Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan global yang terjadi sekarang ini, sebuah
lembaga usaha baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk lebih
memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal. Hal ini dapat terlihat dari
meningkat atau menurunnya prestasi kerja dari setiap pegawai atau bawahan.
Faktor Prestasi kerja merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap
organisasi. Prestasi kerja yang sangat tinggi sangat diperlukan dalam setiap usaha
kerjasama pegawai untuk mencapai tujuan, seperti diketahui bahwa pencapaian
tujuan sebuah lembaga organisasi pemerintahan adalah sesuatu yang sangat
diidam-idamkan oleh setiap lembaga organisasi pemerintahan.
Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan
dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya sangat tergantung pada
kemampuan sumber daya manusianya (pegawai) dalam menjalankan tugas-tugas
yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, setiap organisasi perlu memikirkan
bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sumber daya
manusianya agar dapat mendorong kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana
caranya agar pegawai tersebut memiliki produktivitas yang tinggi
Dalam setiap organisasi, bawahan bekerja selalu tergantung pada
pimpinan. Bila pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas1
tugas yang sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila manajer
mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi
tersebut dapat mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin
yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya
atau anak buahnya. (Alimuddin, 2002). Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu
organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat memberi
pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah tujuan organisasi.
Dalam usaha mencapai tujuan suatu perusahaan harus memperhatikan
berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
tercapai tanpa adanya kerja sama yang baik antara karyawan, maju mundurnya
suatu perusahaan sangat berpengaruh oleh kepemimpinan dan lingkungan
kerja serta ketrampilan dari karyawan tersebut dalam bekerja keras. Tiap-tiap
karyawan harus mempunyai semangat kerja yang tinggi dalam melaksanakan
aktifitas perusahaan. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi para
karyawan akan berusaha kerja keras untuk mengatasi kesukaran yang timbul dari
tugas
dan
meningkatkan
pekerjaannya.
Jadi
apabila
suatu
perusahaan
mampu
melibatkan diri dalam setiap penuntasan kegiatan organisasi dalam bentuk tugas
dan tanggung jawab pegawai.
Kantor Imigrasi Klas 1 Provinsi Gorontalo merupakan salah satu pusat
pelayanan masyarakat dalam hal keimigrasian. Untuk mewujudkan pelayanan
yang baik tentunya dengan memperhatikan segala hal yang menunjang yang
diantaranya adalah penerapan kepemimpinan dan kinerja pegawai untuk
mewujudkan prestasi kerja.
Dalam penerapannya, pelayanan publik yang dijalankan oleh Kantor
Imigrasi Klas 1 Provinsi Gorontalo sudah cukup baik, namun masih dari segi
internal pegawai masih belum maksimal dimana, (1) masih belum berjalannya
sistem kepemimpinan yang baik dimana masih adanya pendelegasian suatu
pekerjaan yang tidak sesuai tempanya
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan di atas, penulis
Rumusan Masalah
Untuk dapat mempermudah penelitian ini dan agar penelitian ini memiliki
arah yang jelas, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan yang akan
diteliti. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengaruh Gaya Kepemimpinan
terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas I
Gorontalo.
4
1.4
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatahui bagaimana
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menciptakan dua manfaat yakni :
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan
dengan Kepemimpinan dan Prestasi Kerja Pegawai.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan
manajemen Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan, dan Prestasi
pegawai.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi organisasi yang bersangkutan
(Kantor migrasi Klas 1 Gorontalo) dalam penerapan kepemimpinan dan
peningkatan prestasi kerja pegawai.
b. Sebagai input atau bahan masukan untuk perbaikan pengelolaan
Sumberdaya Manusia yang berhubungan dengan Kepemimpinan dan
Prestasi Kerja Pegawai, sehingga organisasi yang bersangkutan dapat
menentukan kebijakan selanjutnya dalam pengambilan keputusan
terhadap pengelolaan Sumberdaya Manusia.
BAB II
KAJIAN TEORI PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1.
Konsep Kepemimpinan
2.1.1
Pengertian Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi, peranan pemimpin dalam
mencapai tujuan
kepemimpinan
seorang pemimpin
dalam
organisasi
sangat
sebagai
kekuatan
dinamik
yang
mendorong,
memotivasi
dan
adalah proses yang digunakan oleh pemimpin untuk mengarahkan organisasi dan
pemberian contoh perilaku terhadap para pengikut (anak buah).
