri bukan makanan seperti : kertas, cat cair, tinta
8. cetak dan tekstil.
9. Sedangkan olahan dalam bentuk minyak kedelai digunakan sebagai bahan industri
10. makanan dan non makanan. Industri makanan dari minyak kedelai yang digunakan
11. sebagai bahan industri makanan berbentuk gliserida sebagai bahan untuk
12. pembuatan minyak goreng, margarin dan bahan lemak lainnya. Sedangkan dalam
13. bentuk lecithin dibuat antara lain: margarin, kue, tinta, kosmetika, insectisida dan
farmasi.

Kacang kedelai terkenal dengan nilai gizinya yang kaya. Merupakan protein lengkap,
dan merupakan salah satu makanan yang mengandung 8 asam amino yang penting dan
diperlukan oleh tubuh manusia.
Tidak seperti makanan lain yang yang mengandungi lemak jenuh dan tidak dapat dicerna yang
terdapat pada sebagian besar makanan hewan, kacang kedelai tidak mengandung kolesterol,
mempunyai rasio kalori yang rendah dibandingkan protein dan bertindak sebagai makanan yang
tidak menggemukkan bagi penderita obesitas. Kacang kedelai juga mengandung kalsium,
besi, potasium dan phosphorous. Kacang kedelai juga kaya akan vitamin B
kompleks.
Merupakan salah satu yang mengandung protein tinggi, makanan berkalsium tinggi di pasaran, kacang
kedelai juga unik karena bebas dari racun kimia. Sedangkan tisu lemak hewan diketahui mengandung 20
kali lipat baja berat, racun serangga dan racun tanaman di bandingkan yang terdapat pada tanaman
kacang-kacangan.

1.2 Rumusan masalah :


1.
2.
3.
4.

Bagaimanakah seluk beluk tanaman kedelai?


Apa kembang tahu dan susu kedelai?
Bagaimana prosedur pembuatan kembang tahu?
Bagaimana prosedur pembuatan susu kedelai?

1.3 Tujuan :
1. Mendeskripsikan seluk beluk tanaman kedelai
2. Mengenalkan kembang tahu dan susu kedelai
3. Menjelaskan prosedur pembuatan kembang tahu
4. Menjelaskan prosedur pembuatan susu kedelai

Anda mungkin juga menyukai