Dari berbagai pendapat yang diuraikan diatas, dapat dijelaskan bahwa
konsep kepemimpinan melibatkan suatu proses mempengaruhi orang lain dan
pelibatan orang lain terhadap
kebijakan yang akan diambil, sehingga keputusan tersebut dapat dijalankan sesuai
dengan keinginan pemimpin.
2.1.2
Fungsi Kepemimpinan
Secara operasional dapat dibedakan 5 pokok fungsi kepemimpinan, yaitu
(Nawawi, 2003:74):
1. Fungsi Instruktif
Fungsi ini berlanggsung dan bersifat komunikasi satu arah. Dengan fungsi
ini seorang pemimpin berperan sebagai pengambil keputusan dan
memberikan perintah kepada bawahannya. Agar fungsi ini dapat
dijalankan dengan baik, maka perintah yang disampaikan harus jelas baik
isi perintah maupun dari segi bahasa harus sesuai dengan tingkat
kemampuan orang yang menerima.
2. Fungsi Konsultatif
Dalam fungsi ini, seorang pimpinan merupakan wadah bagi bawahannya
untuk membicarakan masalah-masalah yang ada pada suatu organisasi /
instansi. Pimpinan dianggap sebagai orang yang mampu menyelesaikan
suatu masalah. Sehingganya diharapkan dengan menjalankan fungsi ini,
keputusan-keputusan pimpinan akan mendapat dukungan dan lebih mudah
menginstruksikannya sehingga kepemimpinan dapat berlangsung secara
8
10
Pengusaha
(Entrepreneurial).
Pemimpin
harus
mampu
Karakteristik Kepemimpinan
Karakter adalah istilah diambil dari bahasa Yunani yang berarti to mark
12
yang
ada
dalam
diri
seorang
pemimpin,
hubungan
tugs
untuk
mencapai
tujuan
yang
diigninkan.
Menurut
Tead;
Terry;
Hoyt
(dalam
Kartono,
2003)
Pengertian
13
secara sadar dan disepakati dengan tujuan untuk mencapai sebuah tujuan yang
disepakati bersama.
Adapun tugas pemimpin menurut James A.F Stonen sebagai berikut :
1.
2.
15
2.1.4
Gaya Kepemimpinan
Locander et al. (dalam Mariam, 2009) menjelaskan bahwa kepemimpinan
2.
3.
Adanya
kemampuan
untuk
menggunakan
bentuk
16
prinsip
transformasional
pengembangan
(transformational
bawahan
(follower
leadership)
development).
Pemimpin transformasional mengevaluasi kemampuan dan potensi masingmasing bawahan untuk menjalankan suatu tugas/pekerjaan, sekaligus melihat
kemungkinan untuk memperluas tanggung jawab dan kewenangan bawahan di
masa mendatang.
Humphreys (2002) menegaskan bahwa hubungan antara atasan dengan
bawahan dalam konteks kepemimpinan transformasional lebih dari sekedar
pertukaran komoditas (pertukaran imbalan secara ekonomis), tapi sudah
menyentuh sistem nilai (value system). Pemimpin transformasional mampu
menyatukan seluruh bawahannya dan mampu mengubah keyakinan, sikap,
dan tujuan pribadi masing-masing bawahan demi mencapai tujuan, bahkan
melampaui tujuan yang ditetapkan.
17
2. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional (transactional leadership) mendasarkan
diri pada prinsip transaksi atau pertukaran antara pemimpin dengan bawahan.
Pemimpin memberikan imbalan atau penghargaan tertentu (misalnya, bonus)
kepada bawahan jika bawahan mampu memenuhi harapan pemimpin
(misalnya, kinerja karyawan tinggi). Di sisi lain, bawahan berupaya memenuhi
harapan pemimpin disamping untuk memperoleh imbalan atau penghargaan,
juga untuk menghindarkan diri dari sanksi atau hukuman.
Waldman et.al. (dalam Mariam, 2009:34) mengemukakan bahwa
kepemimpinan transaksional beroperasi pada sistem atau budaya yang sudah
ada (existing) dan tujuannya adalah memperkuat strategi, sistem, atau budaya
yang sudah ada, bukan bermaksud untuk mengubahnya. Oleh sebab itu,
pemimpin transaksional selain berusaha memuaskan kebutuhan bawahan
untuk membeli performa, juga memusatkan perhatian pada penyimpangan,
kesalahan, atau kekeliruan bawahan dan berupaya melakukan tindakan
korektif.
Menurut House (dalam Kreitner dan Kinicki, 2005), menyatakan bahwa
terdapat 5 (lima) gaya Kepemimpinan yang digunakan sebagai instrumen
dalam penelitian ini yakni (Robert; dan Kinicki, Angelo, 2005:67):
2.2
instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui
dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan
adanya informasi mengenai kinerja suatu instansi pemerintah, akan dapat diambil
tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan kegiatankegiatan utama, dan tugas pokok instansi, bahan untuk perencanaan, menentukan
tingkat keberhasilan instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan lain-lain.
Menurut McNeese-Smith (dalam Darwito, 2008), Kinerja didefinisikan
sebagai kontribusi terhadap hasil akhir organisasi dalam kaitannya dengan sumber
yang dihabiskan dan harus diukur dengan indikator kualitatif dan kuantitatif
(Belcher, 1987; Cohen 1980 dalam McNeese-Smith, 1996). Maka pengembangan
instrumen dilakukan untuk menilai persepsi pekerjaan akan kinerja diri mereka
sendiri dalam kaitannya dengan item-item seperti out put, pencapaian tujuan,
pemenuhan deadline, penggunaan jam kerja dan ijin sakit (Sukarno, 2002).
Menurut Rue dan Byars yang disunting Hamid dan Malian (2004:45)
mengemukakan bahwa : kinerja dapat didefinisikan sebagai pencapaian hasil
atau the degree of accomplishment tingkat pencapaian organisasi. Selanjutnya,
hasil kerja seseorang dapat dinilai dengan standar yang telah ditentukan, sehingga
akan dapat diketahui sejauhmana tingkat kinerjanya dengan membandingkan
antara hasil yang dicapai dengan standar yang ada.
Sementara itu kinerja menurut Prawirosentono (1999:2): Kinerja
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
19
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan berkaitan kuat terhadap tujuantujuan
strategik organisasi.
Menurut Robbins (2006:218) adalah sebagai fungsi dari interaksi antara
kemampuan (ability), motivasi (motivation) dan keinginan (obsetion). Selanjutnya
Robbins (1998: 21) memberikan arti kinerja adalah tingkat pencapaian tujuan.
Dalam konteks penelitian yang akan dilakukan, maka pengertian analisis kinerja
merupakan proses pengumpulan informasi tentang bagaimana tingkat kemampuan
pencapaian hasil kerja yang dilakukan oleh pegawai Kantor Imigrasi Klas 1
Gorontalo dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan program yang
dijalankan institusi sehingga tujuan organisasi tersebut akan tercapai.
2.2.2
Pengukuran Kinerja
Keban (1995) dalam Pernama (2000:14), mengatakan bahwa cakupan
dan cara mengukur indikator kinerja sangat menentukan apakah suatu lembaga
publik dapat dikatakan berhasil atau tidak berhasil kinerjanya. Lebih lanjut Keban
menjelaskan bahwa ketepatan pengukuran seperti cara atau metode pengumpulan
data untuk mengukur kinerja juga sangat menentukan penilaian akhir kinerja.
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (2005:7), mengatakan bahwa : pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan, termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa, perbandingan hasil
kerja kegiatan dengan target dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan
20
Dalam hal ini, Mahmudi (2005:7) menjelaskan bahwa dalam pengukuran kinerja
perlu ditentukan apakah yang menjadi tujuan penilaian tersebut, apakah
pengukuran kinerja tersebut untuk menilai hasil kerja (performance outcomes)
ataukah menilai perilaku personal (personality). Oleh karena itu pengukuran
kinerja minimal mencakup tiga variabel yang harus menjadi pertimbangan yaitu,
perilaku (proses), output (produk langsung suatu program) dan outcomes (dampak
program).
Definisi-definisi pengukuran kinerja yang telah dikemukakan tersebut
menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud dengan pengukuran kinerja
yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap kinerja dengan variabel tertentu
yang sesuai dengan faktor-faktor yang membentuk kinerja tersebut untuk melihat
apakah tujuan dari lembaga tersebut telah tercapai dengan baik atau belum.
Tentunya pegawai sebagai pelaku utama dalam menjalankan kegiatan lembaga
tersebut perlu juga dilakukan penilaian terhadap kinerjanya. Hal ini sejalan
dengan
pendapat
yang
dikemukakan
oleh
Dharma
(2005:15),
bahwa
21
3.
4.
5.
2.2.3
23
pengetahuan, (2) keahlian, (3) kepegawaian, (4) perilaku yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik.
2.3
Penelitian Terdahulu
Berikut disajikan beberapa penelitian terdahulu yang dapat menjadi acuan
Kerangka Pikir
Menurut
Tead;
Terry;
Hoyt
(dalam
Kartono,
2003)
Pengertian
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama
yang
didasarkan
pada
kemampuan
orang
tersebut
untuk
penjelasan
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
Gaya
Kerangka Pemikiran
Kantor Imigrasi
Klas 1 Gorontalo
Gaya Kepemimpinan
Kinerja Pegawai
Pemimpin Pengarah
Pemahaman
Pemimpin Pendukung
Pengetahuan
Pemimpin Peranserta
Keahlian
Berorientasi Prestasi
kepegawaian
Gaya Pengasuh.
perilaku
(Darwito, 2008:40)
(Dharma, 2005:101)
2.5 Hipotesis
Hipotesa adalah pernyataan sementara yang menghubungakan dua variabel
atau lebih dan masih membutuhkan pengujian secara empirik (sugiono 2004:70),
maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Terdapat pengaruh yang positif antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Imirasi Kelas I Gorontalo.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian
Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang akang dijadikan tempat
X = Gaya Kepemimpinan
Y = Prestasi Kerja Pegawai
3.3. Definisi Operasional Variabel
Variabel Bebas X
Variabel bebas X pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dengan
indikator sebagai berikut :
28
2.
Gaya
Supportif,
adalah
gaya
kepemimpinan
yang
29
Gaya
Partisipatif,
gaya
kepemimpinan
dimana
bawahan
akan
cenderung
memusuhi,
sehingga
gaya
30
3.4.1
Populasi
Menurut sugiyono (2008:49) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
31
3.4.2
Sampel
Menurut sugiyono (2008:49) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah digunakan proporsi
sampling atau ditentukan sendiri oleh peneiti sehingga peneliti menjadikan
sampel penelitian sebanyak 27 orang.
3.5
3.
= Netral (N)
= Setuju (S)
Studi Kepustakaaan
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan membaca berbagai buku, jurnal, dokumen dan bacaan lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti yang dalam hal ini berhubungan
dengan Gaya Kepemimpinan dan Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai.
3.6
Sumber Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dari penelitian ini bersumber
dari:
a.
33
Data Sekunder, yaitu suatu data yang diperoleh dari referensi baik buku,
majalah, maupun akses internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
Uji Validitas
Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dianggap valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2009). Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat
secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur.
(Ghozali,
ini
34
n xy
( x ) ( y )
rxy =
[n x2
( x ) 2 ] [n y2
( y ) 2]
Dimana:
rxy
= Angka indeks korelasi
n
= jumlah responden
x
= jumlah seluruh skor X
y
= jumlah seluruh skor Y
xy = jumlah seluruh perkalian antara nilai X dan Y
3.7.2
Uji Reliabilitas
Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah pengukuran untuk suatu gejala.
Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin stabil alat tersebut untuk
digunakan. Menurut Supranto (1999) alat ukur dikatakan reliable (handal) kalau
dipergunakan untuk mengukur berulangkali dalam kondisi yang relatif sama, akan
menghasilkan data yang sama atau sedikit variasi. Tingkat reliabilitas suatu
konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha ().
Dengan rumus sebagai berikut.
k 1
Si
1
St
(Ghazali, 2009:45)
Keterangan :
k
Si
Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha >
0,60 (Ghozali, 2005). Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai
35
reliabilitas datanya semakin terpercaya. Untuk lebih jelas dalam menjelaskan nilai
reliabilitas, berikut disajikan tabel koefisien reliabilitas pada halaman berikutnya.
Tabel III.I
Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas
Interval
Kriteria
<0,200
Sangat Rendah
0,2 0,399
Rendah
0,4 0,599
Cukup
0,6 0,799
Tinggi
0,8 1,00
Sangat Tinggi
Sumber : Arikunto (2002)
3.7.3
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik Normal
Probability Plot (Ghozali, 2005).
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.7.4
1)
Uji t
Uji t Digunakan untuk menguji berarti atau tidaknya hubungan variabel
37
3.7.6
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R) dilakukan untuk melihat adanya hubungan
yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel
bebas (Gaya Kepemimpinan) akan diikuti oleh variabel terikat (Peningkatan
Prestasi Kerja Pegawai) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat
nilai R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1.
Selanjutnya nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas. Nilai
yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independent memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependent (Ghozali,
2005).
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
kerja Kantor Imigarsi kelas I Gorontalo menjadi 1 (satu) kota, 5 (lima) Kabupaten
yang meliputi :
A. Kota Gorontalo
B. Kabupaten Gorontalo
C. Kabupaten Boalemo
D. Kabupaten Pohuwato
E. Kabupaten Bone Bolango dan
F. Kabupaten Gorontalo Utara
Pada tahun 2006 hingga sekarang Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo
telah menempati Gedung Kantor sendiri yang dibangun secara bertahap mulai
tahun 2004 yang lokasinya di Jalan Brigjen Piola Isa Kelurahan Dulomo
Selatan Kota Gorontalo No. 214.
40
4.2
KEPALA KANTOR
KARUS
WAI
KARUS KEUANGAN
KARUS UMUM
TAHUN. 2003
KASI WASDAKIM
KASI INSARKOM
KASUBSI
KASUBSI
INFORMASI
KOMUNIKASI
KASI STATUSKIM
KASI LANTASKIM
KASUBSI
LINBAT
KASUBSI
KASUBSI
KASUBSI
KASUBSI
KASUBSI
ZINKIM
PENTUSKIM
LAHTUSKIM
WASKIM
DAKIM
41
42
4.3
43
pengawasan
melekat
tehadap
pekerjaan
bendahara
43
44
tersebut dapat
45
waktu 3 (tiga) bulan untuk warga negara asing ( Exit Permit Only)
Melayani pengurusan ijin keluar beberapa kali perjalanan selama 6
IV.
46
4.4
4.4.1
47
Variabel
Pertanyaan
Nilai
r-
kritis
Kesimpulan
Komunikasi dengan
bawahan
.969
Valid
Mengarahkan pegawai
.927
Valid
Memberikan penghargaan
.919
Valid
.828
0.3
Valid
Pimpinan membantu
pegawai
.958
Valid
Pimpinan mengontrol
pegawai
.939
Valid
memberikan teladan
.912
Valid
48
Tabel 4.2
Variabel
Nilai r
r-
Kesimpulan
kritis
Budaya
.753
Valid
.569
Valid
Sistem Rolling
.739
Valid
Pengelolaan pegawai
.787
.770
Valid
.752
Valid
.659
Valid
Kerja
0.3
Valid
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 7 butir pertanyaan yang
diajukan pada responden, keseluruhan pertanyaan dinyatakan valid/ tepat dimana
diketahui bahwa nilai r dari tiap-tiap pertanyaan menghasilkan nilai yang lebih besar
dari r-kritis, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang disusun
untuk mewakili variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo
dalam penelitian ini adalah valid atau tepat.
4.4.2
yang di olah melalui jawaban responden jika dikenakan pertanyaan yang sama pada
48
49
waktu yang sama pula. Untuk mengukur reabilitas menggunakan nilai Cronbachs
Alpha. Menurut Sekaran (2000) Koefisien Reliabilitas yang terdekat atau yang dapat
diterima adalah jika mendapatkan nilai sampai 1.0. pada umumnya, jika nilai
reliabilitas yang di dapatkan dari Cronbach alpha kurang dari 0.6 akan sangat sulit
untuk mengukurnya, 0.6 keatas adalah dapat diterima, 0.7 baik, dan 0.8 adalah
bagus. Adapun hasil Uji reliabilitas tiap variabel pada penelitian ini digambarkan
pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.3
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
.763
N of Items
.732
baik
reliabilitasnya,
sehingga
dapat
disimpulkan
variabel
Gaya
50
Tabel 4.4
Reliabilitas variabel Kinerja Pegawai pada Kantor
Imigrasi Klas 1 Gorontalo
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
.810
N of Items
.790
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel diatas yang diolah dengan
menggunakan program SPSS versi 16.0 diketahui bahwa N atau jumlah pertanyaan
yang berhubungan dengan variabel Kinerja Pegawai pada angket yang disebarkan
sebanyak 7 buah, dengan nilai alpha sebesar 0.810 dan telah distandarisasi menjadi
0.790 hal tersebut berarti keandalan/ reliabilitas variabel Budaya Kerja dengan berisi
pertanyaan-pertanyaan didalamnya adalah baik dan dapat diterima sehingga dapat
dilanjutkan ke pengujian berikutnya.
4.3.3
Uji Normalitas
Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus
51
dan independen, yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang
sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri sama dengan nol (Ghazali,
2009:27). Ghazali menambahkan (2009:28), bahwa walaupun normalitas suatu
variabel tidak selalu diperlukan dalam setiap analisis, akan tetapi hasil uji statistik
akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Uji normalitas penelitian ini
disajikan pada tabel pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.5
N
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
kan
Mengarah- pengharg
kan peg.
aan
terlibat
Pimpinan
Pimpinan
dlm
membantu
mengontrol
kegiatan
pegawai
pegawai
27
27
27
27
27
27
1.286
1.323
1.264
1.446
1.385
1.353
.073
.060
.082
.030
.043
.051
a. Test distribution is
Normal.
51
52
4.5
4.5.1
Uji Regresi
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
KEPEMIMPINAN
Std. Error
11.934
1.805
1.043
.065
Standardized
Coefficients
Beta
.955
Sig.
6.072
.294
6.141
.000
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa nilai konstan untuk variabel
dependen (Kinerja Pegawai) adalah sebesar 11.934, atau menjelaskan bahwa jika
seluruh model dalam variabel independen (Gaya Kepemimpinan) tidak berpengaruh
atau konstan terhadap variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1
Gorontalo, maka diperoleh rata-rata nilai 11.934 satuan untuk Kinerja pegawai.
Selanjutnya diketahui nilai regresi untuk variabel Kepemimpinan adalah sebesar
1.043, yang berarti setiap atau apabila terjadi penambahan 1 poin bagi variabel Gaya
Kepemimpinan, maka akan diikuti sebesar 1.043 nilai bagi variabel Kinerja pegawai.
Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Beta dalam tabel yang sebesar 0.955 atau
52
53
lebih besar dari signifikansi 0.5 sehingga dengan kata lain secara umum variabel
Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada
Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo.
4.5.2
Uji t (parsial)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel sebelumnya, diperoleh nilai t
hitung untuk variabel Kepemimpinan lebih besar dari nilai signifikansinya atau
6.161>0.00, atau dengan kata lain karena t hitung lebih besar dari nilai signifikannya
maka variabel Gaya Kepemimpinan yang diterapkan pada Kantor Imigrasi Klas1
Gorontalo memiliki pengaruh parsial terhadap Kinerja pegawai. Hal tersebut juga
berlaku apabila nilai t hitung > t tabel, dengan melihat t tabel dari df atau banyaknya
responden pada penelitian ini yakni sebesar 27 orang dengan taraf signifikansi 5%,
maka diketahu nilai t tabel adalah 1.703, sehingga diketahui bahwa 6.161>1.703 yang
berarti Gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel
Kinerja pegawai.
4.5.3
Uji F (simultan)
Tabel 4.6
53
54
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
df
Sig.
260.545
.000a
25
26
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 260.545, atau
nilai F hitung tersebut lebih besar dari nilai signifikansinya (0.00), selanjutnya, dilihat
dari perbandingan antara F hitung dan F tabel dengan melihat F tabel dari df= n-2=
27, sehingga diperoleh nilai F tabel sebesar 4.24. berdasarkan hal tersebut dinyatakan
bahwa F hitung> F tabel atau 260.545>4.24. karena F hitung lebih besar dari F tabel,
dapat dinyatakan bahwa Variabel Gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh yang
signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi
Klas1 Gorontalo.
4.6
Tabel 4.7
Uji r penelitian
Model Summaryb
Model
1
R Square
.955a
Adjusted R
Square
.912
.909
54
55
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui tampilan output SPSS 16.0 diatas,
dinyatakan bahwa nilai R adalah 0.955, dan disederhanakan dengan R square sebesar
0.912. Hal tersebut menyatakan bahwa sebesar 91.2% dari variabel Kinerja Pegawai
yang berjalan pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo dapat dijelaskan melalui Gaya
Kepemimpinan yang diterapkan oleh manajemen kantor. Selanjutnya sisanya sebesar
8.8% memungkinkan untuk dijelaskan melalui faktor-faktor lainnya yang tidak
diteliti pada penelitian ini seperti Motivasi Kerja karyawan, Keterampilan karyawan,
loyalitas kerja karyawan, Pelatihan, Tingkat pendidikan karyawan, dan lain
sebagainya.
4.7
Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk
melihat dan mengukur pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada
Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo. Sebagaimana telah dijelaskan pada pengujian
penelitian, hipotesis yang disusun dalam penelitian dengan melihat hasil pengujian
koefisien regresi dari uji t (parsial) dan uji F (simultan), serta koefisien determinasi
dari masing-masing variabel.
Dalam pengujiannya melibatkan 27 orang responden yang keseluruhannya
merupakan pegawai Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo, kemidian responden diberikan
pertanyaan dalam angket yang kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS
16.0 dan menghasilkan suatu menjadi hasil penelitian.
55
56
57
berjalan pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo dapat dijelaskan melalui Gaya
Kepemimpinan yang diterapkan oleh manajemen kantor. Selanjutnya sisanya sebesar
8.8% memungkinkan untuk dijelaskan melalui faktor-faktor lainnya yang tidak
diteliti pada penelitian ini seperti Motivasi Kerja karyawan, Keterampilan karyawan,
loyalitas kerja karyawan, Pelatihan, Tingkat pendidikan karyawan, dan lain
sebagainya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r
dari tiap-tiap pertanyaan, dan diketahui bahwa secara keseluruhan semua
data yang diambil adalah valid atau lebih besar dari nilai r-kritisnya,
sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menguji reliabilitas
(keandalan) data.
2. Uji reliablitas juga mendapatkan data yang handal dengan melihat nilai
Cronbach Aplha variabel Gaya Kepemimpinan sebesar 0.732 dan
Cronbach Alpa variabel Kinerja pegawai sebesar 0.790, dimana kedua
57
58
nilai Cronbach alpha tersebut lebih besar dari taraf keandalannya yakni
0.06, sehingga dinyatakan bahwa data yang akan diuji adalah andal dan
dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.
3. Hipotesis dalam penelitian diterima bahwa Variabel Gaya Kepemimpinan
secara signifikan berpangaruh terhadap Kinerja pegawai pada Kantor
Imigrasi Klas 1 Gorontalo, dengan melihat uji koefisien regresi melalui uji
t dan uji F dan dinyatakan bahwa thitung>t table, dan Fhitung>Ftabel.
4. Berdasarkan uji determinan (R) diketahui sebesar 91.2% dari variabel
Kinerja Pegawai dapat dijelaskan melalui Gaya Kepemimpinan.
Selanjutnya sisanya sebesar 8.8% memungkinkan untuk dijelaskan
melalui faktor-faktor lainnya.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan:
1. Agar pihak Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo serta pihak lainnya yang
berkecimpung dalam organisasi lainnya dapat mempertimbangkan setiap
kebijakan dan keputusan, desain kepemimpinan yang baku untuk
menunjang tugas, pokok, dan fungsi dari pegawai demi mencapai tujuan
organisasi yang telah tertuang alam visi dan misi organisasi.
2. Penelitian ini kiranya perlu mendapat perhatian bagi kalangan akademisi
dan organisasi, dan organisasi pemerintah lainnya yang berkecimpung
58
59
59
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdussamad, Zuchri 2011 Pelayanan publik. Jakarta PT. Pustaka
Indonesia Press
Alimuddin, 2002, Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Pegawai Badan Pengawasan Daerah Kota Makassar, Tesis,
Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Gajah
Mada (tidak dipublikasikan).
Arikunto, Suharsimi 1991. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan
Praktek. Jakarta.
Aksara Singarimbun, Masrik, dick. 1995. Metode Penelitian Survey.
Jakarta : LP3ES
Darwito. 2008. Analisis pengaruh gaya Kepemimpinan terhadap
Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi untuk
meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada RSUD Kota
Semarang), Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang
Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja, Falsafah Teori dan
Penerapannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Ghazali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. BP. Universitas Diponegoro. Semarang
60
61
61
62
Lampiran 1:
ANGKET PENELITIAN
Gorontalo,
Juli 2012
Anda dimohon untuk menjawab secara jujur dari semua pertanyaan dalam
kuesioner ini. Saya menjamin bahwa segala informasi yang anda berikan
dalam angket ini adalah hanya untuk kepentingan penelitian saja.
62
63
Bantuan dan partisipasi anda akan sangat dihargai. Terima kasih atas
waktu dan kerjasamanya.
Hormat Saya,
Fahri Husain
I. Profil Responden
Berikan tanda () pada kotak yang akan dijawab.
1. Nama
: ................................................................
2. Alamat
: ................................................................
3. Jenis Kelamin:
2. Agama:
Laki-laki
Perempuan
Islam
Kristen
Hindu
Buddha
63
64
3. Umur:
21-30 Thn
41-50 Thn
4. Penghasilan:
51 thn keatas
<1 juta
1-2 juta
2-3 juta
5. Pend. terakhir:
31-40 Thn
> 3 juta
SD
SMP
SMU
Sarjana (S1)
S-2
Lainnya
Angket Penelitian
1. Gaya Kepemimpinan
Angket ini berisikan sederetan pernyataan yang berhubungan dengan
Gaya Kepemimpinan yang diterapkan pada Kantor Imigrasi Klas 1
Gorontalo, dengan Pemimpin Pengarah, pemimpin pendukung, pemimpin
peranserta,
berorientasi
prestasi,
gaya
pengasuh.
Untuk
tiap-tiap
65
1.
2.
bawahannya.
Pimpinan selalu mengarahkan pegawai mengenai
5.
6.
7.
5
1
2
5
baik.
4.
3
5
dilaksanakan pegawai.
2
5
2. Kinerja Pegawai
Angket ini berisikan sederetan pernyataan yang berhubungan
dengan Kinerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Klas 1 Gorontalo, dengan
indikator
adalah
(1)
pemahaman
pengetahuan,
(2)
keahlian,
(3)
65
66
3) Ragu-ragu
4) Setuju
5) Sangat setuju
1.
2.
5.
6.
7.
5
1
2
5
keahliannya.
4.
3
5
3.
pada waktunya.
masing-masing.
66
2
5
67
2
2
2
2
2
3
3
5
2
2
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
2
3
3
3
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
GAYA KEPEMIMPINAN
JAWABAN RESPONDEN
5
5
2
3
4
5
2
3
4
5
2
3
5
4
2
3
3
4
2
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
5
5
5
3
2
2
5
3
2
2
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
3
2
5
3
67
JUMLAH
5
4
4
5
3
3
3
3
3
3
4
5
4
4
5
4
4
5
5
5
3
25
23
23
24
22
23
23
31
22
22
30
33
28
28
33
32
32
35
33
33
23
68
5
2
2
4
5
4
2
2
2
2
2
3
3
5
2
2
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
3
3
3
3
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
4
5
4
5
2
2
4
5
4
5
5
5
5
4
4
KINERJA PEGAWAI
JAWABAN RESPONDEN
5
2
3
4
2
3
4
2
3
5
2
3
3
2
4
3
3
4
3
3
4
3
5
5
3
2
5
3
2
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
2
2
5
68
3
3
3
4
5
4
5
2
2
4
5
4
5
4
4
5
3
3
3
3
3
3
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
5
2
2
4
5
4
4
5
5
5
3
31
22
22
30
33
28
JUMLAH
22
20
20
22
20
22
22
28
23
23
31
30
26
28
33
32
32
35
33
33
23
69
5
3
3
4
5
4
3
2
2
4
5
4
5
2
2
4
5
4
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
69
3
5
4
4
5
5
5
2
2
4
5
4
30
23
21
28
34
30